Share

Mengunjungi Sang Putra

Pagi hari, gorden sudah terbuka lebar. Sinar mentari yang cerah dan semilir angin masuk ke celah-celah jendela. Di dalam bangsal, Mahendra yang bangun lebih awal seperti biasa dan sudah membersihkan dirinya, bahkan telah bercukur juga, duduk di kursi sambil menyilangkan tangannya di dada.

Penampilan kasualnya pagi itu sungguh menarik perhatian. Dibandingkan dengan tadi malam dan beberapa hari yang lalu, pria itu kembali pada penampilan rapinya seperti biasa.

Sambil menunggu Shena bangun, Mahendra lebih awal melakukan pekerjaan. Serangkaian intruksi harian telah diberikannya pada bawahannya melalui email. Satu cup kopi espresso terdapat di atas meja, dan sarapan setengah di makan pun telah di pinggirkan.

"Selamat pagi, Pak Mahendra. Kelihatannya hari ini Anda jauh lebih hidup. Tampaknya bangunnya nyonya Shena memberikan dampak besar ya pada Anda." Seorang suster senior datang dan menyapa Mahendra seperti biasa. Suster itu tersenyum lebar, terlihat senang karena akhirnya masuk ke dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status