Share

Bab 92

"Huk ... uhuk ...." Nabila terjatuh ke tanah, alas sepatunya menciptakan goresan hitam di permukaan.

Tangannya menutupi bagian bawah tenggorokannya, berusaha memukul-mukul agar pil itu bisa keluar.

Namun, usahanya sia-sia.

Yohan dengan mantap mendarat di hadapnya, jubahnya tertiup angin membuat sosoknya tampak misterius.

Matanya yang dingin menatapnya dengan dalam.

"Aku tahu kemampuanmu tidak biasa."

"Racun Samar akan bereaksi setiap sepuluh hari."

"Jika kamu dapat mengakupunktur secara teratur, aku akan memberimu penawarnya tepat waktu."

Tatapan Nabila menjadi sangat tajam.

"Tindakan yang tidak perlu."

Dia tidak mengatakan tidak akan membantunya menawarkan racun, hanya saja dia terlalu curiga.

Jika bukan karena untuk menjaga stabilitas negara Naki, dia pasti tidak akan bersikap toleran.

Segera setelah itu, Nabila pergi dan meninggalkan Paviliun Kencana.

Dafka yang ingin mengejarnya, tetapi dihalangi oleh Yohan.

"Biarkan dia pergi."

Sekarang dia telah teracuni, tidak perlu khawatir di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status