Share

Akhirnya Sadar Bagian Dua

"Emh...." Shena mengerang begitu dia tak sengaja menggerakkan anggota badannya.

Khawatir mendengar suara itu, Mahendra mencondongkan tubuhnya ke depan, "Ada apa? Ada yang kau butuhkan? Atau merasa sakit? Beritahu aku dimana kau merasa tak nyaman, Shena."

Sakit? Seluruh tubuhku terasa sakit, batinnya lalu kembali memejamkan mata sebentar.

Sapuan tangan nan lembut kemudian membelai keningnya, membuat dia membuka mata dan di depannya, wajah Mahendra terpampang. Raut pria itu tampak cemas, frustasi, dan lelah. Dari jarak sedekat itu, dia dapat melihat dengan jelas jambang di dagu sang suami yang belum di cukur.

Ia ingin menyentuhnya, tapi tangannya terlalu lemah untuk di gerakkan.

"Mau minum?" tanya Mahendra lagi saat dilihatnya Shena hanya diam saja dan malah menatap lurus padanya.

Shena mengangguk.

Mahendra mengambil minum, menggunakan sendok untuk memberi Shena minum beberapa teguk. Ia juga mengolesi madu pada bibir sang istri yang kering.

"Terima kasih." ucapnya lirih.

"Aku mengantuk.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status