Share

Bab 159

Penulis: Shana
Kuburan penuh dengan suasana yang seram yang membuat bulu kuduk seseorang berdiri.

Baron memegang cangkul dan menatap Nabila dengan bingung.

"Mayor Jenderal, apakah kamu yakin tidak datang ke tempat yang salah?"

Sebelum datang ke sini Mayor Jenderal sama sekali tidak mengatakan ingin menggali kuburan siapa!

Sedangkan semua makam leluhur Keluarga Feno berdiri di sini.

Ini merupakan sebuah hal yang lancang!

Nabila tidak mengatakan apa pun dan segera berjalan masuk.

Nabila memberi perintah setelah tiba di depan batu nisan yang bertuliskan nama Nyonya Hilna.

"Gali kuburan ini."

Makam para pengawal yang dimakamkan juga berada di sekitar makam Nyonya Hilna yang sama sekali tidak sulit untuk ditemukan.

Nabila menyuruh Baron untuk menggali semua makam itu.

Baron mulai menggerakkan cangkulnya saat melihat bahwa itu bukanlah makan leluhur Keluarga Feno.

Grus!

Grus!

Dua jam kemudian.

Terdapat beberapa mayat yang sudah membusuk dengan parah di dalam tanah, terdapat cairan tidak dikenal yang mengal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rini Cahyanti
penasaran...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 160

    Nabila sama sekali tidak menyangka bahwa Yohan akan datang ke tempatnya semalam ini.Merpati pos yang diterbangkan dari Istana Rubi tidak akan membuat suara yang besar.Hanya saja Yohan dan para pengawalnya memiliki kekuatan internal yang tinggi, mereka bisa mendengar pergerakan sekecil apa pun.Nabila segera menyembunyikan surat rahasia dan menatap ke arah terbangnya merpati pos.Nabila harus membuat masalah yang lebih besar pada saat ini ....Nabila segera berteriak dengan keras."Ada pembunuh!"Sifa segera bereaksi dan juga berteriak dengan keras."Cepat datang lindungi Yang Mulia!"Yohan dan pengawalnya segera memasuki aula utama.Yohan bahkan segera memasuki aula dalam.Hanya saja hal yang dipedulikan oleh Yohan bukanlah keselamatan Nabila yang merupakan ratu."Di mana pembunuhnya!"Apakah pembunuh wanita itu kembali membuat masalah lagi?Wanita itu baru saja menyembuhkan Racun Air Langitnya dan kekuatan internal wanita itu masih belum pulih, tidak disangka dia berani membuat masa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 161

    Sifa merasa ketakutan setelah mendengar kebenaran dari penculikan Nona Nadine."Yang Mulia, apakah ini artinya musuh kita sedang bersembunyi di dalam kegelapan!""Tidak disangka dia bisa menyamar jadi Nyonya Hilna dan menyusup di sisi Nona Nadine, sungguh menakutkan! Apa yang harus kita lakukan agar bisa menangkapnya?""Selain itu, bukankah Anda memutuskan untuk meninggalkan Kota Zordo dan kembali ke perbatasan utara?"Sifa mengetahui dengan sangat jelas bahwa tempat Ratu bukanlah di sini.Terdapat tatapan yang tenang di mata Nabila."Aku tidak akan pergi."Dia harus menemukan orang di balik kejadian ini.Selain itu, Nabila juga tidak bisa membawa Nadine pergi. Hal yang membuat Nabila merasa khawatir adalah perbatasan utara, semoga tidak terdapat masalah di perbatasan utara....Ratu berbeda dengan selir yang menganggur itu dan harus mengurus banyak urusan internal.Nabila mencatat semua suap yang diteirma oleh Paviliun Dharma Senja dan memberinya pada bendahara negara.Paviliun Dharma

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 162

    Jessy disukai oleh Ibu Suri dan sesekali dipanggil ke istana untuk menemaninya menyembah Buddha. Ini adalah perlakuan istimewa yang tidak dimiliki oleh wanita lain yang merupakan peserta dari pemilihan wanita.Bahkan Selir Nita, keponakannya ini diabaikan oleh Ibu Suri.Selir Nita merasa tidak terima di dalam hatinya.Hari ini Selir Nita mendatangi Istana Giok tanpa dipanggil.Bibi Asih keluar untuk menyampaikan pesan pada Selir Nita."Kedatangan Selir Nita sangat tidak tepat, Nona Jessy sedang melafalkan kitab Buddha untuk Ibu Suri dan Ibu Suri sudah mengatakan tidak ingin diganggu oleh siapa pun. Sebaiknya Selir datang kembali setelah makan siang."Selir Nita menahan amarah di dalam hatinya dan berkata sambil tersenyum."Bibi terlihat sangat menyukai Nona Jessy dan aku tidak akan mengganggunya."Bibi Asih sangat pandai melihat isi hati orang dan bisa melihat rasa kesepian yang ditunjukkan Selir Nita. Jadi dia merendahkan suaranya dan mengingatkan Selir Nita setelah melihat tidak ada

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 163

    Istana Safir.Yohan sudah selesai mandi dengan rambut hitamnya yang berantakan dan pakaiannya yang sedikit terbuka. Hal ini memperlihatkan otot dadanya yang kuat dan memancarkan hawa dingin.Matanya menyipit dan tatapannya tertuju pada cambuk sembilan segmen di atas meja.Itu adalah benda milik pembunuh wanita itu yang ditinggalkan sampai sekarang.Setelah dihitung-hitung kemarin adalah hari kesepuluh di mana efek Racun Samar akan muncul.Dia seharusnya datang untuk mengambil obat penawar.Yohan tetap menyuruh Dafka untuk mengirim obat ke Paviliun Kencana.Hanya saja Dafka tidak melihat pembunuh wanita itu datang untuk mengambil obat, obat penawar itu bahkan masih terletak di sana dengan utuh setelah dia kembali lagi pada pagi hari.Dafka telah kembali untuk melaporkan hal ini pada Yohan."Lapor, Kaisar. Hamba pergi ke Paviliun Kencana lagi dan obat penawar itu sama sekali tidak diambil."Dafka merasa hal ini sangat aneh.Rasanya akan sangat menyakitkan jika efek Racun Samar muncul.Ba

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 164

    Beberapa wanita memasuki istana, tapi hanya sedikit orang yang dipilih oleh Nabila.Para selir semakin yakin bahwa Ratu adalah orang yang cemburuan."Putri Menteri Jared Wina, Jessy Wina."Semua selir segera menoleh ke arah gerbang istana setelah mendengar ini.Terlihat seorang wanita muda dengan sosok yang anggun, mengenakan rok brokat bersulam warna-warni dan memiliki wajah yang cantik. Seperti bunga teratai di tengah kolam yang memancarkan keharuman, serta membuat suasana di dalam istana terasa segar dan menyenangkan."Jessy memberi salam pada Yang Mulia Ratu."Selir Nita tidak bisa menahan diri untuk melebarkan matanya.Mirip!Benar-benar sangat mirip dengan Selir Suci!Jika dikatakan bahwa Cindy hanya 70% sampai 80% mirip dengan Selir Suci, maka Jessy benar-benar seperti diukir dari cetakan yang sama dengan Selir Suci!Selir yang lain berdiskusi dengan suara rendah."Dia cuma adik sepupunya, kenapa bisa begitu mirip?""Benar sekali, setiap gerak-gerik dan ucapannya sangat mirip. A

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 165

    Kediaman Wina.Jessy menerima surat dari Jeremy dan tersenyum dengan bahagia.Pelayannya yang bernama Indri bertanya pada saat ini."Nona, hal apa yang membuat Anda begitu senang?"Jessy berkata dengan tenang dan nada bicara yang manis."Kakakku memenangkan peperangan."Indri merasa sangat senang, "Bagus sekali!"Hanya saja Jessy segera menunjukkan ekspresi khawatir."Apakah Pangeran masih belum membalas suratku?"Indri menundukkan kepalanya."Nona, jangan berpikir berlebihan. Mungkin pekerjaan Pangeran sangat banyak ...."Jessy segera memotong ucapannya."Tidak usah membohongiku. Aku tahu Pangeran tidak senang karena aku mengikuti pemilihan tanpa berdiskusi dengannya. Jadi aku tidak menyembunyikan dan tidak berani memberi tahu masalah pemilihan ini padanya.""Pada akhirnya tidak ada rahasia yang bisa bertahan selamanya.""Tapi aku tidak menyesal."Indri berkata, "Nona sangat beruntung dan kuil yang kecil tidak bisa menampung Anda."Jessy menatap wajahnya di dalam cermin yang sangat mi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 166

    Yohan melihat Nabila tidak bergerak dan mendesaknya dengan tidak sabar."Apakah Ratu tidak mau minum sup pemberian dariku?""Tidak. Aku cuma lagi berpikir kenapa bisa ada merpati pos di istana?"Nabila bersikap dengan tenang dan tidak terjebak oleh jebakan Yohan untuk mengatakan yang sebenarnya.Yohan menatap Nabila dengan tatapan dingin."Merpati pos itu terbang keluar dari Istana Rubi. Ratu, apakah kamu benar-benar tidak tahu?"Siapa lagi yang memiliki keberanian seperti ini selain dia!Nabila mengangkat kepalanya dan menatap Yohan dengan tenang."Aku tidak tahu."Merpati pos terbang keluar dari Istana Rubi dan bisa saja orang lain yang menerbangkannya.Selain itu, merpati pos ini ditangkap saat terbang keluar dan Yohan sama sekali tidak mendapatkan surat rahasia apa pun.Terlihat jelas bahwa Yohan sama sekali tidak memiliki bukti apa pun.Tatapan Yohan terlihat tenang."Minum sup ini dulu."Nabila mengangkat mangkuk sup itu dan meminumnya dengan tenang.Bahkan Sifa merasa sedih saat

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 167

    Jessy tiba-tiba keracunan dan Yohan segera pergi ke Paviliun Karsi.Tabib kekaisaran sedang membujuk Jessy untuk muntah agar tidak berada dalam situasi yang kritis.Nabila datang setelah beberapa saat berlalu.Yohan sedang duduk di dalam paviliun dengan marah."Tidak disangka ada orang yang keracunan di dalam istana. Ratu, kamu harus segera cari tahu pelakunya!""Baik," jawab Nabila sambil melihat ke arah tempat tidur dengan tenang.Jessy muntah untuk waktu yang lama dan tubuhnya terasa sangat lemah.Yohan baru kembali ke Istana Safir setelah menemaninya selama dua jam....Istana Giok."Selir Jessy diracuni? Bagaimana kondisinya sekarang?" tanya Ibu Suri dengan terkejut.Bukan karena dia memedulikan Jessy, ini karena Permaisuri Agung mengirim surat padanya untuk menjaga Selir Jessy dengan baik.Permaisuri Agung pasti tidak akan diam saja jika terjadi sesuatu pada Selir Jessy.Bibi Asih menjawab dengan hormat."Tabib kekaisaran telah memeriksa kondisinya dan tidak ada yang serius. Kais

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 890

    Tidak lama kemudian, tabib militer itu ditarik ke hadapan Nabila.Dia terluka dan berlutut di tanah sambil menggigil, tidak berani mendongak."Yang Mulia Ratu, aku telah difitnah!"Nabila menghunus pedang dan mengarahkannya ke leher tabib itu, memaksanya mendongak dengan keringat dingin mengucur di wajah."Yang Mulia ...."Dia terlihat tidak bersalah dan matanya berkaca-kaca.Tidak ada emosi lain di wajah Nabila dan tidak terlihat mengintimidasi."Ada berapa banyak mata-mata di Perkemahan Timur ini."Tabib itu menggelengkan kepalanya."Aku tidak tahu, aku takut ... ah!"Sebelum dia selesai berbicara, salah satu telinganya dipotong.Telinganya yang berdarah jatuh ke tanah, membuatnya mengejang kesakitan."Yang Mulia, ampuni aku, aku benar-benar tidak tahu! Mata-mata atau racun apa, semua itu tidak ada hubungannya denganku ...."Sorot mata Nabila dingin."Masih tidak mengerti bahasa manusia? Kalau begitu telinga yang lain tidak perlu ada lagi."Dia hendak mengayunkan pedangnya, tetapi ta

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 889

    Nabila curiga ada sesuatu yang mencurigakan tentang kematian Jefry dan sengaja bertanya di depan semua orang untuk memancing pelaku itu keluar.Semalam Stefano dan yang lainnya tinggal di luar tenda tempat mayat ditempatkan, jadi mereka tahu persis siapa saja yang keluar masuk.Ada prajurit yang menjaga tenda di luar. Dua anak dan istri dari Keluarga Gulan telah masuk. Tidak lama setelah mereka pergi, Maynard masuk.Setelah itu, putra sulung dan putra bungsu dari Keluarga Gulan juga pasuk secara terpisah.Selama ini juga ada tabib militer.Jerry menyimpulkan dalam satu kalimat, "Dengan kata lain, lima orang tersebut punya kesempatan untuk mendekati mayat dan mengutak-atiknya!"Setelah mendengar ini, Nyonya Casella merasa terhina dan langsung membantahnya dengan kesal."Bukan aku! Mana mungkin aku membunuh suamiku!? Apa untungnya bagiku kalau suamiku terbunuh!?"Dia berbalik dan menuding Maynard, "Maynard adalah tersangka terbesar! Dia tidak mau menjadi bawahan suamiku dan ingin mendapa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 888

    Nyonya Casella tidak setuju dengan otopsi dan putra tertua Keluarga Gulan juga marah."Tidak! Ayahku sangat menderita selama hidupnya dan masih dicambuk setelah kematiannya, jangan sakiti dia lagi!"Putra bungsunya juga ikut menimpali, "Yang Mulia Ratu, biarkan tubuh ayahku tetap utuh! Ayahku sangat menyedihkan!"Maynard juga ragu dan bertanya pada tabib itu."Apakah sesuatu akan terungkap dengan otopsi?"Tabib itu berkata terus terang, "Belum tentu.""Karena tidak pasti, jangan membedah mayatnya lagi!" teriak Nyonya Casella.Semua orang menatap Nabila.Nabila menatap mayat Jefry yang ditutupi kain putih yang juga ditatap semua orang.Jerry agak khawatir.Kalau Yang Mulia Ratu memaksakan otopsi demi kebenaran, tidak akan masalah kalau memang mengetahui sesuatu. Kalau tidak ada yang ditemukan, pasti akan menimbulkan ketidakpuasan dari Keluarga Gulan. Ini benar-benar rumit.Lebih baik lupakan saja.Dengan begini, Jenderal Jefry tewas di tangan musuh dan dia kurang lebih dianggap sebagai

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 887

    Nyonya Casella mendongak dan menatap Nabila dengan air mata masih membasahi pipi, sorot matanya dipenuhi keterkejutan."Otopsi? Ratu, untuk apa melakukan itu?"Kedua putranya juga cukup terkejut dan saling memandang.Wakil Jenderal Maynard bertanya dengan berani mewakili semua prajurit."Yang Mulia, apa kamu merasa ada yang mencurigakan dengan kematian Jenderal Jefry?"Hanya kalau curiga Jefry meninggal secara tidak wajar, mayat akan dilakukan otopsi yang biasanya menjadi salah satu cara pemerintah menangani kasus.Oleh karena itu, Nabila mengusulkan otopsi dan Maynard tanpa sadar berpikir lebih jauh.Nabila menatap semua orang yang menunjukkan ekspresi berbeda dengan tenang."Aku telah bertarung melawan Bill dan juga mengetahui kemampuan Jenderal Jefry.""Kalau satu lawan satu, Jenderal Jefry tidak akan kalah begitu saja.""Makanya otopsi harus dilakukan."Tidak boleh ada yang luput dari pengamatannya.Terutama di perkemahan militer ini.Jefry adalah seorang jenderal baik yang mengabd

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 886

    Di luar Kota Silu, pasukan musuh melarikan diri ke segala arah.Di dalam Kota Silu, genderang perang Pasukan Naki ditabuh.Bola api habis, cahaya api padam dan cahaya bulan serta bintang terlihat sangat terang, menyinari tubuh Nabila hingga membuat sosoknya yang ramping menjulang tinggi.Setelah Pasukan Sekutu Empat Kerajaan yang dipimpin oleh Kerajaan Miria mundur, dia duduk di atas batu dengan lelah, punggungnya agak membungkuk dan darah mengalir di jari-jarinya.Lengannya terluka karena kapak ganda, tetapi tidak ada yang bisa melihatnya.Bagaimanapun, ini semua hanyalah luka ringan baginya.Setelah hari ini, Pasukan Sekutu Empat Kerajaan tidak akan berani menyerang sesuka hati. Inilah yang lebih penting."Yang Mulia, apakah kamu baik-baik saja?" Prajurit yang bertugas membuat tali datang dengan khawatir.Nabila menyembunyikan tangannya yang berdarah dan berkata dengan tenang."Ya."Dia mendongak dan melihat mayat prajurit musuh dengan tatapan acuh tak acuh....Garnisun Pasukan Seku

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 885

    Prajurit musuh memindahkan mayat Jefry ke ruang terbuka, mayatnya dipenuhi bekas cambuk dan tidak ada pakaian menutupi tubuhnya.Melihat adegan seperti itu, para prajurit Negara Naki sangat marah.Sudah membunuh orang dan masih mencambuk mayatnya, benar-benar keji.Di menara kota, dua prajurit Negara Naki diturunkan. Mereka mengambil pakaian Jenderal Jefry dan mengenakannya padanya dengan sorot mata penuh kesedihan.Darren menatap Nabila dengan tajam."Yang Mulia Ratu, mungkin anak di dalam perutmu sudah lama meninggal!"Kalau tidak, mana mungkin dia masih baik-baik saja setelah bertarung sampai saat ini?Darren mengira dia pintar.Dia tidak tahu Nabila sama sekali tidak hamil.Setelah mayat Jefry dibawa ke menara, Darren melihat mayat bawahannya sendiri.Dia benar-benar tidak bisa menahan dendam ini.Setelah dipikir-pikir, untung saja kerugian bisa dihentikan tepat waktu.Sekarang hanya 150 orang yang tewas.Negara Naki terus berkata bahwa dia ingin membangun menara mayat, tetapi tida

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 884

    Darren tidak pernah menyangka orang di hadapannya yang membunuh 50 prajuritnya dan salah satu jenderal yang kuat adalah Joka.Joka yang baru berusia 17 tahun memimpin pasukannya untuk membunuh 20 ribu pasukan musuh dalam Pertempuran Kota Heisun dan membangun sebuah istana untuk menakuti musuh yang datang dari segala arah.Orang ini sangat menakutkan.Pupil mata Darren tiba-tiba menyusut.Para jenderal dari tiga kerajaan lainnya juga tercengang dan ketakutan.Karena itu Joka, pantas saja dia bisa membunuh begitu banyak orang.Bukankah hari ini Negara Naki akan membangun menara mayat?Mereka mulai membujuk."Jenderal Darren! Kita tidak bisa bertarung lagi! Lawan kita adalah Joka dan orang kita mati sia-sia!""Joka, kenapa bisa Joka!? Jenderal Darren, kita tidak boleh membiarkan Negara Naki menghancurkan kita!"Sorot mata Darren sangat muram."Tantangan telah diterima, bagaimana kita bisa kembali di tengah jalan!? Teruslah bertarung! Aku tidak percaya dia bisa terus menang dengan begitu b

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 883

    Kapak merupakan senjata yang ampuh, tetapi lengkungan bilah kapak mudah melemahkan kekuatan kapak, sedangkan ujung tajam tombak bisa menembus pertahanan kapak.Itulah sebabnya ada pepatah "tombak bisa mengalahkan kapak".Siapa pun yang mahir dalam tombak mengetahui hal ini.Wajah Darren agak memucat.Jadi dari mana asal Mayor Jenderal yang diutus oleh Negara Naki?Nabila menggenggam tombak dan menunggu lawannya mendekat sebelum langsung menyerang.Bill merasakan aliran udara yang kuat dan segera menggunakan kapaknya. Dia memegang kapak di tangan kirinya untuk bertahan dan tangan kanan untuk menyerang.Kadang mengayun, menebas, menusuk dan menyapu. Kedua kapak ini sangat ganas dan mematikan dalam setiap gerakan.Akan tetapi, keahlian tombak Nabila jauh lebih sulit untuk diprediksi.Keduanya bertarung bolak-balik selama belasan putaran dan orang-orang di sebelah terpana.Di pihak prajurit Kerajaan Miria, raut wajah Darren sangat jelek.Jarang sekali ada orang yang bisa menyaingi kapak ga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 882

    Darren mencondongkan tubuh ke depan dan menjulurkan lehernya untuk melihat prajurit Negara Naki yang datang bertempur.Orang ini tidak kekar dan terlihat masih muda. Sepertinya dia bukan Maynard si Wakil Jenderal Negara Naki.Bocah bau kencur dari mana ini? Beraninya dia datang dalam pertempuran membangun menara mayat?Heh!Konyol!Darren duduk bersandar dengan mata menyipit, tatapannya penuh penghinaan dan kesombongan karena memiliki rencana.Dia telah menyuruh mata-mata untuk memeriksa di perbatasan timur Negara Naki, selain Jefry, hanya Maynard yang bisa dianggap sebagai ancaman.Karena bukan Maynard yang bertempur, mustahil Negara Naki bisa membangun menara mayat.Darren menatap semua orang di bawah, yaitu seratus prajurit yang dia pilih dengan cermat kemarin."Siapa pun yang membunuh orang Naki akan menerima hadiah seratus tahil."Para prajurit memegang tombak dan melihat ke depan, mata mereka berbinar dan suara mereka nyaring."Bunuh! Bunuh! Bunuh!"Mata Nabila di balik topeng it

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status