Braden berkata, “Sayang banget kita nggak bisa lihat tampang asli orang misterius itu. Tapi, usaha kita nggak sepenuhnya sia-sia. Setidaknya, kita bisa pastikan orang yang bawa Mama ke rumah sakit, juga sengaja bawa Rayden pergi dan meninggalkan kita di gunung itu dia.”“Lagian, sudah jelas kita dan Mama cuma salah satu bidaknya. Untuk sementara, dia nggak akan melukai kita. Target dia itu Caden dan orang lainnya.”Rayden mengerutkan keningnya dan bertanya, “Dia pasti punya dendam sama Papa! A ... apa aku harus peringati Papa?”Braden tahu Rayden mengkhawatirkan Caden. Dia menjawab, “Kamu lihat saja sendiri. Boleh saja kamu peringati dia. Yang penting kamu harus mengungkapkannya dengan hati-hati. Jangan sampai identitas Mama terbongkar.”“Emm.”Braden lanjut berkata, “Malam ini, dia juga mengatakan sebuah hal penting. Dia mau kejar Mama dan menikahi Mama ....”Sebelum Braden menyelesaikan ucapannya, Hayden, Jayden, dan Rayden sudah memotong kata-katanya. Mereka mengungkapkan pendapat m
Braden bertanya dengan terkejut, “Sudah ketemu?”“Ternyata itu Papa!”“Hah?”Rayden menjawab, “Aku baru selidiki siapa yang mau akses CCTV hotel hari ini. Ternyata, yang satu itu si orang misterius, sedangkan yang satu lagi Papa!”Braden berkata dengan kening berkerut, “Dengan kata lain, Caden tahu rencana kita malam ini.”Rayden menebak, “Mungkin dia terpikirkan sesuatu setelah kamu posting sesuatu pakai akun Jessica.”Braden bergumam, “Pantas saja aku rasa hari ini dia agak aneh.”Hayden juga tiba-tiba tersadar dan berseru, “Pantas saja aku merasa ada yang ikuti kita malam ini! Waktu mau naik taksi tadi, aku rasa ada yang nggak beres. Pasti dia yang diam-dia awasi kita! Ini kelalaianku!”“Orang yang dipekerjakan Papa gagal membobol sistem keamanan CCTV hotel. Dia seharusnya nggak tahu apa yang kalian obrolkan dengan orang misterius itu. Tapi, dia pasti tahu kalian memanfaatkan Jessica untuk memancing keluar orang misterius itu, juga tahu tentang kemampuan kalian. Seharusnya, dia akan
“Aku nggak tahu,” jawab Braden.“Bagaimana dengan mamanya Rayden? Setelah dia bawa Rayden pergi, mamanya Rayden ke mana?”“Aku juga nggak tahu.”“Kamu nggak tahu atau dia nggak tahu?”“Dia cuma perhatikan Rayden, nggak perhatikan mamanya Rayden.”“Dengan kata lain, setelah bawa Rayden pergi, dia nggak melukai mamanya Rayden?”“Emm.”Setelah mendengar jawaban itu, Caden baru mengembuskan napas lega. Dia sangat khawatir orang berpakaian hitam itu akan membunuh ibunya Rayden. Berhubung orang itu tidak peduli pada ibunya Rayden, kemungkinan ibunya Rayden masih hidup sangat besar.Braden memicingkan matanya. Saat melihat Caden terlihat sangat peduli pada ibunya, dia pun bertanya, “Rayden bilang, kamu bukan tulus menyukai mamanya. Kamu hanya merasa bersalah dan ingin mencarinya karena mau bertanggung jawab.”Caden mengesampingkan pemikirannya, lalu menatap Braden dalam diam untuk beberapa saat sebelum tiba-tiba bertanya, “Apa kalian mau aku jadi papa kalian?”Braden menjawab dengan dingin, “
Caden menjawab dengan santai, “Ini cuma transaksi yang adil.”Braden memelototinya dan berseru, “Apanya yang adil!”Caden menjawab dengan sangat tenang, “Kamu juga boleh pilih untuk menolak. Kamu punya hak untuk memilih.”Begitu mendengar ucapan itu, Braden hampir pingsan saking marahnya. Dia berseru, “Aku boleh menolak? Apa aku boleh menolak! Apa aku punya hak untuk memilih!”Ayah berengsek ini mau bekerja sama dengannya, juga bilang akan memberi tahu rahasia mereka kepada ibu mereka jika dia menolak untuk bekerja sama. Ini benar-benar adalah ancaman besar! Braden bahkan tidak berani membayangkan bagaimana reaksi ibunya yang polos itu setelah mengetahui rahasia mereka. Mungkin saja ibu mereka akan langsung mati terkejut!Bagaimana jika Naomi mengetahui Braden sangat pintar menghasilkan uang dan memiliki tabungan sebesar ratusan triliun? Bagaimana jika Naomi tahu Hayden bukan hanya jago berkelahi, tetapi juga ahli merakit bom dan berbagai macam senjata teknologi tinggi? Bagaimana jika
Setelah kembali tenang, Braden menatap Caden dengan penuh arti. Kali ini, giliran Caden yang merasa bingung. Kenapa anak ini tiba-tiba kembali tenang? Tadi, dia jelas-jelas sangat marah. Kenapa semua amarahnya tiba-tiba hilang? Apa dia terlalu marah hingga menjadi idiot?Caden mengelus kepala Braden, tetapi Braden malah menepis tangannya dengan kesal dan berkata, “Jangan pegang aku!”Caden tidak marah. Dia hanya bertanya dengan heran, “Kenapa kamu begitu takut mamamu tahu kemampuan kalian? Bagi orang tua, ini adalah hal yang membanggakan. Lagian, Naomi juga begitu mata duitan. Kalau tahu putranya begitu kaya, dia pasti merasa sangat gembira.”Naomi tidak akan gembira, hanya akan ketakutan!Braden menjawab dengan dingin, “Ini masalahku dengan Mama. Hal ini nggak ada hubungannya denganmu. Biarpun bodoh, kami ini juga tetap kebanggaan Mama!”“Aku setuju untuk berbagi informasi denganmu. Begitu tahu lokasi dan identitas orang misterius itu, aku akan langsung kasih tahu kamu. Tapi, dengan
“Oke! Aku akan tanya padanya kalau dia online lagi,” jawab Rayden.Setelah mengobrol untuk sesaat, beberapa bocah itu pun bubar dan pergi tidur. Namun, Rayden tidak bisa tidur. Dia melepaskan headsetnya, lalu menatap ke langit di luar jendela dengan kening berkerut. Dia mengkhawatirkan ayahnya. Meskipun masih belum bisa memastikan apa sebenarnya tujuan orang misterius itu, sangat jelas bahwa ayahnya adalah salah satu musuh orang itu.Setengah jam kemudian, Caden tiba di rumah. Dia menebak Rayden seharusnya masih belum tidur. Jadi, dia pun masuk ke kamar Rayden. Rayden masih duduk di depan jendela. Saat melihat Caden, kerutan di keningnya pun bertambah dalam. Caden berjalan ke sisi Rayden, lalu mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang. Setelah itu, dia duduk dan bertanya, “Nggak bisa tidur?”Rayden menatap Caden dengan khawatir dan menjawab, “Emm.”“Kamu mengkhawatirkan Papa?”Rayden mengerutkan keningnya dan menjawab, “Dia mau membunuhmu.”Caden tersenyum hangat dan berkata, “Sel
Rayden tidak ingin mendengar ucapan Caden ini. Dia sangat pusing. Siapa yang menginginkan ayahnya yang bodoh ini? Silakan dibawa pergi!Caden masih lanjut berbicara dengan serius, “Kamu suruh Braden dan Hayden membantumu cari mamamu pasti karena kamu rindu sama dia. Bagaimana kalau dia tiba-tiba kembali setelah aku bersama Naomi?”Rayden bertanya balik, “Bagaimana kalau waktu kamu menemukannya, dia sudah bersama pria lain?”Caden mengerutkan keningnya dan menjawab, “Kalau begitu, aku hanya bisa menebus kesalahanku dengan cara lain.”Rayden berkata, “Situasinya sama kok. Kalau sebelum dia kembali kamu sudah bersama Naomi, kamu juga bisa menebus kesalahanmu dengan cara lain. Jangan selalu jadikan dia sebagai alasan. Hubunganmu dan Naomi nggak ada hubungannya dengan orang lain! Itu cuma urusan kalian berdua!”Seusai berbicara, Rayden mengerutkan keningnya dan bertanya, “Apa Papa sama sekali nggak mau coba? Aku nggak paksa Papa, cuma mau Papa coba dulu.”Dalam hati, Caden menjawab, ‘Nggak
“Papa, Mama sudah kesakitan karena terantuk. Memangnya kamu nggak bisa bersikap lebih perhatian padanya?” seru Rayden dengan nada menyalahkan.Caden menoleh ke arah putranya dan bergumam dalam hati, ‘Orang yang bodoh punya keberuntungannya sendiri.’Itu adalah kesan yang bisa langsung didapatkan Caden dari Naomi. Naomi sangat bodoh, tetapi malah memiliki 3 putra yang begitu berbakat dan menyayanginya. Bahkan Rayden juga sangat menyayanginya. Naomi bagaikan seorang gadis bodoh yang dimanjakan para tokoh hebat. Meskipun bodoh dan ceroboh, dia juga sangat beruntung. Caden tidak ingin putranya marah. Jadi, dia mengelus kepala Rayden sambil menghibur, “Tadi, aku cuma bercanda. Setelah dia keluar nanti, aku akan periksa keadaannya. Kalau parah, aku akan bantu dia oles obat.”Setelah mendengar jawaban itu, Rayden baru merasa puas. Dia menekankan lagi, “Papa, kamu harus usaha dikit supaya bisa dapatkan Mama secepat mungkin!”Caden tidak menyahut. Dia tidak mungkin mengejar Naomi. Dia pun meng