Share

Bab 72

Damar pulang ke kediamannya dengan wajah terlihat lelah, Nisa menyambut Damar dengan baik. Semenjak dia di jadikan istri sesungguhnya oleh Damar, Nisa melakukan kewajiban sebagai istri dengan baik.

"Mas kayanya capek banget?" Nisa menyahut tas yang Damar bawa. Mereka menaiki anak tangga menuju kamar.

Damar membuka jas menaruh di sandaran sofa. Lalu duduk di sofa dengan merebahkan kepala di sandaran. Wanita ayu ini membuka sepatu suaminya.

"Capek ya, Mas?" tanya Nisa.

"Sini duduk di sini," Damar menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Bukannya mendekat Nisa menjauhi Damar. "Mau kemana?" tanya Damar pelan.

Nisa kembali mendekat membawa teh hangat. "Minum dulu, biar capeknya ilang." Nis menyodorkan cangkir berisi air teh camomile.

Lelaki atletis ini menerima gelas dari Nisa, menghirup aroma camomile yang menenangkan. Lalu menyeruput perlahan. "Seger banget, sama segernya kaya liat kamu," gombal Damar.

Gestur tubuh Nisa tak dapat disembunyikan, wajahnya lansung terliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status