author-banner
R. Sheehan
R. Sheehan
Author

Novel-novel oleh R. Sheehan

MENIKAH SIRI DENGAN TUAN PENGACARA

MENIKAH SIRI DENGAN TUAN PENGACARA

Setelah kematian suaminya, Layla merawat ibu mertuanya dengan sepenuh hati. Namanya Bu Lastri, beliau sudah renta, memiliki penglihatan dan pendengaran buruk sebab usianya. Suatu hari, ibu mertuanya dijebloskan ke penjara dikarenakan terbukti telah meracuni anak majikan. Tak berdaya dan merasa putus asa, Layla meminta bantuan pada teman suaminya yang seorang pengacara yaitu Hansen Harrison. Hansen yang mengenal Layla dan terpesona akan kecantikannya bersedia membantu, asal dengan syarat, wanita itu harus bersedia menjadi teman tidurnya. Terjerat dalam cinta dan benci, keputusasaan serta harapan, mampukah keduanya mengalah dan menerima kenyataan akan perasaan mereka yang sesungguhnya?
Baca
Chapter: Bab 19| Pesta Pora
Layla menemani ibu mertuanya selama setengah hari. Dan saat waktunya untuk pergi bertemu dengan Hansen, ia jadi bingung bagaimana harus berbicara padanya. Seolah menyadari kegundahan hati menantuanya, Bu Lastri mengelus punggung tangan Layla yang sedang memijat betisnya. "Kamu melamun, Nak. Ada apa?""Ya? Oh... ini, temanku mengajakku pergi, Bu." "Teman yang mana?""Ini teman baruku di pabrik. Aku belum memberitahumu jika aku sekarang mulai bekerja di pabrik sepatu. Setelah Nyonya mengusir kita, aku langsung meminta bantuan Yasmin agar mencarikan aku pekerjaan. Apa ibu masih ingat dengan Yasmin?""Yasmin?" Bu Lastri menggelengkan kepalanya seolah tak ingat."Dia teman Mas Erwin,"Mendengar bahwa Yasmin berkaitan dengan putranya, Bu Lastri lantas tersenyum sumringah. "Jadi masih temannya Erwin. Lalu, kenapa kamu tidak pergi, Nak?"Layla menunduk, bibirnya ia gigit pelan saat satu kalimat bohong kembali terlonta
Terakhir Diperbarui: 2025-01-03
Chapter: Bab 18| Tidak Bersalah
Waktu yang dinantikan akhirnya tiba. Didampingi oleh pengacaranya; Jordan, Layla memasuki ruang sidang. Setelah melakukan serangkaian penyidikan, Jordan memiliki kepercayaan diri dapat menang dalam sidang ini. Ia membawa bukti yang telah dikumpulkan untuk membebaskan ibu mertua Layla dari tuduhan keji itu.Saat Layla melihat ibu mertuanya, sepasang matanya berubah berkaca-kaca. Sejak terakhir kali dia datang berkunjung, Ibunya terlihat semakin kurusan. Dikarenakan Hansen menjadi lengket padanya, ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk menyenangkan pria itu. Setelah terjaga sepanjang malam dan kurang tidur, ia kembali ambruk dan baru lah saat sidang hampir di depan mata, Hansen baru menarik dirinya dan tidak mengganggunya lagi. Mengingat keintiman mereka yang mirip hewan sedang kawin, pipinya merona panas dan ia merasa malu luar biasa. Untungnya, pria itu tidak ikut. Andai Hansen datang kemari juga, ia tidak tahu harus memandangnya bagaimana. Mengingat, tadi pagi mereka ma
Terakhir Diperbarui: 2025-01-02
Chapter: Bab 17 - Tersangka Lain di Balik Kasus
"Bodoh! Dasar wanita bodoh!" Tuan Angga mengumpat keras. "Kenapa kamu tidak menutup pintunya, wanita sialan!"Keduanya bergegas pergi ke luar namun tidak ada apa pun di sana kecuali tas mewah yang kini tergeletak di lantai. Melihat pada tas mewah itu, pria tua itu mendesah frustasi dan suara tamparan terdengar menggema di lorong tersebut. Lina jatuh berlutut dengan sakit mendera pipi. Tangis kesedihan mengalir deras dari kedua matanya tatkala pria yang ia damba pergi meninggalkannya. Tuan Angga tak memedulikan rintihan serta tangis di belakangnya. Ia dengan langkah cepat pergi ke sisi jendela dan membukanya. Di luar, dia menemukan satu mobil bewarna putih keluar. Mobil milik sang istri. Tuan Angga yang tahu bahwa rahasianya telah ditemukan oleh pasangannya pun segera melakukan panggilan pada seseorang. "Istriku baru saja pergi. Dia keluar menggunakan mobil putih dengan plat nomor ini. Kamu uruslah dia."Orang di seberang sana bertanya mengurus istrinya itu dengan cara apa. Tuan An
Terakhir Diperbarui: 2025-01-02
Chapter: Bab 16| Tersangka Lain Dibalik Kasus
Proses sidangnya begitu rumit, meski begitu semuanya berjalan lancar. Seperti yang dikatakan oleh Jordan pada Layla, wanita itu tak perlu khawatir. Dia hanya harus mendengarkan dan menuruti baik-baik semua perkataan si pengacaranya. Meskipun semua bukti telah menunjukkan bahwa Bu Lastri merupakan tersangka utama, namun dari hasil penyidikan yang terbaru ditemukan kalau ternyata terdapat sidik jari lain serta bukti tambahan yang kini ditemukan. Setelah Jordan dan Layla pulang dari menghadiri sidang, mereka berdua bersama-sama pulang untuk menemui Hansen yang kini berada di kantornya Jordan. Setibanya mereka di gedung AMKA, banyak pasang mata melirik ke arah keduanya. Namun Jordan yang tampaknya telah terbiasa menjadi pusat perhatian cuma menunjukkan sikap acuh tak acuh dan terus menyuruh Layla agar berjalan terus. Usai masuk ke dalam lift, dan naik menuju ke lantai dimana kantor Jordan berada, mereka berdua langsung disambut oleh asisten Jordan yang bernama Stefanie. "Pak, Pak Harr
Terakhir Diperbarui: 2024-04-06
Chapter: Bab 15| Perkembangan Kasus
Keesokan paginya, Layla bangun pada pukul delapan dengan tubuh sangat lelah. Ia terdiam lama di tempat tidur seraya melihat ke arah jendela dimana gordennya telah ditarik ke samping dan cahaya pagi masuk ke dalam kamar. Selain dirinya, dia tidak melihat keberadaan Hansen dimanapun. Lagi-lagi, dia terbangun sendirian di kamar pria itu. Hansen telah memberitahu Layla kalau nanti sahabatnya yang sekaligus pengacara itu akan menemuinya. Layla yang tak mau membiarkan orang itu menunggu dirinya lantas bangun dari tempat tidur lalu pergi mandi. Pada pukul sembilan, Jordan datang. Pria itu mengenakan setelan jas dan membawa tas kerja. Saat dia melangkah masuk ke rumah sahabatnya, ia mendapati seorang wanita yang akan menjadi klien yang mau dia bela sedang duduk di ruang tengah. Sendirian. "Halo, Layla" Layla langsung berbalik dan menyapa balik pada Jordan. Meski kelihatan gugup karena harus berhadapan dengan Jordan yang ia tahu tak menyukai dirinya, ia menyuruh pria itu agar duduk. "Sila
Terakhir Diperbarui: 2024-04-02
Chapter: Bab 14| Mulut Tanpa Filter
Saat Layla tiba di kediaman Hansen, pria itu telah pulang dari bekerja. Sekarang, sosoknya yang terlihat segar karena habis mandi sedang duduk di ruang tengah di lantai atas. Melihat suara langkah kaki dari tangga, sepasang matanya awas menatap si pemilik langkah. Begitu melihat kalau itu Layla, ia memanggilnya. "Layla, kemarilah." Layla sedikit terkejut karena panggilan Hansen. Sebab lampu utama tidak dinyalakan, dia tidak menyadari ada seseorang duduk di sana. Ia berjalan menghampiri pria tersebut. Setelah dekat, Hansen menunjuk ke sisinya agar wanita itu duduk di sampingnya. Patuh, dia pun mendekat. Yang mengejutkan, saat dia mau duduk, lengannya ditarik Hansen, membuat dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke depan.Bibir Hansen menyeringai senang. Dengan refleks yang tepat, ia menangkap Layla dan memeluknya erat. "A--apa?"Namun sebelum Layla berhasil mengeluarkan suara, mulutnya yang sedikit terbuka di cium pihak lain dengan agresif. Ia dicium dalam-dalam sampai saliva m
Terakhir Diperbarui: 2024-03-30
Akibat Satu Malam dengan Tuan Muda

Akibat Satu Malam dengan Tuan Muda

Merasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Mahendra memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Shena merasa bahwa bos di tempatnya bekerja tidaklah seperti yang dipikirkan orang lain. Ada rasa keberadaan yang cukup menakutkan dari pria dingin itu, yang mampu membuatnya merasakan senang sekaligus mendamba kasih sayangnya. Akankah Shena kalah dengan keadaan buruk yang menyudutkannya? Ataukah dia akan menerima takdirnya bersama dengan Mahendra?
Baca
Chapter: Extra Bab - Honeymoon
Mahendra menepati janjinya pada Shena. Ia membawa sang istri pergi ke banyak tempat yang memungkinkan wanita itu cukup bersenang-senang. Mereka bersepeda, berjalan-jalan memanjakan mata dengan pemandangan di sekitar yang nampak menakjubkan. Mereka juga melakukan tamasya di setiap kota-kota yang mereka jelajahi. Semua tempat mereka kunjungi. Basel, Bern, Lucerne, Jenewa dan terakhir adalah Zurich. Pada akhirnya, sebelum kota dataran rendah menjadi sibuk karena awal musim dingin, kedua pasangan itu pergi ke pegunungan di mana resort ski telah di buka. Saat mereka mencoba kereta gantung, Shena mendapat kejutan dari Mahendra berupa di daftarkannya sang istri ke salah satu Universitas swasta yang ada di Jakarta. Karena tak sanggup berpisah jauh, Mahendra memutuskan membuat Shena melanjutkan pendidikannya di kota Jakarta saja. "Aku sudah menyelesaikan pendaftarannya untukmu. Langkah selanjutnya yang harus kau persiapkan adalah mengikuti setiap tes bagi mahasiswa baru." Mahendra yang mene
Terakhir Diperbarui: 2023-10-31
Chapter: Extra Bab - Honeymoon
Shena menahan erangannya, berusaha mengalihkan perhatiannya pada apa pun yang dapat membawanya ke kesadaran semula. Namun sulit. Mahendra terlalu terampil menciumnya. "Tunggu, tunggu...." Shena menyela dengan suara serak. Digelengkannya kepalanya ke kiri dan kanan untuk menjauhkan lehernya dari kecupan bibir pria itu yang terasa dingin dan panas."Hum?" Respons pria itu masih sama, acuh tak acuh seolah melihat Shena agak kesusahan merupakan pemandangan nikmat buatnya."Aku perlu makan, Ya Tuhan, Sial! Aku lapar sekali!" Shena berseru keras, hampir jatuh lemas sebab beban berat di belakangnya. Kata-kata tak singkron pun di ucapkannya tanpa sadar. "Kau bisa melanjutkan makan, dan aku juga begitu." kekeh pria itu terdengar menyebalkan."Tapi ...."Keluhan Shena teredam ciuman menuntut lainnya di mulutnya yang terasa kebas. Padahal baru tadi malam mereka berhubungan intim, tapi pria ini seperti sedang kerasukan iblis cabul karena terlalu bersemangat di pagi hari. Walau dia juga menikma
Terakhir Diperbarui: 2023-10-31
Chapter: Suami Istri Bersenang-senang
"Aku lapar.""Kau lapar?" Mendengar sang istri berkata lapar, lenyap sudah kekesalannya. Ia menatap ke sisi meja yang ada di depan tempat tidur, di mana hidangan untuk makan malam mereka masih ada di sana, belum terjamah dan pasti sudah dingin pula."Kalau begitu aku panaskan dulu makanannya." ucap Mahendra seraya mengangkat Shena yang berbaring di atas tubuhnya.Shena menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak perlu di panaskan, kita bisa langsung makan saja." tolaknya lalu bangun dan duduk.Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari kardigannya untuk menutupi ketelanjangannya di balik selimut. Mahendra berdiri duluan, berjalan menuju ke pinggir jendela di mana mereka memulai dan membungkuk untuk mengambil kardigan merah. "Kardigannya sobek, tidak bisa kau pakai." ujarnya dengan seringai seraya menunjukkan kain compan-camping itu ke arah Shena."Aku sudah ingatkan kau agar jangan merobeknya, tapi kau tidak mendengarkan." balas Shena cemberut.Sebagai gantinya, Mahendra mengambil
Terakhir Diperbarui: 2023-10-24
Chapter: Kejutan Untuk Suami
"Hati-hati jalannya. Angkat kakimu seperti sebagaimana kau menaiki tangga di rumah." kata Shena di samping telinga sang suami."Masih jauh?" tanya Mahendra penasaran sekaligus lelah. "Sabar. Sebentar lagi kita sampai." jawab Shena sambil menggandeng lengan sang suami menaiki tangga satu persatu.Berjalan sambil ditutup matanya itu benar-benar tak enak sama sekali. Apalagi tadi, dia sudah tersandung kaki meja dan hampir jatuh terjungkang ke depan. Untung Shena langsung menariknya atau kalau tidak, sudah memar wajahnya dikarenakan terantuk lantai.Semuanya bermula dari setengah jam yang lalu. Di mana setelah mereka selesai menghabiskan waktu dengan menonton film, Shena tiba-tiba mengajaknya keluar.Awalnya dia tidak curiga sedikitpun akan permintaan mendadak sang istri, tapi setelah di pertengahan jalan Shena meminta agar kedua matanya di tutup dengan kain segala, ia mulai menaruh curiga bahwa sang istri pasti sudah merencanakan sesuatu untuknya. Dan tampaknya, dia tahu kejutan apa itu
Terakhir Diperbarui: 2023-10-24
Chapter: Pemotretan Keluarga
Askara melakukan sesi foto bersama dengan ayah dan ibunya untuk yang pertama kali. Sesi pemotretannya dilakukan di salah satu kamar tamu yang jarang digunakan, meski begitu tetap terawat dengan baik oleh para pembantu di rumah.Tanpa Shena tahu bahwasanya sekarang, sang suami telah berencana membangun rumah impian mereka yang diperkirakan akan rampung dalam satu tahun mendatang. Rumah mewah yang memiliki tiga lantai itu akan diberikan Mahendra pada sang istri tercinta. "Tidak masalah, Kek. Aku juga maunya memberikan hadiah untuk istriku." Sebelum sesi pemotretan dilakukan, pada pagi hari nan cerah pukul sepuluh, kakek dan bibinya berada di rumah. Tidak kemana-mana, karena hari itu juga hari libur. Selagi menunggu Shena selesai di dandani oleh MUA yang dibawa Angga, Mahendra diseret Rossa untuk membicarakan masalah pembangunan rumah baru itu."Lalu nanti bagaimana dengan rumah yang kakekmu berikan padamu?" tanya Rossa dengan kedua mata melotot. Tampak sekali kalau dia gemas dan mar
Terakhir Diperbarui: 2023-10-24
Chapter: Sukses Memberikan Hadiah
"I-ini apa artinya?" Shena bertanya bingung. Bolak balik Shena melihat pada Mahendra yang duduk di sampingnya, lalu beralih pada surat-surat kepemilikan restoran dan tanah itu yang mengatasnamakan dirinya. "Sejak kapan?" Pikir Shena. "Sejak kapan Mahendra mempersiapkan kejutan ini? Membeli restoran yang sangat ingin dia kunjungi?" "Bukankah ini terlalu berlebihan?" tanya Shena dengan tatapan bingungnya. Mahendra menautkan alisnya, "Berlebihan?"Wanita itu mengangguk, "Kau tak perlu membelikan aku ini. Aku-- aku hanya ingin melihat glass house itu saja karena kulihat di foto waktu itu bagus sekali tempatnya. Aesthetic. Dan kau---""Kau tidak mau?" "Ya?""Menerima hadiah dariku. Kau keberatan karena aku membelikanmu restoran ini?""Sejujurnya iya. Aku pikir tak usah ... Mahendra, tunggu. Kau mau ke mana?" Shena tersentak kaget melihat prianya beranjak bangun dari duduknya. Dilihat dari sisi wajah Mahendra yang mana rahangnya mengetat, ia langsung sadar telah melakukan kesalahan.
Terakhir Diperbarui: 2023-10-24
Anda juga akan menyukai
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status