Share

Bab 1129

Penulis: Erlina
Setelah menelepon beberapa orang, Caden kembali ke sisi Naomi dan menghiburnya, “Jangan khawatir. Leon nggak akan bisa kabur, sedangkan Camila juga nggak akan kenapa-napa. Aku sudah atur semuanya.”

Naomi yang baru memutuskan sambungan telepon Leon bertanya dengan panik, “Gimana ini sekarang? Aku benar-benar harus pergi cari Leon dengan bawa uangnya?”

“Nggak usah. Waktu dia telepon kamu nanti, kamu temui saja dia di rumah sakit.”

Naomi bertanya dengan bingung, “Rumah sakit?”

“Emm. Braden, Hayden, nanti kalian temani Mama ke rumah sakit. Rayden, kamu hubungi Kakek Surendra dan yang lain ....”

Baru saja Caden selesai mengatur segalanya, Leon pun menelepon Naomi. Dia berkata dengan suara berat, “Naomi, untuk sementara, aku nggak bisa ke mana-mana.”

Naomi tanpa sadar melirik Caden, sedangkan Caden mengisyaratkannya untuk tidak gugup. Dia menenangkan diri, lalu bertanya, “Kamu kenapa?”

“Aku terluka. Sekarang, aku lagi dalam perjalanan ke rumah sakit.”

“Hah? Kok kamu bisa terluka?”

“Baru saja
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1130

    Hayden juga menambahkan, “Papaku itu orang paling hebat di seluruh dunia! Cuma papaku yang bisa selamatkan Mama Camila! Papaku boleh terlibat secara diam-diam!”Naomi bertanya, “Gimana kalau kita biarkan Caden mencobanya? Kakimu sudah terluka. Kamu harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa saat. Selama Camila masih di tangan penculik, aku nggak bisa tenang. Lagian, aku rasa yang dibilang anak-anak juga masuk akal. Caden sangat hebat. Dia pasti punya cara untuk selamatkan Camila.”Begitu mendengar ucapan Naomi, Leon langsung merasa tidak senang. Dia sangat ingin memberi tahu Naomi bahwa di dunia ini, hanya dia seorang yang bisa menyelamatkan Camila. Tidak ada gunanya Naomi bergantung pada Caden. Camila ada di tangannya sehingga Caden tidak mungkin bisa menemukan Camila.Leon mengembuskan napas panjang. “Demi keselamatan Camila, sebaiknya jangan biarkan Caden ikut campur. Naomi, tenang saja. Aku pasti selamatkan Camila! Kamu boleh percaya padaku.”“Tapi, kamu sudah terluka. Gimana kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1131

    Pada pukul 10 malam, ponsel Caden berbunyi. Itu adalah telepon dari Dylan. Semua orang langsung menoleh ke arah Caden dengan tegang.Caden menjawab, “Gimana?”“Aku sudah berhasil menyelamatkannya. Tapi, keadaannya agak labil, kayak sudah alami semacam trauma.”“Cepat bawa dia ke rumah sakit! Robbin lagi tunggu di rumah sakit. Aku sudah aturkan semuanya.”“Oke! Sampai jumpa di rumah sakit!”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden menatap Naomi dan berseru, “Camila sudah aman!”Naomi langsung meneteskan air mata. Seluruh tubuhnya juga gemetar hebat. “Ayo ke rumah sakit! Cepat!”...Ketika Naomi dan yang lain tiba di rumah sakit, Robbin baru saja selesai memeriksa Camila secara menyeluruh. Camila meringkuk di sudut kamar pasien dan terlihat sangat ketakutan. Seorang perawat muda yang cantik sedang menghiburnya.Nancy terlebih dahulu menerjang masuk ke kamar pasien. Begitu melihat keadaan putrinya, hatinya langsung hancur.“Camila!”Begitu mendengar suara ibunya, Camila langsung mendon

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1132

    Meskipun tidak tahu jelas apa yang sudah terjadi, Leon bisa menebak bahwa hal ini pasti berkaitan dengan Caden. Dia masih berani datang karena tahu tidak ada bukti yang menunjuknya sebagai pelaku atas insiden Camila ini.Dylan memicingkan matanya dan menyapa, “Leon, jangan bengong lagi! Cepat jenguk istrimu! Kamu bahkan nggak bisa jaga istrimu dengan baik! Dasar pecundang!”Leon mengernyit sejenak, lalu berjalan masuk ke kamar pasien. Di dalam kamar pasien, Naomi dan Tiara sedang memperkenalkan diri mereka kepada Camila.“Camila, aku ini Tiara. Kamu nggak ingat lagi sama aku dan Naomi?”Camila mengerutkan keningnya dan menatap kedua wanita itu dengan hati-hati. Saat menyaksikan hal ini, Leon sama sekali tidak terkejut. Dia sudah memastikan dari awal bahwa Camila telah melupakan banyak hal dan orang. Selain orang tuanya dan Leon, Camila tidak mengingat siapa pun lagi.Leon memanggilnya dengan berlinang air mata, “Camila!”Semua orang pun menoleh ke arah Leon.Begitu melihat Leon, Camil

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1133

    Di luar kamar pasien, Naomi bertanya dengan suara yang kecil, “Kalian sudah menyadari masalahnya? Paman Herbert jelas-jelas nggak selingkuh. Mana mungkin Camila batalkan kontrak dengan kru gara-gara masalah ini? Camila sebenarnya lagi sandiwara atau sudah dicuci otak sama Leon?”Caden menjawab, “Dia sepertinya bukan dicuci otak. Begitu dia ungkit soal perselingkuhan sambil menatap Leon, Leon juga terkejut. Kalau dia memang sudah dicuci otak, Leon nggak mungkin panik.”“Maksudmu, Camila cuma sandiwara?”“Emm.”“Dia kan sudah aman sebelum Leon datang. Kenapa dia nggak langsung jujur sama kita?”Dylan menyela, “Karena ada suster cantik itu di dalam.”“Hmm?” Naomi merasa sangat terkejut.Dylan memicingkan mata dan menambahkan, “Suster itu orang Leon dan punya hubungan nggak jelas sama Leon. Camila seharusnya juga tahu, makanya dia nggak berani jujur sama kalian di hadapan suster itu.”Naomi makin terkejut. “Kok kamu tahu?”“Waktu mereka berdua saling bertatapan di dalam, aku langsung menya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1134

    Hayden sangat gembira dan menyahut, “Mama sudah tahu semua ini. Dia cua mau tahu Mama Camila sadar atau nggak.”“Aku sadar kok! Aku nggak berani tunjukkan aku sadar karena tahu Leon akan mengawasi ruangan ini. Lagian, aku tahu suster itu orang Leon!”Sebelum kejadian yang menimpa Camila, Camila sudah menyadari keanehan Leon dan segera menyewa detektif swasta untuk menyelidiki Leon. Alhasil, dia bukan hanya menemukan masalah Leon dengan Sanny, tetapi juga menemukan begitu banyak wanita yang berhubungan dengan Leon. Selain berselingkuh, Leon juga hendak mencaplok aset Keluarga Nandara!Setelah diselamatkan hari ini, Camila hanya bisa bersembunyi ketakutan di sudut ruangan. Setelah melihat ibunya dan Naomi, dia juga tidak berani berkata jujur karena ada suster itu. Dia tahu jelas bahwa suster itu adalah orang Leon. Dia takut dirinya akan dikurung Leon lagi setelah diselamatkan dengan susah payah.Leon bukan hanya mencelakai Camila, juga ingin mencelakai Keluarga Nandara. Camila tentu saja

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1135

    Jangankan Leon, bahkan Naomi juga sangat terkejut. Apa sebenarnya yang sudah terjadi?Suster itu merasa sangat sedih dan menatap Leon dengan berlinang air mata. “Aku nggak berpikiran untuk mencelakainya. Aku lihat dia lagi berdiri bengong di samping jendela dan cuma bertanya dia lagi apa. Tapi, dia malah langsung menghantam kepalaku pakai vas bunga! Habis itu, dia juga menjambakku dan memukulku. Tapi, aku sama sekali nggak berani lawan. Huhuhu ....”Camila menangis lebih kencang dari suster itu. “Dia itu orang jahat! Dia mau dorong aku supaya aku jatuh ke bawah! Sayang, pukul dia! Dia mau bunuh aku! Huhuhu ....”“Aku nggak begitu! Aku benar-benar nggak begitu!”“Ada! Kamu memang berniat begitu! Kamu mau membunuhku!”Camila dan suster itu tidak berhenti berdebat. Pada akhirnya, Camila bertanya pada Leon, “Sayang, kamu percaya padaku atau dia?”Leon pun tidak bisa berkata-kata. Melihatnya yang diam saja, Camila berkata dengan sangat sedih, “Kamu nggak cinta sama aku. Huhuhu ....”Camila

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1136

    Apabila Leon berani main tangan, master akan mematahkan tangannya. Jika Leon berani main kaki, master akan mematahkan kakinya.Braden juga menghibur, “Leon itu orang yang pintar. Sekarang, Mama Camila sudah kembali. Dia pasti akan berlagak jadi suami yang baik. Dia nggak mungkin melukai Mama Camila.Caden juga menimpali dengan lembut, “Tenang saja. Ada aku di sisimu. Selama kamu mau lindungi Camila, nggak akan ada seorang pun yang bisa melukai Camila.”Setelah mendengar ucapan Caden dan anak-anak, Naomi akhirnya merasa jauh lebih tenang. Dia mengelus kepala Braden dan Hayden, lalu menggenggam tangan Caden. Dia merasa sangat berterima kasih pada mereka.Setelah meninggalkan kamar pasien, Naomi pergi menemui dokter untuk memeriksa hasil pemeriksaan Camila. Ada beberapa hasil yang baru akan keluar besok. Namun, dinilai dari hasil yang sudah keluar saat ini, keadaan tubuh Camila termasuk bagus. Meskipun ada bekas luka di tubuhnya, dia tidak memiliki luka internal.Satu-satunya hasil yang k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1137

    Naomi berseru marah, “Mereka sama-sama berengsek! Di mana dia sekarang?”“Sudah ditangkap polisi.”Naomi bertanya lagi sambil menggertakkan gigi, “Kenapa dia cuma kurung Camila, tapi nggak mengirimnya ke Kota Mindi?”“Camila punya status yang istimewa, juga merupakan artis terkenal. Mau mengirimnya ke luar perbatasan jauh lebih sulit dari mengirim gadis biasa. Lagian, Camila termasuk beruntung. Ada seorang tokoh terkemuka di Kota Mindi yang tertarik padanya dan membelinya dengan harga selangit. Makanya, Camila baru nggak dinodai preman-preman lain.”Setelah mengetahui hal ini, Naomi merasa marah dan juga takut. Untung saja Camila tidak dinodai pria-pria bajingan. Jika tidak, berdasarkan sifat Camila, dia pasti tidak akan bisa melanjutkan hidup setelah membalaskan dendamnya.“Leon juga terlibat dengan perusahaan penipuan itu?”“Dia lebih parah lagi. Sherly termasuk bekerja untuknya.”Naomi merasa sangat terkejut.Caden menjelaskan, “Leon itu penanggung jawab perusahaan penipuan ini. Dia

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1448

    “Kenapa kamu beli begitu banyak barang untuk kami?” tanya Dinala dengan kening berkerut sambil berjalan masuk ke rumah.Steven seperti tidak mendengar pertanyaan itu dan balik bertanya, “Ini ayahmu?”Dinala pun mengernyit. “Kenapa? Ada masalah?”Tentu saja! Jika yang ingin dicari mereka adalah ayahnya Dinala, bukankah petunjuk mereka akan putus lagi? Ayah Dinala sudah meninggal. Mana mungkin Steven bisa mencari tahu lokasi virus generasi ke-8?Steven menenangkan dirinya, lalu menjawab dengan santai, “Nggak apa-apa. Aku cuma merasa kalian nggak mirip dan merasa penasaran.”Dinala berujar, “Aku dan adikku mirip sama ibuku.”“Oh, kalian memang mirip sama Bibi. Tadi, Dokter bilang si Gila pernah menjelajah ke luar waktu masih muda. Ayahmu juga ikut?”Dinala menggeleng. “Nggak.”Steven pun merasa bingung. Jika ayah Dinala tidak pernah menjelajah ke luar, tidak mungkin dia yang membawa pulang virus itu. Jadi, apa maksud foto yang dimiliki Caden?Melihat Steven yang mengernyit, Dinala bertany

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1447

    Steven bertanya sambil tersenyum, “Dinala umur berapa?”Dokter wanita itu berpikir, lalu menjawab, “Tahun ini, dia seharusnya sudah 22 tahun.”Steven berujar, “Kalau begitu, dia masih kecil. Nggak usah buru-buru.”Dokter wanita itu segera menggeleng. “Dia sudah nggak kecil lagi. Di sini, orang seumurannya biasa sudah jadi ayah.”“Kalau begitu, mungkin jodohnya juga belum datang. Oh iya, orang berpenampilan kotor dan langsung mau mukul orang begitu lihat orang di gunung itu si Gila yang dipelihara Dinala?”Steven ingin memastikannya lagi.Dokter wanita itu balik bertanya, “Kamu sudah ketemu sama dia?”Steven menjawab sambil tersenyum, “Aku ketemu orang yang langsung mau pukul aku begitu melihatku di gunung. Makanya, aku baru jatuh dari lereng. Aku nggak tahu dia itu si Gila atau bukan.”Dokter wanita itu bertanya lagi, “Dia sangat kotor, juga galak, tapi sangat patuh sama ucapan Dinala?”“Benar.”Dokter wanita itu menjawab dengan sangat yakin, “Kalau begitu, benar. Di sini, cuma dia yan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1446

    Steven menekan amarahnya dan meminta maaf. “Maaf, aku agak takut. Jadi, aku secara refleks mau ....”Dinala mengerutkan keningnya. “Takut? Apa kamu masih bisa disebut pria?”Steven langsung memelototinya. “Aku ini pria sejati! Aku cuma nggak pernah berkuda!”Dinala juga memelototi Steven sejenak. “Aku nggak suka orang lain dekat-dekat sama aku. Kalau kamu takut, aku mau nggak mau harus buat kamu pingsan dan gotong kamu kembali. Kalau sudah pingsan, kamu nggak akan takut lagi.”Steven menggigit bibirnya dan buru-buru menggeleng.“Nggak perlu. Aku akan lebih hati-hati. Kamu kasih tahu saja aku harus pegang mana. Aku jamin aku nggak akan menyentuhmu. Kalau aku menyentuhmu lagi, aku akan patahkan kedua tanganku sendiri. Kamu juga boleh ngadu ke bosku dan bilang aku melecehkanmu. Bosku itu orang yang adil. Dia pasti akan pecat aku!”Dinala memelototi Steven lagi sebelum berkata, “Naiklah.”Dinala menarik Steven naik ke kuda, lalu menunjuk ke sebuah tempat dan berkata, “Pegang ini.”Steven b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1445

    Dinala bertanya pada pria itu, “Paman, dia melukaimu?”Sebelum pria itu sempat berbicara, Steven buru-buru membela diri.“Aku nggak lukai dia. Dia yang lukai aku. Aku lagi ambil video, lalu dia tiba-tiba menyerangku. Tadi, aku melawannya cuma untuk lindungi diri, bukan untuk memukulnya. Lagian, dia yang mendorongku turun dari lereng. Kalau bukan karena dia, aku nggak mungkin jatuh.”Dinala mengerutkan keningnya, tetapi tidak menyahut. Setelah pria itu turun, dia baru bertanya, “Paman, kamu terluka?”Pria itu menggeleng, lalu menunjuk ke arah Steven dan berseru, “Orang jahat!”Steven membantah, “Bukan! Dari sisi mana kamu merasa aku mirip orang jahat?”“Pukul! Pukul!” Pria itu ingin memukul Steven, tetapi Dinala menahannya dan berkata, “Paman, bantulah aku awasi ternak.”Pria itu lumayan penurut. Setelah memelototi Steven sejenak, dia pun pergi mengawasi ternak dengan patuh.Steven menatap punggung pria itu dengan bingung. Apa dia itu si Gila yang kembali dari luar? Namun ... kenapa tam

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1444

    Steven mengambil tongkat kayu dan berjalan ke arah gunung selangkah demi selangkah. Berhubung tidak tahu cara berkuda, dia hanya bisa berjalan kaki. Waktu yang diperlukannya untuk mencapai tempat yang tinggi cukup lama. Meskipun dia merupakan ahli bela diri, dia juga merasa sangat lelah.Ketika mencapai lereng gunung dan melihat ke bawah, yang dilihat Steven adalah sapi dan domba yang tersebar di mana-mana. Ada beberapa anjing penggembala yang tersebar di sekeliling dan melakukan tugasnya untuk melindungi kelompok ternak.Di kejauhan, terlihat sosok gagah seseorang yang sedang menunggang kuda dan berlari kencang di atas padang rumput. Seekor elang berputar di atas kepalanya, lalu mengeluarkan suara tajam dan terbang tinggi di atas langit. Meskipun berjarak jauh, Steven dapat langsung mengenali mereka sebagai Dinala dan Nine.Nine tiba-tiba melihat mangsanya di permukaan tanah, lalu menukik dan menangkap mangsa itu dengan cakarnya yang tajam. Ia dan mangsanya berguling-guling di atas ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1443

    Steven bertanya, “Kenapa dia nggak pergi dari desa ini?”Sopir menjawab, “Dia nggak bisa pergi. Dia masih harus menjaga adiknya. Mereka itu anak yatim piatu. Orang tua mereka sudah meninggal sejak dini.”Steven merasa syok. “Dia itu anak yatim piatu?”“Emm. Papanya Dinala meninggal sebelum dia dilahirkan, sedangkan mamanya meninggal saat melahirkan. Dinala-lah yang membesarkan adiknya. Mereka berdua hidup dengan saling mengandalkan satu sama lain.”Kening Steven berkerut. “Jadi, dengan apa mereka bertahan hidup?”Sopir menjawab, “Sewaktu kecil, mereka butuh bantuan dari tetangga. Sekarang, giliran Dinala yang membantu semua orang. Dinala sangat rajin. Dia memelihara hingga ratusan ternak sapi. Setelah peliharaannya besar, dia pun menjualnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Elangnya juga hebat. Setiap harinya bisa menangkap hasil buruan yang segar.”“Kalau hasil buruan kekecilan, Dinala akan menjadikannya sebagai makanannya dan adiknya. Kalau hasil buruan besar, dia akan membagikan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1442

    Ketika melihat Dinala yang sudah melaju pergi, Steven menggaruk kepalanya dan kembali ke dalam mobil.“Pak, apa ada swalayan di sini?”“Ada di depan sana. Kamu mau ke sana?”“Emm, aku ingin beli sesuatu. Mohon bawa aku ke sana.”“Baik.”Tempat ini cukup terpencil. Berhubung tidak ada mal berukuran besar, mereka datang ke sebuah swalayan kecil.Berhubung swalayan terlalu kecil dan juga karena Steven membeli terlalu banyak barang, dia kelihatan seperti sedang menyimpan stok saja. Ini pertama kalinya pemilik swalayan bertemu dengan tamu yang begitu royal. Dia pun membantu Steven untuk membawa barang belanjaan ke dalam mobil.“Kamu nggak mirip dengan penduduk setempat. Apa kamu datang untuk lamaran?”Biasanya hanya saat lamaran, orang-orang baru akan belanja begitu banyak barang dalam sesaat.Steven menggeleng dengan tersenyum. “Bukan, pergi mengunjungi seorang teman.”“Kekasih?”“Teman pria.”Pemilik swalayan dan sopir yang sedang memindahkan barang pun terbengong. “Teman pria?”Steven t

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1441

    Hayden berkata, “Elangnya keren sekali. Kalau aku tahu Papa dan Paman Steven main ke sana, aku juga mau ikut! Kak, siapa namanya?”Dinala berkata, “Nine.”“Nine? Apa ia itu anak ke-9 dari keluarganya?”Dinala tertawa oleh ucapan Hayden. “Bukan, aku membawanya ke rumah di bulan September. Kemudian, aku berhasil menjinakkannya pada bulan September berikutnya.”“Oh, kamu menjinakkannya selama 1 tahun?”“Emm.”“Aku juga punya hewan peliharaan, namanya Putih. Coba kamu lihat, aduh, ia nggak lagi di sisiku. Setelah ia kembali, aku akan perlihatkan kepadamu. Kak, apa kamu bisa suruh elangmu terbang?”Dinala ragu sesaat, lalu memalingkan kepala untuk melihat elang. “Nine, pergilah!”Elang segera terbang ke atas langit, membentangkan sayapnya dengan lebar, lalu melakukan beberapa gerakan berputar di udara.Dinala mengangkat kepalanya melihat elang jantannya dengan tatapan lembut dan bangga.Setelah elang jantan melakukan pertunjukan, ia kembali berdiri di atas pundak Dinala, lalu melebarkan mat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1440

    Caden tidak menimpali. Dia membuka pintu mobil, lalu menuruni mobil.Steven spontan bertanya pada sopir setempat. “Apa kamu merasa dia mirip sama anak gadis?”Sopir tersenyum sembari berkata nada bercanda, “Aku nggak berani mengatakannya. Dinala paling nggak suka ada yang mengatakan dia itu anak gadis. Kalau sampai kedengaran sama dia, dia pasti akan pukul kamu.”Steven juga ikut tersenyum. “Soalnya dia cantik sekali.”Sopir membalas dengan tersenyum, “Dia menuruni gen mamanya. Mamanya cantik sekali. Coba kamu lihat adik laki-lakinya, dia juga sangat cantik.”Steven melirik anak lak-laki sekilas. Memang benar, dia sama seperti Dinala, mirip seorang anak perempuan.Pria tua sedang memperkenalkan kepada Caden, “Pak Caden, biar aku perkenalkan, dia adalah Dinala, sedangkan dia adalah adiknya Dinala. Mereka adalah suku Kriz. Anak laki-laki yang aku ceritakan semalam, yang belajar seni bela diri dariku itu dia.”Caden mengambil inisiatif untuk menyapa, “Salam kenal.”Kedua abang beradik mel

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status