Share

Bab 98

"Ya sudah, rumah Bu Nisa sudah dekat ini," ujar Emran.

"Kok Pak Emran tau rumah saya sudah dekat?" tanya Nisa.

"Apa yang nggak Emran tau tentang para pengajar di yayasannya, Bu," ujar Emran.

Nisa hanya diam, "Iya juga ya, aku kan kerja di yayasannya, nggak mungkin Emran nggak tau aku tinggal di mana." monolog Nisa.

"Ngomong-ngomong makasih oleh-olehnya, Bu," ucap Emran, memulai pembicaraan yang sempat terhenti tadi.

"Cuma sedikit Pak," Nisa menatap Emran, tetapi ternyata Emran memalingkan wajah menatap Nisa juga. Pandangan mata mereka bertemu sesaat, Nisa langsung mengalihkan tatapan mata pada lelaki tampan di sebelahnya.

"Sudah sampai Bu, Alhamdulillah hujannya juga udah berhenti."

"Terimakasih, Pak. Mampir dulu, ngopi biar sedikit hangat," ujar Nisa basa basi.

"Emang nggak ada yang marah kalo saya mampir?" Bibir Emran terkulum, Nisa baru menyadari jika senyum Emran begitu mempesona.

Bibir Nisa langsung tersungging, " Ada Pak," ujar Nisa apa adanya. Dia langsung mengingat kecem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status