Share

Bab 14

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 22:18:38

"Kenapa, Yunda? Kenapa kamu diam? Dia suami mu," Tere tak mengerti mengapa bisa semua ini terjadi.

Dia terlihat begitu marah karena sahabatnya sendiri adalah seorang perusak rumah tangga Ayunda.

"Kenapa kamu cuman diam? Kamu sedang hamil anak laki-laki itu! Rebut suami mu!" kata Tere lagi.

Ayunda yang duduk di samping Tere hanya bisa menangis.

Menahan sesak di dada.

Tapi bagaimana dia bisa mengatakan bahwa dirinya tidak mengandung anak Erwin?

"Mama harus tahu," kata Tere lagi.

Tere yang mengambil ponselnya bermaksud untuk menghubungi Mamanya pun ditahan oleh Ayunda.

"Jangan," ucap Ayunda dengan suara hampir menghilang.

Lehernya terasa tercekat ketika akan bersuara, tentunya karena dadanya yang semakin terasa sesak.

"Mama harus tahu, walaupun Kak Erwin adalah Kakak aku dia tetap salah!" tegas Tere lagi.

"Aku mohon," pinta Ayunda lagi.

Ayunda benar-benar berharap agar Tere tak mengatakan apapun pada siapapun, dia ingin menyelesaikan masalahnya sendiri.

Lagi pul
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 15

    Ayunda pun melihat daun pintu kamar terbuka, sesaat kemudian Erwin pun muncul. Tak lama berselang pintu kembali tertutup rapat, langkah kaki Erwin pun semakin mendekati. Tatapan matanya tampak sangat serius, ada kemarahan yang tertahan. Plak! Satu tamparan pun mendarat di wajah Ayunda hingga terbawa ke samping. Sejenak Ayunda pun memejamkan matanya untuk menikmati sensasi yang luar biasa ini. "Kamu ingin main-main dengan ku?!" Ayunda pun perlahan mulai berdiri tegak, sebelah tangannya masih memegang pipinya bekas tamparan Erwin masih terasa sakit. "Kamu wanita iblis, kamu sengaja mengatakan tentang hubungan ku dengan Lisa pada Tere! Sehingga orang-orang akan tahu bahwa aku adalah seorang laki-laki bajingan!" kata Erwin lagi. "Aku tidak pernah mengatakan apapun pada Tere!" jawab Ayunda. Matanya tampak memerah dengan rasa amarah yang begitu menyala. "PEMBOHONG BESAR!" pekik Erwin sambil menunjuk wajah Ayunda. "Aku berkata jujur, kami datang ke restoran itu untuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 16

    "Yunda," Wina pun menghampiri Ayunda ke kamarnya. Dia membawa sebuah berkas. Ayunda pun cepat-cepat mengusap wajahnya yang basah. Kemudian merapikan rambutnya serta pakaiannya agar terlihat baik-baik saja. Tidak lupa Ayunda menutup bagian pipinya dengan foundation agar bekas tamparan Erwin tidak terlihat. Setelah merasa cukup dia pun segera membuka pintu. "Ya, Ma," jawab Ayunda. "Ini kayaknya punya Erwin yang terjatuh di teras, mungkin dia buru-buru jadi nggak terasa ada yang terjatuh," kata Wina sambil memberikan pada Ayunda. Ayunda pun menerimanya dan melihatnya dan benar itu adalah berkas yang sepertinya cukup penting. "Kamu antar ke kantornya aja, takut dia sedang mencari-cari," usul Wina. Sejujurnya Ayunda sangat malas untuk pergi ke kantor Erwin apa lagi setelah perdebatan barusan. Sebab dia pasti akan melihat wajah-wajah yang sangat menjijikkan disana. Tapi Ayunda tidak ingin membuat Wina curiga tentang pernikahannya. Dia harus terlihat baik-baik saja,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 17

    "Ini ponsel Ayunda? Ah, bocah itu ada-ada saja," Wina pun kembali memutar kendaraannya ketempat sebelumnya. Tepatnya ke kantor Erwin, dia bahkan langsung turun untuk mengantarkan ponsel sang anak. Sebab, Ayunda sedang hamil dan harus memegang ponsel dimana pun berada agar memudahkan untuk menghubungi dirinya jika ada yang terjadi. Setelah itu dia bisa kembali menuju tempat tujuannya, sedikit terlambat tidak masalah. Tapi Wina malah dibuat shock berat saat mendengar ucapan Lisa. "Ingat, Yunda. Kau hanya kesalahan, karena Erwin sebenarnya mencintai aku!" ucap Lisa dengan lantang. Ayunda yang sudah memutar badannya pun tak perduli dengan ucapan Lisa. "Yang dicinta Erwin aku, bukan kamu!" tambah Lisa lagi dengan begitu yakinnya. Seketika itu Wina pun mematung di depan pintu. Ayunda yang hendak keluar pun dibuat terkejut dengan kehadiran ibunya yang tiba-tiba. Sebelumnya berpikir bisa langsung pergi dengan segera. Karena sebelumnya jelas Wina sudah berpamitan untuk menuju

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 18

    Erwin tidak mau jika dirinya yang disalahkan, jadi dia menyebarkan berita pada orang-orang bahwa selama ini Ayunda telah berselingkuh. Diluar sana telah terdengar berita tentang seorang wanita yang memiliki suami tapi hamil dengan pria lainnya. Dia adalah Ayunda putri dari Dirga, seorang pebisnis yang dikenal dengan nama baiknya. Sayangnya nama baiknya mulai tercoreng dengan adanya berita tersebut. Disaat keadaan perusahaan sedang tidak baik-baik saja, justru berita ini muncul membuat kepala Dirga rasanya hampir pecah. Bukan hanya Wina yang dibuat syok berat, tapi juga Dirga. Dia tak menyangka jika putrinya bisa berbuat serendah itu. Sedangkan Zidan ada di luar negeri dia tak mengetahui apa yang terjadi pada adiknya. Plak! Dirga tak kuasa menahan amarahnya hingga menampar wajah putrinya. Untuk pertama kalinya Ayunda merasakan tangan kasar sang ayah. Wina yang baru sadar hanya bisa menangis melihatnya. Kini mereka berada di rumah setelah sebelumnya dijemput oleh

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 19

    "Yunda." Ayunda pun menoleh dan ternyata itu adalah Tere. Hampir saja Ayunda melompat dari atas jembatan, tapi Tere malah mengejutkannya. "Tere?" "Kamu mau ngapain? Jangan bilang --" Tere pun menggantungkan ucapanan berharap apa yang dia pikirkan salah. Tapi isak tangis Ayunda yang pecah membuatnya yakin apa yang dipikirkannya benar. Tere pun cepat-cepat memeluk Ayunda, dia benar-benar kasihan melihat sahabatnya. Sesaat setelah lebih baik Tere pun mulai merenggangkan pelukannya. "Kamu nggak boleh melakukan itu, kamu tega sama dia?" Tere pun memegang perut Ayunda yang membuncit. "Kalau kamu bunuh diri artinya secara tidak langsung kamu yang merampas haknya untuk hidup, kamu tega?" tanya Tere lagi. Astaga. Ayunda hampir saja berbuat buruk yang justru merugikan anaknya. Cukup sudah dia menderita karena kejamnya cinta, jangan sampai anaknya juga ikut mendapatkan hukuman yang tidak seharusnya dia dapatkan. Janin itu tidak bersalah Ayunda, jangan seret dia untuk ik

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 20

    "Tere, tempat aku bukan disini," kata Ayunda menolak untuk ikut masuk ke dalam rumah sahabatnya tersebut. "Justru setelah menikah dengan Kak Erwin tempat kamu seharusnya di sini," jawab Tere dengan yakin. "Kenapa kamu membawa dia ke sini?" tanya seseorang yang tiba-tiba muncul. Ayunda dan Tere pun menoleh pada sumber suara. Suara Erwin yang merasa dirinya adalah korban, bersamaan dengan itu Puput pun ikut keluar dan melihat Ayunda. "Wanita sialan, ternyata kamu menjadikan anak ku sebagai kambing hitam. Padahal kau hamil anak orang lain, wanita murahan!" cerca Puput. Puput telah mendengar semua cerita dari putranya, sebagai seorang ibu pastinya dia percaya dengan ucapan sang putra. Dia pun tak terima jika anaknya dijadikan sebagai korban untuk bertanggungjawab atas kehamilannya. "Ma, jangan percaya Kak Erwin dong. Tere yang lihat semua kalau anak laki-laki Mama ini sedang selingkuh dengan Lisa!" sahut Tere. "Aku memang punya hubungan dengan Lisa, karena Lisa jauh lebi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 21

    Entah kemana tujuannya, yang jelas Ayunda terus melangkah tanpa arah dan tujuan membawa nasibnya yang begitu malang. Tidak ada lagi tempatnya bersandar, mengadu apa lagi bermanja-manja. Dia sendiri, sebatang kara dan penuh dengan kesedihan. Dulu dia pernah hancur berantakan setelah mengetahui kehamilannya, kemudian Erwin pun datang seakan menjadi penyelamat dunianya. Dia pikir Erwin adalah malaikat penolong yang sudah dikirimkan semesta untuknya, menutupi segala kepedihan dan menggantikan dengan cahaya kebahagiaan. Tapi kenyataannya itu hanya sebuah sandiwara cinta yang sebenarnya tidak pernah ada. Justru setelah menikah masalahnya semakin berat. Semua tuduhan malah diarahkan padanya, seakan dirinya adalah tersangka utama dari semua ini. Berbagai tuduhan pun terus menerjangnya hingga akhirnya tak ada tempat yang menerimanya lagi. Hari semakin malam, melangkahkan kaki pun mulai terasa lelah. Dia pun memutuskan untuk duduk sejenak di sisi jalanan. Melihat sekitarny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 22

    Diam rasanya sangat menyesakkan, sedangkan berbicara pun siapa yang akan mendengarkan? Semetara sabar rasanya sudah sangat menyakitkan. Akhirnya aku terdiam dalam kepiluan. Tusukan jarum ini terlalu dalam hingga melukai jiwa dan perasaan. Aku yang dulu selalu menghiasi bibir ini dengan senyuman manis kini mulai terganti dengan kesedihan. Menangis meratapi nasib yang penuh dengan kemalangan. Ini takdir atau kesalahan yang aku lakukan? Jika ini adalah takdir aku ingin mengatakan bahwa aku menyerah. Namun, jika ini awal dari kesalahan maka aku katakan bahwa aku menyesalinya. Bisakah semuanya berubah menjadi lebih indah? Rasanya raga ini tak lagi mampu untuk membawa semua ini. Aku yang penuh luka harus mengobati luka ku sendiri. Sampai disini aku tak percaya lagi ada cinta yang sejati. Sampai dititik ini aku tak lagi ingin menjadi wanita yang dicintai. Apakah aku terlalu mendramatisir keadaan ku? Tapi aku sudah terlalu terpuruk dalam luka ini, luka yang entah k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01

Bab terbaru

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 103

    Adel duduk sendiri di taman rumah sakit, dia tak mengerti mengapa jalan hidupnya begitu berat. Dia juga bertanya-tanya apakah mungkin jalan yang dia pilih salah? Apakah dia yang terlalu berharap bisa dicintai oleh David hingga rela menjalani pernikahan tanpa cinta?Apa yang dia harapkan?Dicintai David?Konyol! Padahal sejak awal sudah tahu cinta David tidak pernah ada untuknya. Huuuufff. Adel pun menarik napas berat ketika memikirkan jalan hidupnya yang begitu rumit ini. "Hay," Yogi pun langsung duduk di sampingnya. Adel pun menoleh, menepikan lamunan yang terasa begitu berat. "Kamu memikirkan sesuatu?" tanya Yogi. "Menurutmu?" tanya Adel kembali. "Jangan pikirin lagi, ada aku di sini kan?" celetuk Yogi. "Playboy cah buaya darat mulai beraksi," sindir Adel. "Aku bukan buaya darat!" "Lalu?" "Aku ini adalah lelaki yang tampan, lagi pula buaya itu setia!" katanya lagi. Adel pun tersenyum miring mendengarnya. "Selama dia di air," lanjut Yogi. "Dasar," ge

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 102

    "Minggir, aku mau turun!" pekik Ayunda. Kemudian dia pun melihat jam dinding, karena dia tak bisa berlama-lama di sana. Ini jam kerja, tujuannya ke sana untuk memperingati David tapi malah seperti ini. "Yunda, Kakak kangen banget sama kamu," ucap David sambil bergerak ingin memeluk Ayunda. "Apa sih?! Aku nggak mau! Hargai aku dong!" kata Ayunda. David pun mundur selangkah karena tidak ingin Ayunda lebih marah. "Kalau mau peluk, peluk istri mu!" "Sudah aku katakan kami sudah bercerai, ya tapi kami masih tinggal satu rumah karena dia sudah seperti keluarga untuk kami," terang David. "Gila, otak mu tidak waras!" "Biarkan saja.""Gila!" "Kamu kerja sama Kakak aja gimana?" David pun mulai menawarkan pekerjaan untuk Ayunda. Semetara Ayunda tidak akan tertarik dengan tawaran David. "Terserah kamu mau gaji berapa, aku kasih cek kosong kamu bisa isi sendiri," lanjut David. Ayunda pun tersenyum mendengar penawaran David. Membuat David pun merasa bahagia karena bisa

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 101

    Bertapa bahagianya Ayunda karena hari ini telah resmi bercerai dengan Erwin. Setelah berjuang cukup lama akhirnya dirinya berhasil mendapatkan kemenangan. "Akhirnya aku nggak ada ikatan pernikahan dengan Erwin lagi," ucapnya pada Tere. Setiap hal yang terjadi padanya Tere lah orang yang juga mengetahui tentang dirinya. Sebab persahabatan mereka seperti saudara, meskipun Tere adalah bagian dari keluarga Erwin. Tapi jangan lupa ternyata Tere hanya anak angkat saja. Namun, Ayunda tak pernah membahasnya sebab tak ingin membuka luka Tere lebih dalam. "Sepertinya kalian sedang bahagia?" tebak Yusuf yang baru tiba di kantor dan melihat ada Ayunda dan Tere yang berada di ruangannya. "Iya, akhirnya aku resmi jadi janda," celetuk Ayunda. "Kamu ini ada-ada aja, memangnya tidak bersedih setelah bercerai?" tanya Yusuf diiringi dengan tawa kecil. "Terdengar konyol, tapi menjadi janda itu lebih baik daripada terus menjalani rumah tangga dengan orang yang tidak tepat," jawab Ayund

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 100

    Setelah kembali ke rumah Adel pun menemui David yang tengah berada di ruang kerjanya. "Kau tahu apa yang hari ini aku lakukan?" tanyanya sambil duduk di sofa. David pun menatapnya tapi tak ada pertanyaan sama sekali. Apa yang bisa membuatnya tertarik untuk berbicara selain Ayunda? Konyol. "Hari ini aku ikut Mama arisan dan kau tahu siapa yang aku temui di sana?" tanya Adel lagi. "Hem," jawab David. David masih menunggu inti dari cerita yang akan disampaikan padanya. "Ayunda!" papar Adel. Benar saja, David pun langsung menatapnya penuh dengan rasa penasaran. Ada apa dengan Ayunda? Ada banyak pertanyaan yang akan dia utarakan jika memang benar tentang Ayunda. Satu nama yang langsung membuatnya menjadi seperti orang gila. Padahal wanita tersebut tidak melakukan apapun di sana. "Ayunda?" tanyanya dengan serius. Adel pun mengangguk membenarkan, "Aku baru tahu ternyata dia adalah calon istri bos nya," kata Adel lagi. David pun mengangkat sebelah alisnya mende

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 99

    "Buat adik?!" gerutu Ayunda tak kuasa menahan rasa kesalnya.Saat itu ponsel Ayunda pun kembali berbunyi. Ayunda pun langsung saja menjawabnya bahkan tanpa melihat siapa yang menghubunginya.Karena dia tahu itu pasti David, pria aneh, gila dan sangat merusak hari-harinya sudah mulai terasa indah ini. "Hey, sudah aku katakan jangan lagi hubungi aku! Kamu punya telinga atau tidak?!" pekiknya. Yusuf yang sebelumnya meletakkan ponsel pada telinga mendadak menjauhkannya. Suara Ayunda benar-benar sangat memekakkan telinganya. "Aku benci sama kamu, jangan pernah lagi hubungi aku! Jangan pernah hubungi aku!" Ayunda sampai mengulang-ulang kembali apa yang dia katakan. Benar-benar sangat menjengkelkan sekali apa yang dilakukan oleh David menurutnya sangat keterlaluan.Ini bukan manis tapi pahit! "Hey, ini aku," kata Yusuf. Ayunda pun dibuat syok setelah mendengar suara siapa yang ada diseberang sana. Kemudian matanya semakin melebar karena mengetahui Yusuf lah yang menghubungi

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 98

    Setelah beberapa hari tidak bekerja akhirnya Ayunda pun kembali bekerja, dia juga cukup merindukan sahabatnya Tere. Segera dia menuju ruangan sekretaris. "Hay," sapanya pada Tere. "Maaf ya kemarin aku nggak jenguk Ken, kamu tahukan keluarga kamu pada benci sama aku sejak kamu dan Kak Erwin cerai, aku cuma nggak mau memperkeruh keadaan," ucap Tere penuh penyesalan. "Aku ngerti kok, makanya aku langsung ke sini buat ketemu kamu," balas Ayunda. Kemudian keduanya pun saling berpelukan dengan sangat erat. Keduanya tampak masih begitu akrab, tidak ada yang ingin mengakhiri persahabatan ini karena keduanya sama-sama saling menghargai. Ting! Terdengar suara ponsel Ayunda berdering, dia pun melihat nomor tanpa nama. Tetapi dia tetap saja membuka pesan tersebut "Siapa ya?" tanyanya sambil mengambil ponselnya dari dalam tasnya. "Mungkin si, Bos," tebak Tere. "Iya mungkin sih, soalnya tadi malam aku udah bilang kalau hari ini aku bakal masuk kerja," jawab Ayunda yang diang

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 97

    "Ayunda, maafkan aku," ucap David terus-menerus. Semetara Ayunda sudah semakin takut jika saja Wina memutar gagang pintu, pintu yang tidak terkunci pasti akan langsung terbuka. Tidak. "Kamu kok ngeyel banget sih? Aku bilang pergi!" Sudah dua kali David masuk ke kamarnya diam-diam, entah bagaimana caranya Ayunda juga tidak tahu. Atau mungkin David memiliki kelebihan sebagai maling yang suka masuk ke rumah atau kamar orang lain diam-diam. Entahlah yang jelas Ayunda semakin pusing berhadapan dengan David, kesabaran serasa semakin diuji. "Ayunda," mohon David tidak ada hentinya. Dia tidak peduli jika pun Wina memergoki dirinya di sana. Dihajar juga tidak masalah, karena yang menjadi masalahnya saat ini adalah mendapatkan maaf dari Ayunda. Apapun akan dia lakukan. Katanya saja dia terlalu gila, tidak masalah karena seluruh cintanya sudah habis dia berikan pada Ayunda. "Ya ampun," gumam Ayunda semakin panik. Saat itu gagang pintu pun bergerak, artinya Wina mulai memuta

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 96

    "Hay," sapa David. Ayunda pun terkesiap melihat wajah David di hadapannya. Dia tidak mengerti mengapa bisa ada David di dalam kamarnya. Untung saja dia tidak sedang berganti pakaian, bayangkan saja bertapa malunya jika sampai terjadi. Tapi David sudah dua kali melakukan ini, dia masuk ke dalam kamar secara diam-diam entah bagaimana bisa. "Kenapa kamu berani sekali masuk ke kamar ku?!" tanyanya. "Kenapa tidak?" tanya David kembali. "Bagaimana jika ada yang melihat?!" tanya Ayunda lagi. Ayunda mengepalkan kedua tangannya menahan amarah yang begitu luar biasa. Rasanya sulit untuk bisa mengendalikan kesabaran diri jika sudah seperti ini. "Paling kita di nikahin," jawab David dengan santainya. Tapi Ayunda yang tidak merasa senang dengan jawaban David. "Keluar!" usir Ayunda sambil menunjuk arah pintu, "kamu ke sini cuman melihat Ken kan? Jika sudah melihatnya segera pulang!" "Enggak, sebenarnya aku juga pengen ketemu kamu," terang David. "Pergi nggak!" pekik Ayun

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 95

    Akhirnya setelah beberapa hari berada di rumah sakit baby Ken sudah diijinkan untuk dibawa pulang ke rumah. Tentunya Ayunda merasa sangat lega, berharap setelah ini anaknya tak akan sakit lagi. Apa lagi sampai dirawat di rumah sakit, bayi sekecil itu harus merasakan perawatan yang cukup serius. Rasanya sangat memprihatikan. Saat Ayunda sedang sibuk memandikan anaknya tiba-tiba saja seorang pembantu mengatakan bahwa ada David dan ibunya datang. "Non, ada Tuan David dan ibunya di depan, saya bingung. Mau disuruh masuk atau bagaimana," kata pembantu tersebut karena mengetahui hubungan antara kedua keluarga ini tidak baik-baik saja. Namun, tiba-tiba saja Wina menyela pembicaraan saat Ayunda akan berbicara. "Suruh saja mereka masuk," kata Wina. "Baik, Bu." Ayunda pun menatap wajah sang ibu penuh tanya. Dia bingung kenapa bisa mengijinkan David dan Mamanya masuk. Biasa Wina akan sangat murka meskipun hanya mendengar nama David disebutkan. Jika hanya Hera tidak masala

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status