Bab 3, Tidak! Dia Bukan Putriku. ]
Malam ini makan malam di keluarga Ali terkesan dingin, karena semua orang hanya diam dan memakan makanan mereka, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Tidak seperti biasanya, kini mereka semua merasa canggung dengan Keyla.
Dulu sebelum Keyla mengalami kecelakaan dan akhirnya koma yang berujung dengan Amnesia. Dia adalah perempuan yang ceria dan cerewet, usil tidak pernah bisa diam, tapi kini ia menjadi kebalikannya.
Keyla yang sekarang berbeda bagi semua orang, tidak lagi ada Keyla yang cerewet, Keyla yang blak-blak'kan jika berbicara, Keyla yang jahil.
Kini hanya ada Keyla yang pendiam, tidak banyak bicara. Tidak ada senyuman di wajahnya, hanya ada wajah datar dan terkesan dingin.
"Aku sudah selesai, aku mau ke kamar." kata Keyla datar lalu bangkit dari kursinya.
"Biar Aku antar." Ali pun ikut bangkit dari kursinya.
Keyla memandang Ali dengan tatapan datar tanpa ekspresi, "tidak perlu aku tau di mana letak kamarku." katanya dingin dan berlalu dari ruang makan meninggalkan semua orang.
"Mama ... Lea malam ini tidur sama Mama ya," pinta Azalea mengikuti langkah kaki Keyla.
Keyla tidak menghiraukannya dan terus berjalan menuju lantai atas kamarnya. Tidak mempedulikan Azalea yang sedari tadi mengoceh, hingga akhirnya ia sampai di kamar.
Keyla mendudukkan dirinya di ujung ranjang memperhatikan Azalea yang berusaha naik ke atas ranjang tanpa ada niatan untuk membantunya. Hingga akhirnya Azalea berhasil naik dan hendak memeluk Keyla, tapi sayangnya Keyla menepis tangan Azalea membuat Azalea terjatuh dan untungnya masih di atas ranjang.
"Pergi!" katanya datar dan dingin.
"Tidak mau Lea 'kan mau tidur sama Mama malam ini." kata Azalea setelah ia sudah berhasil kembali duduk di kasur dengan benar.
"Tidak! Pergi sekarang dari sini!" kata Keyla mengusir Azalea dari kamarnya. Saat ini ia hanya ingin sendiri tanpa ada gangguan dari siapapun, sekalipun itu Azalea -yang katanya anaknya-
"Aku ingin bersama Mama ... hiks Mama jahat." kata Azalea menangis sesegukan.
"PERGI DARI SINI! DASAR ANAK CENGENG!" Bentak Keyla pada Azalea.
Azalea mundur ke ujung kasur, ia takut melihat Ibunya membentaknya. Ia menagis sesegukan membuat Keyla semakin geram. Entah mengapa Keyla merasa dadanya sesak saat melihat Azalea menangis, tapi saat ini yang ia butuhkan hanya sendiri.
***
"Uhuk ... uhuk ... " Ali yang sedang makan pun tersedak saat mendengar teriakan Keyla dari lantai atas. Dengan buru-buru ia langsung bangkit dari kursinya dan berlari ke lantai atas.
"Ada apa?" tanya Ali panik, ia mendekati Azalea yang berada di kasur yang menangis terisak.
"Bawa dia pergi dari sini." kata Keyla datar.
Ali menggendong Azalea, "apa yang terjadi Keyla? Lea ingin tidur denganmu."
Keyla menatap Ali tajam, "aku tidak suka dia ada di sini. Dia dari tadi tidak bisa diam, cerewet." kata Keyla tak kalah tajam dari tatapan matanya.
'Heh bukannya dulu Keyla juga cerewet? Tapi sayang dia tidak mengingat hal itu.'
"Keyla aku tau kamu Amnesia dan tidak mengingatnya, tapi bisakah kamu bersikap lembut pada Lea."
"Tidak!"
"Dia putrimu, Keyla. Putri kita."
"Tidak. Dia bukan putriku!"
"Keyla ada apa denganmu, sayang. Tadi kamu bersikap lembut pada Lea?" tanya Ali bingung.
"Kamu pikir aku bisa menerima ini dengan mudah, hah!" kata Keyla dengan nada sinis.
Ali terdiam menatap Keyla sendu, ia heran akan perubahan Keyla. Tadi ia bisa bersikap lembut pada Azalea bahkan mau menggendongnya, tapi kenapa sekarang malah tidak mau jika Azalea tidur bersamanya.
"Kamu pikir ini mudah, bayangkan jika kamu yang menjadi aku. Kamu terbangun di rumah sakit, kamu tidak mengenal dirimu sendiri, lalu tiba-tiba seorang pria mengaku bahwa ia adalah suamimu, dan lagi ia membawa anak kecil yang katanya itu anakmu. Bagaimana kamu bisa menerima itu semua padahal kamu tidak mengenal mereka hah!" bentak Keyla saskastik.
"Belum lagi saat kamu pulang kamu di kejutkan dengan orang yang yang tidak kamu kenal mengaku sebagai saudara, sahabat. Mereka membicarakan hal yang tak kamu mengerti sama sekali, semua orang mengaku mengenalku, tapi nyatanya aku tidak mengenal mereka sama sekali. Apa yang akan kamu lakukan?" kata Keyla panjang lebar, itu adalah ucapan terpanjang Keyla selama ia sadar dari tidur panjangnya, koma.
"Keyla --- "
"Stop!! Dan pergi dari kamar ini!" teriak Keyla menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Ali menatap Keyla nanar lalu keluar dari kamar dengan menggendong Azalea yang ketakutan di dekapannya. Ia tau apa yang Keyla rasakan pasti sulit menerima kenyataan ini.
Keyla menjatuhkan dirinya di ranjang, ia tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya. Ia merasa bahwa semua ini salah, tidak seharusnya ia berada di rumah ini dan tinggal bersama mereka yang tidak ia kenal sama sekali.
[ Keyla Achazia ]
Aku tidak tau kenapa aku begitu mudah percaya dengan Ali, dan mau di bawa pulang ke rumahnya. Aku kira semua ini akan mudah, aku bisa menerima Ali dan Azalea. Tapi setelah tadi siang aku bertemu banyak orang asing yang mengaku sebagai sahabat dan saudaraku, aku merasa ini salah. Salah karena tidak seharusnya aku percaya begitu saja pada Ali, dan mau pulang ke rumahnya dengan mudah.
Aku mengacak-ngacak rambutku frustasi, lalu merebahkan diriku di ranjang. Aku hanya ingin sendiri, tapi tadi Azalea menggangguku. Aku tidak suka dia, dia sangat cerewet dan manja.
Kupikir tadi aku akan bisa menerima Azalea, karena tadi saat perjalanan pulang ia hanye duduk diam di pangkuanku, tapi nyatanya dia sangat cerewet. Aku tidak mungkin punya anak seperti dia.
Walaupun dadaku rasanya sesak saat melihat ia menangis. Tapi aku tidak boleh luluh pada anak kecil itu, aku tidak boleh kasihan melihat air matanya. Aku harus mencari tahu jati diriku yang sesungguhnya.
Aku mengemas baju-bajuku ke dalam koper, lalu keluar dari kamar. Aku sudah memutuskan untuk pergi dari rumah ini, mencaritahu siapa diriku yang sesungguhnya. Aku tidak akan percaya pada mereka lagi.
Aku turun ke lantai bawah dengan membawa koper ku.
"Nyonya ... nyonya mau ke mana?" tanya salah satu pelayan berlari menghampiriku.
Tapi aku tidak memperdulikan mereka dan terus berjalan menuju pintu utama rumah ini.
[ Aliando Scott Clifford ]
"Maaf Tuan ... Nyonya sepertinya akan pergi, tadi saya lihat Nyonya membawa koper keluar dari kamarnya Tuan." kata salah satu pelayan seraya menunduk.
"Jaga Lea, aku akan melihat Keyla." kataku pada pelayan itu, ia hanya mengangguk.
Aku bangkit mengecup kening Azalea yang sudah tertidur lalu berlari keluar kamar dan turun ke bawah, aku bisa melihat Keyla yang berjalan menuju pintu utama. Apa lagi ini Tuhan?
Tidak! Keyla tidak boleh pergi dari rumah ini. Aku berlari mengejarnya dan langsung memeluknya dari belakang. Aku bisa merasakan tubuh Keyla yang menegang saat aku memeluknya.
"Ku mohon jangan pergi." bisikku padanya.
Keyla hanya diam tidak menjawab ucapnku, tapi ia berusaha melepas pelukanku. Aku tidak akan melepaskannya, "apa mau mu? Jangan tinggalkan aku, Sayang."
"Aku tidak bisa di sini dan tinggal bersama orang-orang yang tidak aku kenal!" katanya datar dan dingin sama seperti biasanya.
Aku menghela nafas panjang. "Baiklah, ayo ikut aku." Aku melepaskan pelukanku dan menarik tangannya keluar rumah.
Dia tidak memberontak saat aku menarik tangannya dan menyuruhnya masuk ke mobil, dia hanya diam dan menurut. Aku akan mengajaknya ke Apartemen, jika ia tidak mau tinggal di rumah ini lebih baik ia tinggal di Apartemenku 'kan?
"Ini Apartemen siapa?" tanyanya membuka suara saat kami sudah sampai di Apartemen.
"Apartemenku. Maafkan aku, aku benar-benar tidak tau jika mereka semua akan datang ke rumah." kataku menyesal. Jika aku tau mereka tadi akan melakukan penyambutan konyol itu aku pasti sudah mencegah mereka.
"Hn." jawabnya hanya bergumam tidak jelas.
"Kamu bisa tinggal di sini, jika tak ingin tinggal di rumah."
"Hn."
Aku mendengus, ke mana Keyla-ku yang dulu? Keyla yang cerewet. Bukan Keyla yang dingin dan datar seperti ini.
TBC
Sorry for typo !!
Thanks for reading !!
Bab 4, Keyla Blushing ][ Normal ]Pagi ini, Keyla berdiri di balkon kamar Apartemen milik Ali (sebenarnya milik mereka berdua, hanya saja Keyla tidak ingat akan hal itu) memandang jalanan Kota A yang terlihat macet. Tadi malam Ali pulang setelah mengantar ia ke Apartemen, dan berjanji pagi ini Ali akan datang lagi. Sebenarnya datang atau tidak pun Keyla tidak perduli sama sekali.Keyla tersentak kaget dari lamunannya, ketika sebuah lengan dengan tiba-tiba memeluk pinggangnya. Keyla menoleh kearah belakang, ternyata Ali yang memeluknya dan meletakkan dagunya di pundak Keyla.Rasanya ada yang aneh dalam diri Keyla saat Ali melakukan itu, ia berusaha melepaskan pelukan Ali. Tapi Ali tidak menghiraukan Keyla yang memberontak, ia sangat merindukan momen seperti ini. Dulu mereka sering melakukan hal ini, menatap keramaian dari atas di malam hari sungguh indah."Liat apa si
[ Bab 5, Siapa Yang Bajingan? ][ Keyla Achazia ]Aku membuka kulkas terdapat banyak sekali bahan makanan di kulkas itu. Sepertinya Ali sering tinggal di sini. Bahan makanan banyak tapi aku males masak jadi memutuskan melihat di atas kulkas yang katanya ada uang cash untuk beli makanan."Lima juta, sama kartu kredit." lirihku pelan setelah menghitung uang cash itu.Aku pun memutuskan untuk keluar jalan-jalan dari pada diam di Apartemen bisa mati kebosanan nanti. Oke ini lebay. Aku pun segera mengganti pakaian, mengenakan celana jeans panjang biru dan kaos putih serta kardigan hitam. 'Perfect' batinku melihat penampilanku di depan cermin.Aku keluar dari kamar Apartemen kemudian masuk ke lift untuk turun, sesampainya di lobby aku di sambut oleh seorang satpam yang membukakan pintu lobby."Selamat siang Nyonya. Nyonya apa kabar? Sudah lama tidak melihat anda?"
[ Bab 6, Ke Egoisan Ali ]"Jadi kamu tinggal di sini?" tanya Pricilla."Hm." lirih Keyla."Ku kira kamu tinggal di rumah Ali?" tanya Ferro."Ya, tapi aku tidak bisa-maksudku rasanya aneh sekali jika kamu harus tinggal bersama orang-orang yang tidak kamu kenal. Tapi mereka mengenalmu, seperti kalian." kata Keyla menjelaskan.Saat ini mereka berada di Apartemen Keyla. Menurut Ferro dan Pricilla memang Keyla lebih baik tinggal di sini ketimbang bersama bajingan ulung itu.Ferro menghela nafas panjang lalu melirik Pricilla. "Kita tidak bohong, kita sahabatmu. Kita, aku kamu dan Pricilla bersahabat sudah lama.""Ya, walaupun kamu banyak mempunyai sahabat. Tapi kita lah yang paling akrab denganmu." kata Pricilla menambahkan."Entahlah, tapi walaupun aku tidak mengingat kalian 'kan kita bisa membuat persahabatan baru mulai s
Bab 7, Ali Mau Menikah Lagi ]"Besok aku akan menjemputmu ya." kata Pricilla sebelum Keyla turun dari mobil.Keyla tersenyum. "Oke. Kalian hati-hati di jalan."Keyla keluar dari mobil dan masuk kedalam lobby Apartemen, memasuki lift untuk naik kekamarnya. Sepertinya ia lebih mudah akrab dengan Ferro dan Pricilla daripada keluarga suaminya sendiri. Mungkin ia dulu lebih dekat dengan dua orang itu ketimbang keluarga suaminya, itu sih masih mungkin. Keyla juga tidak tau, dan sedang mencaritahu.Keyla memasuki kamar Apartemennya, lelah. Keyla ingin segera istirahat untuk menghilangkan lelahnya."Sayang, kamu dari mana saja sih, jam segini baru pulang?" tanya seseorang yang dengan tiba-tiba memeluk Keyla.Keyla sudah tau, itu pasti Ali. Ya memangnya siapa lagi kalau bukan Ali?"Mencari aktifitas agar tidak bos
[ Bab 8, Ali Memang Bajingan ] Malam itu, setelah pergi dari rumah Ali, Keyla tidak sengaja bertemu salah satu anggota keluarganya. Bukan keluarga suaminya, tapi keluarganya yang sesungguhnya. Dan setelah berbincang akhirnya Keyla mengambil keputusan untuk tinggal bersama keluarganya agar Ali tidak dapat menemukannya. Dan kini seminggu Keyla tinggal bersama orang tuanya, dari mulai malam itu. Selama seminggu Keyla berada di rumah orang tuanya, dia tidak ke mana-mana, hanya berkeliling rumah atau lebih tepatnya Mansion di temani beberapa pelayan agar tidak kesasar. Keyla mempunyai dua saudara lelaki, satu kakak dan satunya adiknya. Adiknya bernama Rio masih kuliah semester 4, jadi setiap hari ia akan pergi dan pulang di sore harinya. Sementara kakaknya bernama Juna selalu bekerja walaupun kadang hanya di ruangannya. Keyla masih tidak menyangka jikalau kakaknya yang bersi
[ Bab 9, Surat Cerai Dari Keyla ]"Biodata Lengkap Keyla." ucap Kevin di depan iPhone-nya, membuat Ali mengernyit heran."Mungkin yang anda maksud Keyla Latuconsina." balas suara mba-mba di iPhone Kevin atau mba google"Keyla Latuconsina mah artis favorit aku. Umurnya juga baru 19 tahun." gerutu Kevin kesal."Nama lengkap Keyla siapa Ali?" tanya Kevin menoleh kearah Ali.Ali menatap Kevin aneh. "Mau apa kamu tanya nama lengkap Keyla?" Ali balik bertanya.Kevin mendecakkan lidahnya. "Mau di bantuin tidak sih?""Iya-iya, Keyla Achazia." Jawab Ali, walaupun sebenarnya ia masih bingung dengan apa tujuan Kevin berbicara dengan mba-mba google."Biodata lengkap Keyla Achazia." ucap Kevin di depan iPhone-nya. Lagi."Mungkin yang anda maksud Keyla Achazia Murtaugh." ucap mbak-mbak googl
[ Bab 10, Keyla Kembali Ke Kampus ]"Iya, kak ... hm aku tau ... ya aku ingat kakak, yang lupa ingatan itu dia bukan aku!"Tut....Seorang gadis duduk sendirian di kantin dengan menggerutu sebal. Baru saja ia menerima telfon dari sang kakak, Karina, mengatakan jika adik iparnya mulai kuliah hari ini dan ia di suruh untuk mengawasinya.Gadis itu sangat sebal karena sang kakak yang sangat cerewet, adik ipar kakaknya yang akan kuliah di tempat ia kuliah memang sedang Amnesia tapi bukan berarti dia juga tidak ingat rupa adik ipar kakaknya. Dulu juga ia adalah teman dari adik ipar kakaknya itu walaupun tidak akrab.Gadis itu mendongak mendengar suara gaduh di depannya, dia melihat seorang lelaki yang menarik tangan seorang gadis duduk di bangku depan gadis itu."Bisa tidak sih, tidak main tarik-tarik sembarangan." kata gadis itu marah."
[ Bab 11, Kehadiran Lea dan Ali ] [ Normal.] Keyla Achazia Murtaugh, perempuan cantik berumur 23tahun. Putri dari satu-satunya Presiden yang ada di Negara A, yaitu Presiden Xion Lee Murtaugh. Walaupun ia adalah seorang putri dari seorang Presiden, tapi ia tidak mau di kenal sebagai seorang putri Presiden. Selama ini dia selalu menyembunyikan jati dirinya dari publik, bahkan saat ia mengalami Amnesia pun ia tidak mau di kenal sebagai seorang putri Presiden oleh publik. Keyla itu sangat cerdas, di saat umurnya 15thun ia sudah lulus SMA, dan saat ia memasuki sebuah universitas, ia memutuskan untuk tinggal di Apartemen. Awalnya tidak ada yang setuju dengan usulnya, tapi dia terus memohon agar ia di izinkan tinggal di Apartemen. Keluarganya yang menyayanginya pun akhirnya mengizinkan Keyla tinggal di Apartemen. Keyla sangatlah senang saat di izinkan tinggal di apartemen seorang diri