Share

Bab 148

Penulis: Shana
Nabila tidak langsung memberitahukan siapa saksi mata itu, melainkan menceritakan seluk-beluknya dengan tenang.

"Usai pertandingan polo, Tejo Hutomo diketahui sebagai pelaku sebenarnya yang membuat dua nyonya jatuh dari kuda. Pada kenyataannya, Tejo diperintahkan oleh Cindy untuk mencelakai Selir Jihan. Setelah Tejo tertangkap, Cindy takut Tejo akan menunjuknya, maka Cindy mengutus dayang yang bernama Zahra untuk membunuh Tejo ...."

Yohan mengernyit karena jengkel dan menyela dengan suara tegas.

"Apa yang ingin kamu katakan?"

Dari apa yang dia ketahui, Tejo dan Dayang Zahra itu sudah mati.

Mungkinkah mereka dapat bangkit dari kematian dan menjadi saksi Nadine?

Nabila menjawab dengan tenang,

"Kaisar, mohon dengarkan dulu. Zahra tidak mati pada malam itu. Aku diam-diam mengirimnya ke luar istana untuk diobati. Sekarang, dia bisa bersaksi dan menunjuk Cindy."

Yohan seperti sedang menahan sesuatu. Ekspresi yang tenang justru terkesan aneh.

Benar-benar "bangkit dari kematian"!

Yohan tidak m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Etty Prameswari
malah muter muter ceritanya
goodnovel comment avatar
Aa Alkarom
part yg ditunggu tunggu trs ntar kalo nandiine dihukum yg jd ratu siapa Nabila yg sebenarnya kah?
goodnovel comment avatar
Orinprastika
gereget sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 149

    Walau sedang berlutut, badan Cindy tetap tegak, sama sekali tidak seperti orang yang bersalah.Dimas menatap Cindy dengan penuh kebencian."Kaisar, kakakku, Qairun, bekerja untuk Selir Utama. Kakakku menuliskan catatan itu agar memiliki jalan hidup!""Tak disangka Selir Utama begitu kejam, bahkan membunuh kami sekeluarga demi menjaga rahasia itu. Sekarang, hanya aku yang masih hidup .... Aku diselamatkan oleh orang yang berbaik hati.""Mereka sibuk membakar rumah, tidak memperhatikan aku yang diam-diam merangkak keluar ...."Dayang Zahra berujar,"Kaisar, Selir Terhormat-lah yang menyuruh hamba membunuh Tejo Hutomo!"Hanya dengan pengakuan mereka, masih ada beberapa keraguan.Misalnya, bagaimana Dimas memastikan orang-orang yang membunuh keluarganya adalah utusan Cindy?Oleh karena itu, pengakuan Cristal sangat penting."Nyonya takut keluarga Qairun mengetahui hal-hal itu, maka Nyonya menyuruh hamba mencari cara untuk membunuh seluruh keluarga Qairun. Adapun bandit hutan yang menculik

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 150

    Nabila menjawab dengan tenang,"Kaisar mementingkan reputasi keluarga kekaisaran, aku juga tidak ingin digosipi orang-orang. Jadi, Kaisar hanya perlu mengumumkan semua kejahatan Cindy. Detail tentang identitas korban dan kronologinya dapat dihilangkan."Dengan demikian, semua perbuatan kejahatan Cindy tetap akan terekspos.Yohan melihat Nabila dengan tatapan mata tegas."Pikiranmu sangat cermat.""Kalau aku tidak melakukannya, apa yang akan kamu lakukan? Menyebarkan salinan dari semua surat pengakuan itu ke seluruh kota?"Nabila menundukkan pandangan mata."Aku juga tidak ingin begitu kalau bukan karena terpaksa.""Kalau Kaisar sendiri yang mengumumkan kejahatan Cindy, detailnya dapat dihilangkan. Tapi kalau aku, aku akan mengumumkan seluruh detailnya tanpa gentar."Perasaan saat diancam sungguh tidak nyaman.Apalagi Yohan adalah seorang kaisar.Yohan langsung berdiri. Sekujur tubuhnya memancarkan aura penekanan sehingga ruangan itu penuh keagresifan. Ditambah dengan ekspresi Yohan, ra

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 151

    Kemudian, Yohan memberi perintah."Pengawal, bawa Ratu ...."Tepat saat itu, seseorang melapor dari luar."Kaisar, Ibu Suri memberi perintah untuk memanggil Yang Mulia Ratu ke sana."Yohan langsung menoleh pada Nabila dengan ekspresi dingin.Nabila berdiri tegak dengan tenang.Jelas bahwa semua itu berada dalam perhitungannya ....Nabila benar-benar pandai menyusun siasat.Nabila sudah mencari perlindungan pada Ibu Suri karena yakin dia akan menghukumnya.Tatapan mata Yohan menjadi tegas dan dingin, serta memancarkan aura membunuh yang menakutkan."Ratu, berdoalah agar kamu bisa tinggal di Istana Giok selamanya."Ibu Suri hanya dapat melindunginya sesaat, tidak untuk selamanya!Nabila memberi salam dengan hormat."Aku mohon pamit."Nabila berbalik badan dan pergi. Ekspresi hormat dan patuh segera menghilang dari wajahnya, digantikan oleh kedinginan seperti salju di musim dingin.Di Istana Giok.Wewangian cendana yang berkepul-kepul membuat mata orang menjadi perih.Ibu Suri memasang se

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 152

    Yohan pergi setelah mengatakan ini.Cindy sedang berbaring tengkurap di atas lantai dengan kedua lengan yang terentang ke depan dengan tidak berdaya dan wajahnya berkerut."Tidak!""Kaisar! Kaisar! Jangan tinggalkan aku!""Kaisar!"Kenapa bisa seperti ini?Kenapa Kaisar tidak menginginkan darah jantungnya!Bukankah tidak ada orang yang bisa menyembuhkan Racun Air Langitnya?Kenapa bisa seperti ini!Cindy mengepalkan tangannya dengan erat dan matanya memerah.Apakah dia benar-benar akan diasingkan?"Tidak!"...Raut wajah Yohan masih terlihat sangat dingin saat kembali ke Istana Safir dan ekspresi dingin itu sama sekali tidak menghilang untuk waktu yang lama.Leonard melayani Yohan dengan hati-hati dan selalu memperhatikan ekspresinya.Meskipun tidak mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi sampai Selir Cindy diasingkan, Kaisar bahkan juga menulis dekret kesalahan yang telah dia perbuat dan mengejutkan semua orang.Yohan duduk di depan meja dan menulis Mantra Menenangkan hati dengan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 153

    Nabila pergi ke kamar di sebelah terlebih dahulu, dia menemukan dokumen resmi dan kartu identitas yang mereka bawa setelah memukul mereka berdua hingga pingsan.Semua ini seperti yang diduga oleh Nabila, Yohan tidak bisa bertindak dengan kejam karena teringat dengan hubungan mereka, Yohan mengatakan pada orang-orang bahwa dia mengasingkan Cindy. Tapi sebenarnya Yohan ingin memberi jalan keluar pada Cindy agar Cindy bisa mengubah wajahnya dan terus menjalani kehidupannya.Bagaimana dengan Nadine?Apakah Nadine memiliki kesempatan untuk memulai ulang dari awal?Nabila merobek kartu identitas itu sampai hancur berkeping-keping.Nabila menatap kartu yang telah dihancurkan itu dengan tatapan yang tajam ....Cindy menemukan bahwa dia sedang berada di tengah kuburan massal setelah terbangun.Terdapat banyak mayat yang memiliki bau busuk di sekitarnya.Bahkan terdapat beberapa pasang mata hijau yang menyebar dengan cepat pada malam hari.Cindy menyentuh sesuatu yang lengket setelah menggerakka

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 154

    Cindy sangat takut dibawa ke Rumah Bordil Melati dan seluruh tubuhnya bergetar dengan hebat.Baron melepaskan tangannya dan Cindy langsung terjatuh di tanah.Dia bertanya pada Nabila."Ke ... Keluarga Feno melindungi calon ratu dengan begitu ketat dan kepergianmu dari kediaman juga dirahasiakan sebelum menikah.""Kenapa kamu tidak memikirkannya? Bagaimana mungkin aku bisa tahu kapan kamu keluar dan melalui jalan mana jika tidak ada orang yang memberitahuku meskipun aku menghasut para bandit hutan itu untuk menculikmu!"Ekspresi Nabila menajam dan menatap Yumba.Yumba mengangguk dan menjawab dengan tenang."Yang Mulia, ucapannya benar.""Tuan sangat berhati-hati, Nona ...."Yumba segera mengubah ucapannya setelah menyadari bahwa Cindy masih berada di sini."Nona, para pengawal yang menemani Nona adalah orang kepercayaan Tuan setiap kali Nona meninggalkan kediaman. Kereta kudanya juga sangat sederhana dan perjalanan kembali ke kediaman selalu berubah, bahkan tidak ada pelayan di kediaman

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 155

    Nabila mengenakan pakaian pria dan mengenakan topeng untuk kembali menemui Yumba setelah menghadapi Cindy.Nadine sedang dirawat oleh Lukas di dalam kamar.Nadine seperti telah kembali ke masa kecilnya, meringkuk dengan ketakutan di sudut tempat tidur dan tubuhnya akan gemetar ketakutan saat melihat siapa pun.Nabila melangkah maju, tapi Nadine akan menghindar dan berteriak."Jangan mendekat! Ah! Jangan sentuh aku!"Luka yang disebabkan oleh orang-orang itu seperti belatung di dalam mayat yang tidak akan pernah bisa dihilangkan.Nabila tidak tega melihat kondisi Nadine yang seperti ini, jadi dia menurunkan tirai dan membiarkannya sendirian di dalam.Keterampilan medis Lukas sangat baik, Nadine terus meminum obat yang diresepkan olehnya akhir-akhir ini dan kondisinya telah membaik, terutama Nadine sudah bisa tidur di malam hari.Hanya saja Nadine sudah tidak seperti orang biasa, melainkan seperti seekor burung yang ketakutan sekarang.Bahkan suara sekecil apa pun akan membuatnya ketakut

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 156

    Nabila menyuruh Yumba untuk kembali ke dalam kamar dan menjaga Nadine saat melihat Baron ingin melaporkan suatu hal padanya.Sinar bulan yang dingin menyinari tubuh Nabila seperti sebuah lingkaran cahaya yang kabur.Nabila memiliki ekspresi acuh tak acuh dan tegas di wajahnya."Ada masalah apa sampai buat kamu begitu bersemangat?"Baron segera berkata dengan cepat."Hamba kasih obat pada wanita itu agar dia tidak bisa bicara untuk sementara waktu sesuai dengan perintah Anda dan mengirimnya ke Rumah Bordil Melati.""Mucikari di sana memeriksa tubuh wanita itu lebih dulu dan baru memutuskan apakah dia ingin menerimanya atau tidak."Hamba menunggu sebentar di luar dan tidak lama kemudian mucikari berjalan keluar dengan marah dan memarahi Hamba.""Coba tebak apa katanya?"Menyuruhnya untuk menebak?Nabila segera menyerahkan pedang ke arah Baron.Baron tidak lagi bertele-tele, lagi pula dia adalah orang yang tidak bisa menahan rahasia terlalu lama."Mucikari bilang kalau dia bukanlah seoran

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 890

    Tidak lama kemudian, tabib militer itu ditarik ke hadapan Nabila.Dia terluka dan berlutut di tanah sambil menggigil, tidak berani mendongak."Yang Mulia Ratu, aku telah difitnah!"Nabila menghunus pedang dan mengarahkannya ke leher tabib itu, memaksanya mendongak dengan keringat dingin mengucur di wajah."Yang Mulia ...."Dia terlihat tidak bersalah dan matanya berkaca-kaca.Tidak ada emosi lain di wajah Nabila dan tidak terlihat mengintimidasi."Ada berapa banyak mata-mata di Perkemahan Timur ini."Tabib itu menggelengkan kepalanya."Aku tidak tahu, aku takut ... ah!"Sebelum dia selesai berbicara, salah satu telinganya dipotong.Telinganya yang berdarah jatuh ke tanah, membuatnya mengejang kesakitan."Yang Mulia, ampuni aku, aku benar-benar tidak tahu! Mata-mata atau racun apa, semua itu tidak ada hubungannya denganku ...."Sorot mata Nabila dingin."Masih tidak mengerti bahasa manusia? Kalau begitu telinga yang lain tidak perlu ada lagi."Dia hendak mengayunkan pedangnya, tetapi ta

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 889

    Nabila curiga ada sesuatu yang mencurigakan tentang kematian Jefry dan sengaja bertanya di depan semua orang untuk memancing pelaku itu keluar.Semalam Stefano dan yang lainnya tinggal di luar tenda tempat mayat ditempatkan, jadi mereka tahu persis siapa saja yang keluar masuk.Ada prajurit yang menjaga tenda di luar. Dua anak dan istri dari Keluarga Gulan telah masuk. Tidak lama setelah mereka pergi, Maynard masuk.Setelah itu, putra sulung dan putra bungsu dari Keluarga Gulan juga pasuk secara terpisah.Selama ini juga ada tabib militer.Jerry menyimpulkan dalam satu kalimat, "Dengan kata lain, lima orang tersebut punya kesempatan untuk mendekati mayat dan mengutak-atiknya!"Setelah mendengar ini, Nyonya Casella merasa terhina dan langsung membantahnya dengan kesal."Bukan aku! Mana mungkin aku membunuh suamiku!? Apa untungnya bagiku kalau suamiku terbunuh!?"Dia berbalik dan menuding Maynard, "Maynard adalah tersangka terbesar! Dia tidak mau menjadi bawahan suamiku dan ingin mendapa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 888

    Nyonya Casella tidak setuju dengan otopsi dan putra tertua Keluarga Gulan juga marah."Tidak! Ayahku sangat menderita selama hidupnya dan masih dicambuk setelah kematiannya, jangan sakiti dia lagi!"Putra bungsunya juga ikut menimpali, "Yang Mulia Ratu, biarkan tubuh ayahku tetap utuh! Ayahku sangat menyedihkan!"Maynard juga ragu dan bertanya pada tabib itu."Apakah sesuatu akan terungkap dengan otopsi?"Tabib itu berkata terus terang, "Belum tentu.""Karena tidak pasti, jangan membedah mayatnya lagi!" teriak Nyonya Casella.Semua orang menatap Nabila.Nabila menatap mayat Jefry yang ditutupi kain putih yang juga ditatap semua orang.Jerry agak khawatir.Kalau Yang Mulia Ratu memaksakan otopsi demi kebenaran, tidak akan masalah kalau memang mengetahui sesuatu. Kalau tidak ada yang ditemukan, pasti akan menimbulkan ketidakpuasan dari Keluarga Gulan. Ini benar-benar rumit.Lebih baik lupakan saja.Dengan begini, Jenderal Jefry tewas di tangan musuh dan dia kurang lebih dianggap sebagai

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 887

    Nyonya Casella mendongak dan menatap Nabila dengan air mata masih membasahi pipi, sorot matanya dipenuhi keterkejutan."Otopsi? Ratu, untuk apa melakukan itu?"Kedua putranya juga cukup terkejut dan saling memandang.Wakil Jenderal Maynard bertanya dengan berani mewakili semua prajurit."Yang Mulia, apa kamu merasa ada yang mencurigakan dengan kematian Jenderal Jefry?"Hanya kalau curiga Jefry meninggal secara tidak wajar, mayat akan dilakukan otopsi yang biasanya menjadi salah satu cara pemerintah menangani kasus.Oleh karena itu, Nabila mengusulkan otopsi dan Maynard tanpa sadar berpikir lebih jauh.Nabila menatap semua orang yang menunjukkan ekspresi berbeda dengan tenang."Aku telah bertarung melawan Bill dan juga mengetahui kemampuan Jenderal Jefry.""Kalau satu lawan satu, Jenderal Jefry tidak akan kalah begitu saja.""Makanya otopsi harus dilakukan."Tidak boleh ada yang luput dari pengamatannya.Terutama di perkemahan militer ini.Jefry adalah seorang jenderal baik yang mengabd

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 886

    Di luar Kota Silu, pasukan musuh melarikan diri ke segala arah.Di dalam Kota Silu, genderang perang Pasukan Naki ditabuh.Bola api habis, cahaya api padam dan cahaya bulan serta bintang terlihat sangat terang, menyinari tubuh Nabila hingga membuat sosoknya yang ramping menjulang tinggi.Setelah Pasukan Sekutu Empat Kerajaan yang dipimpin oleh Kerajaan Miria mundur, dia duduk di atas batu dengan lelah, punggungnya agak membungkuk dan darah mengalir di jari-jarinya.Lengannya terluka karena kapak ganda, tetapi tidak ada yang bisa melihatnya.Bagaimanapun, ini semua hanyalah luka ringan baginya.Setelah hari ini, Pasukan Sekutu Empat Kerajaan tidak akan berani menyerang sesuka hati. Inilah yang lebih penting."Yang Mulia, apakah kamu baik-baik saja?" Prajurit yang bertugas membuat tali datang dengan khawatir.Nabila menyembunyikan tangannya yang berdarah dan berkata dengan tenang."Ya."Dia mendongak dan melihat mayat prajurit musuh dengan tatapan acuh tak acuh....Garnisun Pasukan Seku

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 885

    Prajurit musuh memindahkan mayat Jefry ke ruang terbuka, mayatnya dipenuhi bekas cambuk dan tidak ada pakaian menutupi tubuhnya.Melihat adegan seperti itu, para prajurit Negara Naki sangat marah.Sudah membunuh orang dan masih mencambuk mayatnya, benar-benar keji.Di menara kota, dua prajurit Negara Naki diturunkan. Mereka mengambil pakaian Jenderal Jefry dan mengenakannya padanya dengan sorot mata penuh kesedihan.Darren menatap Nabila dengan tajam."Yang Mulia Ratu, mungkin anak di dalam perutmu sudah lama meninggal!"Kalau tidak, mana mungkin dia masih baik-baik saja setelah bertarung sampai saat ini?Darren mengira dia pintar.Dia tidak tahu Nabila sama sekali tidak hamil.Setelah mayat Jefry dibawa ke menara, Darren melihat mayat bawahannya sendiri.Dia benar-benar tidak bisa menahan dendam ini.Setelah dipikir-pikir, untung saja kerugian bisa dihentikan tepat waktu.Sekarang hanya 150 orang yang tewas.Negara Naki terus berkata bahwa dia ingin membangun menara mayat, tetapi tida

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 884

    Darren tidak pernah menyangka orang di hadapannya yang membunuh 50 prajuritnya dan salah satu jenderal yang kuat adalah Joka.Joka yang baru berusia 17 tahun memimpin pasukannya untuk membunuh 20 ribu pasukan musuh dalam Pertempuran Kota Heisun dan membangun sebuah istana untuk menakuti musuh yang datang dari segala arah.Orang ini sangat menakutkan.Pupil mata Darren tiba-tiba menyusut.Para jenderal dari tiga kerajaan lainnya juga tercengang dan ketakutan.Karena itu Joka, pantas saja dia bisa membunuh begitu banyak orang.Bukankah hari ini Negara Naki akan membangun menara mayat?Mereka mulai membujuk."Jenderal Darren! Kita tidak bisa bertarung lagi! Lawan kita adalah Joka dan orang kita mati sia-sia!""Joka, kenapa bisa Joka!? Jenderal Darren, kita tidak boleh membiarkan Negara Naki menghancurkan kita!"Sorot mata Darren sangat muram."Tantangan telah diterima, bagaimana kita bisa kembali di tengah jalan!? Teruslah bertarung! Aku tidak percaya dia bisa terus menang dengan begitu b

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 883

    Kapak merupakan senjata yang ampuh, tetapi lengkungan bilah kapak mudah melemahkan kekuatan kapak, sedangkan ujung tajam tombak bisa menembus pertahanan kapak.Itulah sebabnya ada pepatah "tombak bisa mengalahkan kapak".Siapa pun yang mahir dalam tombak mengetahui hal ini.Wajah Darren agak memucat.Jadi dari mana asal Mayor Jenderal yang diutus oleh Negara Naki?Nabila menggenggam tombak dan menunggu lawannya mendekat sebelum langsung menyerang.Bill merasakan aliran udara yang kuat dan segera menggunakan kapaknya. Dia memegang kapak di tangan kirinya untuk bertahan dan tangan kanan untuk menyerang.Kadang mengayun, menebas, menusuk dan menyapu. Kedua kapak ini sangat ganas dan mematikan dalam setiap gerakan.Akan tetapi, keahlian tombak Nabila jauh lebih sulit untuk diprediksi.Keduanya bertarung bolak-balik selama belasan putaran dan orang-orang di sebelah terpana.Di pihak prajurit Kerajaan Miria, raut wajah Darren sangat jelek.Jarang sekali ada orang yang bisa menyaingi kapak ga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 882

    Darren mencondongkan tubuh ke depan dan menjulurkan lehernya untuk melihat prajurit Negara Naki yang datang bertempur.Orang ini tidak kekar dan terlihat masih muda. Sepertinya dia bukan Maynard si Wakil Jenderal Negara Naki.Bocah bau kencur dari mana ini? Beraninya dia datang dalam pertempuran membangun menara mayat?Heh!Konyol!Darren duduk bersandar dengan mata menyipit, tatapannya penuh penghinaan dan kesombongan karena memiliki rencana.Dia telah menyuruh mata-mata untuk memeriksa di perbatasan timur Negara Naki, selain Jefry, hanya Maynard yang bisa dianggap sebagai ancaman.Karena bukan Maynard yang bertempur, mustahil Negara Naki bisa membangun menara mayat.Darren menatap semua orang di bawah, yaitu seratus prajurit yang dia pilih dengan cermat kemarin."Siapa pun yang membunuh orang Naki akan menerima hadiah seratus tahil."Para prajurit memegang tombak dan melihat ke depan, mata mereka berbinar dan suara mereka nyaring."Bunuh! Bunuh! Bunuh!"Mata Nabila di balik topeng it

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status