Home / CEO / Aku Tak Ingin Suamiku Tahu Aku Kaya / 43. Orang Baik Otu Telah Pergi

Share

43. Orang Baik Otu Telah Pergi

[Dah tidur?]

Sebuah pesan masuk saat aku bersiap untuk tidur. Dio pengirimnya.

[Belum, sedang siap-siap. Kamu sedang apa? Belum tidur?] Jawabku.

Tanpa sadar menyunggingkan senyuman. Dio ini memang nampaknya punya magnet tersendiri, sehingga menimbulkan efek senyum-senyum pada diriku.

[Siap-siap kemana? Sudah malam loh ini Aruni!

Aku gak bisa tidur, banyak pikiran.]

[Siap-siap tidur, cuci muka, sikat gigi, skincare-an ..., hihi ..., makemak lyfe.

Mikirin apa sih Di?]

[Waw ..., ribet ya, mau tidur aja banyak banget rutinitas nya.

Mikirin kamu, kemarin kenapa ga angkat telponku?]

Apa iya aku melewatkan telepon darinya?

Langsung kulihat riwayat panggilan telepon.

Ah benar, ada dua panggilan darinya yang aku lewatkan.

[Maaf ya kemarin terlalu crowded. Ada apa memang?]

Ya, aku ingat setelah kedatangan Mas Juna kemarin, seketika jadi bad mood seharian. Membuatku tak mau menerima tamu atau telepon dari siapapun.

[Besok sore free? Jalan yuk! Dinner.]

Dinner? Aku membaca pesannya berulan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status