Kemudian, Zaskia tiba-tiba berseru, “Cepat panggil Caden! Panggil Caden kemari! Aku mau dia lihat bagaimana sikap anak yang dididiknya! Dia bahkan berniat untuk membuka peti mati leluhur! Huhuhu ....”Setelah mendengar ucapan Zaskia, Rayden baru menghentikan aksinya. Kemudian, dia berlari ke hadapan Sonia dan memberinya peringatan lagi. Setelah itu, dia baru berlari turun gunung dan langsung menghilang dari pandangan semua orang hanya dalam sekejap.Seusai menonton video itu, perasaan Caden sangat kacau. Rayden jelas-jelas berada di sisinya dari tadi. Lagi pula, pakaian yang dikenakan Rayden adalah jas hitam yang dipadukan dengan mantel bulu hitam. Sejak kapan dia berganti pakaian?Tepat pada saat ini, Steven berlari mendekat dengan terburu-buru, lalu berbisik, “Kak Caden, Rayden baru saja membuat keributan besar di pemakaman. Menurut para pengawal yang diam-diam kita tempatkan di sini, tadi Rayden sangat perkasa dan hebat!”Caden pun terdiam. Dia menyerahkan tablet itu kepada Steven,
Untungnya, Hayden adalah ahli bela diri yang memiliki reaksi luar biasa cepat. Sebelum Caden melihatnya, dia langsung menyelinap masuk ke sebuah bilik yang kecil.Caden menatap Braden dan bertanya dengan bingung, “Tadi, kamu bicara sama siapa?”Braden mengepalkan tangannya untuk menenangkan diri, lalu balik bertanya, “Apa Papa mau menghukumku?”Braden tahu bahwa Caden pasti sudah mengetahui perbuatan Hayden. Sebelum Caden sempat menjawab, Braden lanjut berkata, “Ini semua perbuatanku sendiri. Aku nggak akan melibatkanmu. Kalau orang-orang itu marah, suruh saja mereka menghadapiku seorang.”Caden menatap Braden dengan perasaan campur aduk, lalu menjawab, “Aku bukan datang untuk menghukummu. Apa kamu terluka?”Braden merasa sangat terkejut. Caden tidak marah setelah Hayden menimbulkan keributan sebesar ini? Sepertinya, Caden bersikap cukup baik terhadap Rayden. Braden pun menjawab, “Nggak.”“Baguslah kalau begitu. Sejak kapan kamu keluar dari kamar mandi? Kenapa aku nggak melihatmu kelua
Setelah ragu sejenak, Braden menerima uluran tangan Caden, lalu berjalan keluar dari kamar mandi dengan bergandengan tangan dengan Caden. Sebelum keluar, Braden diam-diam memberi isyarat pada Hayden untuk tidak khawatir.Di luar kamar mandi.Begitu melihat Braden, para anggota Keluarga Pangestu langsung murka dan memelototinya dengan garang. Braden tidak takut pada mereka. Dia berdiri diam di sisi Caden dan memandang mereka dengan penuh peremehan.Sonia berseru, “Caden! Hari ini, kamu harus kasih kami pertanggungjawaban yang memuaskan!”Ekspresi Caden terlihat sangat dingin. Baru saja dia hendak berbicara, Braden sudah terlebih dahulu melangkah maju dan bertanya, “Pertanggungjawaban seperti apa yang kamu inginkan?”“Kamu bukan hanya memukul dan menghina seniormu di depan umum, juga membuat ambruk nisan para leluhur Keluarga Pangestu. Ini adalah perilaku nggak berbakti, nggak hormat, dan sangat nggak bermoral. Kamu bisa dihukum Tuhan!” Braden mencibir, “Jadi, bagaimana dengan kalian ya
Braden lanjut berkata dengan santai, “Orang tua lain selalu berharap anak cucunya hidup baik. Tapi, kamu hanya peduli pada dirimu sendiri. Keluarga Pangestu benar-benar sudah sial 3 generasi karena ada orang sepertimu.”“Kamu ... kamu .... Dasar anak durhaka! Bajingan! Uhuk, uhuk ....”Tony yang terlalu marah pun batuk hebat beberapa kali sebelum jatuh pingsan. Untungnya, Evano sangat sigap dan langsung memapahnya. Oleh karena itu, dia baru tidak langsung jatuh ke lantai.Evano segera memberikan pertolongan pertama, lalu menyuapi Tony beberapa butir obat untuk penyakit jantungnya. Setelah itu, Tony baru berhasil diselamatkan. Tony yang tubuhnya masih lemah menatap Braden dengan terengah-engah.Sonia memanfaatkan kesempatan ini untuk berkata, “Ayah, apa kamu masih belum sadar? Apanya yang pewaris satu-satunya! Dia nggak layak menjadi penerus Keluarga Pangestu! Cepat coret namanya dari daftar keluarga! Meskipun harus kehilangan penerus keluarga, kita juga nggak butuh seorang penerus kelu
Putih pada dasarnya lumayan kecil. Ditambah dengan semua orang sudah menyadari kemunculan sekelompok serigala, perhatian mereka semua hanya tertuju pada sekelompok serigala itu sehingga mereka tidak menyadari keberadaan Putih.Semua orang langsung heboh.“Kenapa ada begitu banyak serigala? Bukannya selalu ada orang yang menjaga gunung ini? Kenapa bisa tiba-tiba muncul serigala?”“Cepat kabur! Sekelompok serigala ini sudah gila! Mereka mau menyerang orang!”Steven juga buru-buru berkata, “Kak Caden, cepat bawa Rayden tinggalkan tempat ini! Sekelompok serigala ini seharusnya memang punya niat jahat!”Caden mengerutkan keningnya, lalu langsung menggendong Braden dan berkata, “Suruh Naomi untuk kembali ke mobil dan perintahkan para pengawal untuk lebih waspada! Jangan biarkan sekelompok serigala ini melukai Naomi!”“Baik!” Steven pun buru-buru menghubungi pengawal yang melindungi Naomi.Sementara itu, Braden melirik Caden dengan tatapan penuh arti. Meskipun sikap Caden terhadap ibunya agak
Di sisi lain, Naomi sudah duduk dalam mobil. Berhubung mobil ini kedap suara dan jaraknya dengan pemakaman juga jauh, dia hanya samar-samar mendengar suara tangisan orang dan lolongan serigala. Tepat pada saat dia merasa khawatir, Caden pun kembali dengan menggendong Braden.Melihat tampang mereka yang panik, Naomi buru-buru bertanya, “Ada apa? Apa yang sudah terjadi? Apa upacara menyembah leluhur sudah selesai?”Caden tidak menjelaskan apa-apa dan langsung menggendong Braden masuk ke mobil. Steven juga tidak sempat menjelaskan apa-apa lagi. Begitu naik ke mobil, dia langsung menyalakan mesin.Braden tidak tega melihat ibunya khawatir dan menjelaskan, “Tadi, tiba-tiba muncul sekelompok serigala di puncak gunung. Keadaannya mengerikan sekali! Kami pun segera berlari kemari.”Naomi bertanya dengan terkejut, “Serigala? Bukannya ini pemakaman pribadi? Kenapa bisa ada serigala?”Braden yang ingin mengingatkan Caden sengaja menjawab, “Aku juga nggak tahu. Mungkin ada orang yang sengaja membi
Selama 2 tahun terakhir, terdapat banyak berita mengenai ras anjing besar yang menyerang manusia yang tersebar di internet. Hanya melihat gambar-gambar orang yang terluka karena diserang anjing saja sudah sangat mengerikan, apalagi jika diserang oleh sekelompok serigala.Jika Rayden benar-benar diserang oleh sekelompok serigala itu, bahkan jasadnya juga mungkin hancur. Begitu membayangkan hal itu .... Sial! Siapa yang bisa menahan diri untuk tidak mengumpat?“Untungnya, sekelompok serigala itu tiba-tiba berubah haluan dan menyerang anggota Keluarga Pangestu. Kalau nggak, konsekuensinya nggak akan terbayangkan. Aku baru dapat berita bahwa ada orang yang organnya robek karena tercakar dan ada juga yang lengannya digigit patah .... Demi melindungi Tony, perut Evano juga digigit hingga ususnya keluar ....”Caden mendengar laporan dari Steven sambil merokok. Ekspresinya terlihat dingin dan kejam.Steven lanjut berkata, “Tapi, ada yang aneh. Kak Caden, waktu baru muncul, sekelompok serigala
Naomi tertegun sejenak, lalu menjawab dengan marah, “Aku nggak melakukan hal buruk apa pun!”“Kalau begitu, kenapa kamu begitu gugup?” cibir Caden. Kemudian, dia berjalan masuk ke kamar tanpa menghiraukan Naomi lagi. Melihat Rayden yang sepertinya sudah tidur cukup lama, dia pun bertanya, “Ada apa dengan Rayden?”“Apanya yang kenapa?”“Bukannya dia masih sadar waktu pulang tadi? Kenapa dia tiba-tiba tidur?”“Dia keluar terlalu lama dan merasa lelah.”Caden mengelus wajah putranya dan mengamati napasnya. Berhubung Rayden bernapas dengan teratur, Caden juga tidak berpikir terlalu banyak. Dia berkata pada Naomi, “Keluarlah dulu. Ada yang mau kutanyakan.”Seusai berbicara, Caden terlebih dahulu berjalan keluar. Naomi menatap punggungnya sambil menarik napas dalam-dalam dan menepuk-nepuk dadanya. Braden masih bersembunyi di bawah tempat tidur. Akan gawat apabila Caden menemukannya.Pada detik selanjutnya, Caden tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menoleh, seolah-olah menyadari sesuatu. Ke
Ketika berbicara, Kakek Kedua terlihat menyesal dan merasa bersalah.“Aku memang berhasil balas dendam, juga memopulerkan nama guruku. Aku bahkan membawakan kehormatan bagi negara. Tapi, caraku balas dendam terlalu arogan. Orang yang nggak bisa mengalahkanku pun mulai berniat buruk.”“Mereka pakai cara yang sangat kejam untuk bunuh istri guruku, juga mengancamku dengan nyawa adik seperguruanku. Mereka paksa aku untuk melakukan pertarungan curang, juga menyuruhku untuk sengaja kalah dari para ahli bela diri luar negeri supaya bisa mengembalikan harga diri negara mereka. Kalau aku menolak, mereka mau aku bunuh diri. Kalau nggak, mereka akan bunuh adik seperguruanku.”“Para penculik itu juga membiarkanku melakukan panggilan video dengan adik seperguruanku. Adik seperguruanku sangat sedih dan sudah putus asa karena kematian ibunya. Dia menatapku dan menyuruhku untuk balas dendam dengan penuh amarah. Dia mau aku balaskan dendam ibunya dan nggak usah peduli padanya.”“Setelah guruku meningga
Begitu Kakek Kedua menambah kekuatannya, dia bisa langsung membunuh master.“Kakek Buyut Kedua!” Hayden langsung menerjang keluar dengan panik.Kakek Kedua mengerutkan kening, lalu terdiam sejenak sebelum melepaskan master dan bangkit. “Aku akan menunggumu di sini. Cari saja aku kalau kemampuanmu sudah meningkat. Pergi sana!”Wajah master sudah sepenuhnya merah dan dia juga terbatuk hebat. Hayden segera menghampirinya dan bertanya, “Hei, kamu baik-baik saja, ‘kan?”Master berlinang air mata dan memelototi Kakek Kedua dengan marah. Dia tidak menyeka darah di wajahnya, tetapi menyeka air matanya dengan kasar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kemudian, dia bangkit dan turun dari puncak gunung dengan langkah tertatih-tatih.Hayden menatap punggung master dengan kening berkerut. Dia menghampiri master, lalu menyelipkan sebotol obat ke tangannya secara paksa. “Ini bisa sembuhkan lukamu.”Master melirik Hayden dengan ekspresi yang sulit ditebak, lalu menerima botol obat itu dan pergi.Setel
Hayden pun merasa makin panik. “Mereka lagi berantam?”Caden berbisik, “Belum, jangan terlalu khawatir. Kakek Kedua tahu rencana kita. Meskipun mau berantam, mereka juga nggak akan melakukannya sekarang. Dia pasti akan pilih tempat yang sesuai.”Kakek Kedua pasti akan memilih tempat yang jauh dari Caden dan Hayden agar tidak merusak rencana mereka. Selain itu, dinilai dari kondisi sekelompok orang ini, Kakek Kedua pasti sudah menakut-nakuti mereka sebelum pergi.“Kita tangani dulu orang-orang ini secepatnya. Habis itu, kita baru pergi cari mereka.”Hayden merasa gelisah, tetapi tetap mematuhi ucapan Caden. “Emm!”Ayah dan anak itu bekerja sama dengan baik. Caden menyebarkan halusinogen, sedangkan Hayden menakut-nakuti mereka. Sekelompok pemburu itu pada dasarnya sudah merasa tegang. Di bawah pengaruh obat, mereka langsung kehilangan akal sehat sepenuhnya.Sekelompok orang itu mulai berteriak ketakutan dan melarikan diri ke segala arah. Ada orang yang dilukai secara tidak sengaja oleh r
“Oke …,” balas Caden.Suara raungan kembali terdengar. Caden segera memalingkan kepalanya melihat ke sisi Hayden, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Kamu masih bisa mengeluarkan suara raungan?”“Suara raungan? Oh, aku tahu, bukan suaraku, tapi dia!” Hayden melepaskan seprai, lalu menunjukkan sesuatu.Jantung Caden hampir saja copot. Ada beruang … beruang asli!Hayden sedang menunggangi beruang, lalu menjewer telinganya sembari menggoyang kaki kecilnya.“Teman baruku, namanya Bego! Bego, dia itu papaku, beri salam dulu!”Beruang hitam raksasa kelihatan tidak gembira. Ia langsung menjerit ke sisi Caden dengan gusar! Suaranya sangat keras sampai memekakkan telinga! Seolah-olah ada amarah besar di dalam hatinya. Semuanya hendak dilampiaskan ke diri Caden!Ujung bibir Caden berkedut. Apa di mata beruang, dibandingkan dengan mereka berdua, Caden paling gampang ditindas?“Ayo, pergi, kata nenekmu, kita mesti segera pulang. Dia dan Naomi lagi menunggu kita untuk makan malam bersama.” Usai be
Cahaya dari lampu malam menerangi area tepat di depan, membuat Caden teringat pada salah satu karakter dalam anime.Pria tanpa wajah.Iya, tepat sekali, di depan sana ada pria tanpa wajah. Dia bahkan memiliki tinggi badan lebih dari 2 meter!Hanya saja, pria tanpa wajah di dalam anime sangatlah pendiam. Berbeda dengan pria tanpa wajah di depan Caden, dia malah mengeluarkan suara raungan bagai seekor beruang saja! Sangat tidak sesuai dengan karakter pria tanpa wajah.Caden menebak sesuatu, lalu menggigit bibirnya. Baru saja dia hendak bertanya, tiba-tiba muncul kericuhan dari atas kepala.Begitu mengangkat kepala, Caden langsung melihat sosok hantu. Hantu tergantung terbalik di atas dahan pohon. Wajahnya bersimbahan darah. Dalam sekilas lihat, dia sungguh menyeramkan! Bukan hanya wajahnya saja, lebih tepatnya seluruh tubuhnya bersimbahan darah.Caden sungguh kehabisan kata-kata. Dia terdiam sejenak, lalu menyapa, “Hayden, Kakek Kedua ….”Hayden segera melepaskan topeng “tanpa wajah”, l
Ketika Kakek Pertama tidak ada di tempat, wanita tua itu akan mewakilinya untuk mengatasi masalah. Seandainya wanita itu kehabisan akal, masih ada Kakek Ketiga dan juga Kakek Keempat.Kakek Kedua dan Kakek Kelima hanya suka bermain saja. Satunya suka menyelesaikan masalah dengan tinjuan. Satunya lagi suka melakukan serangan mendadak dengan senjata! Jadi, biasanya masalah di pegunungan bukan urusan mereka. Mereka berdua hanya perlu menunggu misi dari organisasi saja.Kedudukan mereka berdua dari para master mirip seperti kedudukan Hayden di depan Braden dan Rayden.Caden mengangguk. “Masalah itu jadi tanggung jawabku. Aku minta halusinogen sama Nenek. Aku mau ….” Baru saja Caden melontarkan ucapannya, Kakek Kedua dan Hayden langsung berkata dengan penuh antusias, “Oke! Bagus! Aku dukung kamu! Lakukan saja!”Caden terdiam membisu.Mereka berdua juga tidak peduli dengan reaksi Caden. Terdengar lagi suara penuh semangat mereka.“Aku merasa rencananya menarik sekali. Nanti aku mau tunggang
Pria dewasa dan anak kecil itu semakin bersemangat saja. Tidak ada satu pun dari mereka yang memperhatikan ekspresi Caden.Kakek Kedua berkata pada Hayden, “Hayden, kamu mesti ingat apa kata Kakek Buyut. Pukulan memang nggak bisa menyelesaikan masalah, tapi pukulan bisa mengatasi orang yang menciptakan masalah! Kamu harus gebuki orang yang berani menindas mamamu!”Hayden mengepal erat tangannya, lalu mengangguk dengan kuat. “Emm! Kalau ada yang berani menindas mamaku, aku akan habisi dia! Siapa pun dia!”Kakek Kedua berkata, “Papamu juga nggak boleh menindas mamamu.”Hayden membalas, “Tentu saja! Mamaku itu orang paling penting di dunia ini!”Caden sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia juga tidak tahu seharusnya merasa bahagia atau seharusnya bersedih. Caden sungguh gembira lantaran putranya begitu mencintai istrinya, tetapi dia malah tidak sedikit pun peduli dengan perasaan ayahnya. Itulah yang membuat Caden merasa sedih.Caden tidak tersenyum dan juga tidak menangis. Dia mem
“Ada yang ingin Papa diskusikan sama kamu.” Usai berbicara, tiba-tiba Caden merasa ada mara bahaya mendekat. Dia segera mengangkat kepalanya.Kakek Kedua melompat menuruni pohon. Tatapannya sangat tajam. Terlihat ekspresi tidak bersahabat di atas wajahnya. Caden sangat gesit, segera menghindar dari serangan si pria tua. Kakek Kedua kembali melayangkan tinjuan dengan cepat!Rasa syok mulai membaluti hati Caden. Keningnya seketika berkerut. Dia menghadapi Kakek Kedua sembari melangkah mundur.Ketika menyadari pria tua itu sedang serius, Caden juga tidak berani bersikap lengah. Hanya saja, dia tetap merasa kesulitan dalam menghadapi Kakek Kedua. Kemampuan seni bela diri Kakek Kedua sangat hebat. Dia tidak sanggup melawan pria tua itu! Belum sempat Caden mengeluarkan beberapa jurus andalannya, dia pun sudah menerima pukulan dari Kakek Kedua!Caden mengerang kesakitan. Dia tahu pukulan Kakek Kedua belum mengerahkan seluruh tenaganya. Hanya saja, Caden merasa tulang bagian pundaknya hampir
Setelah terdiam sejenak, akhirnya Caden berbicara, “Jangan-jangan Kakek Buyut Ketiga itu Latif Juwita?”Braden mengangguk dengan serius. “Iya.”Lagi-lagi Caden terdiam membisu. Kali ini, dia tidak bisa berkata-kata dalam waktu yang cukup lama.Latif Juwita, seorang seniman dan pengusaha mode legendaris dari generasi sebelumnya. Semua orang pasti akan memberi hormat kepadanya jika bertemu dengannya.Mengenai Kakek Kedua, sepertinya Caden tidak perlu bertanya lagi. Ketika bertemu dengannya tadi, Caden langsung mengenalinya.Pria muda yang dulu begitu liar dan tak terkendalikan, bisa pergi ke 7 negara asing hanya untuk berkelahi! Dia … dialah orangnya!Lantaran ada orang asing mengejek bangsa kita sebagai kaum lemah, Kakek Kedua tidak terima dan menghabisi mereka hanya dengan 2 pukulan. Dengan kemampuannya, semua orang pun menyebutnya sebagai seekor singa!Saat Kakek Kedua masih muda, kekuatannya sangat luar biasa. Dia terus melawan negara asing hingga dicaci maki. Mereka mengutuknya kar