Share

Bab 392

Penulis: Erlina
Caden menjawab dengan santai, “Ini cuma transaksi yang adil.”

Braden memelototinya dan berseru, “Apanya yang adil!”

Caden menjawab dengan sangat tenang, “Kamu juga boleh pilih untuk menolak. Kamu punya hak untuk memilih.”

Begitu mendengar ucapan itu, Braden hampir pingsan saking marahnya. Dia berseru, “Aku boleh menolak? Apa aku boleh menolak! Apa aku punya hak untuk memilih!”

Ayah berengsek ini mau bekerja sama dengannya, juga bilang akan memberi tahu rahasia mereka kepada ibu mereka jika dia menolak untuk bekerja sama. Ini benar-benar adalah ancaman besar!

Braden bahkan tidak berani membayangkan bagaimana reaksi ibunya yang polos itu setelah mengetahui rahasia mereka. Mungkin saja ibu mereka akan langsung mati terkejut!

Bagaimana jika Naomi mengetahui Braden sangat pintar menghasilkan uang dan memiliki tabungan sebesar ratusan triliun? Bagaimana jika Naomi tahu Hayden bukan hanya jago berkelahi, tetapi juga ahli merakit bom dan berbagai macam senjata teknologi tinggi? Bagaimana jika
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
FAtun
selalu caden yg salah..Krn caden GK tahu, jadi caden bisa bicara apa aja..KLO caden tahu bhw kalian anak² pastilah caden akan sayang dan penurut..
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
betul apa katamu braden...d saat waktu itu tiba...dia akan bertekuk lutut pada Naomi...bagai seekor singa bertemu dengan sang pawang...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 393

    Setelah kembali tenang, Braden menatap Caden dengan penuh arti. Kali ini, giliran Caden yang merasa bingung. Kenapa anak ini tiba-tiba kembali tenang? Tadi, dia jelas-jelas sangat marah. Kenapa semua amarahnya tiba-tiba hilang? Apa dia terlalu marah hingga menjadi idiot?Caden mengelus kepala Braden, tetapi Braden malah menepis tangannya dengan kesal dan berkata, “Jangan pegang aku!”Caden tidak marah. Dia hanya bertanya dengan heran, “Kenapa kamu begitu takut mamamu tahu kemampuan kalian? Bagi orang tua, ini adalah hal yang membanggakan. Lagian, Naomi juga begitu mata duitan. Kalau tahu putranya begitu kaya, dia pasti merasa sangat gembira.”Naomi tidak akan gembira, hanya akan ketakutan!Braden menjawab dengan dingin, “Ini masalahku dengan Mama. Hal ini nggak ada hubungannya denganmu. Biarpun bodoh, kami ini juga tetap kebanggaan Mama!”“Aku setuju untuk berbagi informasi denganmu. Begitu tahu lokasi dan identitas orang misterius itu, aku akan langsung kasih tahu kamu. Tapi, dengan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 394

    “Oke! Aku akan tanya padanya kalau dia online lagi,” jawab Rayden.Setelah mengobrol untuk sesaat, beberapa bocah itu pun bubar dan pergi tidur. Namun, Rayden tidak bisa tidur. Dia melepaskan headsetnya, lalu menatap ke langit di luar jendela dengan kening berkerut. Dia mengkhawatirkan ayahnya. Meskipun masih belum bisa memastikan apa sebenarnya tujuan orang misterius itu, sangat jelas bahwa ayahnya adalah salah satu musuh orang itu.Setengah jam kemudian, Caden tiba di rumah. Dia menebak Rayden seharusnya masih belum tidur. Jadi, dia pun masuk ke kamar Rayden. Rayden masih duduk di depan jendela. Saat melihat Caden, kerutan di keningnya pun bertambah dalam. Caden berjalan ke sisi Rayden, lalu mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang. Setelah itu, dia duduk dan bertanya, “Nggak bisa tidur?”Rayden menatap Caden dengan khawatir dan menjawab, “Emm.”“Kamu mengkhawatirkan Papa?”Rayden mengerutkan keningnya dan menjawab, “Dia mau membunuhmu.”Caden tersenyum hangat dan berkata, “Sel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 395

    Rayden tidak ingin mendengar ucapan Caden ini. Dia sangat pusing. Siapa yang menginginkan ayahnya yang bodoh ini? Silakan dibawa pergi!Caden masih lanjut berbicara dengan serius, “Kamu suruh Braden dan Hayden membantumu cari mamamu pasti karena kamu rindu sama dia. Bagaimana kalau dia tiba-tiba kembali setelah aku bersama Naomi?”Rayden bertanya balik, “Bagaimana kalau waktu kamu menemukannya, dia sudah bersama pria lain?”Caden mengerutkan keningnya dan menjawab, “Kalau begitu, aku hanya bisa menebus kesalahanku dengan cara lain.”Rayden berkata, “Situasinya sama kok. Kalau sebelum dia kembali kamu sudah bersama Naomi, kamu juga bisa menebus kesalahanmu dengan cara lain. Jangan selalu jadikan dia sebagai alasan. Hubunganmu dan Naomi nggak ada hubungannya dengan orang lain! Itu cuma urusan kalian berdua!”Seusai berbicara, Rayden mengerutkan keningnya dan bertanya, “Apa Papa sama sekali nggak mau coba? Aku nggak paksa Papa, cuma mau Papa coba dulu.”Dalam hati, Caden menjawab, ‘Nggak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 396

    “Papa, Mama sudah kesakitan karena terantuk. Memangnya kamu nggak bisa bersikap lebih perhatian padanya?” seru Rayden dengan nada menyalahkan.Caden menoleh ke arah putranya dan bergumam dalam hati, ‘Orang yang bodoh punya keberuntungannya sendiri.’Itu adalah kesan yang bisa langsung didapatkan Caden dari Naomi. Naomi sangat bodoh, tetapi malah memiliki 3 putra yang begitu berbakat dan menyayanginya. Bahkan Rayden juga sangat menyayanginya. Naomi bagaikan seorang gadis bodoh yang dimanjakan para tokoh hebat. Meskipun bodoh dan ceroboh, dia juga sangat beruntung. Caden tidak ingin putranya marah. Jadi, dia mengelus kepala Rayden sambil menghibur, “Tadi, aku cuma bercanda. Setelah dia keluar nanti, aku akan periksa keadaannya. Kalau parah, aku akan bantu dia oles obat.”Setelah mendengar jawaban itu, Rayden baru merasa puas. Dia menekankan lagi, “Papa, kamu harus usaha dikit supaya bisa dapatkan Mama secepat mungkin!”Caden tidak menyahut. Dia tidak mungkin mengejar Naomi. Dia pun meng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 397

    “Aku nggak jual rumah ini,” jawab Caden. Ini adalah rumah peninggalan Wanda. Meskipun benar-benar bangkrut, dia juga tidak tega menjual rumah ini.“Nggak? Jadi, dari mana kamu dapatkan uang sebanyak ini?”Caden malas menjelaskan lagi dan hanya bertanya, “Kamu mau atau nggak?”“Mau! Tapi ... ini bukan uang ilegal, ‘kan?”Caden menarik kembali tangannya, lalu hendak menyimpan kartu itu. Dia sudah berubah pikiran.Namun, Naomi langsung merebut kartu itu sambil berseru, “Aku sudah bilang aku mau!”Kemudian, Naomi menggenggam kartu itu erat-erat, bagaikan seekor anjing kecil yang melindungi makanannya.Caden menatapnya dengan penuh ejekan dan berkata, “Kata sandinya 000000.”Naomi menatap kartu di tangannya dengan penuh semangat hingga tangannya gemetar. Dia bergumam, “Di ... di dalam sini benar-benar ada 2 miliar? Kamu nggak bohong? Ya Tuhan, 2 miliar! A ... aku ... sudah kaya? Aku bukan lagi mimpi, ‘kan?”Seusai berbicara, Naomi juga mencubit Caden dengan kuat. Caden yang kesakitan memelo

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 398

    Caden mengeluh dalam hati sambil melepaskan jas, dasi, dan jam tangannya. Kemudian, dia berjalan masuk ke dapur sambil menggulung lengan kemejanya.Suara kentang diiris menarik perhatian Naomi dari kartu debit berisi 2 miliar itu. Dia menyimpan kartu itu, lalu berjalan ke sisi Caden dan bertanya, “Butuh bantuanku?”Caden menjawab tanpa meliriknya, “Nggak perlu.”Meskipun hanya sebuah jari Naomi yang terluka, Caden sudah tidak tahu harus bagaimana mempertanggungjawabkannya pada Rayden. Apabila mengetahui Naomi membantunya dalam keadaan terluka, Rayden pasti akan murka. Jadi, Caden langsung menolak.Hanya saja, saat keluar untuk sarapan dan melihat jari Naomi terluka, Rayden tetap menatap Caden dengan tatapan kesal. Seusai sarapan, Naomi meminta izin untuk membawa Rayden pergi menemani ketiga putranya di Kompleks Futuria. Caden tidak menolak. Berhubung hari ini Caden memiliki urusan lain, dia menyuruh Steven untuk datang mengantar Naomi dan Rayden.Steven merasa sangat gembira. Sepanjan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 399

    “Plastik sampah yang dibuangnya hari ini juga ada mayat kucing. Penyebab kematian kucing ini sama seperti yang sebelumnya. Hari ini, ada 2 ekor,” ujar Andrew.Caden yang masih berada di mobil bertanya dengan nada dingin, “Kamu yakin dia yang membunuhnya?”“Nggak. Tapi, dia yang membuang mayat itu ke tong sampah dan bisa dipastikan 2 ekor kucing ini dibunuh orang misterius itu.”Caden berkata dengan bingung, “Kalau dia memang orang misterius itu, Braden dan Hayden seharusnya sudah menyadarinya dari awal.”“Mungkin saja dia menyembunyikannya dengan baik.”“Tapi, orang misterius itu menyukai Naomi. Dia yang bilang sendiri mau jadikan Naomi istrinya. Orang itu seharusnya bukan Tiara.”Andrew bertanya, “Apa kita perlu mengujinya?”Setelah berpikir sejenak, Caden menjawab, “Boleh, tapi jangan sampai timbulkan kecurigaan. Berhubung dia punya kaitan dengan kucing-kucing yang mati itu, itu artinya dia bermasalah. Biarpun dia bukan orang misterius itu, dia pasti juga punya interaksi dengan orang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 400

    Di Kompleks Futuria.Tiara tiba-tiba menerima telepon dari kepala sekolah TK. Dia mengatakan bahwa Jessica ingin bertemu dengan Braden, Hayden, dan Jayden. Selain itu, Jessica juga mengatakan bahwa skandalnya yang tersebar di seluruh internet ditimbulkan dari ucapan Braden. Jadi, Jessica ingin bertemu anak-anak itu secara pribadi.Begitu memutuskan sambungan telepon, Tiara langsung memberi tahu hal ini kepada Naomi. Untuk saat ini, mereka berdua masih tidak tahu mengenai hubungan Jessica dengan Rayden, apalagi hubungan Jessica dengan Caden.Naomi pun bertanya, “Apa Jessica yang ajukan permintaan ini?”“Emm. Karena insiden itu terjadi di sekolah, dia cari pihak sekolah untuk menghubungimu.”Naomi khawatir Jessica akan melampiaskan amarahnya pada anak-anak. Dia pun mengerutkan keningnya dan bertanya, “Apa aku boleh pergi menemuinya sendiri?”Tiara menggeleng dengan tidak berdaya dan menjawab, “Jessica sudah menegaskan dia harus bertemu anak-anak.”Naomi benar-benar merasa khawatir, tetap

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1563

    “Apa uang bisa menyingkirkannya?” tanya Caden.Dylan menggeleng. “Dia cuma mau status sebagai istriku.”Caden mengernyit. “Aku dan dia nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu nggak bisa bertindak, apa perlu aku yang cari dia untuk membicarakannya?”Dylan mengerutkan keningnya dan menggeleng. “Aku nggak bisa melukainya.”Caden berujar, “Tapi, kamu mau punya persiapan mental. Kalau kamu nggak bisa tangani hal ini dengan baik, Bibi dan Paman mungkin akan tertimpa masalah besar.”Hanya setelah mengetahui faktanya saja, Lyana sudah langsung pingsan. Jika dia melihat jasad janin itu, mungkin saja dia akan langsung meninggal.Dylan menjentikkan abu rokok dengan kuat. “Haih ....”Kali ini, Dylan benar-benar bertemu kesulitan. Hal ini jauh lebih serius daripada isu kehamilan beberapa hari lalu. Dia benar-benar tidak menemukan cara penyelesaiannya.Entah karena terlalu cemas atau apa, sebelum menghabiskan sebatang rokok ini, Dylan mulai muntah-muntah lagi. Berhubung lambungnya kosong, dia hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1562

    “Dia nggak bersedia keluar. Dia cuma kasih waktu seminggu kepada kami untuk mempertimbangkannya. Seminggu lagi, kalau aku nggak bawa dia daftarkan pernikahan kami, dia akan kirim jasad janin itu ke rumah!”Caden juga merasa sangat kesal setelah mendengar ancaman itu. Dia bertanya dengan ekspresi muram, “Kalau dia merasa itu anakmu, kenapa dia nggak bersedia lakukan tes DNA?”Dylan menjawab dengan kesal, “Aku sudah tanya, tapi dia nggak mau kasih penjelasan. Dia cuma bilang, kami boleh nggak percaya dan langsung menolak, lalu tinggal tunggu terima jasad janin itu.”Catherine tahu jelas kelemahan Kevin dan Lyana. Berhubung mereka sangat menginginkan cucu, mereka pasti tidak berani mengambil risiko. Sementara itu, Dylan adalah anak yang berbakti dan juga tidak akan berani mengambil risiko. Bagaimanapun juga, apabila Kevin dan Lyana melihat jasad janin itu, mereka pasti tidak akan bisa menerimanya. Mungkin saja, hal ini juga akan menimbulkan korban jiwa.Caden bertanya dengan nada dingin,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1561

    Ketika Caden tiba di rumah sakit, Lyana baru keluar dari UGD. Dia berbaring di atas ranjang pasien dengan tenang dan masih belum sadarkan diri.Kevin duduk di samping ranjang pasien dengan ekspresi yang sangat suram, entah karena terlalu khawatir atau terlalu marah. Di sisi lain, Dylan menyeret tubuhnya yang masih lemah dan berlutut di samping dengan tampang bersalah.Melihat situasi ini, Caden sangat terkejut. Ketika di telepon tadi, Dylan hanya mengatakan sudah terjadi masalah, tetapi tidak mengatakan apa yang terjadi.Caden berjalan masuk ke kamar rawat dan bertanya dengan pelan, “Paman, gimana keadaan Bibi?”Kevin mendongak dan menjawab dengan sepasang mata yang merah, “Dia terlalu marah sampai terkena serangan jantung dan pingsan.”Caden pun terkejut. “Waktu aku pergi, dia masih baik-baik saja. Kenapa dia bisa tiba-tiba begitu marah?”Kevin memelototi Dylan dengan dingin, lalu berseru marah, “Tanyakan saja sama anak durhaka ini! Semua ini gara-gara dia! Perbuatannya benar-benar te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1559

    Caden mengangkat bahunya dengan tidak berdaya. “Aku juga nggak tahu jelas. Dia bilang nggak. Oh iya, hari ini, Braden menelepon.”Naomi langsung bertanya dengan buru-buru, “Apa katanya? Semuanya baik-baik saja?”Caden tidak mengungkit masalah Kakek Kedua. Dia hanya menjawab, “Dua hari lalu, Hayden demam.”Ekspresi Naomi langsung berubah. “Demam?”“Emm. Tapi, Braden suruh kita nggak usah khawatir. Itu cuma demam biasa. Kalau sudah benar-benar sembuh, mereka akan pulang. Nanti, kamu minta izin beberapa hari lagi saja untuk mereka.”Naomi merasa cemas. “Kenapa bisa demam?”“Katanya, di sana hujan beberapa hari yang lalu. Hayden kehujanan.”“Demamnya tinggi?”“Nggak.”Naomi berkata dengan sedih, “Pantas saja aku nggak berhenti mimpi buruk akhir-akhir ini. Sudah kubilang, selain Camila, pasti masih ada hal buruk lain yang terjadi. Ternyata Hayden sakit! Jangan lihat Hayden biasanya nakal dan suka berkelahi. Dia sebenarnya paling takut disuntik sama minum obat. Dulu, setiap sakit, aku harus

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1558

    Naomi bertanya, “Setiap … kalinya kamu tambah makan sebanyak ini?”“Emm!”“Tapi, kulihat-lihat sepertinya kamu nggak gendutan?”Camila tersenyum bangga. “Ajaib, ‘kan? Tuhan sayang sama aku! Meski aku makan banyak, aku nggak gemuk-gemuk! Orang-orang di perusahaan kami juga iri banget sama aku!”Naomi bertanya, “Apa ada perubahan dalam tubuhmu? Kamu makan sebanyak ini, apa lambungmu sanggup?”Camila makan sembari menjawab, “Sanggup, kok. Aku nggak merasakan ada yang nggak nyaman. Lagi pula, aku merasa sekarang aku pasti lebih sehat daripada sebelumnya. Dulu hidupku nggak sehat banget, tidurku nggak nyenyak, selera makan biasa-biasa saja, juga banyak pikiran.”“Sekarang aku punya nafsu makan. Selain itu, aku bisa langsung tidur setelah berbaring setengah jam. Keesokan paginya aku juga sangat energik. Aku merasa aku sudah kembali ke umur 18 tahun saja!”Usai berbicara, Camila menyantap mienya. “Mie kuah pedas kedai ini enak sekali, apalagi mie mereka buatan tangan. Kalau kamu dan Tiara ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1557

    Gisela segera mengangguk dan melanjutkan, “Aku tahu masalah itu! Dengar-dengar gara-gara masalah ini, Bu Joana pernah beberapa kali coba untuk bunuh diri!”“Haih, pemikiran anak zaman sekarang sangat terbuka. Mereka semua nggak bersedia punya anak. Ada banyak yang keguguran tanpa sengaja atau dengan sengaja!”“Jadi, hamil itu nggak tergolong kabar bahagia. Bisa melahirkan baru dinamakan kabar gembira. Jangan gembira terlalu cepat!”Begitu Lyana mendengar, dia semakin kesal lagi. Bukannya mereka sedang mengutuk Keluarga Hermanto?Ekspresi Lyana langsung berubah. Dia langsung menyindir, “Kenapa mengandung bukan kabar gembira? Keluarga mana yang nggak senang kalau ada yang hamil? Nggak semua keluarga berkesempatan untuk menggendong cucu!”“Lebih baik kalian berdua gunakan waktu kalian menyindirku untuk berbincang dengan putra kalian. Suruh mereka cepat punya anak!”“Oh, ya, sebelum kalian ngobrol sama anak kalian, kalian mesti ngobrol sama suami kalian dulu. Jangan sampai duluan ada anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1556

    Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status