Share

Hampir keguguran

Nayla menangis tersedu-sedu sambil pulang ke rumah, merasa marah dan sedih.

Dalam hati, ia meratapi nasib buruk yang menimpanya. "Mas Surya, mengapa kau tega? Aku di sini dengan perut yang membesar, namun kau malah sibuk bersama perempuan itu," keluhnya dengan air mata yang masih menetes di pipinya.

Tiba di rumah, Nayla langsung masuk ke kamarnya dan menangis sesegukan.

"Dia bahkan hampir seminggu tak pulang ke rumah. Apa lagi yang kuinginkan darinya? Apakah aku masih kurang?", keluhnya lirih.

Tanpa disadarinya, tangisannya terdengar oleh ibunya yang baru saja pulang dari acara yasinan.

Ibu Nayla sudah terbiasa dengan cibiran orang-orang terhadap dirinya dan keluarganya, namun tak bisa berbuat apa-apa karena kesalahan memang ada pada anaknya.

"Kenapa kamu menangis Nak?" tanya ibunya dengan kekhawatiran. Namun Nayla, yang terlarut dalam kesedihannya, hanya diam, seolah-olah tidak mendengar pertanyaan ibunya.

"Nay, kamu baik-baik saja Nak?" tanya ibunya kembali dengan nada lembut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status