Nabila langsung mencengkeram Sifa. Tatapan matanya galak dan berbahaya."Jangan teriak-teriak.""Tapi Yang Mulia ... Yang Mulia pasti diracuni!" Sifa sangat panik.Apakah tidak seharusnya memanggil tabib kekaisaran?Nabila menyeka darah di sudut mulut dengan saputangan. Tatapan matanya tenang."Tidak akan mati. Aku tahu batas."Dia terkena Racun Samar yang diberikan oleh Kaiar.Jika memanggil tabib kekaisaran, identitasnya mungkin akan terekspos.Racun Samar akan bekerja setiap sepuluh hari.Kali ini, Racun Samar sudah bekerja sebelum sepuluh hari. Pasti karena dosis obat penangkal yang dia minum sebelumnya kurang.Nabila menerawang ke arah jendela dengan tatapan suram.Tidak tahu apakah Lukas dapat meracik obat penangkal atau tidak ....Di lapangan pacuan kuda kekaisaran.Saat Yohan dan Pangeran Rio sedang menembak panah sambil menunggang kuda, Leonard berjalan ke depan."Kaisar, pelayan dari Istana Tenteram mengatakan, Selir Ter ... Selir Cindy mogok makan dan meminta untuk menemui K
Meskipun hanya pernah datang sekali, Nabila mengenalinya dengan sekilas pandang. Ini adalah tempat di mana dia bertarung dengan Yohan untuk kedua kalinya, ruang bawah tanah Paviliun Himalaya!Ranjang giok itu masih ada.Di ranjang giok itulah Yohan mengeluarkan racun secara paksa kala itu.Bahkan masih ada bekas perkelahian mereka kala itu di dinding batu.Oleh karena itu, tidak mungkin salah.Ini adalah Paviliun Himalaya!Nabila mengernyit. Akan tetapi, mengapa Paviliun Dharma Senja terhubung dengan Paviliun Himalaya?Nabila penasaran, tetapi prioritasnya adalah menemukan catatan Qairun.Oleh karena itu, Nabila langsung keluar melalui jalan yang tadi.Tempat Qairun menyembunyikan barang sangat sulit ditemukan.Tidak ada petunjuk sama sekali sampai sekarang, seperti mencari jarum di tumpukan jerami.Akan tetapi, siapakah Nabila?Sekecil apa pun harapannya, Nabila akan terus mencari dan tidak akan pernah menyerah.Setelah empat malam, Nabila akhirnya menemukan catatan itu di bawah sepet
Setelah keluar dari Istana Tenteram, Nabila langsung pergi ke Departemen Penahanan.Ruang interogasi di Departemen Penahanan gelap dan lembap. Sering kali ada tikus.Bau busuk dan amis darah merambat di udara.Meskipun Cristal dan pelayan lain ditahan, mereka tidak diinterogasi.Cristal sama sekali tidak gelisah ketika dibawa ke ruang interogasi, seolah-olah yakin tidak ada orang yang berani menyakitinya.Sampai ketika melihat ratu, ekspresi Cristal berubah drastis."Hormat pada Yang Mulia Ratu!"Cristal memberi hormat, tetap mempertahankan martabat sebagai dayang utama di Paviliun Dharma Senja.Hanya ada mereka berdua di ruang interogasi tersebut.Nabila berdiri di tengah kegelapan sehingga ekspresinya tidak terbaca.Nabila melempar salinan catatan Qairun kepada Cristal."Coba baca."Cristal kebingungan, lalu membukanya dengan waspada.Setelah membacanya, ekspresi Cristal berubah seketika.Sejak kapan Qairun mencatat semua ini?Apa yang ingin Qairun lakukan?Selain itu, mengapa catata
Di Ruang Kerja Istana.Yohan dan para pejabat sedang membahas perihal perundingan perdamaian dengan Kerajaan Lesse."Kaisar, Kerajaan Lesse meminta kita membayar satu juta emas. Itu pemerasan! Kita tidak boleh setuju!""Jenderal Kelvin, kalau tidak menyetujui persyaratan ini, kita harus menyuruh Joka pergi ke ibu kota Kerajaan Lesse untuk memohon maaf sesuai yang mereka minta.""Itu juga tidak bisa! Joka adalah pahlawan Negara Naki. Bagaimana bisa dia menerima penghinaan ini? Apalagi dia sedang terluka berat!"Ekspresi Pangeran Rio menjadi serius saat membicarakan tentang Joka.Pangeran Rio bersoja dan berkata dengan tulus,"Kaisar, menurutku, lebih baik membayar satu juta emas daripada mengorbankan Mayor Jenderal Joka.""Ambisi Kerajaan Lesse sudah jelas. Kalau Mayor Jenderal Joka benar-benar memasuki wilayah Kerajaan Lesse, mungkin akan berisiko mati."Pejabat yang lain setuju."Harta adalah barang tidak kekal. Kalau membayar satu juga emas, uang bisa dihasilkan lagi. Tapi kalau kehi
Saat pengawal masuk, di dalam Balai Kekaisaran kosong melompong. Hanya ada rak antik dan buku-buku. Jendela di samping terbuka. gulungan lukisan di dinding menghantam dinding karena ditiup angin dan mengeluarkan bunyi.Tanpa dia ketahui, Nabila sudah kabur.Di Istana Rubi.Nabila melepas penyamarannya. Tatapan matanya serius.Nabila kurang lebih dapat menebak bagaimana cara Yohan mengontrol Racun Air Langit di dalam tubuhnya ....Di Istana Tenteram.Cindy dilarang untuk keluar, tetapi dapat berkeliling di halaman.Setelah melintasi lorong panjang, Cindy mendengar percakapan dua dayang di belokan."Nyonya benar-benar sudah kehilangan kasih sayang?""Pasti. Tempat apa Istana Tenteram ini? Sama seperti Istana Pengasingan. Kaisar tidak pernah datang sejak memindahkannya ke tempat ini.""Wajah Nyonya sudah rusak, tidak heran kalau kehilangan kasih sayang."Dayang di sisi Cindy memucat. Dia segera berjalan ke depan dan menegur dua orang itu."Beraninya kalian menggosipi nyonya?"Dayang-dayan
Cindy sudah jatuh terpuruk, tetapi dia adalah wanita yang paling disayangi oleh Kaisar. Meskipun wajahnya rusak, Kaisar tetap mendatanginya selama beberapa hari berturut-turut. Dapat dilihat betapa besar kemampuan Cindy.Sifa setia dan langsung melaksanakan perintah Ratu. Akan tetapi, Soraya tidak berani.Soraya takut dirinya akan mati jika Selir Cindy kembali berjaya lagi di kemudian hari.Soraya sudah menduga pasti ada hal buruk yang terjadi ketika Ratu membawa mereka bersamanya. Tak terpikir oleh Soraya bahwa ini adalah tugas yang begitu sukar!Soraya berdiam di tempat, tidak bergerak sama sekali.Sifa sendirian kesulitan untuk mengontrol Cindy. Sebaliknya, Sifa didorong oleh Cindy."Nadine! Kalau kamu berani melukaiku, Kaisar tidak akan mengampunimu! Selain Kaisar, tidak ada orang yang berani melepaskan pakaianku di istana ini! Apa-apaan kamu ...."Nabila menoleh pada Soraya dengan tatapan mata dingin."Ayo!"Soraya tercekam oleh tatapan mata Nabila. Soraya terpaksa harus mengambil
Mendengar Kaisar tiba, Cindy langsung berubah sikap. Dia bergegas meneteskan air mata, seolah-olah telah dirundung."Kaisar ...."Begitu Yohan masuk, Cindy yang pakaiannya terbuka melempar diri ke dalam pelukan Yohan dan menangis tersedu-sedu."Kaisar, Yang Mulia Ratu menyuruh orang merobek pakaianku untuk mempermalukanku. Untungnya, aku melawan dengan segenap perjuangan dan mempertahankan martabatku. Kalau Kaisar masih tidak datang, aku akan ... tidak bisa mempertahankannya!"Perkataan Cindy menyiratkan sesuatu.Bukan hanya martabat yang dipertahankan, tetapi juga bekas luka di dadanya ... rahasia bahwa Kaisar terkena Racun Air Langit.Yohan merangkul bahu cindy dan menepuknya, memberi penghiburan dengan hening.Pada saat yang sama, Yohan menoleh pada Nabila dengan tatapan mata yang tegas."Kembali ke Istana Rubi kamu! Tanpa izin dariku, jangan pernah masuk ke Istana Tenteram lagi!"Nabila tidak membantah apa-apa. Dia membungkuk dan memberi hormat."Baik."Di dalam pelukan Yohan, Cind
Kabar bahwa Kaisar pergi ke Istana Tenteram untuk membela Selir Cindy sudah menyebar ke seluruh istana dalam waktu kurang dari sehari.Ibu Suri sangat cemas."Kaisar masih tidak bisa melupakan Cindy?"Bibi Asih berujar dengan khawatir,"Dengar-dengar, Kaisar pergi ke Istana Tenteram karena Yang Mulia Ratu pergi ke sana untuk mencari masalah dengan Selir Cindy.""Kaisar memarahi Ratu di depan orang banyak dan melarangnya pergi ke Istana Tenteram lagi.""Ibu Suri, Selir Cindy pandai menggunakan taktik. Takutnya Selir Cindy akan kembali berjaya tak lama lagi."Ibu Suri menyeletuk, "Ratu juga, buat apa pergi mengganggu Cindy? Bukannya ini memberi kesempatan pada Cindy?"Selir-selir yang awalnya ingin menyulitkan Cindy juga diam-diam mengurungkan niat mereka setelah mendengar tentang perbuatan Kaisar.Seperti Bibi Asih, selir-selir lain juga menduga Selir Cindy akan kembali berjaya cepat atau lambat. Mereka tidak boleh bermusuhan dengannya.Di Paviliun Flamboyan.Dayang Wanda sangat kebingu
Batu gipsum sangat sulit untuk ditemukan sebelum ini, tapi tidak disangka Nabila bisa melihatnya pada saat ini.Nabila segera bertanya."Kenapa kamu bisa punya batu gipsum?"Kenni merasa kebingungan."Guru, kenapa Anda juga tahu tentang batu gipsum?""Aku pertama kali bertemu dengan Mayor Jenderal Elsa pada tiga tahun yang lalu, kemudian mendengar dia sedang membicarakan masalah batu gipsum dengan ayahku. Mayor Jenderal Elsa terlihat sangat menyukai batu ini dan terus membaca buku tentang batu ini.""Ingatanku sangat baik dan aku mengingat hal ini.""Terdapat banyak gunung di kampung halamanku yang bernama Carten, aku mencari batu gipsum di sana di waktu luangku dan aku benar-benar menemukan batu itu pada setahun yang lalu, jadi aku menggunakannya sebagai hadiah untuk guruku ...."Nabila sudah ingin menciptakan senapan bambu yang baru pada tiga tahun yang lalu.Pada saat itu Nabila sudah mengetahui bahwa poin utama dari senapan bambu ini adalah insulasi panasnya, sedangkan benda yang p
Bibir Kenni pecah-pecah dan suaranya sangat serak.Nabila bertatapan dengan tatapan Kenni dan bisa melihat niat membunuh di matanya."Aku kebetulan datang ke sini karena mau berziarah," jelas Nabila.Kenni mengambil sesajen yang diletakkan Nabila dengan tangan yang gemetar karena sudah kelaparan untuk waktu yang lama dan mengembalikannya pada Nabila."Bawa pergi! Ibuku tidak butuh ini!"Nabila mengabaikan penolakannya.Nabila mengeluarkan pedang di pinggangnya.Nabila menebang pohon di dekatnya seiringan dengan beberapa suara retakan di udara dan memotongnya menjadi papan kayu untuk dijadikan sebagai batu nisan.Tidak terdapat gejolak apa pun di dalam mata Kenni saat melihat ini.Sampai Nabila meletakkan papan kayu itu di tanah dan bertanya padanya."Siapa nama ibumu?"Kenni baru bereaksi dan menatapnya dengan tatapan terkejut.Nada bicara Nabila terdengar tenang dan santai, sama sekali tidak terdapat perasaan kasihan yang merendahkan seseorang."Ibumu tidak akan menjadi hantu yang kes
Kenni bereaksi dengan cepat dan hampir bisa menghindari serangan Elsa.Kemudian Elsa kembali menyerangnya.Kenni sehabis melakukan perjalanan yang jauh, dia pasti menderita kelaparan dan kedinginan.Kenni pasti tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini.Hanya saja Kenni berhasil menghindari serangan Elsa dengan kondisinya pada saat ini dan juga mencari kesempatan untuk menyerang balik.Tatapan Elsa menggelap.Anak ini lebih hebat dibanding dugaannya.Elsa pura-pura menyerang bagian bawah tubuh Kenni dan tiba-tiba bergerak ke belakang tubuh Kenni saat dia melakukan serangan balik, kemudian menendang bagian belakang lutut Kenni dengan keras.Salah satu lutut Kenni bertekuk ke bawah.Kemudian Elsa mencekik leher Kenni dengan lengannya.Kenni terpaksa mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk bernapas.Elsa tidak melepaskan Kenni dan terus mengerahkan kekuatannya ....Vina baru merasa ada yang salah dan segera berteriak pada Elsa saat melihat wajah Kenni memucat."Mayor Jenderal!"E
"Jumlahnya ... ada tiga orang, aku tidak terlalu sering bertemu dua orang yang lain.""Kami akan menjalani perintah Nona Elsa ... kalau dia memerintah kami."Darah penjual sayur terus mengalir saat dia sedang berkata.Tidak terlalu sering bertemu, itu berarti dia pernah bertemu dengan mereka.Nabila kembali bertanya."Apa ciri khas dua orang yang lain?""Yang satu punya tahi lalat di wajah dan yang lain ... suka pergi ke tempat berjudi dan suka mencuri. Dia punya mulut yang lancip dan wajah lancip seperti monyet .... Tuan, tolong ampuni aku. Aku sudah kasih tahu semua hal yang kuketahui!"Nabila mengangkat dagunya dengan belati."Kenapa kalian patuh dengan perintah Elsa?"Penjual sayur telah kehilangan banyak darah dan berkata dengan lemah."Kami ... kami adalah pencuri Arama ... yang dicari oleh pejabat setempat ... kami akan dikirim ke pejabat kalau tidak ... mematuhi ucapannya.""Dia ... kasih kami uang kalau kami patuh padanya ....""Selain itu ... dia juga meracuni kami ... dan ak
Luka Baron sangat parah, dia melihat Mayor Jenderal setelah terbangun dan mengetahui bahwa dia telah diselamatkan.Hampir seluruh tubuh bagian atas Baron dibalut dengan kain kasa dan raut wajahnya sangat pucat."Ma ...."Baron melihat masih ada orang lain di dalam ruangan dan segera mengganti panggilannya, "Tuan."Nabila mengenakan topeng perak yang menutupi setengah wajah dan menoleh ke arahnya.Tabib sedang memberitahu Nabila tentang hal yang harus diperhatikan oleh pasien.Nabila mengingat semuanya setelah mendengar ucapan tabib, kemudian memberikan sejumlah uang dan mengantar tabib itu keluar secara pribadi.Nabila kembali ke dalam ruangan pada beberapa saat kemudian dan melihat Baron sedang berusaha untuk duduk.Nabila segera memberi perintah."Jangan sembarangan bergerak!"Apakah Baron sama sekali tidak mengetahui seberapa parah lukanya?Baron segera berbaring dengan patuh dan tersenyum dengan lebar sambil menunjukkan giginya yang putih."Tuan, kulitku sangat tebal dan aku baik-b
Nabila menerima sebuah anak panah yang tajam di Istana Pengasingan.Terdapat sebuah kertas yang ditancap di anak panah itu.Terdapat tulisan tangan Elsa di surat itu: "Kakak, aku berutang satu nyawa lagi padamu. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah membiarkanmu menemukan orang itu? Lain kali utuslah orang yang lebih pintar."Nabila menyadari bahwa telah terjadi sesuatu pada Baron.Nabila mengerutkan keningnya dan segera keluar dari istana sebelum langit menggelap.Baron mengikutinya dari Perkemahan Utara ke Kota Zordo.Baron tidak hanya merupakan orang kepercayaan dan tangan kanannya, tapi juga merupakan temannya.Elsa telah membunuh banyak orang demi melawan Nabila.Dia harus segera menemukan Baron!...Mencari seseorang di tengah lautan manusia yang luas tanpa memiliki petunjuk apa pun sama saja seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami.Entah sudah berapa banyak tempat yang didatangi Nabila hari ini.Dia hanya bisa mencari penjual sayur itu.Nabila menggambar lukisan p
Permaisuri Agung menoleh ke arah luar aula dan membuka matanya lebar-lebar."Kaisar? Kenapa kamu datang ke sini!"Permaisuri Agung mendatangi Ratu secara diam-dian dan tidak membiarkan Yohan mengetahui hal ini.Yohan memasuki aula dalam dengan cepat, kemudian menendang pelayan yang ingin menyerang Nabila, lalu melindungi Nabila di belakangnya dan bertanya pada Permaisuri Agung."Nenek, akulah yang harus bertanya kenapa Anda bisa berada di sini."Yohan mengenakan jubah brokat berwarna ungu, raut wajahnya sedingin dan sekeras pegunungan bersalju yang terlihat sangat menakutkan.Nabila diam-diam menyembunyikan senjatanya.Permaisuri Agung duduk di sana sambil berkata tanpa merasa bersalah."Aku melakukan ini demi Negara Naki.""Putri dari Keluarga Feno tidak seharusnya memasuki istana dan jadi ratumu."Kaisar sangat berbakti padanya dan Permaisuri Agung tidak percaya Kaisar akan melawannya karena masalah ini.Kedua tatapan Yohan terlihat menggelap."Aku sudah mengirimnya ke Istana Pengasi
Permaisuri Agung secara pribadi datang ke Istana Pengasingan yang terasa sangat aneh.Ternyata tebakan Nabila benar.Orang yang datang tidak hanya Permaisuri Agung seorang, tapi juga terdapat seorang pelayan.Pelayan itu sedang memegang nampan kayu berwarna hitam yang dipernis dengan indah, tapi benda yang diletakkan di atas nampan itu terlihat sangat mengerikan.Kain putih, segelas arak dan sebilah belati.Terdapat ekspresi ketakutan di wajah Sifa dan tidak bisa menahan diri untuk melebarkan tatapannya.Apakah Permaisuri Agung ingin ... menyuruh Ratu untuk bunuh diri?!Sifa segera menoleh untuk menatap Nabila.Nabila berdiri untuk memberi hormat, dia mengenakan pakaian yang sederhana tapi tidak bisa menyembunyikan temperamennya.Nabila juga telah melihat benda-benda itu, tapi dia tetap bersikap dengan tenang meskipun terdapat gunung yang runtuh di depannya."Aku memberi salam pada Permaisuri Agung."Permaisuri Agung mengabaikan Nabila dan berjalan ke tempat duduk utama dengan perlahan
"Panas sekali!""Ah! Panas sekali!"Satu per satu prajurit menjatuhkan senapan bambu di pundak mereka.Semua peluru dari senapan bambu tidak sengaja terbang ke arah panggung."Lindungi Kaisar!" Dafka segera bertindak dengan cepat dan mengangkat meja makan sebagai tameng.Yohan duduk dengan tenang dan alisnya berkerut.Sepertinya senapan bambu ini tidak sepenuhnya sempurna.Pejabat yang lain segera mencari tempat untuk bersembunyi.Suasana menjadi kacau pada saat ini.Para pejabat baru menjulurkan leher mereka dan mencari tahu setelah semua peluru selesai ditembakkan.Elsa juga tertegun pada saat ini.Kenapa bisa sepanas ini?Jelas-jelas terdapat papan insulasi di dalam kertas rancangannya!Pengawas yang lain juga sudah memeriksa senapan ini dan semuanya merasa senapan ini sangat sempurna!Yohan berdiri dan sosok tubuhnya yang tinggi menghalangi sinar matahari.Yohan menatap kejadian di depannya dan tatapannya tertuju pada Elsa.Semua orang bergidik meskipun Yohan tidak menanyakan apa p