Share

chapter 137

Kesal, benci, kecewa perasaan Nisa saat ia kembali mengingat orang yang telah mengirim pesan.

Tak ingin memikirkan masalalu, Nisa kembali meletakkan handphonenya dan pergi ke luar.

Di meja makan, Nisa melihat suaminya dan putranya, telah duduk menunggunya.

"Bunda....!" panggil Ahmad.

"Udah siap semuanya, sayang?" tanya Nisa sambil mencium pipi putranya.

"Udah, Bun! Tinggal sarapan aja, lagi!" jawab Ahmad tersenyum menampakkan gigi putihnya.

"Anak Bunda emang pinter, deh..! Tunggu sebentar ya, sayang!" ucap Nisa.

"Kok cuma Ahmad yang dipuji, Bun! Emang, Ayah nggak pintar, ya?" timpal Rasya di tengah obrolan ibu dan anak tersebut.

Nisa dan Ahmad serempak memandang Rasya, dan "Hahahaha....." gelak tawa serempak dari Nisa dan putranya.

"Ayah cemburu...?" tanya Nisa, yang membiasakan memanggil Rasya ayah, jika di depan Ahmad.

"Iya Bun, Ayah cemburu, kasihaaaan! Hahaha...!" timpal Ahmad sambil tertaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status