Di luar kamar pasien, Naomi bertanya dengan suara yang kecil, “Kalian sudah menyadari masalahnya? Paman Herbert jelas-jelas nggak selingkuh. Mana mungkin Camila batalkan kontrak dengan kru gara-gara masalah ini? Camila sebenarnya lagi sandiwara atau sudah dicuci otak sama Leon?”Caden menjawab, “Dia sepertinya bukan dicuci otak. Begitu dia ungkit soal perselingkuhan sambil menatap Leon, Leon juga terkejut. Kalau dia memang sudah dicuci otak, Leon nggak mungkin panik.”“Maksudmu, Camila cuma sandiwara?”“Emm.”“Dia kan sudah aman sebelum Leon datang. Kenapa dia nggak langsung jujur sama kita?”Dylan menyela, “Karena ada suster cantik itu di dalam.”“Hmm?” Naomi merasa sangat terkejut.Dylan memicingkan mata dan menambahkan, “Suster itu orang Leon dan punya hubungan nggak jelas sama Leon. Camila seharusnya juga tahu, makanya dia nggak berani jujur sama kalian di hadapan suster itu.”Naomi makin terkejut. “Kok kamu tahu?”“Waktu mereka berdua saling bertatapan di dalam, aku langsung menya
Hayden sangat gembira dan menyahut, “Mama sudah tahu semua ini. Dia cua mau tahu Mama Camila sadar atau nggak.”“Aku sadar kok! Aku nggak berani tunjukkan aku sadar karena tahu Leon akan mengawasi ruangan ini. Lagian, aku tahu suster itu orang Leon!”Sebelum kejadian yang menimpa Camila, Camila sudah menyadari keanehan Leon dan segera menyewa detektif swasta untuk menyelidiki Leon. Alhasil, dia bukan hanya menemukan masalah Leon dengan Sanny, tetapi juga menemukan begitu banyak wanita yang berhubungan dengan Leon. Selain berselingkuh, Leon juga hendak mencaplok aset Keluarga Nandara!Setelah diselamatkan hari ini, Camila hanya bisa bersembunyi ketakutan di sudut ruangan. Setelah melihat ibunya dan Naomi, dia juga tidak berani berkata jujur karena ada suster itu. Dia tahu jelas bahwa suster itu adalah orang Leon. Dia takut dirinya akan dikurung Leon lagi setelah diselamatkan dengan susah payah.Leon bukan hanya mencelakai Camila, juga ingin mencelakai Keluarga Nandara. Camila tentu saja
Jangankan Leon, bahkan Naomi juga sangat terkejut. Apa sebenarnya yang sudah terjadi?Suster itu merasa sangat sedih dan menatap Leon dengan berlinang air mata. “Aku nggak berpikiran untuk mencelakainya. Aku lihat dia lagi berdiri bengong di samping jendela dan cuma bertanya dia lagi apa. Tapi, dia malah langsung menghantam kepalaku pakai vas bunga! Habis itu, dia juga menjambakku dan memukulku. Tapi, aku sama sekali nggak berani lawan. Huhuhu ....”Camila menangis lebih kencang dari suster itu. “Dia itu orang jahat! Dia mau dorong aku supaya aku jatuh ke bawah! Sayang, pukul dia! Dia mau bunuh aku! Huhuhu ....”“Aku nggak begitu! Aku benar-benar nggak begitu!”“Ada! Kamu memang berniat begitu! Kamu mau membunuhku!”Camila dan suster itu tidak berhenti berdebat. Pada akhirnya, Camila bertanya pada Leon, “Sayang, kamu percaya padaku atau dia?”Leon pun tidak bisa berkata-kata. Melihatnya yang diam saja, Camila berkata dengan sangat sedih, “Kamu nggak cinta sama aku. Huhuhu ....”Camila
Apabila Leon berani main tangan, master akan mematahkan tangannya. Jika Leon berani main kaki, master akan mematahkan kakinya.Braden juga menghibur, “Leon itu orang yang pintar. Sekarang, Mama Camila sudah kembali. Dia pasti akan berlagak jadi suami yang baik. Dia nggak mungkin melukai Mama Camila.Caden juga menimpali dengan lembut, “Tenang saja. Ada aku di sisimu. Selama kamu mau lindungi Camila, nggak akan ada seorang pun yang bisa melukai Camila.”Setelah mendengar ucapan Caden dan anak-anak, Naomi akhirnya merasa jauh lebih tenang. Dia mengelus kepala Braden dan Hayden, lalu menggenggam tangan Caden. Dia merasa sangat berterima kasih pada mereka.Setelah meninggalkan kamar pasien, Naomi pergi menemui dokter untuk memeriksa hasil pemeriksaan Camila. Ada beberapa hasil yang baru akan keluar besok. Namun, dinilai dari hasil yang sudah keluar saat ini, keadaan tubuh Camila termasuk bagus. Meskipun ada bekas luka di tubuhnya, dia tidak memiliki luka internal.Satu-satunya hasil yang k
Naomi berseru marah, “Mereka sama-sama berengsek! Di mana dia sekarang?”“Sudah ditangkap polisi.”Naomi bertanya lagi sambil menggertakkan gigi, “Kenapa dia cuma kurung Camila, tapi nggak mengirimnya ke Kota Mindi?”“Camila punya status yang istimewa, juga merupakan artis terkenal. Mau mengirimnya ke luar perbatasan jauh lebih sulit dari mengirim gadis biasa. Lagian, Camila termasuk beruntung. Ada seorang tokoh terkemuka di Kota Mindi yang tertarik padanya dan membelinya dengan harga selangit. Makanya, Camila baru nggak dinodai preman-preman lain.”Setelah mengetahui hal ini, Naomi merasa marah dan juga takut. Untung saja Camila tidak dinodai pria-pria bajingan. Jika tidak, berdasarkan sifat Camila, dia pasti tidak akan bisa melanjutkan hidup setelah membalaskan dendamnya.“Leon juga terlibat dengan perusahaan penipuan itu?”“Dia lebih parah lagi. Sherly termasuk bekerja untuknya.”Naomi merasa sangat terkejut.Caden menjelaskan, “Leon itu penanggung jawab perusahaan penipuan ini. Dia
Namun ....Baru saja Leon masuk ke kamar pasien, kepalanya tiba-tiba dihantam oleh sesuatu dengan kuat. Dia pun meringis kesakitan dan buru-buru menoleh. Saat ini, Camila sedang memeluk sebuah pajangan yang terbuat dari porselen dan bersembunyi di belakang pintu. Dia menatap Leon dengan penuh waspada.Leon menutupi bagian belakang kepalanya dan bertanya dengan kening berkerut, “Ada apa, Camila? Buat apa kamu pukul aku?”Camila menjawab dengan linglung, “Kok jadi kamu? Tadi, aku dengar suara di luar dan kira orang jahat yang datang. Sayang, kamu baik-baik saja?”Camila berbicara sambil melangkah maju dan membuang hiasan yang dipegangnya. Hiasan itu pun menimpa kaki Leon yang terluka. Leon merasa kakinya bagaikan dipukul dengan palu. Ekspresinya langsung berubah drastis saking sakitnya.Camila berseru dengan terkejut, “Sayang, kamu kenapa? Kamu baik-baik saja? Dokter! Dokter ....”“Aku nggak apa-apa. Jangan teriak!”Camila berkata sambil berlinang air mata, “Maaf, Sayang. Aku nggak senga
Leon mengambil napas dalam-dalam beberapa kali untuk menenangkan diri. Kemudian, dia menghibur Camila sambil menahan rasa sakitnya, “Jangan takut. Ada aku di sini. Nggak akan ada yang bisa melukaimu.”Camila masih bersandar dalam pelukan Leon dan bersikap sangat patuh. Dia terlihat sepenuhnya berbeda dengan wanita barbar sebelumnya.Leon menyuruh dokter dan perawat untuk keluar, lalu menemani Camila sesaat. Setelah keadaan Camila stabil, dia baru berjalan ke pintu sambil menyeret kakinya yang berdarah dan berkata, “Lukaku terbuka dan perlu diperban ulang secepatnya.”Dokter ingin membawanya ke klinik, tetapi Leon menolak. “Di sini saja. Istriku nggak bisa ditinggal sendiri. Kalau nggak melihatku, dia akan kehilangan kendali.”Dokter mengingatkannya, “Keadaannya sekarang sangat nggak stabil. Aku sarankan sebaiknya kamu jangan tinggal sekamar dengannya.”Leon menjawab sambil mengernyit, “Nggak masalah.”“Kalau begitu, tunggu sebentar ya. Kami akan segera tangani luka kakimu.”“Oke.”Cami
Awalnya, suasana hati Naomi sangat bagus. Begitu tiba di rumah sakit, dia pun kembali menjadi tegang.Leon berkata padanya, “Naomi, aku mau bawa Camila pulang hari ini.”Naomi bertanya dengan terkejut, “Pulang? Sudah mau keluar dari rumah sakit?”“Emm. Camila baik-baik saja, cuma mentalnya yang terganggu. Dokter juga bilang di rumah sakit ada banyak orang asing. Hal ini nggak akan berdampak baik baginya. Lebih baik dia pulihkan diri di rumah.”Setelah dikerjai semalaman, Leon sudah takut. Biar bagaimanapun, dia tidak ingin tinggal di rumah sakit lagi. Jika tidak pulang hari ini juga, dia akan terlebih dahulu gila sebelum Camila sepenuhnya gila.Naomi pun mengernyit. Meskipun ada CCTV di rumah sakit dan para pengawal Caden juga mengawasi Camila di sekitar, dia tetap merasa kurang tenang, apalagi harus membiarkan Camila pulang. Bagaimanapun juga, itu adalah daerah kekuasaan Leon. Bagaimana jika Camila terluka lagi karena tidak terlindungi dengan baik? Pada saat itu, menyesal juga tidak
“Apa kabar kakak iparku?”Sekelompok pria dari keluarga kaya berjalan mendekat, lalu menyapa Naomi.Caden sedang tidak berada di tempat. Mereka pun bersikap sopan di hadapan Naomi, menyembunyikan sikap nakal dan cengengesan mereka. Senyuman di wajah mereka kelihatan sangat ceria dan tulus.Naomi membalas dengan hormat, “Ada urusan?”Levon berkata dengan tersenyum, “Nggak ada urusan apa-apa. Kami ke sini buat menyapa Kak Naomi saja, biar Kak Naomi familier sama kami. Kelak kalau ketemuan di jalan, Kak Naomi juga nggak syok ketika disapa kami. Kak, namaku Levon ….” Setelah Levon selesai memperkenalkan diri, orang lain juga mulai memperkenalkan diri mereka. Kemudian, semuanya pun berkata, “Kelak kalau Kak Naomi butuh bantuan kami, kamu buka mulut saja.”“Kemampuan kami memang nggak bisa mengalahkan Kak Caden, tapi bukan berarti kami nggak bisa apa-apa. Kami masih bisa untuk membantu hal kecil.”“Kak Caden itu seperti kakak kandung kami, berarti kamu itu kakak ipar kandung kami. Hari ini
Caden sangat tidak bersedia. “Boleh nggak aku nggak dengar?”Naomi berkata, “Nggak boleh.”Caden bertanya, “Kalau begitu, apa aku boleh main kartu sama mereka?”Naomi terdiam membisu. Biasanya saat pria di luar, mereka tahu akan ketahuan kalau mereka takut dengan istri mereka. Sekarang, Caden malah takut orang lain tidak tahu dengan kedudukannya di rumah!Naomi berlagak untuk bersikap tenang. “Pergi, pergi, aku akan mendukung semua yang kamu lakukan.”Kali ini, Caden baru tersenyum dan berdiri. “Kalau ada apa-apa, panggil aku saja.”“Iya.” Pergilah! Pergi!Setelah Caden meninggalkan tempat, Tiara pun bergumam, “Dulu aku benar-benar nggak menyadari Pak Caden itu sangat extrovert. Kata siapa dia itu pendiam? Bukannya dia jago dalam berkata-kata?”“Salah, dia bukan lagi berkata-kata, tapi lagi pamer! Astaga, dia hampir saja mengukirmu di atas keningnya.”“Sepertinya dia takut semua orang nggak tahu betapa kalian saling mencintai 1 sama lain! Apa yang ingin dia lakukan? Apa dia takut ada y
Ini pertama kalinya Naomi menghadiri acara perkumpulan bersama teman Caden. Ulah mereka semua membuat wajah Naomi merona. Dia tidak tahu mereka sedang sengaja membuat masalah. Dia pun menatap Caden dengan raut gugup.Naomi merasa malu untuk berciuman di hadapan mereka semua. Namun, minum 21 gelas alkohol akan merusak tubuh Dylan, ‘kan?Caden tahu Naomi adalah tipe orang pemalu. Dia menyipitkan matanya, lalu merangkul pinggang Naomi di hadapan orang-orang sembari berkata, “Kamu nggak usah hiraukan mereka. Mereka itu cemburu karena aku punya istri, tapi mereka nggak ada. Itulah sebabnya mereka cari cara untuk mencari masalah. Kalau aku nggak cium dan juga nggak minum, mereka juga nggak bisa apa-apa.”Edward berkata, “Caden, kita jangan melanggar peraturan! Orang yang melanggar peraturan itu bukan cowok. Cepat pilih salah 1!”Caden bertanya, “Kenapa aku nggak tahu ada begitu banyak peraturan?”Edward membalas, “Ini peraturan baru yang ditetapkan hari ini. Kami semua juga setuju, ‘kan?”Se
“Untung saja ada Tuhan yang memberkatiku. Kisah cintaku memang menderita, tapi kamu nggak ketakutan dan kabur.” Usai mendengar, tiba-tiba Naomi kepikiran suatu kata-kata. Cinta itu sama di depan semua makhluk hidup. Tidak peduli kaya atau miskin, juga mesti merasakan pahitnya cinta.Naomi tersenyum menyindir. “Apanya muda dan arogan, kamu saja sudah 30 tahun!”Caden langsung berkata, “Pria itu seperti bunga di usia 30 tahunnya!” “Kalau gitu, ke depannya aku mesti panggil kamu ‘Tukang Bunga’?” Tiba-tiba Dylan muncul di depan tangga. Dia mengenakan celana panjang formal berwarna hitam dengan kemeja corak merak mencolok mata. Dia menyipitkan matanya sembari menatap Caden dengan licik.Berkat Camila, rambut pendek modisnya telah berubah menjadi model cepak, tetapi dia masih kelihatan tampan.Naomi spontan kepikiran dengan rambut model alpaka Dylan. Dia spontan bergumam dalam hati, ‘Kata orang model rambut berpengaruh terhadap penampilan. Sebenarnya orang yang enak dipandang, tetap akan e
Naomi menatap Caden dengan ragu, lalu berkata lagi, “Kalau kamu senggang, ikutlah bersama kami. Kalau sibuk, kamu selesaikan saja pekerjaanmu. Lagian, kami juga nggak akan pergi lama. Begitu liburan berakhir, kami akan kembali.”Caden mengangguk. “Aku coba periksa kerjaanku lagi nanti. Kapan Ayah mau berangkat?”“Besok.”“Aku akan siapkan pesawat pribadinya.”“Oke.”Sambil mengobrol, sepasang suami istri ini pun tiba di Happy Bar. Begitu masuk, mereka bagaikan sudah datang di dunia yang baru. Keadaan di luar dan dalam bar terasa bagaikan 2 dunia yang berbeda. Di luar, suasananya sangat tenang. Tempatnya juga terkesan sederhana dan misterius. Di dalam, para pria tampan serta wanita cantik sedang menari dan bersenang-senang. Hari ini, Happy Bar tidak dibuka untuk umum. Jadi, semua orang yang sedang bersenang-senang di dalam adalah teman-teman Caden dan Dylan atau teman dari teman mereka.Demi merayakan ulang tahun Caden, Dylan sangat royal dan menanggung semua pengeluaran hari ini. Dia
Caden bertanya dengan penasaran, “Kok kamu bisa bilang begitu?”Naomi menjelaskan, “Waktu di Lokin, Bibi Intan pernah bilang, Shane ambil jurusan arkeologi untuk menyenangkan mereka. Paman dan Bibi selalu berharap Tiara bisa ambil jurusan arkeologi. Tapi, nilai Tiara terlalu parah dan dia juga nggak tertarik dalam bidang arkeologi. Shane yang ambil jurusan arkeologi untuk menghibur mereka pasti melakukannya demi Tiara.”Caden memicingkan matanya. “Dia mau duluan ambil hati calon mertuanya?”Naomi menjawab, “Seharusnya begitu. Dalam beberapa tahun terakhir, dia selalu ikuti Paman dan Bibi ke mana saja seperti putra kandung mereka. Dengar-dengar, Paman dan Bibi pernah masuk ke sebuah makam yang berbahaya, lalu hampir meninggal di dalam.”“Waktu itu, Shane nggak peduli sama larangan semua orang dan bersikeras menerjang masuk untuk selamatkan mereka yang sudah pingsan. Dia sendiri hampir berkorban waktu melakukannya.”Caden pun terdiam. Jika hubungan Shane dengan orang tua Tiara begitu era
Dalam perjalanan ke Happy Bar, Naomi tiba-tiba menerima telepon dari Shane.“Halo, Naomi. Ini aku, Shane, teman masa kecil Tiara.”Naomi merasa sangat terkejut. Dia tahu mengenai Shane, tetapi tidak menyangka Shane akan meneleponnya. Mereka tidak pernah berinteraksi dan bahkan tidak memiliki kontak satu sama lain. Terakhir kali mereka bertemu juga ketika mereka berada di Kota Lokin.Pada saat itu, Tiara diculik. Demi menolong Tiara, Shane juga dibawa pergi oleh penculik dan dihajar habis-habisan. Ketika Naomi sekeluarga meninggalkan Kota Lokin, Shane bahkan masih tidak sadarkan diri.Naomi pun menjawab, “Halo, apa kamu mau cari Tiara?”Shane menjawab dengan nada bersahabat, “Bukan, kami baru berpisah. Aku lagi di depan Happy Bar. Aku yang mengantarnya kemari. Dengar-dengar, ini hari ulang tahun suamimu. Tolong sampaikan salamku kepadanya.”Naomi menjawab dengan bingung, “Emm, oke. Terima kasih. Kapan kamu datang ke Jawhar?”Shane menjawab, “Aku baru kembali awal bulan ini. Habis pulang
“Makasih, Ayah.”Joseph menjawab sambil tersenyum hangat, “Ya sudah, makanannya sudah mau dingin. Kita biarkan Caden buat permohonan dan tiup lilin dulu baru makan, ya?”Semua orang segera menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Caden. Setelah Caden membuat permohonan dan meniup lilin, mereka baru memakan kuenya.Semua orang langsung memuji, “Kue ini enak banget! Jayden benar-benar hebat!!”Jayden sangat gembira hingga wajahnya memerah dan matanya berbinar. “Kalau begitu, mulai sekarang, serahkan kue ulang tahun kalian semua padaku!”“Emm! Waktu aku ulang tahun nanti, aku mau kue bentuk kelinci!”“Waktu aku ulang tahun, aku mau yang modelnya pesawat tempur!”Kemudian, Hayden tiba-tiba menoleh ke arah Naomi dan bertanya, “Mama, kado apa yang kamu kasih ke Papa?”Naomi pun tertegun, lalu teringat hal memalukan yang dilakukannya semalam. Wajahnya sontak memerah. Setelah menggigit bibir untuk sesaat, dia baru menjawab, “Rahasia. Hadiahku rahasia.”Berhubung khawatir putranya lanjut memp
Hayden memberi Caden sebuah model pesawat tempur.“Ini pesawat tempur pertama yang kukembangkan. Pesawat tempur ini bisa melaju di darat, terbang di langit, dan menyelam! Ini juga model yang paling kusuka. Kata Kakek Buyut Kelima, pesawat ini pasti bisa jadi dewa tempur di masa depan. Aku kasih ke Papa karena berharap Papa bisa hadapi apa saja dan meraih kemenangan.”Ketika berbicara, Hayden melontarkan kata-kata penuh semangat dan ambisi. Sementara itu, Rayden mengucapkan kata-kata yang penuh kasih sayang.“Papa, ini hadiah dariku. Kelak, kamu harus sama kayak Kakek Darman dan temani kami main puzzle.”Puzzle yang gambarnya adalah peta dunia itu adalah buatan Rayden sendiri. Warna dan bahan yang digunakan sama persis dengan puzzle yang dikeluarkan Caden dari peti mati Darman. Hadiah ini dipenuhi dengan memori dan kasih sayang.Caden melihat model pesawat tempur dan puzzle itu, lalu memeluk Hayden dan Rayden.“Makasih, Hayden, Rayden. Papa suka banget sama hadiah-hadiah ini! Benar-bena