Share

Bab 144

Nabila terjatuh di atas ranjang giok. Pria yang awalnya berbaring di sana sedang menindih Nabila. Dia menahan bahu Nabila dengan tangan yang kekar dan mencondongkan tubuh ke depan. Mata yang seperti harimau buas melirik tubuh Nabila, ingin memakannya.

Mata Nabila membelalak. Dia langsung menusukkan jarum terakhir.

Lalu, Nabila menggunakan dua tangan untuk mendorong dada pria itu yang terus mendekat, tetapi harus menghindari jarum-jarum perak.

Bibir tipis pria itu nyaris menempel dengan wajah Nabila, dengan pelan menggesek pipi dan telinga Nabila.

Napas yang hangat seperti musim panas berembus ke leher Nabila.

"Mantra Menenangkan Hati, aku lupa ...."

Dengan tatapan mata sedingin es, Nabila mengingatkannya.

"Ulangi setelah aku."

Yohan menguatkan diri untuk membacakan mantra. Khasiatnya muncul secara bertahap.

Mata Yohan yang berapi-api saat melihat Nabila mulai mereda.

Baru pada saat itu, Yohan menyadari perbuatannya. Dia buru-buru bangun, duduk bersila, dan menenangkan diri.

Setelahnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status