공유

Bab 88. Terpaksa Meminjam Uang

Waktu terus berlalu. Kondisi Edwin semakin membaik, karena dokter mengobatinya secara telaten dan tepat waktu. Kini, Fandi dan Lia pulang ke rumah karena administrasi sudah selesai. Audrey juga merasa lebih kuat dalam merawat sang suami. Kadang, juga ditemani Hana saat ada waktu luang.

Sore hari selepas Salat 'Asar, Audrey membeli makanan di kantin, lalu dibawa ke ruang rawat inap Edwin.

"Kamu mau, Mas?" tawar Mamanya Dianti.

"Enggak, makasih. Masih kenyang, tadi abis makan jatah dari rumah sakit, kan? Kamu sendiri yang menyuapi," kata Edwin.

Audrey menyahut, "Baiklah. Aku makan, ya? Beneran nggak mau?"

Edwin menggeleng.

Tak lama kemudian, ada suster yang mengucap permisi sambil masuk ke ruangan itu.

"Maaf, Pak, Bu. Saya mau menginformasikan bahwa ada kekurangan administrasi yang harus dilunasi. Ini rinciannya," ujar perempuan berseragam serba putih itu, sambil menyerahkan secarik kertas kepada Audrey.

Jantung istri Edwin itu berdebar, saat membaca nominal demi nominal yang tertera.
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status