Share

Bab 92

Penulis: Shana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Huk ... uhuk ...." Nabila terjatuh ke tanah, alas sepatunya menciptakan goresan hitam di permukaan.

Tangannya menutupi bagian bawah tenggorokannya, berusaha memukul-mukul agar pil itu bisa keluar.

Namun, usahanya sia-sia.

Yohan dengan mantap mendarat di hadapnya, jubahnya tertiup angin membuat sosoknya tampak misterius.

Matanya yang dingin menatapnya dengan dalam.

"Aku tahu kemampuanmu tidak biasa."

"Racun Samar akan bereaksi setiap sepuluh hari."

"Jika kamu dapat mengakupunktur secara teratur, aku akan memberimu penawarnya tepat waktu."

Tatapan Nabila menjadi sangat tajam.

"Tindakan yang tidak perlu."

Dia tidak mengatakan tidak akan membantunya menawarkan racun, hanya saja dia terlalu curiga.

Jika bukan karena untuk menjaga stabilitas negara Naki, dia pasti tidak akan bersikap toleran.

Segera setelah itu, Nabila pergi dan meninggalkan Paviliun Kencana.

Dafka yang ingin mengejarnya, tetapi dihalangi oleh Yohan.

"Biarkan dia pergi."

Sekarang dia telah teracuni, tidak perlu khawatir di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sofwatin Ni'mah
Sebel banget sama kaisarnya. Membela selirnya g pandang bulu, ditolong oleh ratu tapi tak tahu balas budi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 93

    Permaisuri Agung tiba-tiba kembali ke istana, membuat suasana di dalam istana menjadi tegang dan penuh kecemasan.Istana Giok.Ibu Suri merasa menjadi lebih tegang dari biasanya."Kenapa dia bisa tiba-tiba kembali ke istana?"Jika Permaisuri Agung ingin kembali, setidaknya dia harus memberitahukan sebelumnya setengah bulan. Pada hari kedatangannya, seharusnya ada rombongan untuk menyambutnya. Namun kali ini, kedatangannya terasa terburu-buru, seolah ada urusan mendesak yang harus ditangani.Ibu Suri tidak bisa tidak bertanya-tanya, apakah dia telah melakukan kesalahan yang membuat "Orang Tua" itu kembali?Bibi Asih mencoba menenangkan."Nyonya, jangan panik. Katanya setelah sampai, Permaisuri Agung ingin segera bertemu dengan Ratu. Sepertinya ini tidak ada hubungannya dengan Anda."Ibu Suri merenung sejenak, "Sesuai kebiasaannya, setelah kembali ke istana, dia akan beristirahat sehari sebelum membiarkan para junior untuk menghormatinya. Sangat jarang dia memanggil seseorang pada hari k

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 94

    "Apa? Membiarkan Yang Mulia tidur dengan wanita jalang itu?" Wajah Cindy yang semula berseri-seri langsung berubah seketika.Pelayan istana yang menyampaikan kabar itu menundukkan kepala, tidak berani menatap amarah selir secara langsung."Hamba ... Hamba mendengarnya sendiri, dengan telinga Hamba. Permaisuri Agung ....""Cukup!" Cindy tidak ingin mendengar lebih banyak omong kosong itu lagi.Di balik keterkejutannya, muncul sebuah kebingungan.Bukankah Permaisuri Agung seharusnya mengecek dulu kesucian sang Ratu?Mengapa dia begitu tergesa-gesa menyuruh hubungan Kaisar dan Ratu di ranjang?Tatapannya menjadi dingin, penuh dengan kengerian yang menakutkan."Aku tanya sekali lagi, apakah Permaisuri Agung ada menanyakan soal penculikan Ratu?"Pelayan itu menggelengkan kepala."Itu ... Hamba tidak tahu.""Di dalam aula hanya ada beberapa pelayan yang melayani, dan saat itu Hamba berada di luar. Tidak terlalu jelas mendengar percakapan mereka."Mendengar hal tersebut, wajah Cindy berubah m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 95

    Alis Nabila berkedut menatap benda-benda persiapan itu.Semakin hari semakin tidak masuk akal.Di mana Yohan? Bagaimana mungkin dia mau menerima pengaturan seperti ini.Bibi Tina memerintahkan para pelayan istana."Letakkan barang-barang itu dan siapkan air mandi untuk Ratu.""Baik."Nabila memotong dengan suara tegas."Biarkan Sifa saja yang melayani."Bibi Tina yang merasa memiliki kuasa karena bersandar pada perintah Permaisuri Agung, bersikap sebagai seorang tetua di hadapan Nabila."Ratu, ini pertama kalinya Anda menerima kehadiran Yang Mulia, jadi Anda mungkin tidak paham aturan ini.""Mandi sebelum malam pertama dengan Yang Mulia berbeda dari mandi biasa. Ada prosedur yang harus diikuti dengan teliti.""Satu orang saja tak akan sempat.""Ratu, jangan biarkan Yang Mulia menunggu terlalu lama."Bibi Tina dengan hormat mengulurkan satu tangannya dan membuat gerakan "Silakan."Tatapan mata Nabila begitu dingin, dengan suara rendahnya berkata."Permaisuri Agung mengirimmu ke sini unt

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 96

    Nabila melangkah maju dua langkah, tatapannya tenang tanpa gelombang emosi.Yohan meletakkan bukunya, wajahnya terlihat muram dengan sorot mata mengandung ketidakpuasan."Kenapa? Apa Bibi Tina tidak mengajarkanmu cara melayani di ranjang?"Nabila memperhatikan dengan saksama, tak ingin melewatkan satu pun ekspresi di wajahnya.Jelas terlihat, dia juga tidak ingin melakukan malam pertama.Tiba-tiba, Yohan menarik lengannya.Meskipun terhalang baju, ujung jari-jarinya menekan dengan kuat di pergelangan tangan Nabila.Tatapan yang jatuh padanya terasa sangat dingin, membawa sedikit kekejaman yang menghancurkan."Takut sakit?"Nabila mengernyit sedikit.Sakit apa?Apakah yang dia maksudkan sesuai dengan apa yang dia pikirkan?Apakah dia benar-benar berniat mengikuti perintah Permaisuri Agung dan menjadi cucu yang patuh?Tiba-tiba, perasaan penolakan muncul dalam dirinya. Giginya beradu keras, seperti menimbulkan percikan api, sementara dia menatap langsung padanya tanpa mengatakan sepatah

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 97

    Cindy hampir saja berdiri dari kursinya.Tidak mungkin!Raja tidak mungkin melakukannya dengan Nadine.Dan juga darah di kain itu pasti bukan darah perawan Nadine.Nadine jelas sudah kehilangan keperawanannya.Tatapan Cindy seketika berubah, tetapi penuh dengan ketidakpercayaan.Namun, Permaisuri Agung tampak sangat puas dan segera mengizinkan Cindy untuk pergi.Setelah keluar dari Istana Ruyih, Cindy berjalan dengan pikiran yang tidak menentu.Cristal juga merasakan hal yang sama.Apakah benar Kaisar dan Ratu telah tidur bersama?Tapi bukankah Ratu ....Cristal memandang Cindy.Tatapan Cindy seperti diliputi kabut tebal, memancarkan cahaya merah yang menyala.Pasti ada sesuatu yang tidak beres!Perihal ini, pasti ada yang salah!Cindy juga merasakan ketidakmungkinan ini. Saat ini dia sangat ingin bertemu dengan Kaisar, untuk menanyakan semuanya secara langsung.Di sisi lain.Di dalam Istana Giok.Ibu Suri mendengar kabar bahwa Kaisar dan Ratu telah tidur bersama, dia sangat terkejut.

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 98

    Di dalam Istana Rubi, sebuah ranjang baru telah terpasang.Nabila keluar dari kamar mandi, lalu mengenakan pakaian resmi.Sifa yang membawa teh panas pun bertanya dengan penuh perhatian."Nyonya, apa Anda benar-benar melakukannya ...?"Raut wajah Nabila menunjukkan emosi yang tak bisa dibendung."Kamu tidak perlu tanya lagi mengenai hal ini."Mendengar sang Ratu berkata demikian, Sifa menjadi semakin kebingungan. Namun, karena sang Ratu tidak memperbolehkan bertanya, Sifa akhirnya tidak bertanya lagi.Tiba-tiba saja, terdengar suara ketukan pintu dari luar."Yang Mulia Ratu, Selir Terhormat ingin menemui Anda!"Jantung Sifa berdegap kencang."Selir Terhormat datang pada saat seperti ini pasti ada kaitannya dengan masalah kemarin malam. Nyonya, apa Anda ingin menemuinya?"Nabila meneguk teh yang masih terasa panas itu dan merasa tenggorokannya lebih nyaman.Dia menjawab dengan datar."Biarkan dia masuk."....Di dalam aula, hanya ada Nabila dan Cindy.Begitu melihatnya, wajah Cindy seke

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 99

    Cindy merasa kebingungan, bagaimana mungkin Nadine bisa terhindar dari pemeriksaan.Setelah memikirkannya, satu-satunya alasan yang terlintas dalam benaknya adalah orang di depannya ini bukanlah Nadine.Namun, hal itu dirasa tidak masuk akal.Jika bukan Nadine, lantas siapakah dia?Nabila tak lagi mengelak saat menghadapi kecurigaan Cindy.Dia menatap Cindy dengan sengit dan dingin."Benar, aku memang bukan Nadine.""Setelah diculik para bandit itu, aku tidak lagi menjadi Nadine."Cindy merasakan sebersit perasaan dingin yang mencekam.Dia hendak mundur, tetapi kerah bajunya segera ditarik.Dia terpaksa membungkuk karena lukanya terasa begitu sakit."Kamu ... lepaskan tanganmu!"Nabila semakin menariknya sambil berdiri perlahan-lahan.Tatapan Cindy tampak bergetar.Bayangan gelap terasa menyelimuti dirinya, seakan-akan ada roh jahat yang keluar dari kegelapan.Tatapan Nabila menyiratkan sebuah ejekan."Di sebuah negeri asing, ada obat yang sangat mujarab. Kalau dioleskan, setelah 49 ha

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 100

    Nabila yang terkena Racun Samar masih menanti kabar dari Baron di luar istana, dia pun ingin mencoba memaksa racun tersebut keluar dengan sendirinya.Namun, satu kelalaian membuatnya tiba-tiba pingsan tanpa sebab.Kemudian, seolah-olah dia kembali ke masa lalu dan terjebak di dalam mimpi buruk.Dia "bertemu" dengan sosok yang telah lama tidak muncul dalam mimpinya.Banyak sekali kata yang ingin dia ucapkan kepada sosok itu ....Tidak tahu sudah berapa lama dia pingsan, tiba-tiba Nabila terbangun.Dia hanya merasakan suasana dalam ruangan yang sunyi dan senyap, napasnya terasa sesak.Sifa menunggu di samping ranjangnya, wajahnya pucat dan tangannya masih bergetar."Nyonya ... Anda, Anda sudah sadar ...."Nabila merasakan ada yang tidak beres.Setelah bangkit dan melihat sekeliling, dia melihat Yohan juga ada di sana.Dia duduk di atas kursi yang tidak jauh dari tempatnya, wajahnya dingin dan kelam, seperti es abadi yang tak pernah mencair, kini menatapnya dengan tatapan dalam yang penuh

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 342

    Dua saudari seperguruan bertatap muka, tetapi tidak lagi harmonis.Elsa sengaja bertanya."Ratu mendadak panggil aku ke istana, ada masalah apa?"Hanya ada mereka berdua di dalam ruangan. Nabila langsung bertanya,"Kejadian hari ini adalah perbuatanmu?"Elsa memasang wajah polos. "Apa yang sedang Yang Mulia bicarakan?"Detik berikutnya, Nabila melancarkan serangan tapak yang kuat ke dada Elsa ....Bam!Elsa terserang hingga terpental ke belakang dan menabrak tiang bundar. Dia mengernyit karena sakit.Namun, Elsa tersenyum ketika melihat Nabila marah."Kakak, kamu yang menggangguku lebih dulu.""Kamu yang terus menargetkanku dan menangkap anak buahku.""Kalau begitu, aku hanya bisa membuatmu tahu, aku bukan sasaran empuk .... Kejadian hari ini hanya peringatan kecil.""Kalau kamu tidak kembalikan anak buahku, aku tidak bisa menjamin apa yang akan kulakukan pada Keluarga Feno nanti.""Sejujurnya, aku juga ingin melihat kalau mengalami hal yang sama, apakah Nyonya Mirna dan kakak iparmu a

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 341

    Dalam waktu beberapa hari saja, Elsa sudah kehilangan tiga anak buah yang kompeten.Elsa tahu mereka pasti sudah celaka.Elsa tidak bisa menelan kemarahan itu!Apakah Nabila berpikir dia tidak punya andalan lagi selain tiga orang itu?Cangkir di tangan Elsa pecah karena genggamannya. Timbul aura membunuh yang kuat di mata Elsa ....Dua hari kemudian.Mirna dan menantunya pergi beribadah, tetapi tidak kunjung pulang.Nadif sangat gelisah. Penculikan Nadine kala itu masih teringat dengan jelas.Nadif khawatir istri dan menantunya juga diculik. Dia segera memerintahkan pengurus."Cepat suruh Vincent pulang! Cepat!"Tak lama kemudian, Vincent pulang.Kepanikan melanda Vincent ketika mendengar ibu dan istrinya tidak bisa ditemukan."Kenapa bisa begini? Sudah berapa lama? Di mana pengawal mereka?"Nadif menggertakkan gigi."Aku suruh kamu pulang untuk pikirkan solusi. Jangan banyak tanya, aku tidak bisa jawab!"Ekspresi wajah Vincent dingin. Menurutnya, panik seperti ayah lebih tidak berguna

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 340

    Di penginapan, ketika duta Klan Namrian bangun dan menyadari Fiona telah hilang, sudah siang hari keesokannya.Fiona sering meninggalkan rombongan di sepanjang jalan sehingga duta sudah terbiasa dengan hal itu.Duta berpikir Fiona pergi mencari Yolo lagi.Tubuh duta Klan Namrian lebam-lebam dan pegal karena diseret oleh kuda kemarin. Dia tidak ingin repot-repot pergi mencari Fiona.Tidak hanya dia saja. Duta dari kerajaan lain juga terbaring di ranjang dan mengerang kesakitan karena menderita luka serius. Mereka sangat menyesal.Duta Kerajaan Puanin sangat keras kepala. Walaupun tidak sanggup turun dari ranjang, dia masih berteriak-teriak."Kerajaan Puanin tidak akan setuju Negara Naki memonopoli tambang batu gipsum!""Saudara sekalian, selama kita bersekutu, Negara Naki pasti akan berkompromi!""Hal ini sangat signifikan. Kalau Negara Naki dibiarkan bertindak semena-mena, nasib Kerajaan Lesse akan menjadi contoh bagi kita!"Kamar duta Kerajaan Bengawan berada di sebelah. Tubuhnya pega

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 339

    Nabila langsung mendongakkan pandangan. Ekspresi matanya tenang, juga memberi peringatan.Fiona merasa kecut, seperti tertangkap basah saat melakukan kejahatan. Tangannya perlahan-lahan bergeser ke atas untuk meraba topeng, seperti sedang meraba wajah pria itu."Dingin sekali .... Biar aku ... lihat wajahku. Boleh tidak?"Meskipun Fiona bertindak semena-mena, Fiona sebenarnya tahu batas.Tidak peduli apa yang Fiona lakukan, Yolo tidak akan benar-benar marah dan putus hubungan dengannya. Akan tetapi, jika dia melanggar aturan Yolo dan membuka topengnya tanpa izin, hubungan mereka akan berakhir.Nabila tidak menjawab. Dia fokus membalut luka Fiona.Fiona mulai cerewet begitu baru pulih sedikit."Kamu sudah melihat badanku, kamu harus bertanggung jawab."Nabila berbalik badan untuk mencuci tangan. Dia tiba-tiba berkata,"Dengar-dengar, kamu akan masuk ke istana dan jadi selir kaisar."Fiona bertanya balik sambil tersenyum,"Kenapa? Kamu cemburu?"Nabila berbalik badan dan menatap Fiona. E

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 338

    Malam sudah larut, tetapi Fiona belum tidur.Energi negatif lebih kuat di tengah malam. Fiona duduk bersila di atas ranjang. Tungku api dinyalakan di saat dia melatih serangga.Fiona langsung membuka mata ketika mendengar suara langkah kaki orang-orang di luar. Ekspresi matanya dingin dan bengis.Pas sekali, dia bisa menggunakan mereka untuk melatih serangga barunya ....Bam!Pria berpakaian hitam menerobos masuk.Kamar yang tidak terlalu besar itu langsung menjadi berdesakan.Fiona menyeringai. Lalu, dia melambaikan tangannya. Seekor serangga berbentuk aneh yang menyerupai kecoa terbang keluar.Serangga itu mendarat pada tubuh seorang pria berpakaian.Dalam sekejap, sekujur tubuh pria itu menjadi panas.Pria itu langsung menjadi aneh. Dia berteriak-teriak panas sambil membuka baju.Rasa panas itu datang dari dalam tubuh. Dia tetap merasa panas walau sudah telanjang.Saking tidak tahan, pria itu melompat keluar dari jendela.Ekspresi wajah Dafka dingin dan tegas.Wanita Namrian ini sun

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 337

    Nabila langsung tersadarkan ketika dibaringkan ke ranjang.Nabila sekali lagi menggigit bibir Yohan sampai robek.Bau amis darah membuat tenaganya bertambah kuat.Nabila mendorong dengan sekuat tenaga. Dia akhirnya bangun dari lamunan ke dunia nyata.Begitu berpisah dari bibir Nabila, Yohan menjatuhkan kepalanya ke leher Nabila, seolah-olah kehabisan stamina.Akan tetapi, Yohan masih bernapas.Hidung mancung Yohan bersentuhan dengan leher Nabila dan mengembuskan napas yang panas.Nabila sekali lagi mencoba untuk mendorong Yohan dan ingin bangun.Suara pria yang serak berbunyi di telinganya."Mau tinggal?"Itu Istana Safir.Cindy yang sangat dicintai oleh Yohan kala itu juga belum pernah menginjakkan kaki di sana.Secara tidak langsung, Yohan menanyai Nabila ... apakah mau tidur bersama?Nabila langsung menjawab,"Aku harus kembali."Nabila tidak menolak secara lugas karena tidak ingin membuat Yohan marah.Terkadang, harga diri seorang pria tidak boleh ditantang. Pria akan melakukan seg

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 336

    Ruang antara meja dan kursi hanya memungkinkan satu orang untuk berdiri.Nabila membelakangi meja dan menghadap Yohan.Sementara itu, Yohan duduk di kursi dengan badan tegak.Hanya saja ... tidak nyaman saat mendongak kepada Nabila.Yohan juga tidak tahu apa yang akan Nabila lakukan.Mendekat secara tiba-tiba ....Jika dikatakan Nabila minta dipeluk, Nabila hanya berdiri di sana.Nabila bergeser ke sana tanpa berpikir panjang.Di atas meja di belakangnya, ada serangga beracun yang mirip belatung.Serangga itu berwarna cokelat dan sangat mungil, hampir tidak terlihat.Nabila pernah melawan Fiona. Hanya sekilas pandang, dia tahu itu adalah ulat kaki seribu!Ulat itu tampak tidak berbahaya, tetapi akan berkembang biak dengan sangat cepat dan tanpa henti setelah memasuki tubuh seseorang.Ulat-ulat itu akan menggerogoti organ dalam dan berparasit di tulang hingga orang itu hanya bersisakan kulit ....Nyaris saja!Di saat kritis, Nabila hanya bisa memilih jarak terpendek.Pada saat ini, Nabi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 335

    Sekembalinya ke dalam aula, Sifa segera memberitahukan hal itu kepada ratu.Nabila yang sedang merapikan senjata pun mengernyit."Leonard berkata seperti itu?"Sifa menggelengkan kepala."Dia tidak bilang begitu, tapi itu maksudnya.""Dia juga bilang Kaisar belum pernah memanggil selir mana pun ke Istana Safir, selain mendiang Selir Suci .... Hamba merinding mendengarnya.""Yang Mulia benar-benar akan mendampingi Kaisar malam ini?"Nabila berkata dengan tenang,"Tidak perlu kamu khawatirkan. Sekarang justru ada satu hal yang harus kamu lakukan secepatnya."Sifa mendengarkan perintah dengan saksama.Awalnya, Sifa mengira itu adalah urusan mendesak. Alhasil, ratu menyuruhnya menghaluskan pil-pil yang katanya adalah obat serangga.Akan tetapi, di musim ini, tidak ada serangga di dalam istana.Pada malam hari.Nabila pergi ke Istana Safir. Seorang kasim berkulit putih menuntunnya ke dalam.Ruangan tidur kaisar jauh lebih megah dibandingkan ruang istana lain.Dari pintu utama menuju aula ut

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 334

    Duta-duta tidak bisa membebaskan diri dari ikatan tali di pinggang mereka.Melihat kuda berlari kencang, mereka terpaksa harus lari demi selamat.Manusia tentu kalah cepat dari kuda. Sesaat kemudian, mereka terjatuh dan diseret.Meskipun ini tanah pasir, mereka tetap kesakitan.Setelah beberapa putaran, hanya terdengar erangan mereka.Pakaian mereka robek sehingga tubuh mereka tergores dan meninggalkan bercak darah di tanah ....Mereka terus memohon ampun."Kaisar Yohan! Kaisar Yohan, mohon ampun!""Kaisar Yohan ... aku tidak berani ... aku tidak berani lagi!"Duta-duta yang lain bersyukur mereka tidak berkomentar tadi.Yohan tidak menghiraukan permohonan mereka.Yohan makan dan minum arak, sama sekali tidak takut akan menimbulkan korban jiwa.Akan tetapi, suasana perjamuan menjadi tegang. Semua orang merasa tertekan.Kecuali Fiona.Meskipun duta Klan Namrian menjadi salah satu korban, Fiona tetap makan dan minum dengan santai. Dia menyuruh dayang untuk menuang arak lagi.Kemudian, Fio

DMCA.com Protection Status