[ Bab 8, Ali Memang Bajingan ]
Malam itu, setelah pergi dari rumah Ali, Keyla tidak sengaja bertemu salah satu anggota keluarganya. Bukan keluarga suaminya, tapi keluarganya yang sesungguhnya. Dan setelah berbincang akhirnya Keyla mengambil keputusan untuk tinggal bersama keluarganya agar Ali tidak dapat menemukannya.
Dan kini seminggu Keyla tinggal bersama orang tuanya, dari mulai malam itu. Selama seminggu Keyla berada di rumah orang tuanya, dia tidak ke mana-mana, hanya berkeliling rumah atau lebih tepatnya Mansion di temani beberapa pelayan agar tidak kesasar.
Keyla mempunyai dua saudara lelaki, satu kakak dan satunya adiknya.
Adiknya bernama Rio masih kuliah semester 4, jadi setiap hari ia akan pergi dan pulang di sore harinya. Sementara kakaknya bernama Juna selalu bekerja walaupun kadang hanya di ruangannya.
Keyla masih tidak menyangka jikalau kakaknya yang bersikap tidak jauh dari Rio seperti anak remaja itu ternyata sudah mempunyai istri, malah sudah mempunyai dua anak. Rafella(6thun) dan Julian(10thun) itu nama kedua anak Juna & Karina Davine.
Karina selalu mengantar anak-anaknya untuk sekolah jika pagi hari dan akan pulang saat sore hari. Ayah dan Ibunya tentu saja sibuk sebagai presiden dan istri presiden di kota A.
Tetapi jika malam hari semua anggota pasti akan berkumpul bersama untuk makan malam, setelahnya mereka akan bercanda ria, mereka melakukan itu hanya memperkuat ikatan tali persaudaraan anggota keluarga.
Keyla juga masih tidak percaya akan siapa dirinya yang sesungguhnya. Keyla adalah seorang putri dari seorang Presiden dari kota A tersebut.
Hari ini adalah hari minggu, hari di mana semua anggota keluarga akan berkumpul untuk makan siang, walaupun setiap hari biasa juga akan ada sarapan dan makan malam bersama. Katanya itu wajib, setiap pagi harus sarapan bersama dan malam harus makan malam bersama, tidak akan ada yang mulai makan jika anggota keluarga belum berkumpul. Ribet memang, tapi memang itulah peraturannya.
Seperti siang ini semua sudah berkumpul di meja makan, kecuali Keyla.
"Maaf aku terlambat." kata Keyla langsung duduk di sebelah keponakannya Rafella.
"Aunty tersesat lagi?" tanya Rafella polos.
Memang Keyla pernah tersesat hanya untuk mencari ruang makan, ya itu karena rumah atau Mansion itu sangat luas membuatnya bingung.
"Sudah, ayo mari kita makan." perintah Ayah Keyla atau sebut saja dia Presiden Xion Lee Murtaugh.
Makan siang pun di mulai, semua pelayan pun mulai berhamburan untuk menyiapkan apa yang harus di siapkan.
"Oh ya kak, di mana suamimu kenapa ia tidak ikut denganmu apa kalian sudah bercerai?" celetuk Rio tiba-tiba.
"Uhuk-uhuk." Keyla tersedak saat mendengar ucapan Rio yang tiba-tiba itu.
"Hati-hati sayang." ucap Ibu Keyla, Achazia Feronika Murtaugh, menyodorkan minuman padanya.
"Rio jangan tanyakan itu saat di meja makan." kata sang Ayah.
***
Sementara itu di tempat Ali.
Ali menatap layar komputernya dengan tatapan kosong, di hari minggu seperti ini ia masih saja bekerja, ralat bukan bekerja tapi hanya menatap layar komputer yang terpampang fotonya dan Keyla. Sudah seminggu ia tidak tau di mana keberadaan Keyla, ia sudah mencari ke mana pun tapi dia belum juga menemukan di mana perempuan itu sekarang.
Kemarin Ali menemui Ferro dan Pricilla di tempat kerjanya, karena ia yakin mereka pasti tau di mana Keyla. Awalnya mereka hanya diam, tapi akhirnya mereka berdua memberitahukan jika Prillly berada di rumah kedua orang tuanya. Tapi mereka tetap tidak mau memberitahukan di mana alamat orang tua Keyla, mereka malah berkata. "Suami macam apa kamu ini, alamat rumah orang tua istri sendiri saja tidak tau."
Sekarang bagaimana caranya Ali tau di mana rumah kedua orang tua Keyla, Ali tidak tau di mana kedua orang tua Keyla tinggal. Dulu yang dia tau Keyla tinggal di Apartemen bersama temannya Pricilla, menurutnya dulu tidak penting ia tidak tau latar belakang siapa Keyla sebenarnya. Karena cinta tidak memandang latar belakang.
Tapi sekarang ternyata itu sangat penting, Ali sudah mencoba untuk menghubungi nomer Ayah Keyla yang ia tau, tetapi nomer itu selalu mailbox atau selalu di alihkan.
Bahkan dulu saat pernikahan Ali dan Keyla dilaksanakan, tidak ada keluarga Keyla yang datang. Memang yang Ali tau Keyla itu sebatang kara, karena Ali tidak pernah bertanya tentang keluarganya dan Keyla juga tidak berniat memberitahukan pada Ali.
Ali saja baru tau jika Keyla masih mempunyai Ayah dan Ibu saat Keyla mengalami kecelakaan setahun setengah yang lalu.
Ali mengacak-acak rambutnya frustasi, apa kini kisah cintanya dengan Keyla benar-benar berakhir. Ali bangkit dari kursi kerjanya lalu kembali duduk di sofa yg ada di ruangannya itu.
"Masuk." kata Ali saat mendengar suara pintu di ketuk.
Seseorang lelaki masuk keruangan Ali, ia mengernyit melihat Ali yang berantakan tidak seperti biasanya. "Kamu kenapa Ali?" tanya lelaki itu ikut duduk di sofa bersama Ali.
"Keyla ... "
"Kenapa lagi dengannya, bukankah ia sudah sadar dari komanya? Lalu apalagi."
Ali menatap seorang lelaki yang duduk di sampingnya itu tajam. "Apa?" tanya lelaki itu.
"Tidak."
"Mau cerita? aku bisa menjadi pendengar yang baik untuk Anda Tuan haha." kata lelaki itu di akhiri dengan kekehan.
Ali mendengus sebal. "Aku serius."
"Aku seribu rius malah."
"Kevin ...! " geram Ali.
"Haha oke, oke sobat. Jadi ada apa dengan Keyla?" tanya Kevin seraya mengangkat kedua tangannya.
"Jadi begini ...Waktu itu dia datang ke rumah, kamu tau kan jika selama ini ia tinggal di Apartemen. Saat Keyla datang ke rumah dia mendengar aku berbicara yang akan menikahi Jessi lalu dia pergi. Aku memang tidak langsung mengejarnya saat itu karena aku tidak mungkin meninggalkan Jessi bersama keluargaku, kamu tau bagaimana sikap keluargaku kepada Jessi, 'kan? Dan keesokan paginya aku mendatangi Apartemennya tapi sialnya dia tidak mau membuka pintu dan Paswordnya juga sudah ia ganti. Jadi aku memutuskan untuk kembali ke kantor karena memang ada meeting yang harus aku hadiri, sore harinya aku kembali ke Apartemen berharap Keyla mau membukakan pintu untukku. Tapi ternyata Pak Herman bilang ia baru saja pergi bersama Pricilla, jadi aku menunggu di luar pintu Apartemennya hingga aku ketiduran sampai pagi tapi ia juga belum pulang. Nah ini kemarin aku mendatangi Pricilla dan Ferro karena aku yakin dia tau di mana Keyla berada. Awalnya memang mereka tidak memberitahuku, tapi lalu mereka memberitahuku jika Keyla berada di kediaman orang tuanya. Dan sialnya aku tidak tau di mana rumah kedua orang tua Keyla, aku bertanya kepada Pricilla dan Ferro tapi mereka tidak mau memberitahu di mana alamat orang tuanya, Keyla."
Jelas Ali panjang kali lebar #eh panjang lebar maksudnya hahaa #abaikan. Hanya dengan satu tarikan nafas. Ali hebat ya hahaha.
Kevin yang dengan setia mendengarkan Ali bercerita hingga selesai sempat tercengang. Kevin menatap Ali tidak percaya. "Kamu memang bajingan Ali." komentar Kevin.
"Terima kasih atas pujiannya Tuan Kevin!!" ucap Ali sarkastik.
"Ya kembali kasih." balas Kevin.
"Tapi serius Ali, kamu itu memang bajingan. Kamu menginginkan Keyla dan Jessi secara bersamaan. Miris sekali kamu tidak tau di mana alamat orang tua Keyla. Astaga suami macam apa kamu ini Ali. Jika aku menjadi Keyla, aku akan meninggalkanmu dan tidak akan sudi mau melihatmu lagi." lanjut Kevin panjang lebar.
"Kamu tau jika aku tidak bisa kehilangan keduanya, aku mencintai keduanya dengan sama."
"Kamu memang brengsek Ali." cibir Kevin.
"Jangan mengatakan orang lain brengsek jika sedirinya juga seperti itu." sindir Ali.
"Huh tapi kamu lebih bajingan dari pada aku." kata Kevin membela dirinya sendiri.
"Jadi kamu mau membantuku mencari tempat tinggal orang tua Keyla 'kan?"
"Tidak!" kata Kevin ketus. 'Untuk apa aku membantumu, jika akhirnya Jessi tetap akan menjadi milikmu.' Lanjutnya dalam hati.
"Ayolah Kev, kamu sahabatku kan?" kata Ali memelas.
Kevin menghela nafas, "jadi kapan kamu akan menikahi Jessi?" tanya Kevin mengalihkan pembicaraan.
"Setelah Keyla kembali." jawab Ali.
"Dasar bajingan!!"
"Kamu sudah mengatakan itu berulang kali Kev." cetus Ali kesal.
"Kenyataannya memang begitu kan?"
"Sudahlah aku memang bajingan, oke. Jadi kamu mau kan bantu aku."
"Huh baiklah aku akan mencoba membantumu."
***
Keyla bersama anggota keluarganya yang lain sedang berada di ruangan khusus untuk mereka berkumpul. Bersantai ria.
Keyla hanya terdiam diri melamunkan bagaimana keadaan Ali sekarang, apa Ali mencarinya? Tidak mungkin Keyla, ia sudah punya yang lain untuk apa ia mencarimu!
Keyla memang lupa membawa ponselnya saat ia datang ke sini, karena ia tidak menyangka jika ia akan langsung tinggal di sini. Itu membuat ia tidak bisa mengabari Ali, tapi jika Keyla pikir lagi, untuk apa ia mengabari Ali. Toh Ali juga tidak perduli padanya.
"Keyla, kamu tidak apa-apa sayang ... "
Keyla tesadar kembali ke dunia nyata dan menatap anggota keluarganya yang kini menatap kearahnya.
"Kamu baik-baik saja kan Keyla?" tanya Ayahnya, Presiden Xion.
Keyla menelan ludahnya dengan gugup karena seluruh anggota keluarganya menatapnya. "Palingan juga lagi mikirin suaminya." Juna berucap dengan santai.
"Siapa? Si Alien itu ya?" tanya Rio.
"Bodoh namanya Ali bukan Alien." kata Juna menjitak kepala Rio.
Rio mendengus kesal. "Aku kan tidak tau. Keyla tidak pernah mengenalkan pada kita semua 'kan?"
"Ada apa? Jika kamu ingin kembali pada suamimu kembalilah padanya. Kami tidak akan memaksamu, kami hanya bisa mendukung apa yang kamu lakukan." kata Achazia lembut.
"Aku-aku ingin ... " Keyla berucap dengan gugup.
"Apa yang kamu ingin kan Keyla, kali ini kami akan menuruti mau mu." kata Presiden Xion tersenyum lembut. Dia tidak mau memaksakan kehendak putrinya lagi.
Keyla nenatap anggota keluarganya satu-persatu lalu mengucapkan kata yang mampu membuat semua anggota keluarganya melongo oleh ucapannya.
TBC.
Sorry for typo !!
Thanks for reading !!
[ Bab 9, Surat Cerai Dari Keyla ]"Biodata Lengkap Keyla." ucap Kevin di depan iPhone-nya, membuat Ali mengernyit heran."Mungkin yang anda maksud Keyla Latuconsina." balas suara mba-mba di iPhone Kevin atau mba google"Keyla Latuconsina mah artis favorit aku. Umurnya juga baru 19 tahun." gerutu Kevin kesal."Nama lengkap Keyla siapa Ali?" tanya Kevin menoleh kearah Ali.Ali menatap Kevin aneh. "Mau apa kamu tanya nama lengkap Keyla?" Ali balik bertanya.Kevin mendecakkan lidahnya. "Mau di bantuin tidak sih?""Iya-iya, Keyla Achazia." Jawab Ali, walaupun sebenarnya ia masih bingung dengan apa tujuan Kevin berbicara dengan mba-mba google."Biodata lengkap Keyla Achazia." ucap Kevin di depan iPhone-nya. Lagi."Mungkin yang anda maksud Keyla Achazia Murtaugh." ucap mbak-mbak googl
[ Bab 10, Keyla Kembali Ke Kampus ]"Iya, kak ... hm aku tau ... ya aku ingat kakak, yang lupa ingatan itu dia bukan aku!"Tut....Seorang gadis duduk sendirian di kantin dengan menggerutu sebal. Baru saja ia menerima telfon dari sang kakak, Karina, mengatakan jika adik iparnya mulai kuliah hari ini dan ia di suruh untuk mengawasinya.Gadis itu sangat sebal karena sang kakak yang sangat cerewet, adik ipar kakaknya yang akan kuliah di tempat ia kuliah memang sedang Amnesia tapi bukan berarti dia juga tidak ingat rupa adik ipar kakaknya. Dulu juga ia adalah teman dari adik ipar kakaknya itu walaupun tidak akrab.Gadis itu mendongak mendengar suara gaduh di depannya, dia melihat seorang lelaki yang menarik tangan seorang gadis duduk di bangku depan gadis itu."Bisa tidak sih, tidak main tarik-tarik sembarangan." kata gadis itu marah."
[ Bab 11, Kehadiran Lea dan Ali ] [ Normal.] Keyla Achazia Murtaugh, perempuan cantik berumur 23tahun. Putri dari satu-satunya Presiden yang ada di Negara A, yaitu Presiden Xion Lee Murtaugh. Walaupun ia adalah seorang putri dari seorang Presiden, tapi ia tidak mau di kenal sebagai seorang putri Presiden. Selama ini dia selalu menyembunyikan jati dirinya dari publik, bahkan saat ia mengalami Amnesia pun ia tidak mau di kenal sebagai seorang putri Presiden oleh publik. Keyla itu sangat cerdas, di saat umurnya 15thun ia sudah lulus SMA, dan saat ia memasuki sebuah universitas, ia memutuskan untuk tinggal di Apartemen. Awalnya tidak ada yang setuju dengan usulnya, tapi dia terus memohon agar ia di izinkan tinggal di Apartemen. Keluarganya yang menyayanginya pun akhirnya mengizinkan Keyla tinggal di Apartemen. Keyla sangatlah senang saat di izinkan tinggal di apartemen seorang diri
[ Bab 12, Di Jemput Ali ][ Keyla Achazia ]"Kenapa kamu tidak menandatangani surat itu?" tanyaku pada Ali yang kini sedang menyetir.Ali menoleh sekilas padaku. "Kenapa?" ditanya malah balik tanya -_-."Kenapa? Kenapa kamu tidak menandatangani surat itu?" tanyaku sekali lagi."Karena aku tidak ingin kita bercerai." katanya santai."Kenapa?" tanyaku."Apanya yang kenapa.?""Kenapa kamu tidak ingin bercerai denganku?" Sungguh, aku geram dengan sikap Ali."Karena aku mencintaimu."Aku tergelak di tempat dudukku. "Haha mencintaiku kamu bilang? Aku tidak salah dengar kan? Bagaimana kamu bisa mengatakan jika kamu mencintaiku tapi kamu ingin menikahi gadis lain?""Maafkan aku, sungguh aku mencintaimu walaupun jujur aku juga masi
[ Bab 13, Uangku Tidak akan Habis. ][ Aliando Scoot Clifford ]Hari ini aku senang karena aku dapat mengantarkan Keyla ke kampusnya, ya walaupun awalnya ia tidak mau. Tapi dengan sedikit paksaan Kakaknya Juna, akhirnya dia mau juga.Walaupun dia masih tetap ketus padaku aku tidak perduli, aku akan terus berusaha agar ia kembali mencintaiku lagi seperti dulu. Aku juga berjanji padanya jika aku akan mencintainya sepenuhnya dan akan melupakam perasaanku pada Jessi.Aku yakin jika perlahan-lahan perasaanku pada Jessi akan hilang dan bisa mencintai Keyla sepenuhnya.Jam 13.30 aku bergegas untuk menjemputnya dari kampus, tadi aku sudah mengatakan pada supirnya jika aku yang akan menjemput Keyla. Setengah jam kemudian aku sampai di kampus Keyla, aku turun dari mobilku dan mencari Keyla.Ternyata Keyla berada tidak jauh dari aku memarkirkan mobil, dengan cepat
[ Bab 14, Keyla Deg-Deg'an Kalau Dekat Reno. ][ Normal ]Hari ini seperti hari hari biasanya Keyla pergi ke kampus dengan diantar Ali. Walaupun Keyla tidak mau, tapi tetap saja Ali memaksa agar Keyla ke kampus dengan Ali.Keyla menatap kesal kearah Ali yang sudah bersandar pada mobilnya menunggu Keyla. Berbeda dengan Ali, ia langsung tersenyum begitu tau Keyla sudah keluar dari rumah."Sedang apa kamu di sini?" tanya Keyla kesal.Ali malah tersenyum simpul melihat Keyla yang kesal terhadap nya. "Tentu saja untuk mengantar istriku." ucap Ali masih dengan senyum."Aku sudah bilang aku bisa pergi sendiri jadi kau tidak perlu repot repot datang untuk mengantar ku." katanya seraya melihat kedua tangannya di depan dada."Jika aku bisa kenapa tidak." kata Ali dan membuka pintu mobil untuk Keyla. "Silahkan masuk Tuan Putri." lanjut Ali dengan gaya membungkuk
[ Bab 15, Ali dan Keyla ][ Keyla Achazia ]Setelah berhasil menghindar dari Ali. Sekarang aku duduk di sebuah cafe dekat kampusku sambil menikmati cappuccino bersama Arbani, Danny dan Kanaya.Aku baru tau jika Arbani adalah kekasih Kanaya, ya karena aku baru di kasih tau barusan hahaha. Sudah abaikan saja.Drrtt ... Drrtt ...Deringan iPhone ku menghentikan aktivitasku yang sedang meminum cappuccino ku. Aku meletakkan cangkir cappuccino ku kembali ke meja. Dan mengambil iPhone yang aku letakkan di meja.Alien calling ...Aku menatap malas layar iPhone-ku, setelah tau siapa yang meneleponku. Aku kembali meletakkan iPhone di meja tanpa ada minat mau mengangkat telfonnya hingga deringan iPhone-ku berhenti."Kenapa tidak di angkat?" tanya Danny menatapku bingung."Tidak penting."
[ Bab 16, Bersama Ali ][ Keyla Achazia ]Aku tidak tau apa yang telah terjadi padaku, sumpah. Sejak tadi Ali mengajakku makan malam di rooftop, yang menurut ku romantis dengan pemandangan yang sangat indah dari atas rooftop.Ali bilang itu adalah tempat favoritku dulu, tapi sayangnya aku tidak ingat. Padahal tempatnya sangat indah, sejuk banget. Bikin hati adem ayem.Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tapi Ali belum pulang. Ia masih ada di rumahku, kami duduk berdua di gazebo dengan Ali yang tiduran di pangkuanku sekali lagi aku ulangi ALI TIDURAN DI PANGKUANKU. Demi apa? Dan anehnya aku hanya diam seribu bahasa. Kalau begini sudah seperti suami istri yang harmonis yah, eh?"Liat deh bintang yang itu, sendiri tapi paling terang dan indah." kata Ali, ia menunjuk satu bintang yang terpisah dari yang lainnya."Tapi bagiku kamulah yang paling terang dan terindah." lan