Share

Bab 171

Mereka bertiga saling bertatapan setelah belati itu terjatuh.

Pangeran Rio membuka mulutnya.

Hanya saja Nabila sudah berkata terlebih dahulu.

Nabila melangkah mundur satu langkah dan memberi salam pada Yohan.

"Kaisar, aku tersesat di tengah hutan, jadi aku turun dari kuda dan ingin mengukir tanda di pohon dengan belati agar aku tidak melewati jalan yang sama."

"Tiba-tiba aku melihat ada bayangan yang mendekat, aku teringat dengan pembunuh di istana yang masih belum tertangkap dan mengira orang yang di belakangku adalah pembunuh, jadi ...."

Pangeran Rio segera membantu Nabila.

"Ternyata Yang Mulia salah mengiraku sebagai pembunuh. Pantas saja."

Pangeran Rio mengambil belati dan mengembalikannya pada Nabila dengan hormat.

Tatapan Yohan yang tajam terus menatap mereka berdua.

Dia tidak percaya dengan ucapan Ratu.

Hanya saja Pangeran Rio adalah saudara yang tumbuh besar bersamanya ....

"Kaisar, Yang Mulia Ratu, aku mengundurkan diri lebih dulu."

Pangeran Rio pergi sambil menarik tali pelan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status