Hari ini, Steven benar-benar merasa bingung. Dia memiliki pandangan stereotipe terhadap anak berusia 5 tahun. Baginya, anak 5 tahun itu imut, polos, dan IQ-nya juga tidak tinggi. Jadi, dia tidak dapat memahami tindakan Caden hari ini maupun mengikuti jalan pikirannya.Pada saat ini, Caden sedang menatap ke luar jendela sambil merokok. Sebelumnya, dia juga tidak pernah mencurigai anak-anak Naomi. Setelah masalah Jessica hari ini, dia baru mulai merasa curiga.Jessica adalah tipikal wanita yang bodoh, lemah, dan jahat. Meskipun jahat, dia tidak licik. Bagaimanapun juga, IQ-nya terlalu rendah untuk mengerahkan tipu muslihat. Oleh karena itu, Caden baru merasa curiga pada pesan yang dikirim Jessica hari ini. Jessica pasti sudah menemukan sesuatu, makanya baru mengirimkan pesan sebanyak itu padanya dan menyuruhnya pergi ke TK untuk melihat anak-anak Naomi.Setelah itu, Jessica malah memosting kata-kata aneh itu di akun sosialnya dan tiba-tiba menghilang hingga bahkan Caden juga tidak menem
Saat Braden dan Hayden tiba di hotel, Jessica dan para pengawalnya masih tidak sadarkan diri. Kedua bocah itu pun memindahkan mereka ke kamar tidur, lalu mengurung mereka. Setelah itu, Braden dan Hayden juga menutup sebagian besar pintu dan jendela. Mereka hanya menyisakan sebuah jalan keluar untuk melarikan diri. Berhubung tidak memahami orang itu, Braden khawatir akan terjadi hal di luar dugaan. Jadi, dia sengaja menyediakan jalan keluar untuk dirinya dan Hayden.Setelah menangani semuanya, Braden menyalakan aromaterapi dari Jayden. Dia dan Hayden sudah minum obat penawar. Jadi, mereka tidak akan terbius. Kemudian, mereka memadamkan lampu kamar dan bersembunyi di kegelapan.Beberapa saat kemudian, Hayden berkata, “Kak, sudah jam 12.”Braden melirik jamnya, lalu mengeluarkan ponsel Jessica dan mengirimkan sebuah lokasi kepada orang itu.Hayden mulai merasa khawatir dan bertanya, “Apa begini saja sudah bisa? Nggak perlu ngomong yang lain lagi? Dia akan kemari?”“Tenang saja. Kalau dia
Orang berpakaian hitam itu segera menerjang ke arah Braden dan hendak menyandera Braden untuk meninggalkan tempat ini. Namun, Hayden sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk melakukan hal itu. Hayden segera berlari ke hadapan Braden, lalu meraih lengan orang berpakaian hitam dan membantingnya ke lantai.Orang berpakaian hitam itu jatuh ke lantai dengan kuat. Namun, dia segera berdiri dan melangkah mundur. Dia seharusnya tidak menyangka Hayden memiliki keterampilan bela diri yang begitu hebat. Dia melirik Hayden dengan terkejut, lalu hendak melarikan diri dengan memecahkan jendela. Sangat jelas bahwa dia tidak ingin lanjut berurusan dengan kedua bocah ini.Hanya saja, sebelum sampai di sisi jendela, kepalanya terasa pusing dan seluruh tubuhnya terasa lemas. Orang berpakaian hitam itu menyadari ada yang tidak beres, lalu menoleh ke arah Braden dan Hayden sambil bertanya dengan terkejut, “Kalian membiusku?”Braden tahu bahwa aromaterapi dari Jayden sudah bekerja. Dia pun menjawab de
Orang berpakaian hitam menatap Braden untuk sejenak, lalu menjawab, “Aku nggak mau jawab pertanyaan-pertanyaan itu.”Braden pun mengerutkan keningnya.“Sebaiknya kalian jangan cari tahu terlalu banyak mengenai urusan orang dewasa. Kalian hanya perlu tahu aku tulus mau jadi papa kalian. Aku akan melindungi kalian, bukan mau melukai kalian,” ujar orang berpakaian hitam.“Kalau mau jadi papa kami, kenapa kamu sembunyikan identitasmu dari kami?”“Waktunya belum tiba. Kalau sudah waktunya, aku akan kasih tahu kalian. Pertanyaan selanjutnya.”Braden menggertakkan giginya dan bertanya, “Kamu sudah tahu dari awal yang Mama kandung itu anak Caden?”“Emm.”“Kok kamu tahu?”“Aku tahu semua kejadian di bandara waktu itu.”Hayden pun bertanya, “Jadi, kamu tahu Mama ditindas pria berengsek itu?”“Emm.”“Kenapa kamu nggak menolongnya?”Orang berpakaian hitam menjawab, “Waktu itu, aku nggak kenal sama dia. Kenapa aku harus menolongnya? Apa hubungannya hidup dan matinya denganku?”“Kamu ....”Braden me
Seusai berbicara, ponsel orang berpakaian hitam itu tiba-tiba berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan membaca pesan yang masuk. Entah siapa yang mengirim pesan itu, tetapi dia terlihat sangat gembira dan aura yang dipancarkannya langsung melembut.Setelah membalas pesan itu sambil tersenyum, orang berpakaian hitam menyimpan ponselnya dan berdiri. Dia berkata, “Aku masih ada urusan lain. Kita akhiri dulu percakapan kita hari ini. Percayalah padaku, kelak kita akan jadi keluarga. Setelah urusan ini selesai, aku akan bawa kalian pulang untuk menemui kesayanganku.”Baru saja orang berpakaian hitam hendak pergi, Hayden menghalangi jalannya dan berseru, “Kamu nggak boleh pergi!”Mereka sudah bersusah payah memancing orang misterius ini keluar. Hayden tentu saja tidak rela untuk membiarkannya pergi sebelum mengetahui identitasnya.Orang berpakaian hitam bisa menebak maksud Hayden. Dia pun bertanya dengan tenang, “Hayden, kamu lebih pilih untuk lihat tampangku atau mau pilih Jayden tetap hid
Orang berpakaian hitam itu pun mengerutkan keningnya. Dia mengamati sekelilingnya dan menyadari bahwa jalan keluarnya sudah diadang. Saat ini, dia bagaikan mangsa yang berhasil ditangkap Caden.“Haih .... Sialan! Hari ini, aku sial banget!” gumam orang berpakaian hitam untuk mengejek dirinya sendiri. Kemudian, dia tiba-tiba mendongak dan ekspresinya seketika menjadi sangat mengerikan. Orang berpakaian hitam menatap langit sambil bergumam dengan dingin, “Tuhan, kejutan yang kamu berikan untukku hari ini sudah terlalu banyak. Apa kamu mau merusak rencanaku? Hehehe, kamu terlalu meremehkanku. Hidupku ada di tanganku. Selain kesayanganku, nggak ada yang bisa mengendalikanku!”Seusai berbicara, orang berpakaian hitam memejamkan mata dan membayangkan suara serta senyuman orang kesayangannya itu. Kemudian, dia menghitung dengan suara kecil, “Satu, dua, tiga!”Setelah itu, orang berpakaian hitam tiba-tiba membuka kembali matanya dan ekspresinya juga kembali menjadi seperti semula. Dia menatap
Melihat tampang terkejut Caden, orang berpakaian hitam itu hanya terkekeh, lalu langsung berlari masuk ke hotel.Andrew segera mengejarnya, tetapi Caden tiba-tiba berseru, “Biarkan dia pergi!”Andrew pun menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah Caden. Sementara itu, Steven bertanya dengan gelisah, “Kak Caden, benar-benar nggak perlu dikejar?”Caden mengerutkan keningnya, lalu menatap ke arah perginya orang berpakaian hitam dengan ekspresi dingin dan masuk ke mobil.Andrew dan Steven juga kembali ke mobil, yang satu duduk di kursi sopir, yang satu lagi duduk di kursi penumpang depan.Steven yang pada dasarnya lebih cerewet bertanya, “Ada apa, Kak Caden? Kenapa kamu nggak mengejarnya? Lagian, kamu juga kelihatan terkejut banget. Apa yang dikatakannya? Apa kamu mengenalinya?”Setelah melontarkan segelintir pertanyaan, yang menjawab Steven hanyalah suara mancis dinyalakan. Caden menyalakan sebatang rokok dan merokok dengan kening berkerut. Melihat tampang Caden itu, Steven juga tidak
Braden berkata, “Sayang banget kita nggak bisa lihat tampang asli orang misterius itu. Tapi, usaha kita nggak sepenuhnya sia-sia. Setidaknya, kita bisa pastikan orang yang bawa Mama ke rumah sakit, juga sengaja bawa Rayden pergi dan meninggalkan kita di gunung itu dia.”“Lagian, sudah jelas kita dan Mama cuma salah satu bidaknya. Untuk sementara, dia nggak akan melukai kita. Target dia itu Caden dan orang lainnya.”Rayden mengerutkan keningnya dan bertanya, “Dia pasti punya dendam sama Papa! A ... apa aku harus peringati Papa?”Braden tahu Rayden mengkhawatirkan Caden. Dia menjawab, “Kamu lihat saja sendiri. Boleh saja kamu peringati dia. Yang penting kamu harus mengungkapkannya dengan hati-hati. Jangan sampai identitas Mama terbongkar.”“Emm.”Braden lanjut berkata, “Malam ini, dia juga mengatakan sebuah hal penting. Dia mau kejar Mama dan menikahi Mama ....”Sebelum Braden menyelesaikan ucapannya, Hayden, Jayden, dan Rayden sudah memotong kata-katanya. Mereka mengungkapkan pendapat m
Ini sudah akhir musim panas. Nyamuk dan serangga di hutan sangat banyak. Untungnya, obat pengusir serangga yang diracik Kakek Ketiga sangat ampuh. Begitu mencium aroma itu, nyamuk dan serangga sama sekali tidak berani mendekati Naomi dan Baby.Saat masih tinggal di tempat ini dulu, Naomi sering pergi ke ladang obat. Jadi, dia bisa menemukan ladang obat dengan mudah. Ada banyak macam obat herbal yang ditanam di ladang obat dan semuanya juga tumbuh dengan baik. Baik itu obat herbal yang langka dan mahal maupun yang sulit didapatkan meskipun memiliki uang, hampir semuanya dapat ditemukan di ladang obat ini.Nenek sedang memetik tanaman herbal. Begitu melihat Naomi dan Baby, dia segera melambaikan tangannya dengan gembira. “Naomi!”Naomi tersenyum pada Nenek, lalu membawa Baby berjalan menghampirinya. “Aku dan Baby bawakan sarapan untuk Nenek. Nenek makan saja dulu mumpung panas. Biar aku yang petik saja.”Nenek meletakkan keranjang bambunya, lalu terlebih dahulu menggendong dan mencium B
“Kalau ini ....” Kakek Kelima merasa serbasalah. Kembang api memiliki prinsip yang sama dengan bom. Begitu meledak, kembang api pasti mengeluarkan suara.Naomi sedang menguleni adonan mie. Melihat Kakek Kelima yang tidak tega menjawab “tidak bisa”, tetapi juga terlihat tidak berdaya itu, dia pun tertawa.“Kembang api tentu saja akan keluarkan suara ledakan. Tapi, kita boleh menontonnya dari kejauhan. Mama akan tutup telinga Baby supaya Baby nggak takut.”“Emm. Kakek Buyut, aku mau nonton kembang api!”Kakek Kelima baru tersadar dan berkata, “Nanti, Kakek Buyut akan persiapkan acara kembang api khusus untuk Baby! Kakek Buyut akan berusaha buat suara ledakannya sekecil mungkin.”“Emm! Makasih, Kakek Buyut!”Kakek Kelima sangat gembira dan tersenyum lebar. “Sama-sama. Baby mau kembang api seperti apa?”“Mau yang gambar kelinci. Baby paling suka sama kelinci.”“Kelinci? Nggak masalah. Kakek Buyut akan buatkan sekelompok kelinci kecil untuk Baby.”Kakek Kelima dan Baby lanjut mendiskusikan
Andrew menjelaskan secara singkat, “Dia sebarkan rumor di Asosiasi Medika. Katanya, Kak Naomi nggak punya etika seorang dokter dan nggak layak jadi dokter. Dia mau hancurkan jalan karier Kak Naomi di dunia medis.”Begitu mendengar hal ini, ekspresi Caden langsung menjadi sangat suram. Naomi pada dasarnya tidak berencana untuk berkembang di dunia medis. Dia lebih tertarik pada psikologi anak. Salvia memiliki rasa permusuhan yang begitu kuat terhadap Naomi paling-paling hanya karena merasa cemburu. Naomi memiliki latar belakang keluarga yang bagus, suami yang hebat, dan keterampilan medis yang lebih tinggi dari Salvia. Jika Naomi memilih untuk berkembang di dunia medis, Salvia tidak mungkin mampu meraih prestasi apa pun di dunia medis. Meskipun Salvia merupakan cucu kandung Anton, itu tidak berarti dia memiliki kekuasaan yang tinggi. Dia mungkin masih bisa bersikap sombong apabila tidak ada orang seumurannya yang lebih hebat darinya. Namun, jika ada, dia pasti akan dikalahkan. Selain i
Kakek Kedua menatap Caden sambil berkata, “Begini lewatnya!”Caden pun terdiam. Sementara itu, Kakek Kedua berjalan melewati rantai besi dengan langkah ringan. Dia meletakkan kedua tangan di punggung dan menatap ke depan tanpa perlu berpegangan pada apa pun. Namun, dia malah mengingatkan Caden untuk berpegangan.“Kamu pegangan, ya. Kalau kamu jatuh atau terjadi sesuatu sama kamu, Naomi akan panik.”Caden menjawab dengan merendah, “Baik.”Setelah tiba di seberang, Kakek Kedua menekan sesuatu lagi dari layar jam tangan untuk menyimpan kembali jembatan itu. Caden pun bertanya, “Ini desain Kakek Kelima?”“Benar. Dulu, dia itu kepala insinyur di industri militer. Dia sangat cerdas, juga suka meneliti mainan-mainan seperti ini. Intinya, dia bisa buatkan apa pun yang terpikirkan sama kamu.”Caden memanfaatkan kesempatan untuk bertanya, “Kenapa Kakek Kelima tiba-tiba palsukan kematiannya dan hidup mengasingkan diri seperti ini?”Kakek Kedua menaruh kedua tangan di punggung dan menjawab dengan
Caden menjawab dengan tenang, “Membunuh itu tindakan melanggar hukum. Aku nggak membunuh orang.”“Jadi, kamu mau biarkan mereka keluar dari hutan ini?”“Nggak ada yang cegah mereka keluar dari hutan ini. Tapi, bisa atau nggak mereka keluar dari hutan ini dalam keadaan hidup, itu tergantung nasib mereka sendiri,” jawab Caden.Kakek Kedua menatap Caden dengan tatapan kagum. Seorang pria memang harus bersikap kejam di saat-saat yang diperlukan. Yang penting tindakannya tidak melanggar hukum.“Kalau ada yang benar-benar beruntung bisa keluar dengan selamat, kamu bisa jamin mereka nggak akan bocorkan rahasia ini?”“Bisa!”“Bagaimana kamu menjaminnya? Meski sudah sepenuhnya ketakutan, itu nggak berarti mereka sudah hilang ingatan.”Caden balik bertanya, “Bagaimana Kakek Pertama berhubungan dengan dunia luar?”Di dalam hutan tidak ada sinyal sehingga ponsel tidak bisa digunakan. Kakek Keempat pun merakit jam tangan yang dilengkapi dengan sistem khusus. Jam tangan ini dapat digunakan sebagai w
“Kamu ... cepat berdiri.”Hayden masih tidak berdiri. Dia berkata, “Paman seperguruan, Kakek Buyut Kedua sudah menceritakan masalah di antara kalian. Aku juga nggak setuju dengan tindakannya sama sepertimu. Tapi, aku bisa memahaminya.”“Mamaku bilang, kehidupan itu bagaikan ujian. Dalam lembar ujian ini, ada sangat banyak soal pilihan ganda. Di antara begitu banyak jawaban, seseorang hanya bisa pilih sebuah jawaban. Jawaban itu mungkin nggak memuaskan, tapi ya mau bagaimana lagi.”“Kakek Buyut Kedua memilih untuk menyelamatkanmu, aku nggak merasa pilihannya salah. Tapi, aku juga memahami perasaanmu. Kalau ada yang melukai mamaku, aku juga lebih pilih untuk mati demi balaskan dendamnya daripada hidup sendiri. Jadi, kamu nggak salah, Kakek Buyut Kedua juga nggak salah. Yang salah itu penjahat-penjahat yang menyebabkan hal itu!”“Kak Braden pernah bilang, di dunia ini, nggak ada yang sempurna. Kita harus menghadapi semuanya dengan sikap rasional. Kita nggak boleh hanya memikirkan suatu ma
Master merasa agak terkejut setelah melihat Hayden. “Buat apa kamu kemari?”Hayden menjawab dengan terengah-engah, “Aku khawatir sama kamu, jadi aku sengaja datang menjengukmu. Nih, aku bawakan makanan. Ada biskuit dan sosis yang sudah matang. Aku juga bawakan beberapa botol alkohol berkualitas tinggi milik para kakek buyut.”Master mengerutkan kening, lalu memandang barang-barang yang disodorkan Hayden dengan perasaan campur aduk. Setelah itu, dia menatap Hayden lagi dan bertanya, “Memangnya dia nggak cerita apa hubunganku dengannya?”“Dia sudah cerita.”“Kalau begitu, buat apa kamu mencariku lagi? Aku dan dia itu musuh. Kamu mau mengikutiku, nggak mau jadi muridnya lagi?”Hayden menggeleng. “Kakek Buyut Kedua nggak bilang kalian itu musuh. Dia bilang kamu itu adik seperguruannya, jadi kamu itu paman seperguruanku dan juga termasuk kakek buyutku.”Master menggertakkan gigi dan berseru marah, “Aku bukan adik seperguruannya!”Hayden berujar dengan santai, “Masalah kayak begini nggak bis
Hayden sama sekali tidak mengkhawatirkan keselamatan nenek buyutnya.“Binatang buas di sekitar mengenali Nenek Buyut. Beberapa binatang buas yang pernah dia tolong merasa berterima kasih padanya. Selain nggak akan mencelakainya, mereka juga akan melindunginya. Lagian, yang ingin melukai Nenek Buyut juga nggak akan sanggup melakukannya.”“Nenek buyut memang nggak kuasai ilmu bela diri, tapi dia bisa meracuni orang. Racunnya jauh lebih mematikan daripada peluru, juga bisa buat binatang-binatang buas itu hidup sengsara. Jadi, mereka takut padanya dan nggak berani menantangnya.”Caden pun terdiam. Memang benar. Nenek bahkan bisa membuat para pemburu bersenjata itu pingsan dengan mudah. Itu sudah cukup untuk menunjukkan seberapa hebat kemampuannya melindungi diri dan seberapa mematikan serangannya.Caden menatap Kakek Kedua dan bertanya, “Biasanya, Nenek pergi berapa lama?”“Nggak tentu. Dia mungkin akan pulang sore atau malam. Dalam keadaan normal, dia nggak akan bermalam di luar. Kecuali,
Caden masih tidak bisa menebaknya. Dia pun terlebih dahulu menghibur Naomi, “Nenek mungkin terkejut karena nggak nyangka ada orang yang mampu meneliti virus sehebat ini.”Naomi mengedip-ngedipkan matanya. “Hmm ... benar juga.”Caden mencubit pipi Naomi dengan berpura-pura tenang dan berkata, “Jangan dipikirkan lagi. Intinya, Nenek yang punya cara untuk kendalikan virus ini adalah hal baik!”“Emm! Benar!”“Cepat tidur. Aku mau mandi dulu.”Setelah membaringkan Naomi, Caden mengecup dahi Naomi lagi sebelum berjalan ke kamar mandi. Begitu keluar dari jangkauan pandang Naomi, ekspresinya langsung berubah ....Ada sebuah pemikiran baru yang melintasi benak Caden. Apa mungkin Nenek memiliki hubungan dengan orang misterius? Yang menyebarkan virus ini adalah orang misterius. Sementara itu, Nenek jelas mengetahui keberadaan virus ini. Nenek dan orang misterius ....Apa mungkin Caden yang berpikir kejauhan? Atau Nenek dan orang misterius memang saling mengenal dari dulu? Apa mereka pernah berint