Cindy menatap Nabila dengan tatapan gila."Kamu tidak punya pilihan lain! Wanita jalang, bawa aku kembali ke istana! Aku mau bertemu dengan Kaisar!"Nabila berkata dengan tenang."Aku bisa membuatmu meninggalkan tempat ini.""Aku mau bertemu dengan Kaisar!" ujar Cindy dengan tegas.Nabila berkata dengan acuh tak acuh."Jelas-jelas kamu tahu kalau hal ini tidak mungkin terjadi. Apakah aku masih bisa hidup kalau kamu bertemu dengan Kaisar?"Cindy tersenyum galak, "Kalau gitu mati saja! Mati saja ...."Cindy ingin bersikap pura-pura tidak peduli dengan hal ini, tapi Nabila sudah bisa menebak isi hatinya sejak awal dan tatapannya menggelap."Kamu begitu mencintai Kaisar, apakah kamu benar-benar rela melihatnya meninggal?""Aku rela.""Karena aku tidak punya perasaan apa pun pada Kaisar dan tidak peduli apakah dia hidup atau mati.""Aku memasuki istana demi balas dendam.""Keinginanku tercapai selama bisa menemukan orang misterius itu.""Aku bisa pura-pura mematuhi perintah orang itu dan bu
Sean tidak terlihat seperti sedang bercanda dan berkata dengan serius."Berno kirim surat padaku yang tertulis bahwa setengah bulan yang lalu orang-orangmu menemui Aliansi Germa dan minta mereka untuk melakukan sesuatu. Tapi mereka tidak bilang harus melakukan apa secara spesifik dan cuma suruh mereka untuk pergi ke utara.""Seharusnya perjalanan ini butuh waktu satu bulan. Apakah kamu sudah menyelesaikan tugasmu atau kamu kembali lebih awal?"Tatapan Nabila terlihat serius dan tidak menjelaskan banyak hal.Sean dan Lukas sama sekali tidak mengetahui bahwa dia tinggal berada di istana pada saat ini.Sebaiknya jangan mengejutkan mereka terlebih dahulu agar tidak menimbulkan banyak masalah.Nabila menemui Baron sebelum kembali ke istana.Baron sangat terkejut setelah mendengar ini."Jelas-jelas Mayor Jenderal terus tinggal di istana dan hanya Hamba seorang di sisi Anda, siapa yang diutus ke Aliansi Germa? Pasti ada orang yang menyamar menjadi Anda!"Nabila memerintah dengan serius, "Peri
Yohan tidak bertele-tele dan langsung ke inti permasalahannya setelah Pangeran Rio datang."Kamu punya hubungan pribadi dengan Ratu?"Keagungan Kaisar membuat Pangeran Rio menundukkan kepalanya dengan hormat."Tidak ada, Kaisar."Yohan berdiri dan turun dari singgasananya, kemudian berdiri di hadapan Pangeran Rio. Tubuh Yohan yang tinggi dan ramping menutupi sebagian besar kegelapan."Kamu tahu batasan dalam urusan pria dan wanita, serta tidak akan berbicara dengan seorang wanita untuk waktu yang lama.""Aku merasakan ada yang aneh antaramu dengan Ratu dalam kejadian di hutan kekaisaran sebelum ini.""Ratu tidak akan bisa mendekatimu meskipun dia menghunus pisaunya dari jarak biasa kalau kamu turun dari kuda untuk menunjukkan jalan.""Kamu hanya perlu melangkah mundur dan bisa selamat.""Tapi yang aku lihat adalah jarak kalian tidak lebih dari dua langkah.""Kecuali Ratu mengejar untuk menyerangmu setelah dia berbalik dan mengenali dirimu.""Bagaimana kamu mau menjelaskan hal ini?"Ora
Yohan bisa menghadapi para menteri, tapi dia tidak bisa menggunakan keagungannya sebagai kaisar untuk menekan neneknya."Terdapat banyak perang di perbatasan dan aku tidak berniat memasuki harem."Permaisuri Agung tidak diam begitu saja setelah mendengar ini."Jessy adalah orang yang patuh dan baik, apa yang tidak kamu sukai darinya? Setidaknya kamu bisa pergi ke Paviliun Karsi untuk melihatnya meskipun kamu tidak menyukai Jessy. Kalian sering bertemu tapi tidak pernah bertemu secara pribadi, bagaimana kamu bisa tahu betapa baiknya dia?"Terdapat ekspresi serius di wajah Yohan."Nenek, ada Ratu yang mengurus masalah harem dan Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal ini."Permaisuri Agung seperti telah menemukan tempat untuk melampiaskan amarahnya dan berkata sambil memukul meja teh."Katakan dengan jujur, apakah Ratu telah mengatakan sesuatu padamu?""Apakah Ratu menghasutmu karena dia sudah pernah berhubungan badan denganmu!"Kalau tidak, bagaimana mungkin Jessy yang sebaik itu tidak dis
Angin bertiup dengan sepoi-sepoi dalam paviliun di samping danau kekaisaran.Pemandangan yang begitu indah tidak bisa menenangkan amarah Kaisar.Yohan membelakangi Nabila dan sedang menghadap danau kekaisaran dengan meletakkan kedua tangan di balik punggungnya.Suara Yohan sedingin es."Ratu sudah terbiasa berkata dengan sembarangan, sebaiknya kamu melompat ke dalam untuk menyadarkan dirimu."Nabila menjawab dengan hormat."Menurutku Kaisar tidak ingin berkompromi dengan Permaisuri Agung yang meminta agar Anda menyayangi Selir Jessy. Jadi aku cari jalan yang akan menghilangkan kekhawatiran Kaisar untuk selamanya.""Kalau pemikiranku salah, aku akan segera menjelaskan hal ini pada Permaisuri Agung dan bilang kalau sebenarnya Anda sudah sembuh sejak awal ...."Yohan menyipitkan matanya.Sudah sembuh? Jelas-jelas dia sama sekali tidak memiliki penyakit apa pun.Masalah ini akan semakin memburuk jika dia kembali untuk menjelaskan hal ini."Tidak perlu!"Yohan memang marah, tapi mau tidak m
Bibi Asih membujuk Ibu Suri setelah Selir Nita pergi."Selir Nita tidak akan mengecewakan Ibu Suri lagi jika memahami ucapan Ibu Suri."Tatapan Ibu Suri menggelap."Aku bukannya tidak tahu sifat Nita.""Nita orang yang sedikit angkuh, pasti akan melewatkan banyak hal.""Ratu adalah sebuah ujian yang tepat untuknya."Bibi Asih mengangguk."Benar, Ibu Suri. Semua pengajaran yang Anda berikan pada Selir Nita tidak akan sia-sia."Istana Rubi.Selir Jihan datang setelah makan siang.Dia sudah lama tidak pernah menunggangi kuda dan meminta Nabila untuk membawanya ke lapangan pacuan kuda kekaisaran.Nabila tidak menyetujuinya.Alasan pertama karena dia adalah seorang ratu dan memiliki banyak urusan internal yang harus dikerjakan.Alasan kedua adalah dia tidak ingin berteman dengan wanita di dalam harem.Hanya saja Selir Jihan sama sekali tidak menyerah dan terus berkata di samping Nabila, "Ayo pergi, Ratu. Kali ini saja dan aku janji tidak akan mengganggu Anda lagi, bagaimana?"Selir Jihan su
Senjata tersembunyi itu ditembakkan secara tiba-tiba, Nabila tidak menyadari hal ini sebelumnya dan segera menghindar secara naluriah.Kemudian senjata tersembunyi itu memasuki sungai.Kemudian muncul sebuah sosok."Kemampuan Kakak ipar benar-benar tidak buruk."Pangeran Rio lagi!Pangeran Rio berdiri di bawah naungan pohon, dengan cahaya dan bayangan pohon yang jatuh di wajah tampannya.Tatapan Nabila mendingin dan menatap Pangeran Rio dalam diam, kemudian mengeluarkan sebilah pisau yang tajam dari lengan pakaiannya.Karena sudah ketahuan, maka ....Terdapat ekspresi lembut di wajah Pangeran Rio dan dia bertanya sambil tersenyum."Selalu ada orang yang menyusup ke kediamanku akhir-akhir ini, seolah ingin memeriksa sesuatu.""Apakah Kakak ipar tahu tentang ini?"Tentu saja Nabila mengetahui hal ini.Tentu saja kediaman Pangeran Rio harus diperiksa karena Nabila mencurigainya.Hanya saja, Pangeran Rio begitu yakin kalau orang yang memerintah hal ini adalah dia dan sampai datang ke istan
Pangeran Rio seperti tidak merasakan rasa sakit di lengannya, dia berkata sambil tersenyum dengan lembut."Kakak ipar mungkin sudah lupa.""Aku diburu di Danau Suria setelah datang ke Kota Zordo pada 7 tahun yang lalu, semua pengikutku terbunuh dan aku juga hampir terbunuh oleh mereka.""Anda kebetulan lewat pada saat itu dan memerintahkan pengawal untuk menolongku, jadi aku bisa selamat."7 tahun yang lalu, Danau Suria.Nabila berhasil mengingatnya.Memang terdapat hal seperti ini.Hari itu adalah hari ulang tahun kesebelasnya dan Nadine, serta guru meliburkannya pada hari itu. Nabila datang ke Kota Zordo untuk menemui Nadine dan mengajak Nadine untuk melepaskan lentera di Danau Suria yang tidak terlalu ramai.Nabila mengenakan topeng yang diberikan oleh guru dan berpakaian seperti laki-laki, dia berpura-pura sebagai pengawal Nadine.Dia memang bertemu dengan seorang pemuda yang sedang diburu dalam perjalanan kembali ke kediaman ....Awalnya Nabila ingin meninggalkan tempat ini bersam