Home / Rumah Tangga / Amnesia / 11, Kehadiran Lea dan Ali

Share

11, Kehadiran Lea dan Ali

Author: Relaxaaaid
last update Last Updated: 2022-02-15 00:14:09

[ Bab 11, Kehadiran Lea dan Ali ]

[ Normal.]

Keyla Achazia Murtaugh, perempuan cantik berumur 23tahun. Putri dari satu-satunya Presiden yang ada di Negara A, yaitu Presiden Xion Lee Murtaugh. Walaupun ia adalah seorang putri dari seorang Presiden, tapi ia tidak mau di kenal sebagai seorang putri Presiden. Selama ini dia selalu menyembunyikan jati dirinya dari publik, bahkan saat ia mengalami Amnesia pun ia tidak mau di kenal sebagai seorang putri Presiden oleh publik.

Keyla itu sangat cerdas, di saat umurnya 15thun ia sudah lulus SMA, dan saat ia memasuki sebuah universitas, ia memutuskan untuk tinggal di Apartemen. Awalnya tidak ada yang setuju dengan usulnya, tapi dia terus memohon agar ia di izinkan tinggal di Apartemen. Keluarganya yang menyayanginya pun akhirnya mengizinkan Keyla tinggal di Apartemen.

Keyla sangatlah senang saat di izinkan tinggal di apartemen seorang diri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Amnesia   12, Di Jemput Ali

    [ Bab 12, Di Jemput Ali ][ Keyla Achazia ]"Kenapa kamu tidak menandatangani surat itu?" tanyaku pada Ali yang kini sedang menyetir.Ali menoleh sekilas padaku. "Kenapa?" ditanya malah balik tanya -_-."Kenapa? Kenapa kamu tidak menandatangani surat itu?" tanyaku sekali lagi."Karena aku tidak ingin kita bercerai." katanya santai."Kenapa?" tanyaku."Apanya yang kenapa.?""Kenapa kamu tidak ingin bercerai denganku?" Sungguh, aku geram dengan sikap Ali."Karena aku mencintaimu."Aku tergelak di tempat dudukku. "Haha mencintaiku kamu bilang? Aku tidak salah dengar kan? Bagaimana kamu bisa mengatakan jika kamu mencintaiku tapi kamu ingin menikahi gadis lain?""Maafkan aku, sungguh aku mencintaimu walaupun jujur aku juga masi

    Last Updated : 2022-02-15
  • Amnesia   13, Uangku Tidak Akan Habis

    [ Bab 13, Uangku Tidak akan Habis. ][ Aliando Scoot Clifford ]Hari ini aku senang karena aku dapat mengantarkan Keyla ke kampusnya, ya walaupun awalnya ia tidak mau. Tapi dengan sedikit paksaan Kakaknya Juna, akhirnya dia mau juga.Walaupun dia masih tetap ketus padaku aku tidak perduli, aku akan terus berusaha agar ia kembali mencintaiku lagi seperti dulu. Aku juga berjanji padanya jika aku akan mencintainya sepenuhnya dan akan melupakam perasaanku pada Jessi.Aku yakin jika perlahan-lahan perasaanku pada Jessi akan hilang dan bisa mencintai Keyla sepenuhnya.Jam 13.30 aku bergegas untuk menjemputnya dari kampus, tadi aku sudah mengatakan pada supirnya jika aku yang akan menjemput Keyla. Setengah jam kemudian aku sampai di kampus Keyla, aku turun dari mobilku dan mencari Keyla.Ternyata Keyla berada tidak jauh dari aku memarkirkan mobil, dengan cepat

    Last Updated : 2022-02-17
  • Amnesia   14, Keyla Deg Deg'an

    [ Bab 14, Keyla Deg-Deg'an Kalau Dekat Reno. ][ Normal ]Hari ini seperti hari hari biasanya Keyla pergi ke kampus dengan diantar Ali. Walaupun Keyla tidak mau, tapi tetap saja Ali memaksa agar Keyla ke kampus dengan Ali.Keyla menatap kesal kearah Ali yang sudah bersandar pada mobilnya menunggu Keyla. Berbeda dengan Ali, ia langsung tersenyum begitu tau Keyla sudah keluar dari rumah."Sedang apa kamu di sini?" tanya Keyla kesal.Ali malah tersenyum simpul melihat Keyla yang kesal terhadap nya. "Tentu saja untuk mengantar istriku." ucap Ali masih dengan senyum."Aku sudah bilang aku bisa pergi sendiri jadi kau tidak perlu repot repot datang untuk mengantar ku." katanya seraya melihat kedua tangannya di depan dada."Jika aku bisa kenapa tidak." kata Ali dan membuka pintu mobil untuk Keyla. "Silahkan masuk Tuan Putri." lanjut Ali dengan gaya membungkuk

    Last Updated : 2022-02-19
  • Amnesia   15, Keyla dan Ali

    [ Bab 15, Ali dan Keyla ][ Keyla Achazia ]Setelah berhasil menghindar dari Ali. Sekarang aku duduk di sebuah cafe dekat kampusku sambil menikmati cappuccino bersama Arbani, Danny dan Kanaya.Aku baru tau jika Arbani adalah kekasih Kanaya, ya karena aku baru di kasih tau barusan hahaha. Sudah abaikan saja.Drrtt ... Drrtt ...Deringan iPhone ku menghentikan aktivitasku yang sedang meminum cappuccino ku. Aku meletakkan cangkir cappuccino ku kembali ke meja. Dan mengambil iPhone yang aku letakkan di meja.Alien calling ...Aku menatap malas layar iPhone-ku, setelah tau siapa yang meneleponku. Aku kembali meletakkan iPhone di meja tanpa ada minat mau mengangkat telfonnya hingga deringan iPhone-ku berhenti."Kenapa tidak di angkat?" tanya Danny menatapku bingung."Tidak penting."

    Last Updated : 2022-02-21
  • Amnesia   16, Bersama Ali

    [ Bab 16, Bersama Ali ][ Keyla Achazia ]Aku tidak tau apa yang telah terjadi padaku, sumpah. Sejak tadi Ali mengajakku makan malam di rooftop, yang menurut ku romantis dengan pemandangan yang sangat indah dari atas rooftop.Ali bilang itu adalah tempat favoritku dulu, tapi sayangnya aku tidak ingat. Padahal tempatnya sangat indah, sejuk banget. Bikin hati adem ayem.Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tapi Ali belum pulang. Ia masih ada di rumahku, kami duduk berdua di gazebo dengan Ali yang tiduran di pangkuanku sekali lagi aku ulangi ALI TIDURAN DI PANGKUANKU. Demi apa? Dan anehnya aku hanya diam seribu bahasa. Kalau begini sudah seperti suami istri yang harmonis yah, eh?"Liat deh bintang yang itu, sendiri tapi paling terang dan indah." kata Ali, ia menunjuk satu bintang yang terpisah dari yang lainnya."Tapi bagiku kamulah yang paling terang dan terindah." lan

    Last Updated : 2022-02-22
  • Amnesia   17, Berusaha Untuk Menerima

    [ Bab 17, Berusaha Untuk Menerima ][ Normal ]Juna melongo melihat pemandangan langka di hadapannya ini. Sampai sampai ia hanya bisa mampu membuka dan menutup mulutnya itu tanpa suara. Seperti hal nya ikan koi."Kenapa kamu? Belajar menjadi ikan. Eh?" tanya Rio. Menatap Juna yang sedang menatap sofa depan Rio.Juna memandang Rio sesaat lalu kembali memandang sofa yang menurutnya lebih menarik dari pada wajah adik tengilnya itu. Rio berjalan ke arah sofa yang sedari tadi menjadi objek pandang Juna."Waw, manisnya." kekeh Rio saat melihat sofa yang ternyata ada Ali yang tertidur bersandar pada sofa. Bukan hanya itu, tapi juga Keyla yang juga tidur dengan kepala bersandar pada dada Ali."Ini patut di abadikan." kata Rio, ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mulai memfoto dua manusia yang tertidur dengan sangat manis di sofa."Mere

    Last Updated : 2022-02-23
  • Amnesia   18, Kebohongan Keyla

    [ Bab 18, Kebohongan Keyla ][ Normal ]Sejak siang itu Keyla menjadi semakin dekat dengan Reno. Dekat sebagai sahabat untuk Keyla, tapi berbeda dengan anggapan Reno.Danny pun heran bagaimana Keyla bisa menjadi sangat dekat dengan Reno, padahal dengan dirinya saja Keyla tidak sedekat itu. Walaupun agak bingung dengan kedekatan mereka yang secara tiba-tiba, sebagai sahabat Danny hanya bisa mendukung Keyla."Hn... Keyla." panggil Reno."Ya." jawab Keyla.Siang ini Keyla sedang makan siang di restoran yang ada di dekat kampus mereka. Ini sudah biasa mereka lakukan."Malam ini kamu ada acara tidak?' tanya Reno akhirnya setelah lama terdiam.Keyla menatap Reno sambil menaikkan sebelah alisnya. "Tidak ada deh sepertinya.""Kalau aku ajak ke pesta pernikahan kakakku, apa kamu mau?" tanya Reno mengajak K

    Last Updated : 2022-02-24
  • Amnesia   19, Maaf Aku Sudah Berbohong

    [ Bab 19, Maaf Karena Aku Sudah Berbohong ][ Keyla Achazia ]"Sampai kapan kamu akan menunduk seperti itu. Tidak berniat memberikan salam pada calon kakak Iparmu. Eh?"Aku yang sedari tadi menunduk sontak langsung mendongak saat mendengar bisikan Reno. Aku dapat merasakan pipiku yang memanas karena malu, mungkin sudah seperti apel merah sekarang. Menatap kedua pengantin yang ada di hadapanku ini, mereka menatapku dengan tatapan yang aku tidak tau apa arti dari tatapan mereka.Eh? Tunggu!! Sepertinya aku pernah bertemu pengantin perempuannya, tapi di mana? Ahh entahlah aku lupa. Dan kurasa tidak penting juga di ingat. Mungkin dari masa lalu ku kali ya."Apa ada yang salah dengannya?" tanya Reno. Karena kedua pengantin di hadapan kami itu terus menatapku dengan tatapan yang sama. Tidak bisa ku jelas kan.Aku memperhati

    Last Updated : 2022-02-25

Latest chapter

  • Amnesia   Last Bonus

    [ Bonus Part 10 ][ Azalea Achazia Clifford ]Akhirnya aku resmi menjadi seorang istri seorang Alixander Gilbert di umurku yang baru 18 tahun. Umur yang terlalu muda untuk menikah, tapi aku tidak menyesal.Sungguh, walaupun aku belum mencintai Om Alixander sepenuh hati  tapi aku akan berusaha untuk mencintainya sepenuh hatiku.Sebelumnya aku sudah mengatakan padanya, bahwa aku tidak ingin punya anak dulu karena aku masih kuliah. Dan Om Alixander setuju, dia pun tidak memaksaku untuk cepat melahirkan anaknya.Di malam pernikahan kami, tidak ada yang kami lakukan selain hanya tidur bersama. Yah, walaupun kami saling memeluk, tapi hanya itu.Aku tau perjuangannya untuk menahan diri agar tidak menyentuhku karena janjinya yang tidak akan membuatku hamil karena aku ingin menyelesaikan kuliahku.Tapi apakah dia berpikir bahwa dia juga tidak akan menyentuh ku selama aku masih kuliah?Maksudku, ayolah ini jaman sudah maju, b

  • Amnesia   Bonus Part 9

    [ Bonus Part 9 ][ Alixander Gilbert ]Aku menggenggam tangan kanan Azalea sembari tersenyum menyambut tamu undangan yang hadir di acara pernikahan kami berdua. Ya, kalian tidak salah membaca. Hari ini aku dan Azalea resmi menjadi pasangan suami istri.Walaupun pernikahan kami tidak terlalu mewah nan megah seperti yang aku inginkan pada awalnya, tapi tidak masalah yang terpenting adalah Azalea kini sudah resmi menjadi istriku.Berbeda dengan aku yang memasang wajah bahagia dan senyuman lebar, maka Azalea hanya tersenyum terpaksa. Aku tau bahwa Azalea belum sepenuhnya mencintaiku, walaupun sudah mulai mencintaiku. Tapi tidak perlu khawatir soal itu karena aku akan membuat Azalea mencintaiku sepenuhnya."Selamat yah, sayang ... Kami bahagia atas pernikahan kalian." itu ucapan dari keluargaku.Tentu saja mereka sangat senang karena aku akhirnya menikah juga, karena di umurku yang sudah tidak muda lagi ini, mereka takut tidak ada yang mau

  • Amnesia   Bonus Part 8

    [ Bonus Part 8 ][ Azalea Achazia Clifford ]"Aku mencintaimu, Azalea Achazia Clifford."Deg deg deg ...Jantungku langsung maraton tidak jelas saat mendengar perkataan Om Alixander.Aku mundur saat Om Alixander melangkah mendekati diriku dan menggenggam ke dua tanganku."Aku serius, aku mencintaimu.""Tapi--""Aku tau perkenalan kita terlalu singkat untuk berkata cinta, tapi aku bukan remaja yang tidak bisa mengartikan perasaanku padamu. Aku tidak mau kehilangan kamu, mungkin kamu belum mencintaiku, tapi aku yakin kamu dapat mencintaiku, seperti aku yang mencintaimu." kata Om Alixander memotong ucapanku.Aku menunduk dan melepaskan genggaman tangannya. "Maaf aku tidak mencintaimu.""Bukan tidak, tapi belum." ralat Om Alixander."Aku pulang dulu, besok aku akan datang ke rumahmu bersama keluargaku, aku harap kamu dandan yang cantik. Dan memasang senyuman manis mu." lanjutnya lalu meninggalk

  • Amnesia   Bonus Part 7

    [ Bonus Part 7 ][ Normal ]Alixander mengulum senyuman saat melihat Azalea duduk sembari makan di depannya dengan pipi yang merona merah, bahkan sampai ke telinga. Rupanya gadis itu masih malu karena kejadian beberapa menit yang lalu saat gadis itu minta di ambilkan handuk olehnya.Walaupun Alixander belum mengenal Azalea cukup lama, tapi dia merasa seperti sudah mengenal Azalea cukup lama. Hatinya menghangat dan berdebar debar saat bersama Azalea, seperti remaja memang. Tapi itulah yang Alixander rasakan, jatuh cinta memang semenggelikan itu. Tidak peduli bahwa yang merasakannya adalah pria berumur seperti Alixander.Selesai makan malam, Azalea memilih masuk ke dalam kamarnya dan tidak mempedulikan Alixander. Namun sebelum menutup pintu kamarnya, Azalea berkata. "Kalau sudah selesai makan silahkan kamu pulang, tidak baik pria malam malam berada di tempat seorang gadis."Alixander tersenyum, ia mengendikkan bahunya acuh lalu kembali meng

  • Amnesia   Bonus Part 6

    [ Bonus Part 6 ][ Azalea Achazia Clifford ]Setelah hampir seminggu aku di rawat di rumah sakit, akhirnya kini aku sudah boleh pulang oleh Dokter.Selama hampir seminggu itu pula, Om Alixander terus saja menemaniku. Aku tidak tau apakah dia tidak ada kerjaan karena selalu bersamaku, hal itu tentu saja membuatku tidak enak.Sudah berkali kali aku menyuruhnya pergi, namun ia pergi untuk kembali. Maksudku, ia pergi hanya sebentar membeli makanan, lalu kembali lagi ke ruanganku."Sudah siap?" tanya Om Alixander."Om, kenapa baik sih sama aku ... Nanti aku bisa salah paham loh sama kebaikan Om ini."Om Alixander malah tersenyum, hal yang baru ku sadari jika senyumannya sangat mempesona."Salah paham bagaimana?" tanyanya pura pura tidak tau, tapi aku yakin dia jelas sudah tau maksudku."Aku bisa pulang sendiri." kataku mengalihkan pembicaraan."Bagaimana caranya? Jalan kaki?" tanyanya."Masih banyak taksi dan ojek online." balasku kesal.

  • Amnesia   Bonus Part 5

    [ Bonus Part 5. ][ Normal ]"Kakak, apa yang kakak lakukan?"Abby yang baru saja keluar kamar mandi setelah membersihkan diri dan ganti pakaian baru pun kebingungan melihat kakaknya yang tengah menangis sembari memeluk Alixander.Mendengar suara Abby, sontak Azalea langsung menghentikan tangisnya dan melepaskan pelukannya pada pria yang dia kira adalah Ayahnya."Loh ini bukan mimpi?" tanya Azalea bingung.Pria di hadapannya itu menggelengkan kepalanya dengan senyuman kaku. "Tidak, ini bukan mimpi.""Kamu---"Azelea menghentikan ucapannya, ia menunjuk Alixander dengan ragu."Perkenalkan  aku Alixander Gilbert ... " kata Alixander.Azalea menelan ludahnya susah payah, ia lalu menatap Abby untuk meminta penjelasan.Abby pun mendekat ke arah Azalea dan berkata. "Om Ali yang bantuin kita kak, aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan kakak kalau tidak ada Om Ali.""Om A-ali?" tanya Az

  • Amnesia   Bonus Part 4

    [ Bonus Part 4 ][ Normal ]Abby menatap ruang UGD dengan tatapan kosong, air matanya sudah tidak keluar lagi, entahlah mungkin sudah habis karena menangis terus sejak tadi. Abby sangat bersyukur tadi karena doanya di kabulkan, seseorang melewati jalan itu dan mau menolongnya."Jangan khawatir, kakakmu sudah di tangani Dokter ... Dia pasti baik baik saja."Abby mendongak saat pria yang menolong mereka itu mengusap kepalanya pelan."Terima kasih sudah menolong kami."Pria itu mengangguk sembari tersenyum tipis. Abby sudah menceritakan kejadian yang menimpa mereka dan pria bernam Alixader itu pun sudah melaporkannya ke polisi."Om, boleh aku meluk Om?" tanya Abby lirih.Alixander menatap Abby yang menatapnya penuh harap lalu mengangguk. Dengan cepat Abby memeluk Alixander.Tubuh Alixander langsung menegang saat Abby memeluknya dengan erat, namun kemudian ia membalas pelukan Abby. Membiarkan bocah itu menangis

  • Amnesia   Bonus Part 3

    [ Bonus Part 3 ][ Normal ]"Abby!""Apaan sih kak brisik!""Abby!""Kak, aku tidak tuli ya ... Tolong jangan teriak teriak seperti ini hutan.""Jangan tinggalkan kakak, Abby."Azalea memeluk Abby dengan erat, ternyata yang barusan dia alami itu hanya mimpi. Mimpi yang sangat mengerikan karena Abby juga ikut pergi bersama ke dua orang tuanya."Kak, Abby tidak akan pergi ke mana mana karena Abby kan sudah di keluarin dari sekolah." jelas Abby bingung. Sungguh, dia sangat bingung dengan kakaknya yang tiba tiba memeluk dan memintanya jangan pergi."Hiks, Abby jangan tinggalin kakak ya."Bocah berumur sepuluh tahun itu kebingungan saat kakaknya tiba tiba saja terisak sembari memeluknya."Kak, ada apa?" tanya Abby.Azalea melepaskan pelukannya dan menatap Abby lama, lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Kakak takut, tadi kakak mimpi kamu ninggalin kakak sendiri ... Kamu ikut Mama dan Pap

  • Amnesia   Bonus Part 2

    [ Bonus Part 2 ][ Azalea Achazia Clifford ]Aku menghembuskan nafas lelah lalu merebahkan tubuhku di atas kasur dengan kasar, entah kenapa walaupun aku tak ingin memikirkan pria yang tadi di sekolah Abby, nyatanya tanpa sadar aku terus memikirkannya.Bagaimana mungkin ada orang yang sangat mirip dengan Ayahku? Bahkan mereka sangat mirip, bak pinang di belah dua.Abby saja yang dulu mirip Ayah, kini sudah tidak terlalu mirip lagi.Memikirkan hal itu benar benar membuat kepalaku mau meledak, belum lagi masalah tadi siang saat Abby kembali menyalahkan dirinya sendiri karena kematian kedua orang tua kami.Walaupun aku sudah sering kali mengatakan bahwa kematian kedua orang tua kami bukan salahnya, tapi Abby selalu saja menyalahkan dirinya sendiri.Umur Abby sudah sepuluh tahun, kelas lima SD... Dan itu artinya juga sudah sepuluh tahun yang lalu Abby lahir dan aku kehilangan orang tua kami.Hal yang membahagiakan yang pa

DMCA.com Protection Status