Share

Bab 10

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 12:26:31

Di tengah malam yang gelap ini hanya ada penerangan bulan yang menerangi bumi.

Bulan yang terang tanpa tertutup awan hitam.

Hanya saja kehidupan Ayunda yang kini berbanding terbalik dengan sebelumnya, air matanya tak hentinya menetes membasahi pipinya yang mulus.

Rasa sakit ini terasa semakin dalam hingga ingin menyerah, keadaan tidak membiarkan dia untuk bahagia.

Sampai kapan ini akan terjadi?

Bahkan Ayunda sendiri tidak tahu bagaimana caranya untuk tetap melanjutkan hidup, terlihat baik-baik saja dihadapan semua orang itu sangat sulit.

Ditengah jalan raya ini dia terus saja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Bayangan wajah David tak bisa hilang dari pandangannya.

Sakit dan perihnya tidak dapat terucapkan oleh bibirnya.

Jika tidak bisa bersama kenapa harus bertemu lagi, padahal Ayunda sudah menutup hatinya untuk pria tidak bertanggungjawab itu.

Tapi David pun seakan asing baginya, dia jauh berbeda dari yang dulu.

Semua kenangan indah bersama pun mulai b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ipak Munthe
nanti up kok Kak, ini lagi diproses.... hehehe
goodnovel comment avatar
Eka Vesa Longa
belum up lagi ya kk Thor ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 11

    Lihatlah Tuan, bagaimana kini wanita yang dulunya kau perjuangkan begitu hebatnya hancur berantakan. Tapi tidak apa, bahkan hari ini wanita itu masih berusaha untuk tetap bertahan dalam keadaannya yang penuh dengan luka. Mempertahankan rumah tangganya yang dulunya kau mulai dan sepertinya kini tidak ada harganya. Bahkan, jika perlu dia akan memohon kepada anda untuk bisa menjadi rajanya hingga akhirnya maut memisahkan. Meskipun sebenarnya tidak ada sedikitpun cinta untuk anda. Tidak mengapa, dia akan berusaha untuk belajar mencintai anda meskipun sulit. Tidak apa, wanita itu berjuang mati-matian sendirian. Tapi jika sudah sampai pada titik penghabisan tak juga membuahkan hasil, maka dia akan pergi dengan sendirinya. Pastikan Tuan tak akan pernah mencarinya lagi. Lihatlah wanita itu, kini dia sedang memakai riasan wajahnya, dia sangat hebat dalam berias. Hingga matanya yang bengkak karena semalaman menangis tak ada hentinya tidak lagi tampak. Tujuannya pagi ini ad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 12

    Disaat tangisan yang begitu keras dia pun mulai menepikan mobilnya di sisi jalanan. Mungkin dia ingin diam sejenak untuk kembali menata hati yang penuh dengan kehancuran sebelum bertemu seseorang nantinya. Tapi pikiran Ayunda belum juga bisa teralihkan.Justru semakin dia berusaha untuk melupakan semuanya, malah semakin menghantuinya. Ayunda belum lupa dengan apa yang pernah dikatakan oleh Erwin padanya saat itu. Dimana Erwin terus saja meyakinkan dirinya untuk menjadi istrinya. Padahal Erwin tahu dirinya tengah hamil. Tepatnya saat Ayunda jatuh pingsan saat berada di kampus. "Muka kamu pucet banget," ucap Lisa melihat wajah Ayunda. "Aku kurang enak badan," jawab Ayunda. Bertepatan dengan Tere yang juga tiba bersama dengan Kakanya. "Hay," sapa Tere. Belum sempat Ayunda menjawab tiba-tiba saja dia jatuh pingsan. "Ayunda!" seru Tere dan Lisa. Saat itu Erwin pun diminta untuk membantu Ayunda untuk dibawa ke rumah sakit. Saat dokter selesai memeriksa pun mulai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 13

    [Yunda, aku jemput kamu sekarang ya. Kita ke dokter kandungan kan?] Tere. Ayunda mengusap wajahnya yang basah karena air matanya sendiri setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Tere. Tere sahabat sekaligus adik iparnya itu mengingatkan bahwa hari ini dirinya sudah membuat janji dengan dokter kandungan. "Ah, hampir saja aku lupa," ucap Ayunda. Saat itu Ayunda ingin kembali melajukan mobilnya, tapi dia merasa ada yang tidak beres. Dengan rasa penasaran dia pun segera turun dan benar saja, ternyata ban mobilnya kempes. "Huuuufff," Ayunda pun membuang nafas panjang sambil menatap ban mobilnya. Kemudian dia pun menghubungi Tere untuk menjemputnya. Tak lama berselang Tere pun tiba. Ayunda segera masuk ke dalam mobil Tere, semetara mobilnya akan ada pihak bengkel yang mengurus. "Kamu kok nyetir mobil sendiri? Kak Erwin dimana? Bahaya tahu!" omel Tere sambil terus mengemudikan mobilnya. Tapi Ayunda hanya diam saja, sebab percuma saja meminta Erwin untuk mengantarkan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 14

    "Kenapa, Yunda? Kenapa kamu diam? Dia suami mu," Tere tak mengerti mengapa bisa semua ini terjadi. Dia terlihat begitu marah karena sahabatnya sendiri adalah seorang perusak rumah tangga Ayunda. "Kenapa kamu cuman diam? Kamu sedang hamil anak laki-laki itu! Rebut suami mu!" kata Tere lagi. Ayunda yang duduk di samping Tere hanya bisa menangis. Menahan sesak di dada. Tapi bagaimana dia bisa mengatakan bahwa dirinya tidak mengandung anak Erwin? "Mama harus tahu," kata Tere lagi. Tere yang mengambil ponselnya bermaksud untuk menghubungi Mamanya pun ditahan oleh Ayunda. "Jangan," ucap Ayunda dengan suara hampir menghilang. Lehernya terasa tercekat ketika akan bersuara, tentunya karena dadanya yang semakin terasa sesak. "Mama harus tahu, walaupun Kak Erwin adalah Kakak aku dia tetap salah!" tegas Tere lagi. "Aku mohon," pinta Ayunda lagi. Ayunda benar-benar berharap agar Tere tak mengatakan apapun pada siapapun, dia ingin menyelesaikan masalahnya sendiri. Lagi pul

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 15

    Ayunda pun melihat daun pintu kamar terbuka, sesaat kemudian Erwin pun muncul. Tak lama berselang pintu kembali tertutup rapat, langkah kaki Erwin pun semakin mendekati. Tatapan matanya tampak sangat serius, ada kemarahan yang tertahan. Plak! Satu tamparan pun mendarat di wajah Ayunda hingga terbawa ke samping. Sejenak Ayunda pun memejamkan matanya untuk menikmati sensasi yang luar biasa ini. "Kamu ingin main-main dengan ku?!" Ayunda pun perlahan mulai berdiri tegak, sebelah tangannya masih memegang pipinya bekas tamparan Erwin masih terasa sakit. "Kamu wanita iblis, kamu sengaja mengatakan tentang hubungan ku dengan Lisa pada Tere! Sehingga orang-orang akan tahu bahwa aku adalah seorang laki-laki bajingan!" kata Erwin lagi. "Aku tidak pernah mengatakan apapun pada Tere!" jawab Ayunda. Matanya tampak memerah dengan rasa amarah yang begitu menyala. "PEMBOHONG BESAR!" pekik Erwin sambil menunjuk wajah Ayunda. "Aku berkata jujur, kami datang ke restoran itu untuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 16

    "Yunda," Wina pun menghampiri Ayunda ke kamarnya. Dia membawa sebuah berkas. Ayunda pun cepat-cepat mengusap wajahnya yang basah. Kemudian merapikan rambutnya serta pakaiannya agar terlihat baik-baik saja. Tidak lupa Ayunda menutup bagian pipinya dengan foundation agar bekas tamparan Erwin tidak terlihat. Setelah merasa cukup dia pun segera membuka pintu. "Ya, Ma," jawab Ayunda. "Ini kayaknya punya Erwin yang terjatuh di teras, mungkin dia buru-buru jadi nggak terasa ada yang terjatuh," kata Wina sambil memberikan pada Ayunda. Ayunda pun menerimanya dan melihatnya dan benar itu adalah berkas yang sepertinya cukup penting. "Kamu antar ke kantornya aja, takut dia sedang mencari-cari," usul Wina. Sejujurnya Ayunda sangat malas untuk pergi ke kantor Erwin apa lagi setelah perdebatan barusan. Sebab dia pasti akan melihat wajah-wajah yang sangat menjijikkan disana. Tapi Ayunda tidak ingin membuat Wina curiga tentang pernikahannya. Dia harus terlihat baik-baik saja,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 17

    "Ini ponsel Ayunda? Ah, bocah itu ada-ada saja," Wina pun kembali memutar kendaraannya ketempat sebelumnya. Tepatnya ke kantor Erwin, dia bahkan langsung turun untuk mengantarkan ponsel sang anak. Sebab, Ayunda sedang hamil dan harus memegang ponsel dimana pun berada agar memudahkan untuk menghubungi dirinya jika ada yang terjadi. Setelah itu dia bisa kembali menuju tempat tujuannya, sedikit terlambat tidak masalah. Tapi Wina malah dibuat shock berat saat mendengar ucapan Lisa. "Ingat, Yunda. Kau hanya kesalahan, karena Erwin sebenarnya mencintai aku!" ucap Lisa dengan lantang. Ayunda yang sudah memutar badannya pun tak perduli dengan ucapan Lisa. "Yang dicinta Erwin aku, bukan kamu!" tambah Lisa lagi dengan begitu yakinnya. Seketika itu Wina pun mematung di depan pintu. Ayunda yang hendak keluar pun dibuat terkejut dengan kehadiran ibunya yang tiba-tiba. Sebelumnya berpikir bisa langsung pergi dengan segera. Karena sebelumnya jelas Wina sudah berpamitan untuk menuju

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 18

    Erwin tidak mau jika dirinya yang disalahkan, jadi dia menyebarkan berita pada orang-orang bahwa selama ini Ayunda telah berselingkuh. Diluar sana telah terdengar berita tentang seorang wanita yang memiliki suami tapi hamil dengan pria lainnya. Dia adalah Ayunda putri dari Dirga, seorang pebisnis yang dikenal dengan nama baiknya. Sayangnya nama baiknya mulai tercoreng dengan adanya berita tersebut. Disaat keadaan perusahaan sedang tidak baik-baik saja, justru berita ini muncul membuat kepala Dirga rasanya hampir pecah. Bukan hanya Wina yang dibuat syok berat, tapi juga Dirga. Dia tak menyangka jika putrinya bisa berbuat serendah itu. Sedangkan Zidan ada di luar negeri dia tak mengetahui apa yang terjadi pada adiknya. Plak! Dirga tak kuasa menahan amarahnya hingga menampar wajah putrinya. Untuk pertama kalinya Ayunda merasakan tangan kasar sang ayah. Wina yang baru sadar hanya bisa menangis melihatnya. Kini mereka berada di rumah setelah sebelumnya dijemput oleh

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28

Bab terbaru

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 102

    "Minggir, aku mau turun!" pekik Ayunda. Kemudian dia pun melihat jam dinding, karena dia tak bisa berlama-lama di sana. Ini jam kerja, tujuannya ke sana untuk memperingati David tapi malah seperti ini. "Yunda, Kakak kangen banget sama kamu," ucap David sambil bergerak ingin memeluk Ayunda. "Apa sih?! Aku nggak mau! Hargai aku dong!" kata Ayunda. David pun mundur selangkah karena tidak ingin Ayunda lebih marah. "Kalau mau peluk, peluk istri mu!" "Sudah aku katakan kami sudah bercerai, ya tapi kami masih tinggal satu rumah karena dia sudah seperti keluarga untuk kami," terang David. "Gila, otak mu tidak waras!" "Biarkan saja.""Gila!" "Kamu kerja sama Kakak aja gimana?" David pun mulai menawarkan pekerjaan untuk Ayunda. Semetara Ayunda tidak akan tertarik dengan tawaran David. "Terserah kamu mau gaji berapa, aku kasih cek kosong kamu bisa isi sendiri," lanjut David. Ayunda pun tersenyum mendengar penawaran David. Membuat David pun merasa bahagia karena bisa

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 101

    Bertapa bahagianya Ayunda karena hari ini telah resmi bercerai dengan Erwin. Setelah berjuang cukup lama akhirnya dirinya berhasil mendapatkan kemenangan. "Akhirnya aku nggak ada ikatan pernikahan dengan Erwin lagi," ucapnya pada Tere. Setiap hal yang terjadi padanya Tere lah orang yang juga mengetahui tentang dirinya. Sebab persahabatan mereka seperti saudara, meskipun Tere adalah bagian dari keluarga Erwin. Tapi jangan lupa ternyata Tere hanya anak angkat saja. Namun, Ayunda tak pernah membahasnya sebab tak ingin membuka luka Tere lebih dalam. "Sepertinya kalian sedang bahagia?" tebak Yusuf yang baru tiba di kantor dan melihat ada Ayunda dan Tere yang berada di ruangannya. "Iya, akhirnya aku resmi jadi janda," celetuk Ayunda. "Kamu ini ada-ada aja, memangnya tidak bersedih setelah bercerai?" tanya Yusuf diiringi dengan tawa kecil. "Terdengar konyol, tapi menjadi janda itu lebih baik daripada terus menjalani rumah tangga dengan orang yang tidak tepat," jawab Ayund

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 100

    Setelah kembali ke rumah Adel pun menemui David yang tengah berada di ruang kerjanya. "Kau tahu apa yang hari ini aku lakukan?" tanyanya sambil duduk di sofa. David pun menatapnya tapi tak ada pertanyaan sama sekali. Apa yang bisa membuatnya tertarik untuk berbicara selain Ayunda? Konyol. "Hari ini aku ikut Mama arisan dan kau tahu siapa yang aku temui di sana?" tanya Adel lagi. "Hem," jawab David. David masih menunggu inti dari cerita yang akan disampaikan padanya. "Ayunda!" papar Adel. Benar saja, David pun langsung menatapnya penuh dengan rasa penasaran. Ada apa dengan Ayunda? Ada banyak pertanyaan yang akan dia utarakan jika memang benar tentang Ayunda. Satu nama yang langsung membuatnya menjadi seperti orang gila. Padahal wanita tersebut tidak melakukan apapun di sana. "Ayunda?" tanyanya dengan serius. Adel pun mengangguk membenarkan, "Aku baru tahu ternyata dia adalah calon istri bos nya," kata Adel lagi. David pun mengangkat sebelah alisnya mende

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 99

    "Buat adik?!" gerutu Ayunda tak kuasa menahan rasa kesalnya.Saat itu ponsel Ayunda pun kembali berbunyi. Ayunda pun langsung saja menjawabnya bahkan tanpa melihat siapa yang menghubunginya.Karena dia tahu itu pasti David, pria aneh, gila dan sangat merusak hari-harinya sudah mulai terasa indah ini. "Hey, sudah aku katakan jangan lagi hubungi aku! Kamu punya telinga atau tidak?!" pekiknya. Yusuf yang sebelumnya meletakkan ponsel pada telinga mendadak menjauhkannya. Suara Ayunda benar-benar sangat memekakkan telinganya. "Aku benci sama kamu, jangan pernah lagi hubungi aku! Jangan pernah hubungi aku!" Ayunda sampai mengulang-ulang kembali apa yang dia katakan. Benar-benar sangat menjengkelkan sekali apa yang dilakukan oleh David menurutnya sangat keterlaluan.Ini bukan manis tapi pahit! "Hey, ini aku," kata Yusuf. Ayunda pun dibuat syok setelah mendengar suara siapa yang ada diseberang sana. Kemudian matanya semakin melebar karena mengetahui Yusuf lah yang menghubungi

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 98

    Setelah beberapa hari tidak bekerja akhirnya Ayunda pun kembali bekerja, dia juga cukup merindukan sahabatnya Tere. Segera dia menuju ruangan sekretaris. "Hay," sapanya pada Tere. "Maaf ya kemarin aku nggak jenguk Ken, kamu tahukan keluarga kamu pada benci sama aku sejak kamu dan Kak Erwin cerai, aku cuma nggak mau memperkeruh keadaan," ucap Tere penuh penyesalan. "Aku ngerti kok, makanya aku langsung ke sini buat ketemu kamu," balas Ayunda. Kemudian keduanya pun saling berpelukan dengan sangat erat. Keduanya tampak masih begitu akrab, tidak ada yang ingin mengakhiri persahabatan ini karena keduanya sama-sama saling menghargai. Ting! Terdengar suara ponsel Ayunda berdering, dia pun melihat nomor tanpa nama. Tetapi dia tetap saja membuka pesan tersebut "Siapa ya?" tanyanya sambil mengambil ponselnya dari dalam tasnya. "Mungkin si, Bos," tebak Tere. "Iya mungkin sih, soalnya tadi malam aku udah bilang kalau hari ini aku bakal masuk kerja," jawab Ayunda yang diang

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 97

    "Ayunda, maafkan aku," ucap David terus-menerus. Semetara Ayunda sudah semakin takut jika saja Wina memutar gagang pintu, pintu yang tidak terkunci pasti akan langsung terbuka. Tidak. "Kamu kok ngeyel banget sih? Aku bilang pergi!" Sudah dua kali David masuk ke kamarnya diam-diam, entah bagaimana caranya Ayunda juga tidak tahu. Atau mungkin David memiliki kelebihan sebagai maling yang suka masuk ke rumah atau kamar orang lain diam-diam. Entahlah yang jelas Ayunda semakin pusing berhadapan dengan David, kesabaran serasa semakin diuji. "Ayunda," mohon David tidak ada hentinya. Dia tidak peduli jika pun Wina memergoki dirinya di sana. Dihajar juga tidak masalah, karena yang menjadi masalahnya saat ini adalah mendapatkan maaf dari Ayunda. Apapun akan dia lakukan. Katanya saja dia terlalu gila, tidak masalah karena seluruh cintanya sudah habis dia berikan pada Ayunda. "Ya ampun," gumam Ayunda semakin panik. Saat itu gagang pintu pun bergerak, artinya Wina mulai memuta

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 96

    "Hay," sapa David. Ayunda pun terkesiap melihat wajah David di hadapannya. Dia tidak mengerti mengapa bisa ada David di dalam kamarnya. Untung saja dia tidak sedang berganti pakaian, bayangkan saja bertapa malunya jika sampai terjadi. Tapi David sudah dua kali melakukan ini, dia masuk ke dalam kamar secara diam-diam entah bagaimana bisa. "Kenapa kamu berani sekali masuk ke kamar ku?!" tanyanya. "Kenapa tidak?" tanya David kembali. "Bagaimana jika ada yang melihat?!" tanya Ayunda lagi. Ayunda mengepalkan kedua tangannya menahan amarah yang begitu luar biasa. Rasanya sulit untuk bisa mengendalikan kesabaran diri jika sudah seperti ini. "Paling kita di nikahin," jawab David dengan santainya. Tapi Ayunda yang tidak merasa senang dengan jawaban David. "Keluar!" usir Ayunda sambil menunjuk arah pintu, "kamu ke sini cuman melihat Ken kan? Jika sudah melihatnya segera pulang!" "Enggak, sebenarnya aku juga pengen ketemu kamu," terang David. "Pergi nggak!" pekik Ayun

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 95

    Akhirnya setelah beberapa hari berada di rumah sakit baby Ken sudah diijinkan untuk dibawa pulang ke rumah. Tentunya Ayunda merasa sangat lega, berharap setelah ini anaknya tak akan sakit lagi. Apa lagi sampai dirawat di rumah sakit, bayi sekecil itu harus merasakan perawatan yang cukup serius. Rasanya sangat memprihatikan. Saat Ayunda sedang sibuk memandikan anaknya tiba-tiba saja seorang pembantu mengatakan bahwa ada David dan ibunya datang. "Non, ada Tuan David dan ibunya di depan, saya bingung. Mau disuruh masuk atau bagaimana," kata pembantu tersebut karena mengetahui hubungan antara kedua keluarga ini tidak baik-baik saja. Namun, tiba-tiba saja Wina menyela pembicaraan saat Ayunda akan berbicara. "Suruh saja mereka masuk," kata Wina. "Baik, Bu." Ayunda pun menatap wajah sang ibu penuh tanya. Dia bingung kenapa bisa mengijinkan David dan Mamanya masuk. Biasa Wina akan sangat murka meskipun hanya mendengar nama David disebutkan. Jika hanya Hera tidak masala

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 94

    "Jadi, yang hampir menabrak Mama itu adalah Lisa?" Wina pun semakin dibuat syok. Bagaimana tidak, dirinya telah begitu yakin David adalah pelakunya, tapi ternyata orang lain. Orang yang tak pernah dia sangka akan melakukan hal tersebut. Lagipula kenapa bisa Lisa melakukan hal tersebut, setahunya Ayunda begitu akrab dengan Lisa. "Tadi pagi Lisa datang ke rumah, Ma. Dia marah-marah karena alasan yang menurut Yunda nggak jelas," kata Ayunda lagi. "Tapi, Mama udah terlanjur menuduh David yang merencanakan semuanya, ternyata David yang nolongin Mama," ucap Wina lagi dengan perasaan malu. "Mama, di tolongin David?" "Iya. Tadi kakinya sampai diperban gitu." "Ada-ada saja," gerutu Ayunda. Saat itu ponselnya kembali berbunyi dan masih dari orang yang sama. Ayunda pun langsung menjawabnya dan berkata. "Aku tidak bisa melakukan apapun, silahkan hubungi langsung orang yang telah kau tabrak!" Setelah mengatakan itu Ayunda pun memutuskan panggilan sepihak. Sepertinya Ayund

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status