Tiga hari setelah pertemuan dengan Ben dan John, Manthis pun memenuhi panggilan Bareskrim Polri di dampingi Amang Soleha SH, sahabat sekaligus pengacaranya, untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait beredarnya video mesum dia dengan Vena, Hana dan belakangan dengan super model Gerald.
Manthis di panggil setelah adanya laporan ke kepolisian yang dilakukan sebuah LSM yang merasa perbuatan Manthis yang merupakan idola remaja telah merusak mental anak-anak muda.
Setelah diperiksa hampir 5 jam, Manthis pun keluar dan sudah di serbu puluhan wartawan yang setia menunggunya.
Namun Manthis yang saat itu mengenakan topi, masker dan kacamata hitam menyerahkan semua pertanyaan para wartawan ini kepada pengacaranya, Amang.
“Klien saya dalam hal ini adalah korban…kami akan mempolisikan pihak-pihak yang selama sengaja berkomplot untuk menjatuhkan klien saya ini!” tegas Amang.
“Bangg…jadi benar donk pemeran video mesum ini klien abang, penyanyi Manthis de Jong?” berondong puluhan wartawan lagi. Manthis yang berada di belakang Amang tetap diam, dia tidak menjawab pertanyaan itu.
“Itu nanti polisi yang akan mengumumkan, saat ini klien saya masih berstatus saksi belum tersangka. Kami juga sudah melaporkan balik ke polisi, yakni terkait adanya dugaan konspirasi penyebaran video yang menyudutkan klien saya…udah dulu yaa, sementara itu jawaban kami!” Amang dan Manthis di kawal 5 orang langsung pulang dan naik mobil yang dari tadi sudah stanby, meninggalkan puluhan wartawan yang belum puas dengan jawaban Amang, apalagi Manthis terus bungkam, tak mau bicara dengan wartawan.
Besoknya Vena di panggil polisi, lalu berturut-turut Hana dan terakhir Gerald, selama 4 hari ke empat selebritis ini hadir memenuhi panggilan polisi dan semuanya masih berstatus saksi.
Satu hal yang tak di sadari Manthis, ke tiga wanita cantik ini setelah di wawancara wartawan, malah ketawa-ketawa saja saat berada dalam mobil.
Acting mereka yang seolah-olah jadi korban dari tersebarnya video dewasa itu malah menimbulkan simpati dari nitizen, sehingga hujatan dan dukungan saling bersaing setiap hari.
Namun khusus terhadap Manthis kebalikannya, dia bak seorang pesakitan, Manthis di katakan lelaki penjahat wanita, tak cukup hanya satu malah tiga sekalian wanita yang dia perdaya.
Manthis kini dalam titik terendah dalam karirnya, sudah lebih dari 90% endorsmen yang memutus kontrak kerjasamanya.
Bukan hanya itu, tour 50 kota plus launching album ke III The Stollen’s juga terancam gagal total, Produser Ogong Lee sampai ngamuk-ngamuk mengetahui hal ini.
Ray sebagai leader The Stollen’s terpaksa menangguhkan semua jadwal serta latihan-latihan group bandnya ini.
Ray beralasan lebih baik Manthis konsentrasi dulu pada kasus hukum yang menimpanya, Ray membebaskan Ben dan juga John bersolo karir untuk sementara. Di sisi lain, Ray juga mempunyai banyak proyek pribadinya, dia sedang sibuk membenahi PH nya, untuk membina talenta-talenta muda serta group-group music baru.
Hampir 2 bulan berita tentang Manthis dan tiga seleb wanita ini memenuhi jagat hiburan tanah air. Bahkan koran luar negeri juga ikut memberitakan kasus yang benar-benar sangat menghebohkan ini.
Karena sebagai idola remaja, popularitas Manthis De Jong sedang berada di puncak karir bersama group bandnya.
Bulan ke tiga setelah heboh, status Manthis pun berubah jadi tersangka, polisi langsung menahan penyanyi muda ini, sesudah di panggil kembali Bareskrim Polri, polisipun juga langsung adakan confers ke wartawan terkait penetapan Manthis sebagai tersangka. Manthis di perlihatkan ke wartawan dengan berpakaian oranye, wajahnya di tutupi topi dan masker perawat. Sementara Vena, Hana dan Gerald tetap berstatus saksi dan korban.
Jeje sang manajer ngondek ini tertawa terbahak-bahak melihat tayangan TV yang memperlihatkan Manthis tertunduk saat di tetapkan kepolisian sebagai tersangka. Diam-diam dia bahkan mengadakan pesta bertiga dengan wanita ini, yang ternyata semuanya anak asuhnya.
“Duehhh akhirnyaaaa suksess nekkkk…ye-ye semua sekarang siap-siap kebanjiran orderrr, endorse-endorse sekarang pada antri make jasa kalian!” Jeje dan ke tiga wanita ini cantik ini tertawa kesenangan.
Jeje tak pernah menduga, Amang yang memiliki link di kepolisian, diam-diam mulai menyelidiki keterlibatannya dalam kasus ini. Amang menduga masalah ini sangat terdesain cukup rapi dan ada dugaan Manthis yang jadi kliennya sengaja di jebak.
Sebagai orang yang lama ikut Manthis dan kenal dengan sosok manajer ngondek ini, Amang tentu menaruh curiga dengan Jeje dan ia memutuskan menyewa seorang detective swasta atas persetujuan Manthis. Dan temannya di kepolisian itulah yang merekomendasi sang detective swasta tersebut untuk terus memantau Jeje, Vena, Hana dan Gerald.
Namun ada yang aneh, Gerald terlihat sering muntah-muntah saat mereka pesta-pesta begitu, tapi semua mengira muntahnay Gerald karena kebanyakan minum wine. Inilah kelak yang membuat hubungannya dengan Manthis berbeda dengan Vena dan Hana.
*****
Sesuai pesan Amang Soleha SH, Manthis pun sengaja tak mau berbelit-belit memberikan keterangan, dia secara terbuka kepada penyidik kepolisian mengakui sebagai pemeran di video dewasa itu.
Inilah salah satu pertimbangan kelak yang membuat hukumannya bisa lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut. Setelah di tahan selama 20 hari, berkas Manthis pun di serahkan ke kejaksaan untuk menghadapi persidangan dan tuntutan JPU.
Tak henti-hentinya wartawan terus memburu Manthis, sudah tiga kali sidang PN sampai-sampai harus memanggil kepolisian untuk menjaga pengadilan, saking membludaknya warga yang penasaran ingin menyaksikan sosok Manthis De Jong ini.
Vena, Hana dan Gerald di panggil sebagai saksi, Hakim dan JPU memutuskan pada sidang ke II dan III yang merupakan pemanggilan saksi, jadi sidang tertutup, untuk menghindari membludaknya warga menyerbu pengadilan.
Dengan acting yang sempurna, ketiga wanita cantik ini sangat pintar mengelabui Hakim dan JPU, yang mengisyaratkan mereka tak tahu soal peredaran video itu, yang mereka ingat hanyalah merekam adegan itu untuk kepentingan pribadi saja.
Mata Manthis sampai berkilat saking marahnya melihat acting ketiga wanita ini, terutama Vena dan Hana, sementara Gerald terlihat lebih kalem.
Sidang ke 4 merupakan sidang vonis, sebelumnya Manthis di tuntut JPU 5 tahun penjara, ke tiga personel The Stollen’s hadir menyaksikan sidang itu. Wajah Ray terlihat sangat kesal dan marah dengan Manthis ini.
Pembacaan tuntutan lumayan lama, hampir 1,5 jam, tiga hakim yang ikutan mendadak popular karena menyidangkan public figure ini, harus bergantian membacakan duplik vonis pada Manthis.
Manthis tak sadar, dari tadi ada seorang bule cantik yang umurnya sekitar 29 tahunan terus mengikuti sidangnya sejak awal.
Dia duduk dengan tenang dan matanya lurus menatap wajah Manthis yang kini sudah memangkas rambutnya lebih pendek. Kumis dan jambang Manthis terlihat makin panjang, selama di tahanan dia sengaja memanjangkannya dan sengaja tak mencukur.
“Maka sesuai undang-undang yang berlaku, kami tiga hakim memutuskan, memvonis saudara Manthis De Jong, dengan hukuman penjara 3 tahun, potong masa tahanan!” lalu hakim pun mengetuk palu tiga kali, tanda sahnya vonis buat Manthis.
Vonis itu lebih ringan 2 tahun dari tuntutan JPU, alasan hakim selama persidangan Manthis bersikap sopan, masih muda, belum pernah di hukum dan tidak berbelit-belit memberikan keterangan. Inilah yang jadi pertimbangan hukumannya lebih ringan 2 tahun. Itu juga sesuai dengan saran dan pesan Amang Soleha SH, yang tak ingin sahabatnya ini di hukum berat.
Saat di giring ke mobil tahanan untuk di bawa ke penjara dan di kawal 5 orang dari kejaksaan, Manthis berselisihan dengan tiga sahabatnya ini.
“Kamu ku pecat sebagai vocalis…!” desis Ray dengan wajah dingin. Ben dan John yang mendengar ucapan Ray hanya bisa terdiam. Mereka tak bisa menyalahkan Ray yang sangat marah dengan ulah Manthis ini.
Sebab gara-gara Manthis, semua jadwal The Stollen’s berantakan, bahkan kini endorse sudah hampir 90% menarik diri, tidak mau lagi memakai jasa mereka. Kecuali ketiganya melepaskan embel-embel The Stollen’s.
Manthis sendiri hanya menunduk, dia tak menjawab ucapan sahabatnya yang sedang murka ini, dia sudah hapal karakter Ray, tak ada gunanya berdebat. Manthis juga sadar, berkat Ray lah dia bisa seperti sekarang ini.
Begitu sampai di halaman ke pengadilan, ratusan wartawan yang sudah sejak awal sidang bergerombol menanti, langsung menyerbu Manthis yang sedang di giring ke mobil tahanan.
“Bang Manthis…gimana perasaan abang setelah di vonis 3 tahun, apakah abang akan banding?” tanya wartawan yang terus berdesakan mendekatinya, hingga 5 petugas dari kejaksaan kelabakan menjaganya.
“Saya serahkan semua pada lawyer saya, Bang Amang Soleha, silahkan kalian tanya dia!” sahut Manthis pendek.
“Bang katanya abang sudah di pecat sebagai vocalis The Stollen’s…apakah abang akan solo karir kelak?” berondong wartawan lagi. Manthis yang sudah berjalan, lalu berbalik dan menoleh ke wartawan yang bertanya tadi.
“Saya akan jalani hukuman dulu, soal ke depannya, liat saja kelak!”
“Pertanyaan terakhir bang…benarkan ke tiga artis yang ada di video itu, semuanya pacar abang?” pertanyaan ini sukses kembali membuat Manthis harus membalikan tubuhnya kembali, padahal sudah dekat mobil tahanan, 5 petugas dari kejaksaan terlihat juga memberi kesempatan pada Manthis, untuk menjawab pertanyaan itu, agaknya mereka juga penasaran dengan ‘Don Juan’ satu ini.
“Ketiganya bukan siapa-siapa…hanya happy fun, cinta satu malam…tak ada yang special…!” Manthis pun bergegas masuk mobil tahanan, jawaban Manthis langsung bikin heboh semua wartawan, tak lama kemudian jawaban itu justu jadi headline di mana-mana.
Ini sekaligus menandakan ketiga artis itu nilainya jatuh, karena mereka ibaratnya hanyalah wanita yang tergila-gila dengan Manthis, sedangkan Manthis hanya menganggap mereka mainan saja.
Manthis sengaja memberi jawaban menohok ini, karena saat sidang dia muak melihat ketiga artis ini berakting sangat sempurna. Seolah-olah jadi korban, padahal selama mereka dekat, bukan dia yang ngotot ngajak berkencan, justru ke tiga artis inilah yang mengejar-ngejar dia.
Manthis pun di bawa langsung ke Lapas, sebagaimana prosedur yang berlaku di sana, dia juga tak memperoleh ke istimewaan apapun.
Dia ditempatkan satu sel dengan 5 orang tahanan dengan masalah hukum yang berbeda-beda. Manthis hanya bisa duduk termenung setelah kini berada dalam tahanan, teman-teman se tahanannya hanya memperhatikan dia.
Saat tiba waktu sholat, Manthis kaget ketika seorang tahanan yang terlihat berwajah teduh dengan jenggot panjang menowelnya.
“Anak muda…apapun kesalahan kamu, bersyukurlah, Allah sedang menyayangimu, ke sini bukan di hukum, tapi sarana untuk memperbaiki diri. Ayoo kita ambil wudhu dan sholat berjamaah di tahanan ini, sudah masuk waktu ashar ini,” kata lelaki itu tersenyum ramah.
Manthis menatap wajah teduh itu, diapun mengangguk dan bergantian ambil wudhu dengan tahanan yang lain.
Kini diapun bersama 5 tahanan lainnya, sholat berjamaah di sel sempit itu. Setelah sholat, Manthis pun akhirnya berkenalan dengan ke 5 nya.
Yang tadi mengajaknya sholat mengenalkan diri dengan nama Arman, dia lebih akrab di sapa Ustad, karena memang latarnya seorang mantan anak pesantren, yang mengejutkan, Ustad Arman ternyata di hukum sangat lama, yakni semula seumur hidup, tapi akhirnya di rubah jadi 20 tahun penjara karena dapat remisi, Ustad Arman dianggap berkelakuan baik selama dalam lapas
Bahkan dia dianggap sebagai orang yang dituakan, karena selalu jadi imam dan jadi khatib saat Sholat Jumat.
Dia juga sudah sangat di kenal semua sipir serta Kepala Lapas dan tak masalah sewaktu-waktu ia keluar dari sel dan bercengkrama dengan penghuni lapas lain serta para sipir itu sendiri, Ustad Arman kini sudah 18 tahunan mendekam di penjara Lapas ini.
“Aku kabur mau kemana juga, orangtuaku sudah tiada, anak tunggalku tinggal dengan saudaraku di Kalimantan dan kini mungkin sudah dewasa seumuran kamu Manthis!” Ustad Arman lalu bercerita latar belakang kenapa dia di penjara sangat lama.
“Aku dulu luar biasa khilafnya…saat muda telah membunuh istriku dan selingkuhannya!” cerita Ustad Arman.
Ustad Arman yang kini berusia 55 tahun mengisahkan, saat itu dia baru pulang dari berjualan pencok manis di pasar. Sampai di rumah, dia kaget bukan main memergoki istrinya justru berselingkuh dengan seorang pria di kamar tidur mereka, yang ternyata tetangganya sendiri.
“Tetanggaku itu bukannya takut, justru menantang aku duel, aku yang kadung emosi tentu saja marah bukan main, pisau yang biasa aku gunakan untuk dagang pencok manis aku tusukan berkali-kali ke tubuhnya. Istriku yang ternyata sudah lama selingkuh dengan pria jahanam itu, justru membelanya, akupun makin kalap, akhirnya ku tusuk juga sekalian, yang mengakibatkan keduanya mati di tempat. Aku tak melarikan diri saat polisi datang, aku menyerahkan diri!” cerita Ustad Arman.
Istrinya tega berselingkuh, karena si tetangga itu sering menghadiahi uang dan perhiasan, sehingga istri Arman tergoda dan terjadilah perselingkuhan tersebut, istrinya tak tahan hidup sederhana dan matrealistis, dulu menikah dengan Arman karena di jodohkan. Karena mantan mertua Arman menganggap ia anak baik lulusan pesantren.
Tetangga Arman memang memiliki harta berlebih, karena seorang makelar tanah serta jual beli mobil bekas, sebetulnya sudah lama Arman curiga dengan istrinya yang punya perhiasan dan juga sering belanja baju-baju bagus, bahkan make upnya makin menor.
Setiap kali Arman bertanya, istrinya selalu beralasan itu warisan dari orang tuanya. Arman yang pagi sampai sore jualan ke pasar sebagai pedagang pencok manis saat hari nahas itu, pulang lebih cepat karena dagangannya habis.
Di penjara Ustad Arman lama baru bisa menerima kenyataan pahit itu, Arman akhirnya sadar dan mulai bertobat, saat berkenalan dengan napi yang ternyata mantan teroris yang juga sadar dari kekeliruannya selama ini.
Dari dialah Arman sering dinasehati hingga akhirnya makin mendekatkan diri kepada Allah, lalu Arman selalu sholat tobat dan menyesali perbuatannya.
“Seharusnya dia ku ceraikan saja dan aku mencari wanita lain yang lebih baik, buat apa aku mempertahankan wanita seperti itu. Tapi ya sudahlah, semua sudah terlanjur, tapi aku bersyukur di sini aku justru makin dekat dengan Allah, dulu saat masih di luar dan jualan pencok, sholatku bolong-bolong!” kata Ustad Arman sambil tersenyum.
*****
BERSAMBUNG
Empat tahanan lainnya rata-rata karena karena pencurian dan merampok, rata-rata di hukum 5 sampai dengan 7 tahun penjara dan semuanya sudah berada di Lapas lebih dari 3 tahunan.Ketika mereka bertanya Manthis masuk ke Lapas ini karena kasus apa, Manthis akhirnya jujur kalau dia seorang public figure dan terjebak masalah nafsu yang tak mampu dia tahan.Mereka semua tertawa dan bilang wajar saja, karena wajah Manthis memang tampan dan manis, sehingga banyak di gilia kaum hawa. Ustad Arman malah bilang, itu sebetulnya ujian bagi orang yang memiliki kelebihan seperti Manthis ini.“Wajah ganteng dan mempunyai kelebihan ekonomi seperti kamu itu, itulah ujian sesungguhnya, kalau kamu tak bisa memperbaiki kelakuanmu, maka akan jadi malapetaka bagi kamu dan orang lain kelak,” nasehat Ustad Arman pada Manthis.Sehari setelah di lapas, dia dikunjungi Nadu, Manthis lalu minta Nadu membeli sembako, rokok dan juga makanan ringan di kantin yang terdapat di L
Setelah satu tahun menjalani hukuman, Amang Soleha datang dengan kabar yang sangat mengejutkan bagi Manthis. Hasil penyelidikannya bersama detective yang di sewa selama ini membuahkan hasil.Vena, Hana dan Gerald dijadikan tersangka dengan tuduhan sengaja membuat video mesum dan Manthis yang tak menyadari ha itu jadi korban, mereka lalu menyebarkannya dengan seorang oknum wartawan yang juga ahli IT.“Tujuannya jelas, yakni ingin mendongkrak popularitas, dan yang jadi otak dari semua itu adalah manajer mereka si Jeje. Semuanya kini sudah di tahan di Bareskrim Polri, saya yang melaporkan mereka dengan barbuk yang komplet!” Manthis hanya terhenyak setelah Amang mengisahkan kronologis itu, Ia tak menduga kalau mereka setega itu mengorbankan dan menghancurkan karirnya, dengan tujuan mendongkrak karir mereka sendiri. Gigi Manthis sampai berbunyi gemerutuk saking marahnya, saking kesalnya dia sampai memukul dinding beton, hingga tangannya memerah.
Selama 1 mingguan lebih Manthis hanya tinggal di rumah, dia tak berniat kemana-mana, undangan talk show atau wawancara di TV dia tolak. Manthis sengaja melakukan itu, selain untuk intropeksi diri, dia juga mulai memilah-milah lagu mana yang akan dia rekam sebagai singelnya kelak.Ketika iseng-iseng Manthis membuka IG Sheila, dia tersenyum dan tak kaget saat sang kekasih ini terlihat berfoto mesra dengan seorang pria tampan.“Hmmm…inilah akhirnya…selamat tinggal Sheila, moga kamu bahagia dengan kekasih barumu!” batin Manthis, sekaligus dia memblok IG kekasihnya ini.Setelah itu, dia juga iseng membuka IG Anita, kali ini Manthis kaget melihat sang mantan kekasih ini sudah berkerudung, yang membuat dia kaget, sang mantan ini berpose dengan seorang anak kecil laki-laki yang tampan, tapi tak terlihat foto suaminya.“Mungkin dia tak ingin mengekpos suaminya…!” ucap Manthis lirih. Namun IG Anita tidak dia blok seperti
Ditemani Stefani, Manthis berkunjung ke rumah Sofia kakaknya yang ternyata sangat mewah, Stefani langsung akrab dengan dua anak Sofia yang bule abis.Tak bosan-bosannya Stefani menggendong si bungsu yang bak boneka barbie, lucunya dia malah bisa Bahasa Indonesia, walaupun agak cadel dan kadang nyampur Bahasa Belanda.Melihat Kathy, anak Sofia ini, Stefani teringat adik kandung beda ibu, baby Cilla di Jakarta, saat liburan yang lalu, baby Cilla bahkan selalu bobok dengan Stefani saking lengketnya.“Pacar kamu yaa...?” tanya Sofia pada Manthis, sambil menatap Stefani yang sedang bercanda dengan anaknya.Manthis langsung menggeleng dan bilang kalau Stefani itu adik kandung Raymand, leader The Stollen’s.“Ohh gituuu…kirainn…tapi anaknya baik…supel suka bercanda, suka anak kecil lagi…dekatin ajah, kayaknya cocok sama kamu!” bujuk Sofia. Gara-gara bujukan Sofia inilah, Manthis kini benar-benar mem
Selama semingguan Stefani dan Manthis memanfaatkan waktu untuk jalan-jalan menyusuri Kota Amsterdam. Salju yang turun tipis membuat keduanya selalu mengenakan jas tebal dan topi serta sarung tangan plus sepatu boot, agar tidak terlalu dingin.Kadang Stefani keluar manjanya, namun Manthis tetap menganggap Stefani bak adik yang harus di jaga dan di sayang. Tanpa di sadari keduanya, api asmara sudah mulai menerpa, setelah satu bulan penuh bersama.Manthis pun memperpanjang liburannya hingga dua bulan ke depan, kini mereka selalu memanfaatkan waktu untuk jalan-jalan ke kota-kota lainnya seperti Rotterdam, Leiden, Utrecht, Maastricht, hingga ke ibukota Belanda, Den Haag.Walaupun mereka selalu tidur di kamar dan ranjang yang sama, namun selama itu pula Manthis dan Stefani tak pernah lebih dari sekedar berpelukan ataupun hanya sekedar ciuman di dahi, tanda sayang kakak pada adiknya.Stefani pun kembali aktif kuliah, Manthis memanfaatkan waktu untuk mencipta lag
Rakyat kita punya kebiasaan, gampang menghujat, tapi gampang pula melupakan, begitu juga yang menimpa Manthis de Jong.3,5 tahun yang lalu dia luar biasa di hujat dan di bully, Manthis di sebut penjahat wanita dan ‘Don Juan cap biawak’.Kini hujatan dan bullyan itu menghilang berganti dengan pujian dan juga sanjungan, ketika Manthis kembali merilis single kedua dan ketiganya sekaligus yakni, “Ketika Cinta Harus Bersabar’ dan ‘Akankah Berakhir Bahagia’ semua lagu itu bersumber dari inspirasi hubungannya dengann Stefani.Uniknya, dua lagu itu di bantu dua sohibnya, Ben dan John, single ini sekaligus menandakan Manthis makin mantap bersolo karir.Dua bulan sejak pulang dari Belanda, tawaran show berdatangan ke Manthis, dan dia pun sibuk membagi jadwal, endorse-endorse yang 4 tahunan lalu menjauh, kini kembali antri meminta tanda tangan Manthis.Bahkan lagunya Love and Dear telah di jadikan sountrack sekaligus judul
Tiga hari sebelum Stefani balik ke Belanda, Manthis kembali bertemu dengan kekasihnya ini, kembali di kafe milik Ben. Makin tenarnya Manthis di jagat hiburan tanah air, atas saran Ben dan John, keduanya sementara di minta menghindar dulu bertemu di tempat yang bisa membuat heboh, terutama keluarga Stefani. Manthis dengan blak-blakan ingin melamar Stefani, namun saat Manthis bercerita tentang masa lalunya, Stefani ikutan terdiam. “Iya…Stef juga ga berani ngomong Bang…takutnya papah dan mama tak setuju, di tambah lagi Ka Ray marah-marah gitu!” kata Stefani lirih. “Terus apa langkah kita sekarang Stef…?” Manthis menatap wajah Stefani yang terlihat bingung dan galau. “Kita ga usah buru-buru dulu bang…apa boleh buat, lagian hubungan kita juga masih baru, terus abang sekarang sedang sibuk-sibuknya menata karir lagi. Di tambah kuliah Stef juga masih 2 tahunan lagi baru kelar!” Manthis mengangguk dan akhirnya keduanya berpelukan di kafe itu. K
“Tapi aku sengaja tak memberitahu dia, sudahlah, kita pulang yuks, sudah hampir malam ini!” Sanjoto langsung menggendong Bryan. Dia sangat menyayangi anak sambungnya ini dan sejak menikahi Anita, dia sudah akrab dengan Bryan. Sanjoto tidak cemburu, karena sejak awal Anita sudah terbuka, kalau dia dan Manthis sudah lama berpisah dan anak itu walaupun anak biologis Manthis. Tapi Anita bilang kelak kalau Bryan sudah dewasa, dia baru akan memberi tahu anaknya, siapa ayah biologisnya. Anita sendiri saat ini sedang mengandung 1,5 bulan, sehingga perutnya belum begitu keliatan besar. Diam-diam Manthis sangat penasaran dengan Bryan, anak Anita dan Sanjoto itu. “Apakah dia sebelumnya pernah menikah sebelum dengan Sanjoto, karena wajah Bryan tak ada mirip-miripnya dengan Sanjoto?” batin Manthis. Manthis lalu membuka smartphone dan menatap wajah Bryan yang ada di I* Anita, semakin lama dia menatap Manthis makin mengerutkan dahinya, karena
James tertawa sambil mengangguk, sambil jalan menuju mushalla yang ada di cottage itu, James bercerita kalau dia sudah tertarik mualaf sejak 10 tahunan yang lalu, tapi mantap mualaf 3 tahunan yang lalu setelah melihat orang rame sholat Idul Fitri dan COVID-19 merebak, di mana harus cuci tangan dan kaki yang bersih, sehingga James pun memantapkan hatinya. Ternyata Sheila, ibunya sangat mendukung, termasuk Andrew, ayah sambungnya, apalagi James sudah dewasa dan tentu sudah matang berpikir. James kini setiap hari melihat Kania syuting dan setelah syuting keduanya sering jalan berdua, hingga tak terasa syuting 5 harian kelar dan Kania harus bersiap pulang kembali ke Jakarta. James yang bersikap dewasa kaget saat Kania mengatakan kini banyak menerima job film, sehingga sering meninggalkan rumah. James pun memberi nasehat ke wanita jelita yang makin matang ini, agar jangan lagi ambil semua job film atau iklan. “Kasian Aji, dia butuh kamu Kania, apalagi ini masa-masa perkembangan dia!”
“Tak apa Mas Rafsa…nama saya Tikno, saya malah tak mengira malam ini bisa melihat langsung acara hebat ini, tak bakal saya lupakan seumur hidup, selamat yaa buat Mas Rafsa dan Mba Stella, moga secepatnya menikah dan punya anak-anak yang tak kalah ganteng dan cantik seperti papa dan ibunya ini!”Rafsa lalu memanggil Tarot sopir pribadinya, dan minta diambilkan tas kecil, tak sampai 10 menitan Tarot balik lagi, Rafsa lalu mengambil selembar cek, yang sudah bertuliskan angka uangnya di sana.“Pa Tikno, saya tak bawa uang cash, ini selembar cek sebesar 50 juta, bisa bapak uangkan kapan saja, bawa saja ke bank yaang tertera di cek itu…!” Tikno hampir terlonjak kaget, tak mengira akan dapat cek senilai fantastis bagi ukurannya. Tapi bagi Rafsa itu angka yang sangat kecil.Setelah menyalami Rafsa sampai tangannya dan juga tangan Stella di cium, lalu Rafsa mengenalkan ke ayah bundanya, Tikno sampai minta foto selfie, karena dia meng
Setelah adegan romantis itu selesai di putar, di mana Rafsa terlihat mencium dahi Stella, Mami Stefani tersenyum dan terlihat puas.Dia tak memperdulikan bagaimana dua sejoli itu saling lirik dengan wajah bak udang rebus, malu tak terkira, kenapa sampai di putar adegan itu dan di tonton ratusan orang, suara suit-suit terdengar, hingga kedua sejoli ini makin malu.Rafsa dan Stella tak menyangka kalau ada yang diam-diam merekam dan saat ini di tatap ratusan undangan.Kini semuanya butuh jawaban, apa maksud di putarnya adegan romantis itu, di acara ultah sang crazy tampan ini.“Nahh para undangan semua…malam ini saya ingin mengumumkan, di ultah Rafsa De Jong yang ke 27 tahun, dia akan kami tunangkan dengan kekasihnya yang ada di sampingnya ini dan pernikahan pun akan segera di gelar secepatnya!”Maka riuhlah semuanya, tak mengira kalau dua sejoli itu malam ini akan bertunangan. Banyak yang kaget, terutama keluarga Manthis de Jong, k
Di tata dengan sangat mewah, membuat semua tamu undangan yang terlihat berjalan menyingkir kaget, tak mengira ada motor nyelonong masuk ke rumah ini.Bagaimana tak kaget, kenapa ada motor ojek daring bisa nyelonong masuk ke rumah mewah dan eksklusife ini, ini sama dengan cari penyakit.Tapi saat melihat Rafsa di boncengan motor online itu semua tertawa, mereka kini mulai bercanda, kalau di crazy rich tampan itu sedang bikin sebuah pesta kejutan.“Dasarrrr, si crazy rich ternyata yang bikin ulah, ada-ada saja kejutan di ultahnya kali ini, tapi aseek juga nih, jadi penasaran, apalagi kejutan yang akan dia buat!” ungkap tamu-tamu berpakaian perlente dan juga para ART yang terlihat sibuk hilir mudik melayani tamu-tamu undangan.Motor ojek online berhenti tepat di tengah-tengah taman dan tak jauh dari panggung kecil yang di tata sedemikian rupa, sehingga Rafsa sukses menjadi pusat perhatian, semua kaget hingga terdiam, termasuk pemain musik, tak me
Desy pun melayani dengan baik Stella dan Rafsa, Stella tanpa sungkan kembali mengajak Desy bercakap-cakap dan bilang jodoh banget ketemu lagi dengan pramugari cantik ini.Rafsa hanya tersenyum melihat calon istrinya ini bercakap akrab dengan Desy. Keramah tamahan Stella membuat Desy kagum dan makin hormat pada Stella yang dianggapnya wanita berkelas yang sangat ramah.Sebagai pramugari, Stella bisa menilai penumpang-penumpang nya yang tajir melintir, ataupun pura-pura tajir.Desy hapal semuanya, sehingga rasa hormatnya langsung tinggi pada Stella, termasuk Rafsa yang terlihat cool serta tak genit dan tetap bersikap wajar.Sesampainya di bandara, keduanya berpisah, Rafsa langsung pulang ke rumah, saat Rafsa ingin mengantarnya pulang, Stella langsung tertawa dan bilang mending Rafsa segera menemui ke tiga orang tuanya untuk melamarnya segera.“Ingat jangan kelamaan atau calon ibu anak-anakmu ini akan di lamar orang lain!” kelakar Stella d
Stella lalu turun dari panggung kecil dan berjalan perlahan menuju Rafsa yang sedang berdiri dan merentangkan tangan bersiap memeluk gadis yang sudah meruntuhkan hatinya ini.Stella lalu memeluk pemuda ini, tepuk tangan makin membahana, saat tubuh bak model ini tenggelam dalam pelukan pemuda tampan bertubuh atletis ini.“I Love so much…!” bisik Rafsa.“Love youu to…!” bisik Stella.Stella merenggangkan pelukan dan menatap wajah Rafsa yang tersenyum kecil dan terlihat mata pemuda itu agak berkaca-kaca, terharu cintanya tak lagi bertepuk sebelah tangan.Mereka tak sadar kelakuan mereka masih disaksikan puluhan pengunjung yang terus bertepuk tangan dan diam-diam ada yang merekam adegan romantis ini dan hanay hitungan menit tersebar di media sosial dan tentu saja ada yang kaget melihat adegan romantis ini, siapa lagi kalau bukan Mami Stefani dan Mami Gerald, yang mengirimkan rekaman itu ternyata Kiki, kakakny
“Heiii tomboy, dengarin yaa, tiga bulan lagi aku dan Rina akan menikah!” sahut Sohai.“Apaa…kapan kalian jadian, setahuku kamu kan suka gonta ganti pacar ngikutin gaya sahabat elo si Rafsa, kok bisa-bisanya akan menikah dengan sahabatku, jangan-jangan kamu pelet yaa?” ceplos Stella yang tentu saja kaget, tak menyangka dua sahabatnya ini malah akan menikah, padahal tak terdengar pacaran.“Sembarangan mana ada pake pelet, namanya juga jodoh tomboiiii, pokoknya pas resepsi kamu wajib hadir yaa, awas kalau nggak datang, gua coret lo jadi sahabat bini gua ini!” sahut Sohai cengengesan, bahkan dia langsung mencium pipi Rina.“Ehhh sahabat elo si Rafsa dah tahu belum..?”“Tau donkk, dia sama kayak kamu, kaget, tapi setelahnya janji akan datang ke pernikahan dan resepsi kami, dia malah mau ngasih kado rumah lohh, nggak rugi gua punya sahabat he-he-he!” ceplos Sohai lagi, Rina hanya tertawa saja me
Rafsa masih terdiam dan menatap pintu itu dengan nanar, tanpa Rafsa sadari, Stella bersandar pada dinding pintu tersebut, dia tersenyum sendiri.Ia lalu berlari ke kasur dan langsung memvidcal sahabatnya Rina yang berada di Jakarta.“Benarann….kalian se hotel yaa di Singapura, jangan-jangan udah belah duren nihh!” sahut Rina sambil tertawa berderai di vidcal itu.“Enakk ajee, gue bukan elo kalee, gue masih ingat lah, ga bakalan mau gue pecah sebelum menikah!”“So…kapan nihh kalian nikah, kan tadi kamu bilang barusan di lamar!”“Ntar ajahh, biarkan dia makin cinta!”“Eitttsss….hati-hati ntar nangis bombaiiii lagi kalau Rafsa dengan yang lain, udah kalian cepat-cepat pulang dan segera menikah, bereskan!”“Tenang ajahh, biarkan Rafsa terus mengejarku…aku hanya ingin menyakinkan hati, anggap tes buat dia!”“Lhaaa pakeee tes seg
“Hmmm…kalau nggak enak pesananku ini, ya udah sono kamu pesan sendiri, biar pelan-pelan aku makan ini, songong amat sihh, makanan enak gini dibilang tak enak!” sungut Stella sambil mengaut sayuran, Stella memang agak vegetarian, sehingga badannya tetap langsing bak model dan mengeluarkan aroma yang harum, dan tadi sempat membuat pemuda di depannya ini makin senewen di buatnya.“Pemarah banget sihh…tau nggak kenapa tak enak!”Stella langsung mengangkat wajahnya. “Iya kenapa tak enak?”“Karena kemanisan wajah kamu hilang, hingga makanan ini hambar…senyum donk, dan ceria, masa kita makan diam-diaman ajee?”“Anjriittt…gue di gombalinnn, basiiii tauuu!” kini Stella terbahak. Rafsa kini tertawa kecil.Stella langsung mengambil ampal daging bulat dan melemparkan ke wajah Rafsa, tapi luput, karena Rafsa mampu menghindar.“Kamu memang buaya cap biawak, hampi