Share

Bab 154

Penulis: Shana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Cindy sangat takut dibawa ke Rumah Bordil Melati dan seluruh tubuhnya bergetar dengan hebat.

Baron melepaskan tangannya dan Cindy langsung terjatuh di tanah.

Dia bertanya pada Nabila.

"Ke ... Keluarga Feno melindungi calon ratu dengan begitu ketat dan kepergianmu dari kediaman juga dirahasiakan sebelum menikah."

"Kenapa kamu tidak memikirkannya? Bagaimana mungkin aku bisa tahu kapan kamu keluar dan melalui jalan mana jika tidak ada orang yang memberitahuku meskipun aku menghasut para bandit hutan itu untuk menculikmu!"

Ekspresi Nabila menajam dan menatap Yumba.

Yumba mengangguk dan menjawab dengan tenang.

"Yang Mulia, ucapannya benar."

"Tuan sangat berhati-hati, Nona ...."

Yumba segera mengubah ucapannya setelah menyadari bahwa Cindy masih berada di sini.

"Nona, para pengawal yang menemani Nona adalah orang kepercayaan Tuan setiap kali Nona meninggalkan kediaman. Kereta kudanya juga sangat sederhana dan perjalanan kembali ke kediaman selalu berubah, bahkan tidak ada pelayan di kediaman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 155

    Nabila mengenakan pakaian pria dan mengenakan topeng untuk kembali menemui Yumba setelah menghadapi Cindy.Nadine sedang dirawat oleh Lukas di dalam kamar.Nadine seperti telah kembali ke masa kecilnya, meringkuk dengan ketakutan di sudut tempat tidur dan tubuhnya akan gemetar ketakutan saat melihat siapa pun.Nabila melangkah maju, tapi Nadine akan menghindar dan berteriak."Jangan mendekat! Ah! Jangan sentuh aku!"Luka yang disebabkan oleh orang-orang itu seperti belatung di dalam mayat yang tidak akan pernah bisa dihilangkan.Nabila tidak tega melihat kondisi Nadine yang seperti ini, jadi dia menurunkan tirai dan membiarkannya sendirian di dalam.Keterampilan medis Lukas sangat baik, Nadine terus meminum obat yang diresepkan olehnya akhir-akhir ini dan kondisinya telah membaik, terutama Nadine sudah bisa tidur di malam hari.Hanya saja Nadine sudah tidak seperti orang biasa, melainkan seperti seekor burung yang ketakutan sekarang.Bahkan suara sekecil apa pun akan membuatnya ketakut

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 156

    Nabila menyuruh Yumba untuk kembali ke dalam kamar dan menjaga Nadine saat melihat Baron ingin melaporkan suatu hal padanya.Sinar bulan yang dingin menyinari tubuh Nabila seperti sebuah lingkaran cahaya yang kabur.Nabila memiliki ekspresi acuh tak acuh dan tegas di wajahnya."Ada masalah apa sampai buat kamu begitu bersemangat?"Baron segera berkata dengan cepat."Hamba kasih obat pada wanita itu agar dia tidak bisa bicara untuk sementara waktu sesuai dengan perintah Anda dan mengirimnya ke Rumah Bordil Melati.""Mucikari di sana memeriksa tubuh wanita itu lebih dulu dan baru memutuskan apakah dia ingin menerimanya atau tidak."Hamba menunggu sebentar di luar dan tidak lama kemudian mucikari berjalan keluar dengan marah dan memarahi Hamba.""Coba tebak apa katanya?"Menyuruhnya untuk menebak?Nabila segera menyerahkan pedang ke arah Baron.Baron tidak lagi bertele-tele, lagi pula dia adalah orang yang tidak bisa menahan rahasia terlalu lama."Mucikari bilang kalau dia bukanlah seoran

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 157

    Ratu terus berada di Istana Giok selama dua hari ini, terlihat jelas bahwa dia sedang meminta perlindungan dari Ibu Suri.Leonard bertanya, "Kaisar, Yang Mulia Ratu sedang menemani Ibu Suri, bagaimana jika Ibu Suri ...."Yohan mengangkat tatapan dinginnya."Ibu Suri bukanlah orang yang tidak bijaksana."Sudah dua hari berlalu dan seharusnya sudah cukup.Istana Giok.Nabila sedang berendam di dalam air panas, tubuhnya terasa sangat nyaman, tapi hatinya sama sekali tidak bisa merasa rileks.Tok, tok, tok!"Yang Mulia Ratu, Kaisar memanggil Anda untuk menemuinya."Setengah jam kemudian.Ruang Kerja Istana.Nabila mengenakan pakaian yang sederhana dengan sedikit perhiasan di kepalanya.Tampang Nabila benar-benar terlihat seperti seseorang yang datang untuk meminta maaf.Kenyataannya memang seperti itu.Nabila berlutut dengan hormat."Aku memberi salam pada Kaisar."Tatapan Yohan mendingin, "Karena kamu tahu kamu ada salah, apakah kamu pernah memikirkan hukuman yang akan kamu terima berdasa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 158

    Cristal telah melayani Cindy selama bertahun-tahun dan sama seperti Qairun yang telah melakukan banyak hal yang kejam mewakilkan Cindy.Nabila tidak mungkin membiarkannya begitu saja.Seseorang yang melakukan kesalahan harus dihukum.Oleh karena itu Cristal dikurung di Departemen Penahanan."Yang Mulia Ratu membohongiku! Dia membohongiku!"Sama sekali tidak ada orang yang memedulikannya tidak peduli bagaimanapun Cristal berteriak.Istana Rubi.Nabila telah memutuskan untuk pergi ke hutan tempat Nadine diculik dan memeriksanya dengan cermat.Nabila diam-diam keluar dari istana pada malam hari.Nabila meninggalkan Baron untuk menjaga Nadine dan membawa Yumba untuk pergi ke hutan bersama dengannya.Hanya Yumba yang mengetahui kejadian hari itu dengan jelas.Yumba memiliki ingatan yang baik, kejadian hari itu tertanam dengan jelas di dalam ingatannya dan Yumba sama sekali tidak akan melupakannya dalam kehidupan ini.Yumba menunjuk suatu tempat dan berkata."Yang Mulia, itu tempatnya! Keret

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 159

    Kuburan penuh dengan suasana yang seram yang membuat bulu kuduk seseorang berdiri.Baron memegang cangkul dan menatap Nabila dengan bingung."Mayor Jenderal, apakah kamu yakin tidak datang ke tempat yang salah?"Sebelum datang ke sini Mayor Jenderal sama sekali tidak mengatakan ingin menggali kuburan siapa!Sedangkan semua makam leluhur Keluarga Feno berdiri di sini.Ini merupakan sebuah hal yang lancang!Nabila tidak mengatakan apa pun dan segera berjalan masuk.Nabila memberi perintah setelah tiba di depan batu nisan yang bertuliskan nama Nyonya Hilna."Gali kuburan ini."Makam para pengawal yang dimakamkan juga berada di sekitar makam Nyonya Hilna yang sama sekali tidak sulit untuk ditemukan.Nabila menyuruh Baron untuk menggali semua makam itu.Baron mulai menggerakkan cangkulnya saat melihat bahwa itu bukanlah makan leluhur Keluarga Feno.Grus!Grus!Dua jam kemudian.Terdapat beberapa mayat yang sudah membusuk dengan parah di dalam tanah, terdapat cairan tidak dikenal yang mengal

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 160

    Nabila sama sekali tidak menyangka bahwa Yohan akan datang ke tempatnya semalam ini.Merpati pos yang diterbangkan dari Istana Rubi tidak akan membuat suara yang besar.Hanya saja Yohan dan para pengawalnya memiliki kekuatan internal yang tinggi, mereka bisa mendengar pergerakan sekecil apa pun.Nabila segera menyembunyikan surat rahasia dan menatap ke arah terbangnya merpati pos.Nabila harus membuat masalah yang lebih besar pada saat ini ....Nabila segera berteriak dengan keras."Ada pembunuh!"Sifa segera bereaksi dan juga berteriak dengan keras."Cepat datang lindungi Yang Mulia!"Yohan dan pengawalnya segera memasuki aula utama.Yohan bahkan segera memasuki aula dalam.Hanya saja hal yang dipedulikan oleh Yohan bukanlah keselamatan Nabila yang merupakan ratu."Di mana pembunuhnya!"Apakah pembunuh wanita itu kembali membuat masalah lagi?Wanita itu baru saja menyembuhkan Racun Air Langitnya dan kekuatan internal wanita itu masih belum pulih, tidak disangka dia berani membuat masa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 161

    Sifa merasa ketakutan setelah mendengar kebenaran dari penculikan Nona Nadine."Yang Mulia, apakah ini artinya musuh kita sedang bersembunyi di dalam kegelapan!""Tidak disangka dia bisa menyamar jadi Nyonya Hilna dan menyusup di sisi Nona Nadine, sungguh menakutkan! Apa yang harus kita lakukan agar bisa menangkapnya?""Selain itu, bukankah Anda memutuskan untuk meninggalkan Kota Zordo dan kembali ke perbatasan utara?"Sifa mengetahui dengan sangat jelas bahwa tempat Ratu bukanlah di sini.Terdapat tatapan yang tenang di mata Nabila."Aku tidak akan pergi."Dia harus menemukan orang di balik kejadian ini.Selain itu, Nabila juga tidak bisa membawa Nadine pergi. Hal yang membuat Nabila merasa khawatir adalah perbatasan utara, semoga tidak terdapat masalah di perbatasan utara....Ratu berbeda dengan selir yang menganggur itu dan harus mengurus banyak urusan internal.Nabila mencatat semua suap yang diteirma oleh Paviliun Dharma Senja dan memberinya pada bendahara negara.Paviliun Dharma

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 162

    Jessy disukai oleh Ibu Suri dan sesekali dipanggil ke istana untuk menemaninya menyembah Buddha. Ini adalah perlakuan istimewa yang tidak dimiliki oleh wanita lain yang merupakan peserta dari pemilihan wanita.Bahkan Selir Nita, keponakannya ini diabaikan oleh Ibu Suri.Selir Nita merasa tidak terima di dalam hatinya.Hari ini Selir Nita mendatangi Istana Giok tanpa dipanggil.Bibi Asih keluar untuk menyampaikan pesan pada Selir Nita."Kedatangan Selir Nita sangat tidak tepat, Nona Jessy sedang melafalkan kitab Buddha untuk Ibu Suri dan Ibu Suri sudah mengatakan tidak ingin diganggu oleh siapa pun. Sebaiknya Selir datang kembali setelah makan siang."Selir Nita menahan amarah di dalam hatinya dan berkata sambil tersenyum."Bibi terlihat sangat menyukai Nona Jessy dan aku tidak akan mengganggunya."Bibi Asih sangat pandai melihat isi hati orang dan bisa melihat rasa kesepian yang ditunjukkan Selir Nita. Jadi dia merendahkan suaranya dan mengingatkan Selir Nita setelah melihat tidak ada

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 318

    Batu gipsum sangat sulit untuk ditemukan sebelum ini, tapi tidak disangka Nabila bisa melihatnya pada saat ini.Nabila segera bertanya."Kenapa kamu bisa punya batu gipsum?"Kenni merasa kebingungan."Guru, kenapa Anda juga tahu tentang batu gipsum?""Aku pertama kali bertemu dengan Mayor Jenderal Elsa pada tiga tahun yang lalu, kemudian mendengar dia sedang membicarakan masalah batu gipsum dengan ayahku. Mayor Jenderal Elsa terlihat sangat menyukai batu ini dan terus membaca buku tentang batu ini.""Ingatanku sangat baik dan aku mengingat hal ini.""Terdapat banyak gunung di kampung halamanku yang bernama Carten, aku mencari batu gipsum di sana di waktu luangku dan aku benar-benar menemukan batu itu pada setahun yang lalu, jadi aku menggunakannya sebagai hadiah untuk guruku ...."Nabila sudah ingin menciptakan senapan bambu yang baru pada tiga tahun yang lalu.Pada saat itu Nabila sudah mengetahui bahwa poin utama dari senapan bambu ini adalah insulasi panasnya, sedangkan benda yang p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 317

    Bibir Kenni pecah-pecah dan suaranya sangat serak.Nabila bertatapan dengan tatapan Kenni dan bisa melihat niat membunuh di matanya."Aku kebetulan datang ke sini karena mau berziarah," jelas Nabila.Kenni mengambil sesajen yang diletakkan Nabila dengan tangan yang gemetar karena sudah kelaparan untuk waktu yang lama dan mengembalikannya pada Nabila."Bawa pergi! Ibuku tidak butuh ini!"Nabila mengabaikan penolakannya.Nabila mengeluarkan pedang di pinggangnya.Nabila menebang pohon di dekatnya seiringan dengan beberapa suara retakan di udara dan memotongnya menjadi papan kayu untuk dijadikan sebagai batu nisan.Tidak terdapat gejolak apa pun di dalam mata Kenni saat melihat ini.Sampai Nabila meletakkan papan kayu itu di tanah dan bertanya padanya."Siapa nama ibumu?"Kenni baru bereaksi dan menatapnya dengan tatapan terkejut.Nada bicara Nabila terdengar tenang dan santai, sama sekali tidak terdapat perasaan kasihan yang merendahkan seseorang."Ibumu tidak akan menjadi hantu yang kes

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 316

    Kenni bereaksi dengan cepat dan hampir bisa menghindari serangan Elsa.Kemudian Elsa kembali menyerangnya.Kenni sehabis melakukan perjalanan yang jauh, dia pasti menderita kelaparan dan kedinginan.Kenni pasti tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini.Hanya saja Kenni berhasil menghindari serangan Elsa dengan kondisinya pada saat ini dan juga mencari kesempatan untuk menyerang balik.Tatapan Elsa menggelap.Anak ini lebih hebat dibanding dugaannya.Elsa pura-pura menyerang bagian bawah tubuh Kenni dan tiba-tiba bergerak ke belakang tubuh Kenni saat dia melakukan serangan balik, kemudian menendang bagian belakang lutut Kenni dengan keras.Salah satu lutut Kenni bertekuk ke bawah.Kemudian Elsa mencekik leher Kenni dengan lengannya.Kenni terpaksa mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk bernapas.Elsa tidak melepaskan Kenni dan terus mengerahkan kekuatannya ....Vina baru merasa ada yang salah dan segera berteriak pada Elsa saat melihat wajah Kenni memucat."Mayor Jenderal!"E

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 315

    "Jumlahnya ... ada tiga orang, aku tidak terlalu sering bertemu dua orang yang lain.""Kami akan menjalani perintah Nona Elsa ... kalau dia memerintah kami."Darah penjual sayur terus mengalir saat dia sedang berkata.Tidak terlalu sering bertemu, itu berarti dia pernah bertemu dengan mereka.Nabila kembali bertanya."Apa ciri khas dua orang yang lain?""Yang satu punya tahi lalat di wajah dan yang lain ... suka pergi ke tempat berjudi dan suka mencuri. Dia punya mulut yang lancip dan wajah lancip seperti monyet .... Tuan, tolong ampuni aku. Aku sudah kasih tahu semua hal yang kuketahui!"Nabila mengangkat dagunya dengan belati."Kenapa kalian patuh dengan perintah Elsa?"Penjual sayur telah kehilangan banyak darah dan berkata dengan lemah."Kami ... kami adalah pencuri Arama ... yang dicari oleh pejabat setempat ... kami akan dikirim ke pejabat kalau tidak ... mematuhi ucapannya.""Dia ... kasih kami uang kalau kami patuh padanya ....""Selain itu ... dia juga meracuni kami ... dan ak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 314

    Luka Baron sangat parah, dia melihat Mayor Jenderal setelah terbangun dan mengetahui bahwa dia telah diselamatkan.Hampir seluruh tubuh bagian atas Baron dibalut dengan kain kasa dan raut wajahnya sangat pucat."Ma ...."Baron melihat masih ada orang lain di dalam ruangan dan segera mengganti panggilannya, "Tuan."Nabila mengenakan topeng perak yang menutupi setengah wajah dan menoleh ke arahnya.Tabib sedang memberitahu Nabila tentang hal yang harus diperhatikan oleh pasien.Nabila mengingat semuanya setelah mendengar ucapan tabib, kemudian memberikan sejumlah uang dan mengantar tabib itu keluar secara pribadi.Nabila kembali ke dalam ruangan pada beberapa saat kemudian dan melihat Baron sedang berusaha untuk duduk.Nabila segera memberi perintah."Jangan sembarangan bergerak!"Apakah Baron sama sekali tidak mengetahui seberapa parah lukanya?Baron segera berbaring dengan patuh dan tersenyum dengan lebar sambil menunjukkan giginya yang putih."Tuan, kulitku sangat tebal dan aku baik-b

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 313

    Nabila menerima sebuah anak panah yang tajam di Istana Pengasingan.Terdapat sebuah kertas yang ditancap di anak panah itu.Terdapat tulisan tangan Elsa di surat itu: "Kakak, aku berutang satu nyawa lagi padamu. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah membiarkanmu menemukan orang itu? Lain kali utuslah orang yang lebih pintar."Nabila menyadari bahwa telah terjadi sesuatu pada Baron.Nabila mengerutkan keningnya dan segera keluar dari istana sebelum langit menggelap.Baron mengikutinya dari Perkemahan Utara ke Kota Zordo.Baron tidak hanya merupakan orang kepercayaan dan tangan kanannya, tapi juga merupakan temannya.Elsa telah membunuh banyak orang demi melawan Nabila.Dia harus segera menemukan Baron!...Mencari seseorang di tengah lautan manusia yang luas tanpa memiliki petunjuk apa pun sama saja seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami.Entah sudah berapa banyak tempat yang didatangi Nabila hari ini.Dia hanya bisa mencari penjual sayur itu.Nabila menggambar lukisan p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 312

    Permaisuri Agung menoleh ke arah luar aula dan membuka matanya lebar-lebar."Kaisar? Kenapa kamu datang ke sini!"Permaisuri Agung mendatangi Ratu secara diam-dian dan tidak membiarkan Yohan mengetahui hal ini.Yohan memasuki aula dalam dengan cepat, kemudian menendang pelayan yang ingin menyerang Nabila, lalu melindungi Nabila di belakangnya dan bertanya pada Permaisuri Agung."Nenek, akulah yang harus bertanya kenapa Anda bisa berada di sini."Yohan mengenakan jubah brokat berwarna ungu, raut wajahnya sedingin dan sekeras pegunungan bersalju yang terlihat sangat menakutkan.Nabila diam-diam menyembunyikan senjatanya.Permaisuri Agung duduk di sana sambil berkata tanpa merasa bersalah."Aku melakukan ini demi Negara Naki.""Putri dari Keluarga Feno tidak seharusnya memasuki istana dan jadi ratumu."Kaisar sangat berbakti padanya dan Permaisuri Agung tidak percaya Kaisar akan melawannya karena masalah ini.Kedua tatapan Yohan terlihat menggelap."Aku sudah mengirimnya ke Istana Pengasi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 311

    Permaisuri Agung secara pribadi datang ke Istana Pengasingan yang terasa sangat aneh.Ternyata tebakan Nabila benar.Orang yang datang tidak hanya Permaisuri Agung seorang, tapi juga terdapat seorang pelayan.Pelayan itu sedang memegang nampan kayu berwarna hitam yang dipernis dengan indah, tapi benda yang diletakkan di atas nampan itu terlihat sangat mengerikan.Kain putih, segelas arak dan sebilah belati.Terdapat ekspresi ketakutan di wajah Sifa dan tidak bisa menahan diri untuk melebarkan tatapannya.Apakah Permaisuri Agung ingin ... menyuruh Ratu untuk bunuh diri?!Sifa segera menoleh untuk menatap Nabila.Nabila berdiri untuk memberi hormat, dia mengenakan pakaian yang sederhana tapi tidak bisa menyembunyikan temperamennya.Nabila juga telah melihat benda-benda itu, tapi dia tetap bersikap dengan tenang meskipun terdapat gunung yang runtuh di depannya."Aku memberi salam pada Permaisuri Agung."Permaisuri Agung mengabaikan Nabila dan berjalan ke tempat duduk utama dengan perlahan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 310

    "Panas sekali!""Ah! Panas sekali!"Satu per satu prajurit menjatuhkan senapan bambu di pundak mereka.Semua peluru dari senapan bambu tidak sengaja terbang ke arah panggung."Lindungi Kaisar!" Dafka segera bertindak dengan cepat dan mengangkat meja makan sebagai tameng.Yohan duduk dengan tenang dan alisnya berkerut.Sepertinya senapan bambu ini tidak sepenuhnya sempurna.Pejabat yang lain segera mencari tempat untuk bersembunyi.Suasana menjadi kacau pada saat ini.Para pejabat baru menjulurkan leher mereka dan mencari tahu setelah semua peluru selesai ditembakkan.Elsa juga tertegun pada saat ini.Kenapa bisa sepanas ini?Jelas-jelas terdapat papan insulasi di dalam kertas rancangannya!Pengawas yang lain juga sudah memeriksa senapan ini dan semuanya merasa senapan ini sangat sempurna!Yohan berdiri dan sosok tubuhnya yang tinggi menghalangi sinar matahari.Yohan menatap kejadian di depannya dan tatapannya tertuju pada Elsa.Semua orang bergidik meskipun Yohan tidak menanyakan apa p

DMCA.com Protection Status