[ Bab 17, Berusaha Untuk Menerima ]
[ Normal ]
Juna melongo melihat pemandangan langka di hadapannya ini. Sampai sampai ia hanya bisa mampu membuka dan menutup mulutnya itu tanpa suara. Seperti hal nya ikan koi.
"Kenapa kamu? Belajar menjadi ikan. Eh?" tanya Rio. Menatap Juna yang sedang menatap sofa depan Rio.
Juna memandang Rio sesaat lalu kembali memandang sofa yang menurutnya lebih menarik dari pada wajah adik tengilnya itu. Rio berjalan ke arah sofa yang sedari tadi menjadi objek pandang Juna.
"Waw, manisnya." kekeh Rio saat melihat sofa yang ternyata ada Ali yang tertidur bersandar pada sofa. Bukan hanya itu, tapi juga Keyla yang juga tidur dengan kepala bersandar pada dada Ali.
"Ini patut di abadikan." kata Rio, ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mulai memfoto dua manusia yang tertidur dengan sangat manis di sofa.
"Mere
[ Bab 18, Kebohongan Keyla ][ Normal ]Sejak siang itu Keyla menjadi semakin dekat dengan Reno. Dekat sebagai sahabat untuk Keyla, tapi berbeda dengan anggapan Reno.Danny pun heran bagaimana Keyla bisa menjadi sangat dekat dengan Reno, padahal dengan dirinya saja Keyla tidak sedekat itu. Walaupun agak bingung dengan kedekatan mereka yang secara tiba-tiba, sebagai sahabat Danny hanya bisa mendukung Keyla."Hn... Keyla." panggil Reno."Ya." jawab Keyla.Siang ini Keyla sedang makan siang di restoran yang ada di dekat kampus mereka. Ini sudah biasa mereka lakukan."Malam ini kamu ada acara tidak?' tanya Reno akhirnya setelah lama terdiam.Keyla menatap Reno sambil menaikkan sebelah alisnya. "Tidak ada deh sepertinya.""Kalau aku ajak ke pesta pernikahan kakakku, apa kamu mau?" tanya Reno mengajak K
[ Bab 19, Maaf Karena Aku Sudah Berbohong ][ Keyla Achazia ]"Sampai kapan kamu akan menunduk seperti itu. Tidak berniat memberikan salam pada calon kakak Iparmu. Eh?"Aku yang sedari tadi menunduk sontak langsung mendongak saat mendengar bisikan Reno. Aku dapat merasakan pipiku yang memanas karena malu, mungkin sudah seperti apel merah sekarang. Menatap kedua pengantin yang ada di hadapanku ini, mereka menatapku dengan tatapan yang aku tidak tau apa arti dari tatapan mereka.Eh? Tunggu!! Sepertinya aku pernah bertemu pengantin perempuannya, tapi di mana? Ahh entahlah aku lupa. Dan kurasa tidak penting juga di ingat. Mungkin dari masa lalu ku kali ya."Apa ada yang salah dengannya?" tanya Reno. Karena kedua pengantin di hadapan kami itu terus menatapku dengan tatapan yang sama. Tidak bisa ku jelas kan.Aku memperhati
[ Bab 20, Hanya Satu Macam Saja ][ Aliando Scott Clifford ]"Lagi ngapain sih sayang?"Aku memeluk pinggang Keyla dari belakang dan menaruh daguku di bahunya. Menghirup wangi lavender yang ada padanya."Ali geli." lirihnya."Lagi ngapain sih di sini sayang? di sini sangat dingin ... " ucapku menghiraukan ucapannya.Saat ini Keyla sedang berada di balkon kamar, padahal ini sudah malam dan angin malam begitu dingin. Tapi Keyla masih betah berdiri di balkon sambil merentangkan kedua tangannya seolah olah tak merasakan dinginnya angin malam."Ali geli, jangan gitu." ucapnya kesal saat aku dengan sengaja mencium lehernya.Aku hanya terkekeh. "Wangi ... ""Sudah yuk masuk , di sini dingin. Nanti kamu bisa sakit." Ajakku, tapi Keyla malah menggelengkan kepalanya."Aku masih mau di sini."
[ Bab 21, Hanya Jalan Jalan ][ Normal ]"Bisa kamu jelaskan pada kakak Reno...." Ucap Jessica."Reno! Mau ke mana kamu? Jelaskan dulu pada kakak!" teriak Jessica kesal karena Reno malah berdiri meninggalkannya yang masih duduk di sofa.Reno tidak menghiraukan ucapan Jessica, ia malah terus berjalan ke lantai atas tempat di mana kamarnya berada.Jessica menghela nafas kasar, masih bingung dengan perkataan sang adik. Apa maksudnya dengan berkata bahwa ia telah mencintai Keyla jauh sebelum ada Ali. Karena yang Jessica tau Reno hanya mengenal Keyla karena mereka satu kampus. Apa mungkin Reno pernah bertemu dengan Keyla sebelum perempuan itu hilang ingatan?"Aku tidak akan melepasmu untuk yang kedua kalinya, aku janji apapun caranya akan kulakukan untuk mendapatkanmu kembali." ucap Reno lirih namun tegas penuh keyakinan.T
[ Bab 22, Masih Bersama Ali.[ Keyla Achazia ]"Ali kita mau ke mana lagi sih, ini sudah sore. Lebih baik kita pulang." kataku sebal.Hari ini aku sungguh tidak menyangka akan aku habiskan dengan Ali seharian ini. Biasanya jika hari libur seperti ini akan aku habiskan dengan berjalan - jalan dengan Kanaya atau malah Reno.Rasanya aku seperti anak remaja, padahal nyatanya oh aku tidak mau menyebutnya karena ku yakin kalian sudah tau maksudku kan?Bahkan aku tidak mempedulikan bahwa aku terlihat seperti anak kecil. Duduk di atas pasir seperti yang anak kecil biasa lakukan, membuat istana pasir.Ali memang menolak ajakanku karena ia bilang ini terlihat seperti anak kecil, tapi aku menariknya untuk duduk di sampingku. Dan aku pun mulai membuat istana pasir, sesekali melirik Ali yang hanya memperhatikan ku.Setelah itu kami
Bab 23, Sesakit Inikah Yang Keyla Rasakan Dulu ][ Normal ]Beberapa Tahun Kemudian ...Hari ini adalah hari wisuda Keyla. Keyla lulus kuliah s2 dengan nilai yang memuaskan. Keyla pikir skripsi nya tidak akan di terima oleh dosen galak itu, namun perkiaraannya salah.Raut bahagia terpancar di wajahnya, dan juga teman teman seakangkatannya."Selamat ya. Yang sudah lulus jangan lupa doanya buat kami." ucap Kanaya memeluk Keyla.Keyla pun membalas pelukan adik ipar kakaknya sekaligus sahabatnya dengan tersenyum lebar."Terima kasih, semoga tahun depan kamu juga lulus." ucap Keyla melepas pelukannya."Traktir yah, hitung hitung buat perpisahan." ucap Danny sembari tersenyum lebar.Keyla mendengus kesal. "Itu bukan ucapan selamat." ucapnya sarkastik.Danny menye
Bab 24, Reno Pacar Keyla Bukan Sih ][ Aliando Scott Clifford ]Aku memarkirkan mobilku di parkiran kampus Keyla. Hari ini Keyla wisuda, tapi aku tidak bisa menemaninya di karna kan meeting yang sialnya tidak bisa di tunda.Aku keluar dari mobil dan langsung berjalan menuju aula kampus Keyla dengan sedikit tergesa gesa. Sepertinya acaranya sudah selesai, walau aku masih bisa melihat banyak siswa siswi yg berpakaian wisuda di sana.Aku melangkahkan kakiku mendekati Arbani dan temannya, tapi aku tidak melihat Keyla. Dimana dia?"Hey." aku menepuk pelan pundak Arbani yang memang berdiri membelakangiku.Arbani berbalik menatapku. Ia menatapku bingung. "Apa apa?" tanyanya."Uhm... Tidak! Eh Di mana Keyla kenapa tidak bersama kalian?" tanyaku kikuk. Karena di tatap aneh dengan mereka."Kamu siapa?" tanya lelaki yang di sebelah Arba
[ Bab 25, Masa Lalu Reno dan Keyla ][ Keyla Achazia ]Sudah hampir satu jam aku berada dalam mobil Reno, aku tidak tau dia mau membawaku ke mana?Saat tadi aku tanya, dia malah menyuruhku diam katanya nanti juga aku akan tau. Penasaran itu pasti.Oh ya hari ini adalah hari di mana aku wisuda, aku tidak menyangka jika skripsiku akan di terima dosen galak Mrs.Shandi dan mendapatkan nilai terbaik malah. Aku kira skripsi ku akan di tolak.Ali tidak bisa menemaniku karena ada meeting mendadak yang mengharuskan Ali tidak jadi datang ke acara wisudaku. Tapi tadi pagi Ali bilang ia akan menyusul, sampai acara habis Ali belum juga datang.Setelah teman - temanku tadi memberi selamat satu sama lain, dan aku masih berharap jika Ali akan datang, tiba - tiba Reno datang dan mengajakku pergi, aku seperti melihat mobil Ali tadi di parkiran.Bagaimana jika memang itu Ali, pasti dia sedang mencariku sekarang. Aku harus menghubungi