Share

Bab 92

Penulis: Shana
"Huk ... uhuk ...." Nabila terjatuh ke tanah, alas sepatunya menciptakan goresan hitam di permukaan.

Tangannya menutupi bagian bawah tenggorokannya, berusaha memukul-mukul agar pil itu bisa keluar.

Namun, usahanya sia-sia.

Yohan dengan mantap mendarat di hadapnya, jubahnya tertiup angin membuat sosoknya tampak misterius.

Matanya yang dingin menatapnya dengan dalam.

"Aku tahu kemampuanmu tidak biasa."

"Racun Samar akan bereaksi setiap sepuluh hari."

"Jika kamu dapat mengakupunktur secara teratur, aku akan memberimu penawarnya tepat waktu."

Tatapan Nabila menjadi sangat tajam.

"Tindakan yang tidak perlu."

Dia tidak mengatakan tidak akan membantunya menawarkan racun, hanya saja dia terlalu curiga.

Jika bukan karena untuk menjaga stabilitas negara Naki, dia pasti tidak akan bersikap toleran.

Segera setelah itu, Nabila pergi dan meninggalkan Paviliun Kencana.

Dafka yang ingin mengejarnya, tetapi dihalangi oleh Yohan.

"Biarkan dia pergi."

Sekarang dia telah teracuni, tidak perlu khawatir di
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Gie Resia Anna
penasaran di bab brapa kaisar tau penyelamatnya adalah ratu
goodnovel comment avatar
Hanimah Selian
aduh ceritanya benar benar menarik..aduh tak tahan lama2 tdk meng update ceritanya
goodnovel comment avatar
liza aryessi29
semakin baca semakin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 93

    Permaisuri Agung tiba-tiba kembali ke istana, membuat suasana di dalam istana menjadi tegang dan penuh kecemasan.Istana Giok.Ibu Suri merasa menjadi lebih tegang dari biasanya."Kenapa dia bisa tiba-tiba kembali ke istana?"Jika Permaisuri Agung ingin kembali, setidaknya dia harus memberitahukan sebelumnya setengah bulan. Pada hari kedatangannya, seharusnya ada rombongan untuk menyambutnya. Namun kali ini, kedatangannya terasa terburu-buru, seolah ada urusan mendesak yang harus ditangani.Ibu Suri tidak bisa tidak bertanya-tanya, apakah dia telah melakukan kesalahan yang membuat "Orang Tua" itu kembali?Bibi Asih mencoba menenangkan."Nyonya, jangan panik. Katanya setelah sampai, Permaisuri Agung ingin segera bertemu dengan Ratu. Sepertinya ini tidak ada hubungannya dengan Anda."Ibu Suri merenung sejenak, "Sesuai kebiasaannya, setelah kembali ke istana, dia akan beristirahat sehari sebelum membiarkan para junior untuk menghormatinya. Sangat jarang dia memanggil seseorang pada hari k

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 94

    "Apa? Membiarkan Yang Mulia tidur dengan wanita jalang itu?" Wajah Cindy yang semula berseri-seri langsung berubah seketika.Pelayan istana yang menyampaikan kabar itu menundukkan kepala, tidak berani menatap amarah selir secara langsung."Hamba ... Hamba mendengarnya sendiri, dengan telinga Hamba. Permaisuri Agung ....""Cukup!" Cindy tidak ingin mendengar lebih banyak omong kosong itu lagi.Di balik keterkejutannya, muncul sebuah kebingungan.Bukankah Permaisuri Agung seharusnya mengecek dulu kesucian sang Ratu?Mengapa dia begitu tergesa-gesa menyuruh hubungan Kaisar dan Ratu di ranjang?Tatapannya menjadi dingin, penuh dengan kengerian yang menakutkan."Aku tanya sekali lagi, apakah Permaisuri Agung ada menanyakan soal penculikan Ratu?"Pelayan itu menggelengkan kepala."Itu ... Hamba tidak tahu.""Di dalam aula hanya ada beberapa pelayan yang melayani, dan saat itu Hamba berada di luar. Tidak terlalu jelas mendengar percakapan mereka."Mendengar hal tersebut, wajah Cindy berubah m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 95

    Alis Nabila berkedut menatap benda-benda persiapan itu.Semakin hari semakin tidak masuk akal.Di mana Yohan? Bagaimana mungkin dia mau menerima pengaturan seperti ini.Bibi Tina memerintahkan para pelayan istana."Letakkan barang-barang itu dan siapkan air mandi untuk Ratu.""Baik."Nabila memotong dengan suara tegas."Biarkan Sifa saja yang melayani."Bibi Tina yang merasa memiliki kuasa karena bersandar pada perintah Permaisuri Agung, bersikap sebagai seorang tetua di hadapan Nabila."Ratu, ini pertama kalinya Anda menerima kehadiran Yang Mulia, jadi Anda mungkin tidak paham aturan ini.""Mandi sebelum malam pertama dengan Yang Mulia berbeda dari mandi biasa. Ada prosedur yang harus diikuti dengan teliti.""Satu orang saja tak akan sempat.""Ratu, jangan biarkan Yang Mulia menunggu terlalu lama."Bibi Tina dengan hormat mengulurkan satu tangannya dan membuat gerakan "Silakan."Tatapan mata Nabila begitu dingin, dengan suara rendahnya berkata."Permaisuri Agung mengirimmu ke sini unt

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 96

    Nabila melangkah maju dua langkah, tatapannya tenang tanpa gelombang emosi.Yohan meletakkan bukunya, wajahnya terlihat muram dengan sorot mata mengandung ketidakpuasan."Kenapa? Apa Bibi Tina tidak mengajarkanmu cara melayani di ranjang?"Nabila memperhatikan dengan saksama, tak ingin melewatkan satu pun ekspresi di wajahnya.Jelas terlihat, dia juga tidak ingin melakukan malam pertama.Tiba-tiba, Yohan menarik lengannya.Meskipun terhalang baju, ujung jari-jarinya menekan dengan kuat di pergelangan tangan Nabila.Tatapan yang jatuh padanya terasa sangat dingin, membawa sedikit kekejaman yang menghancurkan."Takut sakit?"Nabila mengernyit sedikit.Sakit apa?Apakah yang dia maksudkan sesuai dengan apa yang dia pikirkan?Apakah dia benar-benar berniat mengikuti perintah Permaisuri Agung dan menjadi cucu yang patuh?Tiba-tiba, perasaan penolakan muncul dalam dirinya. Giginya beradu keras, seperti menimbulkan percikan api, sementara dia menatap langsung padanya tanpa mengatakan sepatah

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 97

    Cindy hampir saja berdiri dari kursinya.Tidak mungkin!Raja tidak mungkin melakukannya dengan Nadine.Dan juga darah di kain itu pasti bukan darah perawan Nadine.Nadine jelas sudah kehilangan keperawanannya.Tatapan Cindy seketika berubah, tetapi penuh dengan ketidakpercayaan.Namun, Permaisuri Agung tampak sangat puas dan segera mengizinkan Cindy untuk pergi.Setelah keluar dari Istana Ruyih, Cindy berjalan dengan pikiran yang tidak menentu.Cristal juga merasakan hal yang sama.Apakah benar Kaisar dan Ratu telah tidur bersama?Tapi bukankah Ratu ....Cristal memandang Cindy.Tatapan Cindy seperti diliputi kabut tebal, memancarkan cahaya merah yang menyala.Pasti ada sesuatu yang tidak beres!Perihal ini, pasti ada yang salah!Cindy juga merasakan ketidakmungkinan ini. Saat ini dia sangat ingin bertemu dengan Kaisar, untuk menanyakan semuanya secara langsung.Di sisi lain.Di dalam Istana Giok.Ibu Suri mendengar kabar bahwa Kaisar dan Ratu telah tidur bersama, dia sangat terkejut.

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 98

    Di dalam Istana Rubi, sebuah ranjang baru telah terpasang.Nabila keluar dari kamar mandi, lalu mengenakan pakaian resmi.Sifa yang membawa teh panas pun bertanya dengan penuh perhatian."Nyonya, apa Anda benar-benar melakukannya ...?"Raut wajah Nabila menunjukkan emosi yang tak bisa dibendung."Kamu tidak perlu tanya lagi mengenai hal ini."Mendengar sang Ratu berkata demikian, Sifa menjadi semakin kebingungan. Namun, karena sang Ratu tidak memperbolehkan bertanya, Sifa akhirnya tidak bertanya lagi.Tiba-tiba saja, terdengar suara ketukan pintu dari luar."Yang Mulia Ratu, Selir Terhormat ingin menemui Anda!"Jantung Sifa berdegap kencang."Selir Terhormat datang pada saat seperti ini pasti ada kaitannya dengan masalah kemarin malam. Nyonya, apa Anda ingin menemuinya?"Nabila meneguk teh yang masih terasa panas itu dan merasa tenggorokannya lebih nyaman.Dia menjawab dengan datar."Biarkan dia masuk."....Di dalam aula, hanya ada Nabila dan Cindy.Begitu melihatnya, wajah Cindy seke

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 99

    Cindy merasa kebingungan, bagaimana mungkin Nadine bisa terhindar dari pemeriksaan.Setelah memikirkannya, satu-satunya alasan yang terlintas dalam benaknya adalah orang di depannya ini bukanlah Nadine.Namun, hal itu dirasa tidak masuk akal.Jika bukan Nadine, lantas siapakah dia?Nabila tak lagi mengelak saat menghadapi kecurigaan Cindy.Dia menatap Cindy dengan sengit dan dingin."Benar, aku memang bukan Nadine.""Setelah diculik para bandit itu, aku tidak lagi menjadi Nadine."Cindy merasakan sebersit perasaan dingin yang mencekam.Dia hendak mundur, tetapi kerah bajunya segera ditarik.Dia terpaksa membungkuk karena lukanya terasa begitu sakit."Kamu ... lepaskan tanganmu!"Nabila semakin menariknya sambil berdiri perlahan-lahan.Tatapan Cindy tampak bergetar.Bayangan gelap terasa menyelimuti dirinya, seakan-akan ada roh jahat yang keluar dari kegelapan.Tatapan Nabila menyiratkan sebuah ejekan."Di sebuah negeri asing, ada obat yang sangat mujarab. Kalau dioleskan, setelah 49 ha

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 100

    Nabila yang terkena Racun Samar masih menanti kabar dari Baron di luar istana, dia pun ingin mencoba memaksa racun tersebut keluar dengan sendirinya.Namun, satu kelalaian membuatnya tiba-tiba pingsan tanpa sebab.Kemudian, seolah-olah dia kembali ke masa lalu dan terjebak di dalam mimpi buruk.Dia "bertemu" dengan sosok yang telah lama tidak muncul dalam mimpinya.Banyak sekali kata yang ingin dia ucapkan kepada sosok itu ....Tidak tahu sudah berapa lama dia pingsan, tiba-tiba Nabila terbangun.Dia hanya merasakan suasana dalam ruangan yang sunyi dan senyap, napasnya terasa sesak.Sifa menunggu di samping ranjangnya, wajahnya pucat dan tangannya masih bergetar."Nyonya ... Anda, Anda sudah sadar ...."Nabila merasakan ada yang tidak beres.Setelah bangkit dan melihat sekeliling, dia melihat Yohan juga ada di sana.Dia duduk di atas kursi yang tidak jauh dari tempatnya, wajahnya dingin dan kelam, seperti es abadi yang tak pernah mencair, kini menatapnya dengan tatapan dalam yang penuh

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 995

    Pemimpin Kerajaan Puanin menuliskan tentang Meisi dalam suratnya.Nabila berkata dengan ekspresi serius pada Yohan setelah selesai membaca surat."Pemimpin Kerajaan Puanin curiga jika Meisi bukan Teresia yang sebenarnya."Yohan dan Nabila sama sekali tidak terkejut dengan hal ini.Nabila sudah menerima lukisan anggota Keluarga Anderson pada beberapa hari yang lalu.Berdasarkan deskripsi dari berbagai orang, James menggambar lukisan wajah Hasan dan istrinya, serta putra yang sudah meninggal.Nabila melihat dengan cermat jika Meisi dan adiknya memiliki wajah yang mirip dengan orang tua mereka.Hanya wajah ibunya yang sama sekali tidak mirip dengan anggota Keluarga Anderson.Hanya saja, hal ini sulit untuk dijadikan bukti.Karena umur Meisi kurang lebih sama dengan Teresia.Pasti terdapat sesuatu yang tersembunyi di balik hal ini.Nabila menyimpan suratnya, lalu menatap ke kejauhan dengan tatapan dingin....Kerajaan Puanin.Di dalam istana.Jaila mengelilingi istana dan diam-diam berdisk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 994

    Jumlah murid di Gunung Westine adalah 30 orang.Terdapat banyak dari mereka yang tumbuh besar bersama Yohan, jadi mereka tidak terlalu berpikir panjang saat berbicara.Akhirnya Yohan keluar dari halaman hari ini dan bertemu dengan seorang murid.Murid itu datang untuk membawakan obat sambil tersenyum samar, ini membuat Yohan kesal."Kakak Seperguruan, cepat minum obat ini mumpung masih panas."Yohan, "..."Dia harus menahan dirinya!Yohan mengambil obat itu, dia hendak berbalik dan pergi, tapi murid itu kembali berteriak padanya."Kakak Seperguruan, pantas saja Anda sama sekali tidak punya anak sejak naik takhta. Alangkah baiknya kalau Anda bisa kembali mencari Guru sejak awal!"Amarah Yohan langsung meledak pada saat ini.Dia menoleh, tapi murid itu sudah menghilang.Sialan!Yohan memasuki ruangan dengan ekspresi masam, tapi dia segera menyesuaikan suasana hatinya saat melihat Nabila dan berkata sambil tersenyum."Nabila, sudah waktunya minum obat."Di permukaan, obat ini dibuat untuk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 993

    Wajah tua Nia terlihat penuh dengan tekad."Wajahmu dan Teresia mirip dengan ibu dan ayahmu. Tapi Teresia yang datang hari ini sama sekali tidak mirip dengan wajah ayahmu. Jadi dia pasti bukan Teresia yang sebenarnya!"Terdapat ekspresi yang rumit di wajah Dayang Meriana, dia ingin membujuk Nia untuk berhenti berbicara.Suasana hati pemimpin kerajaan sangat baik karena bisa bertemu kembali dengan Nyonya Teresia, mungkin saja hal ini akan membuat kondisinya membaik.Bukankah ucapan Nyonya Nia malah akan memperburuk suasana hati pemimpin kerajaan dan membuat kondisinya semakin memburuk?Hanya saja, pemimpin kerajaan sama sekali tidak membuat reaksi apa pun pada saat ini.Dayang Meriana berkata dengan khawatir."Yang mulia ...."Pemimpin Kerajaan Puanin mengangkat tangannya yang membuat Dayang Meriana segera menutup mulutnya.Nia berkata dengan serius."Yang Mulia, aku tahu Anda ingin mewariskan posisi pemimpin kerajaan pada Teresia. Tapi Anda harus memastikan identitasnya lebih dulu.""T

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 992

    Karso yang sedang duduk di posisi yang lebih tinggi tersenyum kecil.Apa yang baru saja Ratu katakan?Kaisar tidak subur?Sejauh yang dia ketahui, kenyataannya bukan seperti itu.Jangankan Karso, bahkan Yohan sendiri juga sangat terkejut.Kondisi tubuhnya sangat baik dan tidak ada yang salah.Beberapa saat kemudian, Yohan langsung memahami maksud Nabila.Bisa memiliki anak atau tidak adalah masalah suami dan istri.Yohan segera bereaksi dengan cepat setelah memahami hal ini, dia segera berkata pada Karso dengan mengikuti ucapan Nabila."Ucapan Ratu benar. Guru, tolong obati aku."Sudut mulut Karso berkedut.Mereka berdua bekerja sama untuk berbohong padanya!Nabila yakin Karso tidak akan menolak permintaannya.Dia bisa mengetahui segalanya dan pasti sudah mengetahui tujuan kedatangan mereka ke sini.Karena Karso sudah mengetahui hal ini dan juga mengutus murid untuk menyambut mereka, ini berarti Karso ingin mengobati penyakit dinginnya.Hanya saja terdapat peraturan Gunung Westine yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 991

    Gunung Westine.Seorang pria tua berambut putih sedang duduk untuk berlatih di atas panggung bela diri yang tinggi.Orang itu adalah penanggung jawab Gunung Westine dan juga guru Yohan yang bernama Karso Miruna.Seorang murid menaiki panggung dan bertanya dengan hormat."Guru, Kaisar dan Yang Mulia Ratu sudah datang. Apakah Anda ingin menemui mereka sekarang?"Berdasarkan aturan duniawi, semua orang harus menyambut kedatangan Kaisar dan Ratu.Hanya saja Karso adalah guru Kaisar dan juga seseorang yang sudah lama mengasingkan dirinya untuk berlatih. Jadi tentu saja dia tidak perlu mengikuti aturan ini.Hanya saja, dia juga tidak akan membiarkan mereka berdua menunggu terlalu lama.Beberapa saat kemudian Karso membuka matanya, kemudian mengangkat tangan untuk mengembuskan napas dengan tenang."Persilakan mereka masuk.""Baik, Guru."Saat ini di luar panggung bela diri, Nabila sedang berdiri di ketinggian sambil memandang ke kejauhan. Nabila hanya melihat pepohonan hijau yang rimbun tidak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 990

    Baron telah mencari tahu tentang Keluarga Anderson.Baron menerangkan, "Yang Mulia, semua anggota Keluarga Anderson sudah meninggal, kecuali ibu dan bibimu. Mereka tidak punya kebiasaan untuk membuat lukisan. Sepertinya sulit untuk menemukan lukisan mereka."Nabila berujar dengan tenang, "Bawa James. Cari orang-orang yang mengenal anggota Keluarga Anderson dan sebutkan ciri-cirinya."Baron tercerahkan.Benar!Mengapa dia melupakan James?"Yang Mulia, akan segera kuatur!"...Di luar istana.Tatapan mata Melvin saat melihat Tania seperti melihat seorang musuh."Kamu mencelakakanku!"Tania sama sekali tidak menyesal. "Selama kita sekeluarga tinggal bersama, kita pasti bisa memiliki kehidupan yang baik. Bahkan kalau kamu bukan tuan muda Keluarga Feno, aku juga menyukaimu. Aku akan selalu bersamamu."Tania hanya menginginkan sebuah keluarga yang utuh."Ah ...." Melvin berjongkok sambil memegang kepala.Di Kediaman Feno.Melihat Melvin pulang dengan murung, Lydia bertanya dengan cemas,"Mel

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 989

    Nabila menatap wanita yang bersujud di lantai itu seraya berkata,"Apakah Melvin berjanji akan menikahimu sebagai istrinya atau itu hanya keinginanmu?"Tubuh Tania membeku.Tania perlahan mendongakkan kepala dan menatap Nabila. Dia menjawab,"Itu kata Tuan Muda Melvin."Nabila bertanya dengan tenang,"Melvin tidak bisa menikahimu, tapi bisa menghidupimu di luar. Kamu juga tidak bersedia?"Tania termangu. Dia mengernyit seraya bertanya dengan waswas, "Maksud Yang Mulia ... menjadi gundik?"Melihat tidak ada perubahan ekspresi pada wajah ratu, Tania langsung menggelengkan kepala dengan emosi."Tidak, aku tidak mau!""Yang Mulia Ratu, aku dulunya juga adalah gadis baik-baik. Aku ingin dinikahi secara sah, bukan menjadi gundik yang tercela dan bisa ditinggalkan oleh pria kapan saja!"Arin terkejut oleh apa yang Tania katakan.Tania hanyalah seorang wanita penghibur, tetapi memiliki ambisi besar.Nabila mengamati Tania dengan ekspresi mata tenang. Sesaat kemudian, dia berujar,"Melvin mengi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 988

    Di Istana Rubi.Setelah mendengar bahwa Meisi dibawa pergi, Yohan menanyai Nabila."Mereka sudah meninggalkan kota?"Ekspresi Yohan tegas.Yohan tidak peduli siapa Teresia.Yohan marah karena Kerajaan Puanin tidak sepenuhnya memercayai Nabila, bahkan menempatkan pengintai di Kota Zordo.Apakah Pemimpin Kerajaan Puanin mengira Nabila akan menghentikan Teresia untuk kembali ke Kerajaan Puanin setelah menemukannya?Sungguh mengecewakan!Nabila mengangguk tanpa sadar."Sepertinya sudah keluar kota."Yohan meraih tangan Nabila dan menyilangkan jari mereka."Karena Meisi sudah dibawa pergi oleh mereka, masalah setelahnya tidak ada hubungan dengan kita. Kamu tidak perlu repot-repot lagi. Pergilah ke Gunung Westine bersamaku. Bagaimana?"Nabila mendongakkan tatapan pada Yohan dan bertemu dengan matanya yang penuh kecemasan. Nabila mengangguk."Baik, tapi ....""Tapi apa?" Yohan menegang. Dia khawatir Nabila akan menunda waktu lagi.Nabila berucap dengan tegas, "Ada awal, ada akhir. Aku akan me

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 987

    Jangan hanya menaruh harapan di satu tempat. Pemimpin Kerajaan Puanin sangat ingin menemukan adiknya. Tidak bisa hanya mengandalkan Nabila saja.Oleh karena itu, Pemimpin Kerajaan Puanin diam-diam mengutus orang kepercayaan ke Negara Naki. Sebagian dari mereka diam-diam melakukan pencarian, sedangkan sebagian lagi mengawasi pergerakan Nabila.Semua pengintai itu adalah orang elite.Begitu mengetahui bahwa Nabila menangkap Meisi dan menemukan konde giok, mereka ingin segera membawa pergi Meisi.Mereka memasuki istana dengan status duta kerajaan. Sikap mereka sangat tegas.Di dalam Istana Rubi.Nabila duduk di kursi utama dan mempersilakan mereka untuk duduk.Nabila berbicara dengan ramah."Separuh konde giok yang ditemukan pada Meisi memang cocok.""Tapi, hal ini masih diragukan.""Tidak bisa memastikan bahwa Meisi adalah Teresia hanya karena potongan konde itu."Duta paham, tetapi mereka juga punya pertimbangan lain."Yang Mulia Ratu, sejujurnya, Yang Mulia kami ... sudah sakit parah.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status