Share

Bab 145

Ketika tangan Yohan hendak menyentuh topeng kulit Nabila, sebatang jarum perak menodongi dada Yohan.

Tatapan mata Nabila dingin.

"Terlalu ingin tahu bisa mati."

Bibir tipis Yohan tertutup rapat.

Lalu, Yohan menarik kembali tangannya.

Nabila juga menyimpan jarum perak yang dia pegang.

Keduanya kembali rukun.

Mekanisme diaktifkan.

Melihat Kaisar masih hidup, hati Dafka yang cemas menjadi lega.

Adapun penyergap wanita itu, akan lebih aman jika ditangkap.

Mumpung wanita itu sedang lemah, bunuh dia!

Dafka langsung menghunus pedang.

Alhasil, Kaisar memberi perintah,

"Biarkan dia pergi."

...

Larut malam.

Di Istana Rubi.

Sifa menjalani dua hari ini dalam kegelisahan. Sampai ketika melihat Ratu pulang, dia baru sedikit lebih lega.

Akan tetapi, Sifa mendapati Ratu sepertinya menderita cedera serius!

"Yang Mulia ...."

Nabila menyeret tubuhnya yang lemas, memegang pinggir meja dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain memegang kerah bajunya.

"Jaga di luar."

Tenggorokan Nabila seperti terbakar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status