Sebelum menolak permintaan Caden, dia hanya ingin bertemu dengan Braden saja. Sekarang setelah menolak permintaannya, Caden malah ingin bertemu dengan Hayden juga!Naomi membelalaki Caden sejenak sembari menggertakkan giginya. “Aku nggak akan izinkan kamu untuk bertemu dengan anak-anakku!”Caden sungguh tidak habis pikir. “Kenapa nggak diizinkan? Sebenarnya anakmu yang bermasalah atau aku yang bermasalah?”“Kamu yang bermasalah! Sekeluargamu …. Eits, Rayden nggak bermasalah. Cuma kamu saja yang bermasalah!”Raut wajah Caden berubah muram. “Oke, kalau kamu nggak bawa mereka ke sini, aku akan pergi cari mereka.”“Coba saja kalau kamu berani! Aku akan habisi kamu!”Caden terdiam membisu. Mereka berdua saling bertukar pandang dalam beberapa detik. Pada akhirnya, Naomi pun mengalah. “Kamu … kamu berikan fotomu kepadaku saja. Nanti aku akan bawa pulang untuk perlihatkan kepada mereka. Nanti aku tanyakan apa mereka pernah bertemu orang itu atau nggak!”Caden memang merasa bingung, tetapi dia
“Memangnya … ada masalah yang bisa menyenangkan hatinya?”Pertanyaan itu membuat Naomi terdiam membisu. Sepertinya belakangan ini tidak terjadi masalah yang tergolong gembira bagi Rayden. Dia sudah menjaga Rayden dalam waktu lama, memang tidak pernah terlihat senyuman di wajah Rayden.Demi mengalihkan perhatian Caden, Naomi pun memutar otaknya sejenak, lalu berkata, “Kalau begitu, kamu bisa membahas soal Putih. Dia sangat tertarik dengan Putih peliharaan anak keduaku.”Caden tidak membantah, melainkan bertanya, “Dari mana asal si Putih?”“Emm.”“Aku juga ingin beliin buat Rayden!”“Putih bukan hasil dibeli!”“Jadi, dari mana asalnya?”Naomi melebarkan matanya, lalu sembarangan mengarang, “Emm … aku temukan di dalam desa.”Caden juga tidak mencurigainya. “Coba kamu bujuk anakmu untuk jual Putih kepada Rayden. Terserah kamu ingin jual dengan harga berapa.”Lagi-lagi kedua mata Naomi terbuka lebar. “Kamu kira semuanya bisa dibeli dengan uang? Uang itu bukan serbaguna, kamu ….”“Satu milia
Braden segera melacak titik posisi orang bertopeng hantu. Dia menyadari jarak Braden dengannya sangatlah dekat, hanya sekitar belasan meter saja. Orang bertopeng hantu sedang berada di dalam gedung ini!Tiba-tiba Braden meningkatkan kewaspadaannya. Dia mengerutkan keningnya berpikir sejenak, lalu mengirim pesan kepada Naomi.[ Mama, kamu bawa Rayden ke kamar lain dulu. Aku ingin keluar. ]Naomi langsung membalas dalam hitungan detik.[ Apa kamu yakin? Bukannya akan sangat berisiko? ][ Tenang saja, papanya Rayden sudah pergi. Sekarang adalah kesempatan bagus untuk aku melarikan diri. ]Sebenarnya, tanpa bantuan orang bertopeng hantu, Braden juga bisa meninggalkan tempat. Sekarang Braden buru-buru hendak meninggalkan ruangan juga demi menemukan orang bertopeng hantu![ Oke. ]Tak lama kemudian, Naomi mengajak Rayden ke ruang baca.Setelah mendengar suara pintu, Braden keluar dari bawah ranjang. Dia mengenakan masker, lalu diam-diam meninggalkan rumah. Dia mengusap saku pakaiannya, lalu
Si orang bertopeng hantu itu kerjaannya hanya ingin membunuh saja!Berhubung mengungkit soal Naomi, ekspresi Braden menjadi dingin.“Aku nggak pernah kepikiran untuk membunuh Caden. Aku juga nggak akan mengizinkan kamu untuk menjadi papaku. Tentu saja, kalau ada dendam di antara kamu dengan Caden, aku juga nggak bakal ikut campur. Tapi, kalau kamu berani menargetkan mamaku, aku pasti nggak akan melepaskanmu!”“Hebat juga! Hehe! Kamu hebat juga.” Usai berbicara, sepertinya orang bertopeng hantu menyadari sesuatu, tiba-tiba dia meloncat ke luar jendela.Braden berlari ke depan jendela. Namun, dia tidak bisa menemukan bayangan orang bertopeng hantu itu lagi. Dia memang bagai hantu saja, datang dan pergi dengan cepatnya.Satu detik kemudian, terdengar suara Steven dari luar pintu. “Rumah ini nggak ada penghuninya. Gimana kalau kita ke dalam? Bisa jadi dia bersembunyi di dalam.”“Dobrak pintunya!”Kening Braden berkerut. Dia segera memanjat keluar jendela, lalu turun ke lantai 1, bergegas m
Caden terbengong. “Sudah tadi.”“Tadi?”“Iya, kamu juga pergi. Kamu pergi bersamaku. Apa kamu lupa?”Kening Rayden berkerut. “Seingatku … dari tadi kerjaanku cuma tidur saja.”Kali ini, giliran kening Caden berkerut. Dia menatap Rayden dengan sangat kaget!Rayden bertanya lagi, “Selain kamu dan Bibi Naomi, siapa lagi yang masuk ke kamarku?”“Nggak ada. Kenapa?”Rayden semakin bingung. Dia melihat Caden sekilas tanpa mengatakan apa pun. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Caden kelihatan semakin gugup! Dia menatap ke sisi pintu sejenak, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Naomi.Pada saat ini, Naomi sedang mengobrol dengan Hayden mengenai masalah Putih.“Hayden, apa kamu tahu Putih itu jantan atau betina?”“Tahu, dong. Putih sama sepertiku, sama-sama anak cowok.”“Berarti sudah saatnya buat cari pacar?”Wajah Hayden seketika merona. Dia merasa tersipu malu. “Mama, aku masih kecil. Bukannya kata Mama, aku baru boleh punya pacar setelah dewasa nanti?”Naomi tersen
“Emm.” Raut wajah Robbin berubah serius.“Semakin banyak jumlah kepribadian, semakin besar pengaruhnya terhadap kepribadian utama. Selain itu, peralihan antar kepribadian biasanya terjadi di bawah tekanan atau rangsangan yang sangat kuat. Jika dalam 1 hari dia beralih di antara 3 kepribadian yang berbeda, itu berarti kondisi Rayden sangat nggak bagus saat ini.”Caden menyalakan rokoknya, lalu mengisapnya dalam-dalam. Dia kelihatan sangat gelisah.Mereka berdua saling menimpali. Sementara, Naomi hanya berdiri di samping tidak berani berbicara sama sekali. Dia tidak tahu Hayden juga pergi ke makam semalam. Hanya saja, dia tahu bahwa Rayden tidak memiliki gangguan kepribadian.Caden bisa merasa seperti itu juga karena Braden menyamar sebagai Rayden! Meskipun Naomi mengetahuinya, dia juga tidak berani mengatakannya.Sekarang Naomi ingin memberi tahu mereka bahwa Rayden tidak memiliki gangguan kepribadian, tapi bagaimana cara dia menjelaskannya? Caden pasti akan menelusuri masalah ini hingg
Kening Rayden berkerut. Dia kelihatan bingung dan waspada.Braden berkata, “Kalau aku nggak salah tebak, seharusnya kita itu saudara.”Hayden menimpali, “Tapi beda mama.”Kedua mata Rayden seketika terbuka lebar. Dia sungguh merasa syok.Suara Braden kedengaran lembut. “Aku pernah mendengarmu dari Mama. Aku juga tahu mamaku lagi menjagamu. Seharusnya kita itu anak-anaknya Caden, makanya wajah kita bisa sama.”Rayden menghela napas. “Papaku pernah bilang kalau dia hanya punya 1 wanita saja, yaitu mamaku!”Ujung bibir Braden berkedut. Naomi dan Caden barulah pasangan suami istri yang sah. Tak peduli betapa mesranya hubungan ibunya Rayden dengan Caden, dia hanyalah seorang pihak ketiga. Mengenai Rayden, sebenarnya dia hanyalah seorang anak haram.Braden merasa sebenarnya hubungannya dengan Rayden cukup sensitif. Hanya saja, berhubung Naomi berharap yang terbaik untuk Rayden, dia juga akan mendoakan yang terbaik untuk Rayden!Braden tidak ingin “kenyataan” itu melukai hati kecil Rayden, ja
“Aku baik-baik saja.”Robbin berucap, “Sepertinya Rayden memang memiliki banyak kepribadian. Tapi kamu jangan panik. Aku akan cari dia untuk memastikan kondisinya dulu.”Setelah berbicara, Robbin berjalan keluar ruang baca, hendak pergi mencari Rayden. Alhasil, baru saja dia melangkah ke depan pintu kamar Rayden, malah terdengar suara Rayden.“Dia bukan cowok berengsek. Dia orangnya baik sekali!”“Bagaimana ceritanya dia bukan cowok berengsek? Semua yang dia lakukan itu adalah tanda-tanda dari seorang cowok berengsek. Aku setuju kalau kamu bilang dia itu ayah yang baik. Tapi aku nggak setuju kalau kamu bilang dia itu bukan cowok berengsek.”“Dia … nggak pernah melukai mamamu. Dia hanya nggak suka sama mamamu saja.”“Dia sudah memaksa mamaku untuk bercerai tanpa mendapatkan sepeser pun. Apa itu namanya bukan melukai? Lagi pula, kakakku juga sudah menyelidikinya. Waktu itu, dia mengira mamaku selingkuh. Dia bukan hanya membuat mamaku nggak mendapatkan apa pun, dia bahkan merusak reputasi