Bab 24, Reno Pacar Keyla Bukan Sih ]
[ Aliando Scott Clifford ]
Aku memarkirkan mobilku di parkiran kampus Keyla. Hari ini Keyla wisuda, tapi aku tidak bisa menemaninya di karna kan meeting yang sialnya tidak bisa di tunda.
Aku keluar dari mobil dan langsung berjalan menuju aula kampus Keyla dengan sedikit tergesa gesa. Sepertinya acaranya sudah selesai, walau aku masih bisa melihat banyak siswa siswi yg berpakaian wisuda di sana.
Aku melangkahkan kakiku mendekati Arbani dan temannya, tapi aku tidak melihat Keyla. Dimana dia?
"Hey." aku menepuk pelan pundak Arbani yang memang berdiri membelakangiku.
Arbani berbalik menatapku. Ia menatapku bingung. "Apa apa?" tanyanya.
"Uhm... Tidak! Eh Di mana Keyla kenapa tidak bersama kalian?" tanyaku kikuk. Karena di tatap aneh dengan mereka.
"Kamu siapa?" tanya lelaki yang di sebelah Arba
[ Bab 25, Masa Lalu Reno dan Keyla ][ Keyla Achazia ]Sudah hampir satu jam aku berada dalam mobil Reno, aku tidak tau dia mau membawaku ke mana?Saat tadi aku tanya, dia malah menyuruhku diam katanya nanti juga aku akan tau. Penasaran itu pasti.Oh ya hari ini adalah hari di mana aku wisuda, aku tidak menyangka jika skripsiku akan di terima dosen galak Mrs.Shandi dan mendapatkan nilai terbaik malah. Aku kira skripsi ku akan di tolak.Ali tidak bisa menemaniku karena ada meeting mendadak yang mengharuskan Ali tidak jadi datang ke acara wisudaku. Tapi tadi pagi Ali bilang ia akan menyusul, sampai acara habis Ali belum juga datang.Setelah teman - temanku tadi memberi selamat satu sama lain, dan aku masih berharap jika Ali akan datang, tiba - tiba Reno datang dan mengajakku pergi, aku seperti melihat mobil Ali tadi di parkiran.Bagaimana jika memang itu Ali, pasti dia sedang mencariku sekarang. Aku harus menghubungi
[ Bab 26, Apakah Keyla Masih Mencintai Reno? ][ Keyla Achazia ] "Awalnya aku memang berniat merebutmu dari Ali. Tapi setelah setahun kita bersama walaupun hanya sebatas teman, kurasa percuma jika kamu bersamaku namun jiwamu tetap bersama Ali.""Aku tau kamu masih mencintaiku, tetapi tetap saja cintamu lebih besar pada Ali dari pada kepadaku.""Contohnya saat ini, kamu bersamaku, tapi kamu masih saja memikirkan Ali. Jika kamu bersama Ali apa kamu masih memikirkanku juga. Jawabannya adalah tidak.""Tapi jangan khawatir aku tidak akan menggangu kamu dan Ali kok. Aku akan kembali ke Negara B dan mungkin tidak akan kembali lagi ke Negara A."Masih terdengar jelas ucapan Reno semalam di telingaku, seperti kaset rusak yang berputar terulang ulang.Semalam Reno banyak bercerita tentang masa lalu kami. Awal peremuan kami, awal kami pacaran. Dan juga perpisahan kami. Membuatku semakin penasaran dengan masa laluku sendiri. P
[ Bab 27, Papa... Kapan Abby Di Buat? ][ Normal ]"Loh Ali, Keyla mana kok tidak ikut makan malam bersama?" tanya Elissa, Ibu Ali. Saat melihat anak tengahnya itu berjalan hanya berdua dengan cucunya tanpa menantunya."Mama lagi sakit Oma."Bukan Ali yang menjawab melainkan Azalea yang berjalan di samping Ali dengan menggandeng tangan kiri Ali."Keyla sakit Ali, kok tidak kamu bawa ke Dokter sih." ucap Elissa lagi.Ali duduk di kursi sebelah Azalea. "Hanya demam kok Mom, sudah aku kasih obat tadi." balas Ali."Ya sudah kalau begitu cepat makannya terus setelah itu antarin Keyla makan jangan lupa kasih minum obat nya juga biar cepat sembuh." kata Elissa. Ibu Ali ini kalau sudah bicara langsung nerocos seperti ember bocor, eh?"Oma cerewet seperti Papa ..." celetuk Azalea.Kaia dan Arbani terkekeh mendengar celetukan keponakan tersayangnya itu."Ssttt ... kalau ada oma tidak boleh bilang gitu ya ..."
[ Bab 28, Pertama Kalinya Setelah Sekian Lama ][ Keyla Achazia ]Sudah sebulan pasca aku wisuda dan juga aku sakit, aku merasa Ali semakin perhatian padaku. Aku tidak bohong, aku sangat senang dengan perhatian dan kasih sayang yang Ali berikan padaku.Memang sebelum itu Ali juga perhatian padaku, tapi setelah aku wisuda itu Ali menjadi semakin mencurahkan perhatian dan sayangnya padaku.Pagi ini aku terbangun lebih dulu dari pada Ali. Tapi aku tidak berniat untuk beranjak dari tempat tidurku. Aku masih memperhatikan wajah Ali yang semakin hari semakin tampan saja menurutku.Kamu tau tidak, kurasa tidak karena aku belum memberitahu pada kalian. Sebulan yang lalu adalah hari terakhirku bertemu dengan Reno, karena Reno memutuskan untuk kembali ke Negara B.Reno benar, aku memang masih mencintai Reno. Tapi cintaku ke Ali lebih besar dari pada cintaku kepadanya. Saat bersama Reno aku masih memikirkan Ali, tapi saat sudah bersama Ali, aku tidak pernah sekali
[ Bab 29, Bulan Madu ][ Keyla Achazia ]Whoaaaa ... Ali tidak berbohong padaku saat ia mengatakan bulan madu. Ali benar benar mengajakku pergi berdua, walaupun tidak jauh sih, hanya di salah satu kota Negara A saja. Tapi ini membuatku sangat bahagia, sudah tiga hari kami berada di kota S.Ali bilang dulu aku pernah ke sini bersamanya, tapi sayang aku tak dapat mengingat momen indah kami. Tapi aku tidak pernah menginginkan lagi jika aku ingin ingat akan kembali maksudku, aku ingin ingat masa laluku tapi jika tidak juga tidak masalah aku bisa membuat momen yang baru hihi.Sore ini aku berdiri di balkon kamar hotel tempat kami menginap. Aku merasa seperti pengantin baru hihi. Menikmati pemandangan indah yang ada di hadapanku membuat ku teringat akan kegilaan yang pernah aku dan Ali lakukan di kota A, bermain pasir seperti anak kecil itu.Aku merasakan seseorang memelukku dari belakang. Tanpa aku melihat siapa orangnya pun aku suda
[ Bab 30, Keyla Kecelakaan ][ Normal ]Beberapa bulan kemudian ..."Bagaimana keadaan Keyla Mom,Dad?""Keyla masih di tangani sayang." kata Ibu Ali lemah. Beliau menangis di pelukan sang suami, Marvin."Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Ali mengacak acak rambutnya frustasi.Tadi saat Ali sedang meeting tiba tiba mendapatkan telfon dari orang rumah jika Keyla mengalami kecelakaan. Ali shock mendengar berita itu, tanpa mengatakan apapun ia langsung bergegas ke rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit, Ali melihat Ibunya yang menangis di pelukan sang Ayah dan Azalea yang juga menangis di pelukan sang pengasuh."Kami tidak tau pasti, tapi Lea bilang tadi Keyla hanya akan mengambil bola yang terlempar di tengah jalan." ucap Ayah Ali."Papa maafin Lea hiks, karena Lea mama jadi ketabrak mobil hiks, maafin Lea Pa hiks." Azalea yang ada di gendongan sang pengasuh menangis sesegukan melihat sang Ibu bersim
[ Bab 31,Aku Kehilangan Ingatan Lagi ] [ Keyla Achazia ]Aku masih tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi selama ini. Kenapa Ali bisa mengenal kakak adik bahkan Ayah dan Ibuku dengan baik. Setauku dulu aku sama sekali tidak pernah mempertemukan mereka, karena aku tau jika kedua orangtuaku tidak menyukai hubunganku dengan Ali.Rasanya sangat mustahil mereka bisa saling mengenal bahkan kini kedua orangtuaku bisa menerima pernikahanku dengan Ali. Tapi ini kenyataan. Bukan hanya khayalanku saja.Yang aku ingat memang waktu itu aku tertabrak mobil, karena seseorang mendorongku dari rel kereta. Jika saja tidak ada yang mendorongku, mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini karena aku yakin pasti tubuhku sudah terbagi menjadi beberapa bagian karena tertabrak kereta.Tapi Ali bilang aku sudah sembuh dan lupa ingatan, dan itu membuatku kembali kepada kedua orang tuaku. Sungguh aku masih sangat bingung dengan ini semua.Pa
[ Bab 32, Keyla Terkena Gegar Otak Ringan ][ Normal ] "Memangnya kamu siapa?" tanya Keyla heran."Aku Danny." balasnya kesal karena sahabatnya itu tidak mengingatnya."Siapa Danny?" tanya Keyla bingung dengan kening berkerut hampir menyatukan alisnya."Keyla jangan bercanda deh, aku Danny sahabat kuliahmu. Kita sudah bersahabat hampir dua tahun dan kamu melupakanku dalam sekejap mata." balas Danny kesal setengah mampus, eh?"Aku tidak melupakan mu, tapi maaf aku memang tidak mengenalmu. Seingatku sahabatku saat kuliah dulu hanya Ferro dan Pricilla." ucap Keyla semakin bingung dengan ucapan lelaki di samping nya itu semakin ambigu baginya."Ck, kamu menyebalkan. Kamu ingat mereka berdua." ucap Danny menunjuk Kanaya dan Arbani secara beegantian.Keyla mengangguk. "Tentu, dia Kanaya adik ipar kakakku. Dan Arbani adik suamiku." balas Keyla karena memang itulah yang diingatnya. Bukan sebagi sahabat namun sebag