Share

Bab. 22

"Eh, Dek?" Ustad Yunus tersenyum saat merasakan sentuhan di perutnya. Perlahan, dia pun menoleh. "Saya mau berangkat ceramah, sekarang, Dek. Acaranya habis isya soalnya"

"Ceramah di mana, Mas? Boleh aku ikut?" pinta Yumna dengan suara manja.

"Deket kok, cuma di Jaksel. Kamu nggak usah ikut, tidur saja sore-sore ... besok 'kan kita mau pergi berbulan madu. Kita berangkatnya pagi-pagi, ya?"

"Jam berapa Mas pulang nanti? Aku khawatir," ujar Yumna semakin merapatkan pelukan.

Dia seolah tidak ingin membiarkan Ustad Yunus pergi, masih merasakan rindu oleh sentuhannya.

"Ngapain khawatir, saya pulang nggak akan lama. Paling sekitar jam sepuluh, Dek."

"Ah, biasanya ... kalau Mas ngomong jam sepuluh, pasti nanti pulangnya jauh lebih malem. Aku juga nggak mau tidur sendirian, Mas."

"Kalau nggak macet, saya akan pulang jam segitu, Dek. Dan kamu juga nggak akan tidur sendiri, kan saya kalau udah pulang ikut tidur bareng sama kamu."

"Aku ikut saja deh, ya, Mas?? Daripada di sini bete. Lagian aku ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status