Beberapa wanita memasuki istana, tapi hanya sedikit orang yang dipilih oleh Nabila.Para selir semakin yakin bahwa Ratu adalah orang yang cemburuan."Putri Menteri Jared Wina, Jessy Wina."Semua selir segera menoleh ke arah gerbang istana setelah mendengar ini.Terlihat seorang wanita muda dengan sosok yang anggun, mengenakan rok brokat bersulam warna-warni dan memiliki wajah yang cantik. Seperti bunga teratai di tengah kolam yang memancarkan keharuman, serta membuat suasana di dalam istana terasa segar dan menyenangkan."Jessy memberi salam pada Yang Mulia Ratu."Selir Nita tidak bisa menahan diri untuk melebarkan matanya.Mirip!Benar-benar sangat mirip dengan Selir Suci!Jika dikatakan bahwa Cindy hanya 70% sampai 80% mirip dengan Selir Suci, maka Jessy benar-benar seperti diukir dari cetakan yang sama dengan Selir Suci!Selir yang lain berdiskusi dengan suara rendah."Dia cuma adik sepupunya, kenapa bisa begitu mirip?""Benar sekali, setiap gerak-gerik dan ucapannya sangat mirip. A
Kediaman Wina.Jessy menerima surat dari Jeremy dan tersenyum dengan bahagia.Pelayannya yang bernama Indri bertanya pada saat ini."Nona, hal apa yang membuat Anda begitu senang?"Jessy berkata dengan tenang dan nada bicara yang manis."Kakakku memenangkan peperangan."Indri merasa sangat senang, "Bagus sekali!"Hanya saja Jessy segera menunjukkan ekspresi khawatir."Apakah Pangeran masih belum membalas suratku?"Indri menundukkan kepalanya."Nona, jangan berpikir berlebihan. Mungkin pekerjaan Pangeran sangat banyak ...."Jessy segera memotong ucapannya."Tidak usah membohongiku. Aku tahu Pangeran tidak senang karena aku mengikuti pemilihan tanpa berdiskusi dengannya. Jadi aku tidak menyembunyikan dan tidak berani memberi tahu masalah pemilihan ini padanya.""Pada akhirnya tidak ada rahasia yang bisa bertahan selamanya.""Tapi aku tidak menyesal."Indri berkata, "Nona sangat beruntung dan kuil yang kecil tidak bisa menampung Anda."Jessy menatap wajahnya di dalam cermin yang sangat mi
Yohan melihat Nabila tidak bergerak dan mendesaknya dengan tidak sabar."Apakah Ratu tidak mau minum sup pemberian dariku?""Tidak. Aku cuma lagi berpikir kenapa bisa ada merpati pos di istana?"Nabila bersikap dengan tenang dan tidak terjebak oleh jebakan Yohan untuk mengatakan yang sebenarnya.Yohan menatap Nabila dengan tatapan dingin."Merpati pos itu terbang keluar dari Istana Rubi. Ratu, apakah kamu benar-benar tidak tahu?"Siapa lagi yang memiliki keberanian seperti ini selain dia!Nabila mengangkat kepalanya dan menatap Yohan dengan tenang."Aku tidak tahu."Merpati pos terbang keluar dari Istana Rubi dan bisa saja orang lain yang menerbangkannya.Selain itu, merpati pos ini ditangkap saat terbang keluar dan Yohan sama sekali tidak mendapatkan surat rahasia apa pun.Terlihat jelas bahwa Yohan sama sekali tidak memiliki bukti apa pun.Tatapan Yohan terlihat tenang."Minum sup ini dulu."Nabila mengangkat mangkuk sup itu dan meminumnya dengan tenang.Bahkan Sifa merasa sedih saat
Jessy tiba-tiba keracunan dan Yohan segera pergi ke Paviliun Karsi.Tabib kekaisaran sedang membujuk Jessy untuk muntah agar tidak berada dalam situasi yang kritis.Nabila datang setelah beberapa saat berlalu.Yohan sedang duduk di dalam paviliun dengan marah."Tidak disangka ada orang yang keracunan di dalam istana. Ratu, kamu harus segera cari tahu pelakunya!""Baik," jawab Nabila sambil melihat ke arah tempat tidur dengan tenang.Jessy muntah untuk waktu yang lama dan tubuhnya terasa sangat lemah.Yohan baru kembali ke Istana Safir setelah menemaninya selama dua jam....Istana Giok."Selir Jessy diracuni? Bagaimana kondisinya sekarang?" tanya Ibu Suri dengan terkejut.Bukan karena dia memedulikan Jessy, ini karena Permaisuri Agung mengirim surat padanya untuk menjaga Selir Jessy dengan baik.Permaisuri Agung pasti tidak akan diam saja jika terjadi sesuatu pada Selir Jessy.Bibi Asih menjawab dengan hormat."Tabib kekaisaran telah memeriksa kondisinya dan tidak ada yang serius. Kais
Ruang Kerja Istana.Yohan bertanya dengan dingin."Kenapa tidak langsung tangkap orangnya kalau kamu sudah dapat bukti? Apakah karena Selir Jihan sangat dekat denganmu dan kamu mau melindunginya?"Penilaian Nabila tidak akan pernah terpengaruh oleh perasaan pribadi.Nabila berkata."Selir Jihan memang harus diselidiki, tapi hal yang lebih penting adalah cari tahu asal racunnya.""Racun ini berasal dari luar istana dan aku curiga ada jalur rahasia di istana yang secara khusus menjual barang terlarang. Jadi, aku mau memanfaatkan masalah ini untuk menangkap mereka semua. Kaisar, tolong beri izin padaku untuk melakukan hal ini."Yohan merasa kagum pada Ratu karena sikapnya yang begitu tegas dan jelas dalam menangani masalah.Tentu saja Ratu tidak terlihat seperti gadis biasa jika dilihat berdasarkan caranya dalam menghadapi Cindy.Yohan bersedia membiarkannya tetap menjadi ratu dan mengurus harem meskipun Yohan tidak menyukai Ratu dan kesuciannya suda direnggut."Lakukan seperti yang kamu
Bubuk bunga mentega yang bisa mendatangkan serangga dan semut merupakan kebohongan yang dibuat oleh Nabila, tapi hal ini cukup untuk menunjukkan kelemahan seseorang yang merasa bersalah.Jessy segera berkata dengan jujur."Yang Mulia Ratu, ini semua adalah salahku dan perbuatanku ...."Indri menatap Selir Jessy dengan tidak percaya, tidak disangka Selir Jessy akan begitu melindunginya.Indri segera bersujud, "Yang Mulia Ratu, hal ini tidak ada hubungannya dengan Nyonya dan semua ini adalah tindakan Hamba! Hamba hanya ingin menyingkirkan musuh demi Nyonya dan menjebak Selir Jihan .... Nyonya sama sekali tidak mengetahui hal ini!"Selir Jessy menoleh untuk menatap Indri dan air matanya terus mengalir."Bukan, bukan Indri ....""Ini adalah perbuatan Hamba! Yang Mulia Ratu, tolong hukum Hamba!"Sungguh seorang pelayan yang sangat setia.Terdapat tatapan yang dalam di mata Nabila.Jessy sedang memeluk Indri sambil memohon belas kasihan."Yang Mulia, Indri adalah pelayanku dan punya hubungan
Nabila berkata dengan perlahan."Menyingkirkan keduanya sekaligus dalam sekali serang dan kedua orang itu punya hal yang sama.""Punya hal yang sama?" Sifa berkata dengan bingung dan merasa terkejut setelah memikirkan sesuatu, "Yang Mulia, jangan-jangan ... orang misterius itu berencana jadi ratu!"Nona Nadine adalah ratu yang sudah ditetapkan oleh mendiang Kaisar.Cindy adalah satu-satunya selir yang disukai oleh Kaisar dan memiliki posisi sebagai wakil ratu. Bahkan terdapat rumor yang tersebar bahwa Kaisar sudah memiliki keinginan untuk mengangkatnya sebagai ratu sejak awal.Jadi semua ini tidak salah lagi!Sifa langsung memahami hal ini setelah teringat dengan Ratu yang mengucapkan nama Pangeran Rio dan Selir Jessy."Yang Mulia, Anda curiga Selir Jessy berhubungan dengan orang misterius! Selir Jessy pasti akan menjadi calon ratu yang terbaik berdasarkan tampang dan latar belakang keluarganya jika tidak ada Nona Nadine dan Cindy!"Nabila tidak mengatakan apa pun."Sampaikan pesan pad
Mereka bertiga saling bertatapan setelah belati itu terjatuh.Pangeran Rio membuka mulutnya.Hanya saja Nabila sudah berkata terlebih dahulu.Nabila melangkah mundur satu langkah dan memberi salam pada Yohan."Kaisar, aku tersesat di tengah hutan, jadi aku turun dari kuda dan ingin mengukir tanda di pohon dengan belati agar aku tidak melewati jalan yang sama.""Tiba-tiba aku melihat ada bayangan yang mendekat, aku teringat dengan pembunuh di istana yang masih belum tertangkap dan mengira orang yang di belakangku adalah pembunuh, jadi ...."Pangeran Rio segera membantu Nabila."Ternyata Yang Mulia salah mengiraku sebagai pembunuh. Pantas saja."Pangeran Rio mengambil belati dan mengembalikannya pada Nabila dengan hormat.Tatapan Yohan yang tajam terus menatap mereka berdua.Dia tidak percaya dengan ucapan Ratu.Hanya saja Pangeran Rio adalah saudara yang tumbuh besar bersamanya ...."Kaisar, Yang Mulia Ratu, aku mengundurkan diri lebih dulu."Pangeran Rio pergi sambil menarik tali pelan
Tadi Yohan agak marah, tetapi sekarang dia sudah tenang dan menyadari betapa ributnya dia.Kalau membicarakan pasukan wanita, itu masalah pengabdian pada negara dan rakyat.Sangat tidak pantas baginya untuk bersikap begitu picik dan tidak toleran.Begitu saja, Yohan meredakan amarahnya sendiri.Kemudian dia mengeluarkan beberapa potong kue kastanye dari tangannya. Kue itu dibungkus dengan kertas minyak dan masih hangat."Hari ini Nyonya Windi baru membuat kue kastanye. Aku membawakannya untukmu."Raut wajah Nabila agak berubah dan dia bersikeras, "Aku tidak suka."Yohan meraih tangan Nabila dan meletakkan kue kastanye di telapak tangannya."Masih ingin berbohong padaku?""Guru dan Ibu Gurumu bilang kamu suka makan kue ini sejak kecil.""Aku tahu kenapa kamu berbohong padaku."Nabila mendongak.Dia tahu?Setelah itu, Yohan berbicara dengan percaya diri dan tenang."Kamu terus memikirkan apa yang kukatakan dan cemburu, 'kan?"Nabila, "..."Yohan menjelaskan padanya dengan agak serius."S
Melihat Nabila linglung, Yohan bertanya dengan suara rendah."Ada apa?"Nabila sadar kembali dan memusatkan pandangannya pada wajahnya, "Tidak ada apa-apa."Yohan mengira Nabila masih salah paham, jadi dia menambahkan."Aku tidak berbohong kepadamu, dia memang cuma seorang gadis kecil.""Kurus kering dan wajahnya penuh debu. Entah kabur ke mana dia ....""Lucu sekali, 'kan?" Nabila menyela dan bertanya dengan suara rendah.Yohan mengangguk."Ya."Nabila menoleh untuk melihat ke luar kereta tanpa berkata apa-apa lagi.Akan tetapi, tinjunya diam-diam mengepal.Tidak lama kemudian, Dafka membeli kue kastanye.Yohan menyerahkan sepotong kepada Nabila yang menggelengkan kepalanya, "Terima kasih, tapi aku tidak suka makan ini."Dia bahkan tidak menatapnya saat mengatakan ini.Setiap orang memiliki selera yang berbeda, Yohan tidak meragukannya.Di tengah jalan, Nabila melihat toko pakaian dan menghentikan keretanya.Ibu Guru benar. Dia tidak bisa senantiasa memakai pakaian pria dan sudah wakt
"Kak ...."Nadine baru saja berjalan mendekat, lalu melihat pria di samping kakaknya.Pria itu mengenakan jubah ungu kemerahan yang mewah, terlihat jelas bahwa dia sudah berusaha tampil sederhana, tetapi tetap tidak bisa menyembunyikan aura keagungan yang luar biasa.Terutama wajahnya yang penuh wibawa dan dominasi, sekali lihat saja sudah tahu bahwa dia adalah seseorang yang berada di posisi tertinggi, tidak bisa dilawan."Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia Kaisar." Nadine langsung menundukkan wajah, tidak berani menatap langsung ke arahnya.Pelayan Yumba juga segera ikut memberi hormat.Mengatakan bahwa dia tidak gugup melihat wajah kaisar, adalah kebohongan belaka, telapak tangannya penuh keringat.Kaisar ini hampir sama seperti yang dia bayangkan, tinggi, dingin, dan sulit ditebak perasaannya.Dia memang tidak mengerti, bagaimana nona Nabila bisa terbiasa berada di sisinya.Yohan, saat melihat Nadine, langsung merasa bahwa dia dan Nabila memang pantas disebut kembar, wajahnya m
Di dalam kelambu, di atas kasur, dua tangan, satu besar, satu kecil, saling bertaut erat, tak terpisahkan.Yohan makin menggila, mencium dengan penuh gairah.Nabila hampir tak mampu bertahan, berusaha keras mencari ruang untuk bernapas.Sesaat kemudian, sang pria jatuh di atas tubuhnya. Napasnya berat, embusan panas jatuh di dekat telinga dan sisi wajahnya.Dia merasa seperti sedang "dipanggang," berkeringat, lalu memalingkan wajahnya.Pria itu sedikit mengangkat tubuhnya, memiringkan dagunya, menatap dalam-dalam bibir merah merekah seperti tetesan embun.Bibir yang merah itu membuat wajahnya tampak lebih pucat.Pandangan Yohan naik, menatap api gairah di matanya yang mulai meredup, bertekad untuk mengingat momen ini selamanya.Dia akan mengingat bagaimana wanita itu menunjukkan perasaannya untuknya.Dia bertekad mengingat bahwa di mata wanita itu, hanya ada dia. Dalam darahnya, dalam tubuhnya, hanya ada dirinya.Semua ini lebih indah daripada bunga api, lebih cemerlang daripada cahaya
Wajah Yohan berubah dari hitam menjadi putih.Benda dalam kotak ini ... dia pernah melihatnya di buku.Ini adalah alat pencegah kehamilan, digunakan oleh pria.Namun, seorang kaisar tidak perlu menggunakan benda semacam ini. Jika tidak ingin selir mengandung, cukup memberikan semangkuk ramuan penggugur kandungan.Oleh karena itu, benda ini tidak pernah tersedia di istana, dan dia tidak pernah melihatnya.Dia juga tidak pernah menyangka Nabila akan memberikannya benda seperti ini.Dia bahkan tidak tahu harus berkata apa padanya.Plak!Dia menutup kotak kayu itu, tampak enggan melihatnya lagi."Benda ini, aku tidak suka."Dia langsung menolak tanpa ragu.Dia justru berharap memiliki lebih banyak anak dengannya, bagaimana mungkin menggunakan benda itu.Nabila dengan serius menjelaskan."Menurutku, hamil sebelum menikah, tanpa status dan nama, sama saja dengan anak haram."Alis Yohan tiba-tiba berkerut.Maksudnya adalah, sebelum menikah pun boleh ....Kenapa tidak bilang dari awal!Sesaat
Di halaman utama.Jenderal Jordi malam ini harus bertugas patroli. Jika saja kaisar tidak berada di kediamannya, dia pasti sudah makan seadanya di barak.Namun, untuk saat ini dia harus kembali ke kamarnya berganti pakaian sebelum menuju barak.Nabila datang bersama gurunya, Nyonya Windi. Melihat lampu di dalam kamar menyala, dia berkata, "Guru ada di dalam, aku tidak akan masuk."Nyonya Windi tersenyum tipis. "Tunggu di sini, aku akan ambil untukmu."Saat masuk ke dalam, dia melihat suaminya duduk di tepi meja dengan ekspresi aneh. Tidak terlihat senang, tetapi juga tidak marah. Yang pasti, dia tampak menahan emosi.Jordi berdiri dan dengan nada ragu menanyakan dia ...."Istriku, akhir-akhir ini aku sibuk dengan urusan militer, mungkin terlalu abaikan kamu. Apa kamu marah padaku?"Nyonya Windi menjawabnya dengan jujur."Kamu lakukan demi tugas negara, aku tidak akan marah karena itu."Namun, wajah Jordi langsung berubah suram.Dia gemetar sambil menunjuk ke lemari kayu di dekat tempat
Sejak pertama kali melangkah masuk ke kediaman Jenderal Jordi, Lisa sudah melihat pemuda tampan di sisi Nyonya Windi.Mungkin karena baru saja kembali dari barak, di mana dia terbiasa melihat pria-pria kasar, pemuda ini langsung menarik perhatiannya.Wajahnya menawan, dan juga tidak kehilangan aura heroik.Mata itu menatapnya, namun sama sekali tidak terasa kurang ajar, seolah hanya sekadar mengagumi tanpa sedikit pun niat buruk.Sepasang mata yang benar-benar bersih dan jujur.Lisa tak kuasa menahan getaran di hatinya.Bahkan saat menghadapi Yang Mulia yang begitu anggun dan tampan, dia tak pernah merasakan perasaan seperti ini.Seakan ada bunga-bunga persik yang mekar di sudut hatinya ....Nyonya Windi, yang memperhatikan perubahan ekspresi Lisa, segera menyadari sesuatu.Agar Nabila tidak kembali melibatkan diri dalam urusan hati yang rumit, dia berpura-pura menegur Nabila."Sudah berapa kali kukatakan, seorang gadis seharusnya mengenakan pakaian perempuan. Lihat, sekarang orang sal
Setelah diselamatkan oleh seseorang, seluruh wilayah Negara Naki dihujani dengan perintah penangkapan terhadap Levino.Bukan hanya pemerintahan, tetapi juga dunia persilatan. Dengan Laina sebagai pemimpin Aliansi Germa, serta James bersama para pendekar mandiri, semua mencari Levino, si biang keladi kejahatan ini.Namun, jejak Levino begitu licin, tidak ada satu pun perkembangan yang berhasil dicapai.Siapa sangka, akhirnya muncul secercah harapan.Di dalam ruang kerja.Subad melapor, "Yang Mulia, ada kabar dari Tobias, Levino sempat terlihat di wilayah Kerajaan Jaming."Nabila juga ada di sana, mendengar kabar itu, dia teringat akan dugaan yang sebelumnya dalam pembahasan dengan kedua gurunya."Levino kemungkinan besar sudah lama jalin hubungan dengan pihak Kerajaan Jaming."Ekspresi Yohan berubah dingin dan serius.Kalau memang Levino tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Jaming, pihak Negara Naki masih bisa mengirim utusan resmi untuk bernegosiasi, meminta Kerajaan Jaming menyerahkan
Azriel dibawa ke sebuah tenda, di mana hanya ada Kaisar seorang diri.Tanpa basa-basi, Azriel langsung bertanya dengan marah."Apa yang harus kulakukan ... bagaimana caranya agar kamu mau tinggalkan dia?"Yohan mengerutkan alis. Kepada orang lain, dia tidak sebaik di depan Nabila. Auranya penuh dengan kebengisan, seolah siap membunuh pemuda lancang ini kapan saja.Menghadapi Azriel yang datang dengan penuh kemarahan, Yohan mengejek."Kepribadian kalian dua bersaudara sungguh berbeda satu dengan lainnya."Yang satu lembut dan penuh kasih, yang satu lagi egois dan licik.Azriel menyipitkan matanya, "Jawab aku! Bagaimana caranya agar kamu tinggalkan dia dan kembali ke istanamu!"Mendengar itu, Yohan hanya merasa geli.Ekspresinya menjadi dingin dan penuh wibawa."Kamu harusnya bersyukur, kamu punya kakak yang baik."Azriel langsung membongkar maksudnya, "Kamu berani sentuh aku? Percaya tidak, kalau kamu berani sakiti aku, dia pasti akan langsung tinggalkan kamu!"Tangan Yohan yang berada