Share

Bab 87. Bantuan dari Juna

"Sebentar!" ujar Lia, lalu masuk.

"Bu!" panggil Audrey, yang masih penasaran.

Ibunya tak menyahut.

"Ada apa?" tanya Fandi.

Lia menggeleng sambil tersenyum. "Nggak papa. Tadi suster memberi tahu jadwal dokter yang mau mengobati penyakit Edwin. Mm, Ibu lapar, nih!"

"Di sini ada kantin, Bu," ujar menantunya.

"Tadi sebelum ke sini, Ibu lihat ada warung makan yang murah tapi kelihatannya enak. Ibu ajak Audrey ke sana, ya, Win?" sahut Lia.

"Oh, iya. Silakan, Bu."

Fandi menimpali, "Bapak belikan nasi goreng bungkus aja yang pedas, Bu. Kalau nggak ada, sate lontong aja nggak papa."

Istrinya mengacungkan jempol. "Oke. Siap, Pak!"

"Aku mau ikut Ibu dulu. Pesan apa, Mas?" pamit Audrey.

Papanya Dianti menjawab, "Iya. Hati-hati di jalan, Sayang. Teh hangat aja. Jatah dari rumah sakit udah dingin, nih."

"Baik. Assalaamu'alaikum," salam Audrey.

Lia berjalan mendahului, diikuti putrinya di belakang. Fandi dan Edwin kembali bercakap, dengan memilih obrolan yang ringan.

**

Lia dan Audrey berjalan men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status