Share

Bab 107

"Pukul dia!"

"Pukul dia sampai mati!"

"Nggak disangka dia berani pukul Kak Dedi!"

Anak buah Kak Dedi segera menerjang ke arah Doni sambil memegang senjata di tangan mereka.

Wajah Helen memucat, dia benar-benar bingung kenapa mereka selalu mengalami pertengkaran setiap kali pergi bersama Doni, apakah Doni ditakdirkan untuk sering berkelahi?

"Istriku, jangan takut ...."

Doni langsung menyerang setelah selesai bicara, menggunakan tinju dan tendangan kaki yang membuat para preman itu terbang menjauh satu per satu, kemudian tergeletak di tanah sambil berteriak kesakitan dan tidak bisa berdiri.

Tiba-tiba, Doni mengangkat alisnya.

Niat membunuh yang sangat kuat! Ada pembunuh di sini!

Kedua pria dengan pakaian santai menerjang ke arah Doni pada saat ini.

Kecepatan dan tatapan mereka jelas tidak sebanding dengan preman meski mereka berpura-pura sebagai seorang preman.

Botol arak seorang preman terbang ke arah Doni, sedangkan kedua belati dari sebelah kiri dan kanan hendak menusuk perut Doni dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status