Share

Bab 72. Kemarahan Edwin

Edwin dan Audrey sudah berdiri di depan rumah Juna.

"Assalaamu'alaikum. Mama!" panggil Edwin, sambil memencet bel.

Juna dan Zofia keluar.

"Wa'alaikumussalaam. Ada apa?" tanya Juna.

"Maksudnya apa, Ma, menyuruh anak kami beli jajanan malam-malam begini? Memangnya nggak bisa beli di Go f**d?" kesal Edwin, memperlihatkan chat di ponsel Audrey.

Zofia tersenyum miring. "Kenapa? Kalian nggak suka? Dia cucuku dan pergi dengan motor yang aku beli. Jadi terserah, mau menyuruh apa!"

Juna hanya diam, membiarkan aksi istrinya.

Audrey menelan salivanya. "Ma, maaf, bukannya aku lancang. Namun, Dianti itu anak kami. Seharusnya Mama izin dulu ke Mas Edwin atau aku, sebelum menyuruhnya beli jajanan dan jam segini belum pulang."

Edwin mengusap wajahnya kasar. "Kenapa nggak minta aku aja buat beli jajanan itu, Ma? Nggak baik anak cewek keluar malam-malam."

"Tenang aja! Nggak bakal ada apa-apa. Wong dia perginya juga sama temen cewek. Dianti itu udah gede, remaja yang harusnya bebas dari aturan orang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status