Share

Bab 148

Nabila tidak langsung memberitahukan siapa saksi mata itu, melainkan menceritakan seluk-beluknya dengan tenang.

"Usai pertandingan polo, Tejo Hutomo diketahui sebagai pelaku sebenarnya yang membuat dua nyonya jatuh dari kuda. Pada kenyataannya, Tejo diperintahkan oleh Cindy untuk mencelakai Selir Jihan. Setelah Tejo tertangkap, Cindy takut Tejo akan menunjuknya, maka Cindy mengutus dayang yang bernama Zahra untuk membunuh Tejo ...."

Yohan mengernyit karena jengkel dan menyela dengan suara tegas.

"Apa yang ingin kamu katakan?"

Dari apa yang dia ketahui, Tejo dan Dayang Zahra itu sudah mati.

Mungkinkah mereka dapat bangkit dari kematian dan menjadi saksi Nadine?

Nabila menjawab dengan tenang,

"Kaisar, mohon dengarkan dulu. Zahra tidak mati pada malam itu. Aku diam-diam mengirimnya ke luar istana untuk diobati. Sekarang, dia bisa bersaksi dan menunjuk Cindy."

Yohan seperti sedang menahan sesuatu. Ekspresi yang tenang justru terkesan aneh.

Benar-benar "bangkit dari kematian"!

Yohan tidak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status