Share

Bab 109

Author: Brandon
Dedi sangat ingin menangis pada saat ini, bagaimana mungkin dia bisa menari! Selain itu, di mana dia bisa meletakkan wajahnya jika dia yang merupakan seorang pria menari tiang di pinggir jalan?

Hanya saja, Dedi memahami tatapan ganas dari Melvin. Dia harus memilih antara nyawa atau reputasi.

Dedi memilih nyawanya tanpa ragu-ragu, kemudian berjalan ke samping tiang terpal penghalang matahari, kemudian memegang tiangnya dan mulai berputar.

Seorang pria dengan wajah yang berlumuran darah dan perut yang buncit, menggeliat dari atas sampai ke bawah, yang benar-benar sangat tidak pantas untuk dilihat.

Jangankan Helen, bahkan Melvin sendiri juga tidak tahan melihat adegan ini. Hanya saja, Doni merasa tertarik dengan tarian Dedi dan berkata sambil tersenyum, "Orang ini berbakat, sangat disayangkan dia nggak belajar menari."

"Jangan bicara omong kosong!" Helen menarik Doni dan berkata pada Melvin, "Bos Melvin, maaf karena telah buat kamu repot-repot datang ke sini."

"Orang yang seharusnya minta
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 110

    Kindo menghela napas lega, "Tenang saja, Tuan Muda Mardi. Aku pasti akan bunuh bajingan itu secara pribadi setelah Melvin menurunkan kewaspadaannya dan bawa Helen ke ranjangmu."Mardi mengangguk, "Hm, seluruh Kota Timung akan jadi milik Keluarga Winta setelah misi kita berhasil! Panggil Risna ke sini dan tanya kapan Reani keluar dari pengurungan dirinya! Aku perlu bicara secara langsung dengan kepala Keluarga Pangestu!"...Keesokan harinya, Doni tetap pergi bekerja di Grup Kusmoyo, Keno melihat bahwa Thalia sama sekali tidak melakukan apa pun meskipun dia telah melaporkan hal ini pada Helen, jadi dia tidak berani terus mempersulit Doni dan memintanya berpindah dari berjaga di depan pintu ke pos patroli.Berpatroli adalah hal yang diinginkan Doni, karena hal ini membuatnya lebih mudah untuk melindungi Helen, jadi dia dengan senang hati berjalan di sekitar perusahaan bersama dengan beberapa petugas keamanan. Doni akan membual dengan Jarson dan berbicara dengan Jena di bagian resepsionis

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 111

    Doni telah sampai di hotel tempat dia menginap sebelumnya, pintu kamar tidak ditutup, jadi Doni langsung membuka pintu dan masuk.Reani sedang duduk di sofa sambil membaca majalah, alisnya tanpa sadar bergerak saat melihat Doni memasuki kamar. Dia berdiri, kemudian mengambil sebotol air mineral untuk Doni dan menaruhnya di atas meja kopi, "Minumlah."Doni tidak bisa menahan tawanya. Hari ini Reani masih mengenakan kemeja putih dan celana jeans. Temperamennya yang murni dan menggoda berpadu menjadi satu yang terlihat sangat menawan."Kamu sudah bisa bicara baik-baik kali ini?""Lagi pula aku juga nggak bisa mengalahkanmu, apa yang bisa kulakukan?" tanya Reani dengan kesal."Aku periksa denyut nadimu dulu.""Hm ...." Reani dengan patuh duduk di samping Doni.Reani sangat terkejut dengan efek obat Doni setelah meminum obat yang diresepkan olehnya. Reani menyadari bahwa masalah serangan balik beracun yang telah mengganggu Keluarga Pangestu selama beberapa generasi telah diselesaikan dengan

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 112

    Doni tersenyum dan berkata, "Sepuluh miliar, jangan sampai kurang ataupun lebih!""Kenapa kamu keras kepala sekali?" Reani sedikit tertekan lalu. Apa orang ini memang benar-benar bodoh? Reani berkata dengan suara setenang mungkin, "Salim, sayang sekali kalau kamu masih saja di pedesaan."Doni masih menggelengkan kepalanya. "Nggak tertarik! Beri aku sepuluh miliar, ada hal lain yang harus kulakukan, saatnya pergi!""Kamu ... nggak mau memikirkannya lagi?""Dengar baik-baik perkataanku! Aku ... nggak ... tertarik!""Kamu salah!" Raut wajah Reani menjadi dingin lalu dengan cepat mengeluarkan tas kain kecil dari tangannya dan mengguncangnya.Huh!Aliran asap merah menyelimuti Doni.Ini bukan racun, hanya ekstasi yang membuat orang mabuk. Obat ini lebih ampuh daripada racun. Orang yang kuat dapat menggunakan energi aslinya untuk mengeluarkan racun. Namun ekstasi semacam ini bersifat meresap, menembus pori-pori kulit dan langsung bekerja pada otak manusia, sehingga mustahil bagi manusia untu

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 113

    Ruangan itu dipenuhi suara tamparan dan tangisan Reani.Doni sangat marah pada Reani.Sial, masih saja belum berakhir!Doni mengira wanita gila itu akan lebih patuh ​​​​kali ini, tapi tidak menyangka wanita gila itu benar-benar menggunakan cara kotor seperti ini.Wanita seperti ini akan menjadi kurang ajar jika tidak ditaklukkan sepenuhnya.Sebanyak lima ratus tamparan dilayangkan, tanpa kurang sama sekali dan diselesaikan secara penuh. Setiap tamparan juga dilakukan dengan sangat keras. Setelah lima ratus tamparan ini, telapak tangan Doni sedikit mati rasa.Doni menjambak rambut Reani dan berkata dengan kejam, "Dasar jalang, ini akibat melawanku!"Reani menangis begitu keras hingga suaranya menjadi serak dan seluruh tubuhnya terasa seperti terkoyak tulangnya. Reani sangat lemas hingga tidak memiliki kekuatan sama sekali. Ujung punggungnya bengkak, celananya hampir sobek juga. Seluruh tubuhnya basah oleh keringat, tercium bau hangat serta manis di udara.Reani tersedak dan berkata, "Ak

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 114

    "Pembunuh dari Pulau Damaka.""Bagaimana bisa menemukanmu? Apa lagi yang kalian temukan?"Beni menggelengkan kepalanya. "Aku hanya bisa memastikan identitasnya. Nama asli orang ini adalah Felix Argania. Dia adalah pembunuh internasional, bisa disewa dengan uang."Doni semakin bingung. "Tuan yang mempekerjakan orang itu untuk membunuhmu ... haha, berapa banyak informasi yang kamu temukan tentang orang itu?"Beni menggelengkan kepalanya. "Sulit untuk memeriksa informasi orang ini, jadi hanya bisa melakukannya dengan pelan-pelan."Doni mengangguk. "Periksa juga di Kota Timung, karena ... aku merasa ada orang berbahaya di Kota Timung yang ingin membunuhku! Mungkin orang yang sama! Lagi pula, itu seharusnya bukan orangnya Mardi."Beni dan Melvin terkejut."Tuan Muda Doni diserang?"Doni tersenyum tipis lalu berkata, "Ini bukan serangan, hanya perasaan saja. Kita lihat informasi selanjutnya."Beni mengeluarkan informasi lain. "Orang-orang ini semua adalah teman-teman lama yang setia pada Ist

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 115

    Ketika mendengar bahwa Seno dikirim untuk diperiksa oleh Indra, Doni merasa agak lega. Setidaknya di Kota Timung, hampir tidak ada orang yang bisa melampaui Indra dalam keterampilan medis.Namun, untuk berjaga-jaga, Doni segera mengucapkan selamat tinggal pada Beni dan yang lainnya dan bergegas ke Klinik Omnia secepat mungkin.Saat ini, pintu Klinik Omnia sudah ditutup dan lingkungan sekitarnya remang-remang. Doni mengetuk pintu tanpa berpikir sama sekali."Hari ini sudah tutup! Datang besok lagi saja!"Doni mengerutkan kening dan berkata, "Anggota keluarga pasien, aku mencari Indra!""Ini bukan rumah sakit. Dari mana adanya anggota keluarga pasien? Kamu bisa memanggil Dokter Indra begitu saja? Pergi dari sini, kalau nggak aku nggak akan sungkan-sungkan!""Sialan!" Doni mengutuk dalam hati, benar-benar sudah malas berurusan dengannya. Doni tidak sungkan-sungkan lagi lalu langsung menendangnya dengan keras.Ada dua pria berdiri di belakang pintu, mereka sepertinya tidak menyangka ada or

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 116

    Indra menjawab dengan tidak sabar, "Suruh dia segera pergi! Jangan berteriak di sini, aku nggak akan bertanggung jawab kalau sampai mengganggu Kakek!""Ya, ya! Pastinya!"Bernard kemudian menoleh ke arah Doni. "Doni, apa kamu dengar? Cepat pergi! Jangan buat masalah di sini! Aku nggak akan mengampunimu kalau sampai mengganggu pengobatan Kakek!"Semua orang di Klinik Omnia segera setuju."Dokter Indra, jangan biarkan pergi seperti ini, dia mendobrak pintu kita!""Lihat pintu kita, dia berani menendangnya!"..."Hah?" Indra melirik ke arah gerbang dan menjadi sangat marah. Indra menunjuk ke sosok di kegelapan dan bertanya kepada Bernard. "Dia kerabatmu?"Bernard tersenyum masam di wajahnya. "Jangan marah, Dokter Indra, dia dari kampung dan nggak tahu apa-apa! Kami pasti akan memperbaiki pintu ini nanti!"Indra mendengus, "Sementara ini Kakek sudah melewati masa kritisi! Sekarang bawa dia pergi, jangan sampai orang ini datang ke sini lagi!""Uh! Dokter Indra, harap tenang!" Bernard menjad

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 117

    Indra mengabaikan Bernard dan buru-buru berlari ke arah Doni.Doni menatapnya sambil tersenyum. "Indra, pintumu sangat sulit untuk dimasuki!"Wajah Indra dipenuhi dengan senyuman yang menyanjung. "Aduh! Jangan bilang seperti itu!""Pintunya rusak. Aku akan membelikanmu yang baru, yang lebih kuat.""Nggak perlu!" Indra dengan cepat melambaikan tangannya dan berbalik untuk menatap semua orang di Klinik Omnia. "Bagaimana biasanya aku mengajari kalian? Begitukah caramu memperlakukan pelanggan? Cepat minta maaf!"Semua orang di Klinik Omnia tercengang. Apa maksud Indra ini?"Kenapa diam saja?" Indra merasa cemas, "Kalian sudah nggak mau kerja di Klinik Omnia lagi! Cepat minta maaf!""Maaf!""Maaf! Mohon maafkan aku!"...Semua orang di Klinik Omnia meminta maaf satu demi satu.Bernard dan putrinya yang berdiri tidak jauh segera saling memandang. Apa maksud Indra ini? Benar-benar tidak bisa dipahami.Doni melambaikan tangannya. "Lupakan saja, jangan berdebat dengan mereka. Indra, ada apa den

Latest chapter

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 358

    ...Ckit!Jip diparkir di sebelah ekskavator, pintu terbuka dan Doni keluar dengan wajah muram.Penduduk desa di sekitar saling memandang dengan terkejut."Ini bukan Kepala Desa!""Siapa dia?""Apa dia kerabat Kepala Desa?"Doni tidak memedulikan orang di sekitar, dia hanya naik ekskavator dan mendekati keduanya.Melihat wajah Denada berlumuran darah, salah satu lengan Helen terkulai dan terlihat ada memar besar di lengan serta tulang selangkanya. Doni pun mengernyitkan dahi dan menatap penduduk desa dengan dingin, penuh dengan niat membunuh.Helen menahan rasa sakit dan menatap Doni, "Kamu sudah datang?""Ya, biar kulihat dulu." Setelah mengatakan itu, Doni mengulurkan tangan dan menekan bagian memar Helen dengan lembut tanpa menunggu reaksinya."Sakit!" Helen tidak bisa menahan diri untuk berbisik, "Dari mana saja kamu!? Kenapa kamu baru datang? Periksa kondisi Denada! Aku baik-baik saja!""Oke!" Doni melihat luka Denada lagi. Mengetahui wanita itu pusing, dia menatapnya lagi dan ber

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 357

    Amarah penduduk desa tersulut lagi, mereka meninju dan menendang para pekerja serta beberapa satpam. Situasi menjadi kacau lagi.Helen yang terkena batu bata benar-benar kesakitan hingga tidak bisa mengangkat lengannya. Akan tetapi, saat ini dia sama sekali tidak berniat untuk pergi ke rumah sakit dan berteriak dengan cemas, "Hentikan! Jangan berkelahi!"Akan tetapi, suaranya langsung tenggelam dalam kebisingan.Orang-orang dari Grup Kusmoyo juga dipukul mundur oleh penduduk desa."Bu Helen! Bagaimana ini?" Denada cemas, wajahnya menjadi lebih pucat dan air mata bercampur darah mengalir.Helen juga agak bingung. Penduduk desa yang gila ini telah kehilangan akal sehatnya. Tadi saat bertemu masih bisa bicara dengan baik, tetapi sekarang malah benar-benar memukul orang. Situasinya benar-benar di luar kendali.Saat ini beberapa penduduk desa yang memegang tongkat bergegas keluar. Mereka menerobos garis pertahanan yang terdiri dari pekerja dan satpam sebelum sampai di hadapan Helen dan Dena

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 356

    Denada berteriak ketakutan dan berbalik untuk melarikan diri, tetapi rasa pusingnya begitu luar biasa dan dia langsung jatuh ke lantai setelah berlari beberapa langkah. Sebuah lubang besar juga muncul di stokingnya dan lututnya juga terluka karena jatuh.Tin, tin, tin!Tepat saat beberapa penduduk desa hendak menangkap Denada, klakson mobil terdengar di luar dan Helen tiba.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil. Dia melihat lokasi proyek yang kacau dan menggertakkan gigi karena marah. Helen benar-benar kecewa terhadap Doni."Bu Helen ...." Denada merasa seolah telah mendapatkan kepercayaan diri setelah melihat Helen dan berteriak dengan lemah.Helen bergegas mendekat dan membantu Denada, melihat kepalanya berlumuran darah dan wajahnya pucat. Akan tetapi, Doni tidak terlihat di sana. Dia bertanya lagi kepada beberapa pekerja dan mereka semua bilang kalau Doni tidak pernah muncul.Helen tidak bisa menahan amarahnya.Doni ini!Bagaimana gadis lembut seperti Denada bisa menghadapi hal se

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 355

    Denada perlahan mengangkat kepalanya dan menatap sekelompok penduduk desa yang marah. Wajahnya penuh darah dan sorot matanya dipenuhi dengan ketakutan.Ada luka berdarah sepanjang tiga sentimeter di dahinya dan dagingnya terkelupas.Sebelumnya, dia sedang memeriksa lokasi konstruksi ketika sekelompok besar penduduk desa tiba-tiba muncul. Mereka berkata jalan di desa tersebut dihancurkan oleh kendaraan dari lokasi konstruksi dan orang-orang juga dipukul oleh satpam proyek. Penduduk desa menyuruh Denada untuk menyerahkan si pelaku dan membayar ganti rugi.Denada memberikan penjelasan dan kepalanya dipukul oleh batu bata yang muncul entah dari mana. Para pekerja di lokasi konstruksi agak marah dan bentrok dengan penduduk desa.Meskipun sebagian besar pekerja dan satpam di lokasi konstruksi kekar, mereka tidak mampu menahan jumlah penduduk desa yang sangat banyak dan terpaksa mundur selangkah demi selangkah.Penduduk desa telah memperingatkan kalau mereka tidak menyerahkan pelaku dan memba

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 354

    Irene menatap Erika. "Sepertinya apa yang Doni katakan masuk akal."Erika berkata dengan kesal, "Kak Irene, kamu juga membantu adikmu menindasku, ya?"Irene tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku berani? Kalian berdua ini adikku. Meskipun bisa dikatakan sebagai keluarga, Doni telah membuat keputusan bulat. Nggak masalah bagaimana mendiskusikan masalah dalam keluarga, jangan sampai menghancurkan keharmonisan."Setelah mendengar ini, Doni pun tidak bisa menahan senyuman. Kata-kata indah ini diucapkan dengan sempurna, tetapi sebenarnya Irene juga menyetujui caranya.Erika tentu saja mengerti dan menghela napas, "Kak Irene, bagaimana kalau aku mengalah sedikit. Bagaimana dengan 6 triliun?"Doni menggelengkan kepalanya, "Nona Erika, aku benar-benar minta maaf. 6 triliun terlalu jauh dari harga yang kuinginkan. Sebenarnya kamu juga tahu kalau aku nggak akan setuju ...."Saat Doni sedang berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah panggilan dari lokasi proyek.Doni menekan tombol j

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 353

    Saat berbicara, Erika memasang wajah menyedihkan seolah telah mengalami penganiayaan.Irene menjadi semakin bingung, "Ada kesalahpahaman di antara kalian berdua?"Erika berkata perlahan, "Kak Irene, ada sebuah bisnis yang kudiskusikan dengan Doni dengan sangat tulus dan menawarkan harga yang sangat sesuai, tapi Doni malah menolaknya tanpa ampun dan bahkan nggak memberiku kesempatan untuk bernegosiasi.""Bisnis?" Irene tertegun sejenak, lalu tiba-tiba sadar.Dia langsung berpikir ada peluang 80% bahwa apa yang Erika sebut bisnis adalah sebidang tanah di tangan Doni.Seketika, Irene diam-diam mengatakan kalau dia salah perhitungan.Erika adalah putri Damian sang orang terkaya di Kota Timung, Grup Damian juga pasti sudah mengetahui tentang pembangunan zona perdagangan di persimpangan Kota Horia dan Grup Damian. Bukannya mustahil untuk mengetahui tanah tersebut sudah menjadi milik Doni.Grup Damian tidak akan rela melepaskan keuntungan besar ini.Hanya saja kecepatan aksi Erika agak di lua

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 352

    Doni menyentuh dagunya, "Kalau begitu, kamu harus menyiapkan kacamata berbingkai emas lagi untukku.""Untuk apa kamu pakai itu?""Itu akan membuatku terlihat seperti orang berpendidikan yang diam-diam menghanyutkan.""Hah?" Irene mengangkat alisnya.Doni buru-buru menutup telinganya dan berkata, "Cuma bercanda, cuma bercanda.""Heh! Biar kuberi tahu kamu, hari ini orang yang akan datang adalah temanku. Kalau kamu nggak menghormatinya, itu sama saja dengan kamu nggak menghormatiku," kata Irene dengan wajah dingin, "Kalau dia punya kesan buruk tentang kamu, awas saja aku akan membereskanmu! Lihat pohon di halaman belakang itu? Pohon itu sangat mirip dengan yang ada di dasar gunung saat itu!"Tubuh Doni tanpa sadar menegang dan tanpa sadar teringat adegan saat diikat ke pohon. Irene di depannya tidak lagi terlihat anggun dan malah seperti seorang penyihir yang akan melahapnya."Kak, tenang saja!" Doni buru-buru berkata, "Aku pasti akan memberimu muka!"Saat ini bel pintu berbunyi."Dudukl

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 351

    Irene menyuruh Doni untuk datang dan dia tidak berani mengabaikannya. Selain itu, Doni tahu Irene tidak akan mencarinya tanpa ada masalah penting. Yang disebut "wanita cantik" yang akan diperkenalkan kepadanya hari ini pastilah orang yang sangat penting.Doni bergegas pergi ke rumah Irene secepat mungkin.Irene sudah menunggu di sana. Karena hari ini akan menerima tamu, dia berpakaian cukup formal. Gaun berwarna cerah membalut tubuhnya, sosoknya terlihat sangat seksi dan perangainya anggun. Akan tetapi, di mata Doni, dia selalu merasa ada hantu kecil yang tersembunyi di balik kecantikan dan keanggunan yang luar biasa itu."Kak, hari ini dandananmu sangat cantik!" Doni bercanda, "Terlihat seperti akan pergi ke kencan buta."Irene memelototinya dan mengulurkan tangan untuk menarik telinganya dengan akurat, "Bajingan kecil, besar sekali nyalimu! Beraninya kamu nggak sopan padaku!?""Maaf, maaf." Doni memiringkan kepalanya dan ditarik ke kamar oleh Irene, "Kak, sebenarnya siapa yang akan k

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 350

    "Bukankah CEO Grup Damian itu Damian sendiri?" Beni berkata dengan heran, "Damian bukan hanya direktur, tapi juga CEO.""Aneh, mungkinkah itu penipu?" kata Doni sambil mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa Internet. Doni menemukan artikel tentang penunjukan CEO baru di berandau Grup Damian dan tiba-tiba mengangguk. "Baru saja diganti, Damian mengundurkan diri. Posisi CEO digantikan oleh Erika yang pulang dari luar negeri.""Pak Doni, apa Grup Damian barusan mencarimu?""Ya! Katanya mereka akan membicarakan bisnis, sore ini aku akan pergi menemuinya." Doni tersenyum dan dengan kasar menebak niat Erika. Doni segera bergumam pada dirinya, benar-benar sasaran empuk....Pada pukul tiga sore, Doni tiba di Kafe Avior sesuai jadwal. Di meja dekat jendela, Doni bertemu Erika.Erika adalah wanita yang sangat cantik. Hari ini Erika mengenakan kemeja putih dengan rok tinggi. Rambut panjangnya diikat rapi di belakang kepalanya, memperlihatkan lehernya yang mulus serta putih. Saat duduk di sana, a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status