Share

Kenangan

Penulis: Queeny
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hayu menunggu di lobby hotel sementara Tama sedang berdiri di depan resepsionis dan mengambil kunci kamar mereka.

Tadi sepanjang perjalanan di travel, suasana hening karena Hayu tak mau berbicara kepada lelaki itu.

Penerbangan Tama dan penerbangannya berbeda dan selisih waktunya satu jam lebih. Itu berarti lelaki itu sengaja menunggunya datang dan bukannya langsung ke hotel yang sudah di booking.

Lagipula kenapa dia masuk ke bagian bagasi dan mengambilkan koper. Lelaki itu pasti menyogok petugas bandara sehingga bisa masuk kembali.

"Ayo." Dia menyerahkan sebuah kunci kepada Hayu.

Wanita itu berdiri dan mengambilnya, lalu berjalan menuju lift.

"Buru-buru banget? Bareng, dong," ucap Tama sambil mensejajari langkahnya.

Hayu tak menanggapi dan memencet tombol lift yang tak lama terbuka. Mereka langsung masuk ke dalam dan secara bersamaan memencet tombol lantai.

Hayu menarik jemarinya namun malah digenggam Tama. Lelaki itu menatap sambil tersenyum.

"Aku juga lantai 3. Kamar kita sebelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ada Berondong Tua   Tolong Menjauh

    Hayu membuang wajah dan melanjutkan makan saat Tama menyebut kembali kenangan masa lalu. Bagi setiap insan yang pernah jatuh cinta, semua yang pertama itu memang selalu indah dan berkesan, bukan? Lelaki itu memang cinta pertama dan juga orang pertama yang menyentuh bibirnya. Masa-masa itu tak akan terlupakan, namun kini mereka sudah memiliki masa depan yang berbeda jalan."Kok diam?" tanya Tama sambil melirik wanita itu berkali-kali. Apa tadi dia salah bicara? Bukankah memang dia orang pertama bagi Hayu. "Aku mau tambah boleh?" tanya Hayu, sengaja pura-pura tak mendengar ucapannya tadi, juga malas membahas itu terus. Tama memanggil pelayan dan meminta tambahan. Sedikit kecewa saat menyinggung itu dan Hayu tak merespons sama sekali. Lelaki itu berharap jika sang mantan mau mengulang masa indah mereka walaupun cuma satu minggu ini.Dia tak berniat mengajak wanita itu selingkuh, tapi masa' Hayu sama sekali tak ingin bersenang-senang di momen seperti ini? Entah pikiran kotor apa yang b

  • Ada Berondong Tua   Survey Cabang

    Kedatangan mereka di kantor cabang Surabaya mendapat sambutan yang baik. Tama, dianggap salah satu pengusaha muda dan sukses di usia yang belum mencapai 30 tahun.Didampingi Hayu dia melakukan presentasi sebagai studi banding untuk kemajuan cabang mereka.Tugas Hayu disini adalah merekap semua hasil diskusi dan menyerahkannya, untuk Tama olah kembali sebagai laporan kepada atasan mereka.Lalu mereka juga melakukan survey ke beberapa divisi untuk melihat sejauh mana perkembangan yang terjadi di cabang ini. Lelaki itu merasa bahwa cabang pusat sangat lambat dalam menyerap informasi terkini mengingat manager yang lama kurang kooperatif dan komunikatif dengan bawahan."Good. Kerja kamu bagus." Tama memandang salinan yang diserahkan Hayu saat mereka sudah selesai dan duduk santai di sebuah kedai kopi dalam mall.Hayu mengucap syukur jika memang itu benar adanya. Selama bekerja di kantor ini, dia selalu berusaha memberikan yang terbaik."Thanks. Setelah ini apa sesi kunjungan sudah selesai

  • Ada Berondong Tua   Jebakan

    Setelah selesai makan, mereka berdua hendak berpamitan pulang. Hayu sendiri akan mengurus kepulangannya besok. Dia tak betah berada di kota ini terlalu lama.Bayangan Ammar selalu menghiasi pelupuk mata, hingga Hayu begitu gelisah selama melakukan pertemuan."Loh, kok buru-buru?""Hayu besok kembali ke Jakarta, Pak. Dia hanya beberapa hari disini," jawab Tama meyakinkan."Oh, begitu. Pasti sudah kangen keluarga, ya.""Iya, Pak. Kangen anak sama suami," ucapnya sengaja menekankan kata-kata itu. "Kalau begitu, kita bersulang dulu sebelum Hayu pulang." Lelaki paruh baya itu memanggil pelayan dan meminta agar disediakan minuman.Hayu merasa serba salah kalau begini. Dia tahu apa maksud dari kata-kata itu. Bersulang itu berarti akan ada minuman beralkohol yang disajikan.Dia cukup lama tinggal di luar negeri jadi tahu kebiasaan dan kata-kata itu. Sang bos cabang maju ke depan dan mengambil microphone."Baiklah semua, terima kasih kami ucapkan karena kehadiran rekan sekalian. Ini bukan pe

  • Ada Berondong Tua   Aku Merindukanmu

    Aksa sejak tadi gelisah menunggu di bandara. Hayu melepon pagi-pagi dan mengatakan bahwa dia akan pulang hari ini.Lelaki itu bertanya mengapa istrinya pulang cepat dari jadwal yang sudah diinfokam sebelumnya. Hayu hanya menjawab bahwa tugasnya selesai dan tidak ikut touring bersama yang lain.Flight yang ditumpangi Hayu berada di jam 9 pagi. Pada saat di check out dari hotel, petugas resepsionis merasa heran, karena kamar sudah di booking untuk 7 hari ke depan. Hayu beralasan bahwa ada urusan keluarga sehingga dia tidak bisa berlama-lama. Dia juga meminta bantuan pihak hotel untuk mencarikan taksi sehingga tak perlu repot menunggu.Bagaimana dengan Tama? Dia tak peduli sama sekali. Setelah kejadian malam kemarin, Hayu memblokir nomor lelaki itu agar tak menghubunginya.Besok, dia akan menghadap ke ruangan bos besar untuk mengajukan resign, atau paling tidak meminta untuk dipindahkan ke divisi lain supaya jangan berhubungan lagi dengan lelaki itu. "Sa!" Wanita itu melambaikan tanga

  • Ada Berondong Tua   Tolong Saya

    Mata lelaki paruh baya itu menatap sang bawahan dengan heran. Mencoba mencari kepastian apakah ini serius atau sedang bercanda."Jadi kamu benar-benar ingin resign?""Iya, kalau saya tidak dipindahkan ke divisi lain," jawab Hayu tegas. Pagi-pagi dia ke kantor padahal tubuhnya masih lelah karena perjalanan yang cukup jauh. "Alasan ingin dipindah ke divisi lain?""Karena saya tidak sanggup mengerjakan laporan yang cukup banyak. Bapak kan tahu Pak Tama sedang merevisi banyak aturan, sehingga tugas saya juga bertambah," jawab Hayu tenang.Tak mungkin juga dia membeberkan perbuatan Tama yang hendak menodainya. Hayu masih berusaha menutupi."Kamu kan bisa atur waktu. Kalau memang terlalu banyak beban yang seharusnya bukan tuga kamu, bicarakan dengan atasan secara baik-baik."Wanita itu menarik napas panjang. Lalu memberanikan diri untuk berbicara dengan lantang."Pak. Saya punya baby dan suami yang sakit. Bukannya bermaksud tidak profesional, tapi jika memang masih harus menjadi sekretari

  • Ada Berondong Tua   Negosiasi

    "Bisa kamu menghadap saya sebentar?" Hayu mengiyakan lalu menutup panggilan, menarik napas dalam dan mencoba menenangkan hati.Bos besar pasti sudah menceritakan perihal permintaannya untuk mengajukan mutasi atau pengunduran diri, sehingga Tama perlu memanggil untuk memperjelas."Ya. Masuk." Suara lelaki itu terdengar dingin."Ada apa?" tanya Hayu tanpa basa-basi."Duduk dulu. Kita bicarakan."Hayu menarik kursi dan meletakkan tubuhnya sambil sedikit bersandar. Sejak kejadian itu, dia selalu memakai pakaian yang lebih tertutup. Celana kain panjang juga blouse yang sedikit longgar.Laki-laki jika sudah jatuh cinta, mau wanita berpakaian tertutup sekalipun, tetap saja mempengaruhinya. "Kamu mau bicara apa?""Soal permintaan kamu untuk pindah divisi," kata Tama dengan tenang."So?""Apa kamu yakin?""Tentu saja. Aku rasa memang sebaiknya begitu supaya harga diri tidak terancam," jawab Hayu. Sebenarnya dia malas berbasa-basi dengan orang yang sudah melecehkannya.Tama tersenyum pahit sa

  • Ada Berondong Tua   Kuliah Lagi

    Hari berganti, tak terasa kini saatnya Aksa kembali meneruskan pendidikannya yang sempat terlantar karena kecelakaan. Pagi-pagi saat Ammar masih tertidur, mereka bersiap-siap. Jam 5 subuh Hayu membangunkan suaminya. Namun, tubuhnya malah ditarik dan didekap mesra."Bangun," bisik Hayu karena mata Aksa masih saja terpejam."Udah, nih.""Buka matanya.""Males.""Jangan gitu. Katanya mau kuliah.""Aku masih mau meluk kamu. Lagian ini masih gelap," racaunya dengan mata terpejam. "Aku antar sekalian ke kampus. Jadi Mama Rani gak usah keluar. Kasiah mama udah capek ngurus Ammar, masa mau antar kamu juga," jelas Hayu. Dekapan Aksa semakin erat sehingga napasnya terasa sedikit sesak."Tapi, ini dulu. Baru aku mau buka mata." Lelaki itu menunjuk bibirnya. Aksa memang manja dan suka iseng. Jadi, kali Hayu ingin membalas. Diambilnya sebuah boneka monyet dan disentuhkannya ke bibir sang suami.Aksa yang menyadari itu langsung membuaka mata dan merubah posisi sehingga istrinya kini berada di

  • Ada Berondong Tua   Tender

    Setelah negosiasi yang cukup alot, akhirnya Hayu resmi pindah divisi dan kembali kw bagian administrasi sesuai permintaannya. Namun, Tama menolak Vita sebagai gantinya. Lelaki itu memilih calon lain sebagai sekretarisnya. Aksa sendiri sudah mulai aktif di kampus dan sesekali datang ke kantor papa."Bapak." Nisa tersenyum saat melihat bosnya datang setelah sekian lama. Terakhir mereka bertemu saat acara aqiqah Ammar dan Aksa tahu bahwa Nisa sudah berbohong dengan mengatakan bahwa mereka adalah kekasih."Saya hanya sebentar untuk mengambil barang-barang yang tertinggal," ucapnya. "Loh kenapa?""Saya sudah tidak berkantor disini."Wajah gadis itu seketika menjadi murung. Aksa sengaja mengabaikannya dan memasukkan beberapa benda yang memang dia perlukan untuk dibawa."Tapi, Pak. Gimana dengan hubungan kita? Bapak gak pernah balas pesan saya. Baca juga gak."Aksa mengernyitkan dahi."Kita gak punya hubungan apa-apa selama ini kecuali hubungan kerja. Jadi, berhentilah bersandiwara atau

Bab terbaru

  • Ada Berondong Tua   Ending

    Aula kampus penuh sesak dengan para wisudawan dan wisudawati berserta keluarga yang duduk rapi menunggu acara wisuda dimulai. Hari ini lengkap kebahagiaan mereka karena akhirnya Aksa resmi menyandar gelar seorang arsitek dengan nilai yang memuaskan walaupun bukan yang terbaik. Dengan penuh perjuangan dia menyelesaikan skripsi yang tertunda hampir setahun lamanya. Lagi-lagi suasana haru menyelimuti hati Hayu saat sang suami dipanggil maju ke depan dan menerima piagam pernghargaan dari kampus. Lelaki itu melambaikan tangan kepada keluarga setelah selesai di wisuda. Dia kembali duduk dan memeluk sang istri dengan haru. Juga mama dan papanya. Anak-anak tidak diizinkan masuk dan menunggu di luar ruangan bersama baby sitternya. Danu dan Sarah juga sama, berada di depan karena keluarga yang boleh masuk dibatasi dari pihak kampus. Sehingga mereka berdua mengalah dan membantu menjagak cucu-cucu. Danu sudah pensiun dari jabatannya beberapa bulan terakhi sehingga waktunya lebih banyak santai u

  • Ada Berondong Tua   Grand Opening

    The Clariston, Nusa Dua Bali. Aksa memasuki ballroom hotel itu dengan langkah pasti. Di sampingnya ada Hayu yang menggandengan lengan lelaki itu dengan mesra.Dia belakangnya ada Ada Setya dan Rani yang menggandeng Ammar. Ada juga Danu dan Rani yang menggendong Adinda. Lengkap semua yang datang menghadiri opening hotel berbintang 5 dimana setahun yang lalu, Aksa mendapatkan tender untuk men-designya.Wajah-wajah berseri terlihat dimana-mana. Semua orang menikmati hidangan yabg disajikan. Para tamu benar-benar dijamu, bahkan beberapa orang mendapatkan fasilitas menginap gratis. Aksa termasuk salah satunya."Hai, Aksa. Apa kabar?" Salah satu rekannya sesama arsitek menyapa. Lalu mereka berjalan menuju yang lain. Lengkap 5 orang saling berkumpul dan bercerita. "Ini Hayu, ya?" tanya salah seorang di antara mereka. "Iya, saya istri Aksa.""Cantik banget. Pantas aja Aksa galau terus waktu pisah. Malamnya gak ada yang ngelonin."Gelak tawa menggema di ruangan itu. Hayu hanya bisa tersipu

  • Ada Berondong Tua   Pernikahan

    Aksa dan Hayu melangkah masuk ke dalam gedung itu dengan bergandenga tangan. Dua minggu setelah kedatangan Vita dan Bayu, hari ini mereka berada disini untuk menyaksikan momen sakral itu.Vita meminta Hayu untuk mendampingi saat akad nikah berlangsung karena sahabatnya itu tidak bisa menjadi pengiring pengantin. "Di sebelah mana?" tanya Aksa kepada salah satu kerabat mempelai yang berdiri menyambut tamu di depan. "Lurus, belok ke kanan, Pak."Aksa mengucapkan terima kasih dan akhirnya menemukan sebuah pintu di ujung. Begitu terbuka, tampaklah ratusan orang memenuhinya. Untunglah acara belum dimulai dan masih bersiap-siap.Kemarin, mereka memboyong anak-anak untu dititipkan ke rumah Mama Sarah dan menginap disana. Sehingga hari ini, biaa tepat waktu datang menghadiri pesta pernikahan."Silakan duduk. Mbak Hayu, ya?" tanya salah seorang kepada mereka."Benar.""Saya adiknya Kak Vita. Pesannya kalau Mbak Hayu datang, kursi di sebelah depan sudah disiapkan.""Terima kasih, ya."Mereka d

  • Ada Berondong Tua   Datang dan Pergi

    Hujan deras membasahi pemakaman hari ini. Eyang, sosok yang menjadi panutan dalam keluarga mereka berpulang. Semua orang berduka, begitu juga Hayu dan Aksa. Setelah 40 hari masa nifas dan mengadakan syukuran aqiqah, Eyang pun mengembuskan napas yang terakhir.Dia tutup usia dan meninggalkan banyak kenangan bersama anak cucu. Saat mereka mendatanginya, eyang hanya tersenyum dan mengusap wajah Hayu. Mungkin sudah lupa, bahkan berkata juga tidak ada, seperti lupa kepada orang-orang disekitarnya."Ayo kita pulang." Aksa merengkuh tubuh istrinya dan mengajak Hayu masuk ke mobil. Hujan semakin deras, seperti ikut menangisi kepergian eyang.Ada yang datang, ada yang pergi meninggalkan dunia ini. Seperti saling berganti dan mengisi. Kelahiran dan kematian merupakan awal dan akhir kehidupan manusia. Bagiamana kita menjalani masa di antara keduanya, semoga pilihan yang terbaik yang diambil.***Butik ramai hari ini. Hayu sampai kewalahan melayani pembeli. Sementara itu Ammar dan Adinda justru m

  • Ada Berondong Tua   Selamat Datang, Cantik

    Rumah sakit ini. Rasanya sudah tak asing bagi mereka karena sejak awal Kasa kecelaakan juga Hayu melahirkan mereka berada di sini."Duduk, Nak," ucap Sarah saat melihat menantunya mondar-mandir sejak tadi. Sekalipun dulu pernah mengalami hal yang sama saat kelahiran Ammar, tetap saja Aksa merasakan gelisah itu."Hayu gak mau operasi padahal kata dokter kandungan yang ini lemah.""Doakan. Dia sedang berjuang. Kamu jangan panik. Kita sama-sama berdoa." Akhirnya Aksa duduk di kursi tunggu dan mengucapakan doa dalam hati agar anak dan istrinya tetap sehat. Satu jam menunggu akhirnya suara tangisan bayi terdengar dari ruang bersalin. Alhamdulillah semua mengucap syukur. Saat ini hanya mereka berdua yang menunggu karena Danu sedang tugas keluar kota, Setya masih berkerja dan Rani sedang bersiap-siap menuju ke rumah sakit. Kondisi eyang semakin memburuk sehingga Rani semakin intens bolak-balik ke rumah mertuanya. Untunglah Hayu tetap berada di rumah Sarah sekalipun Aksa sudah pulang, s

  • Ada Berondong Tua   Untukmu

    Aksa memasangkan sebuah penutup mata kepada istrinya ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil."Ini apaan, sih?""Diem aja. Ntar kalau udah sampai kamu lihat sendiri." Aksa mengulum senyum sambil memandang wajah cantik Hayu lalu menyalakan mesin. Hari ini mereka akan pergi berdua saja ke suatu tempat yang sudah lama direncanakan. Setelah beberapa bulan yang lalu Hayu memutuskan untuk resign dari kantor dan hanya mengurus Ammar, Aksa menjadi lebih fokus menyelesaikan kuliah juga mulai mengambil job gambar. Kandungan istinya juga semakin membesar dan cukup membuat Hayu kelelahan setiap hatinya. Jadi keputusan untuk mundur bekerja sudah tepat. Lelaki itu mengandalkan surat keterangan kontraknya saat mengerjakan proyek sebuah hotel ternama di Bali sehingga dalam waktu cepat permintaan design mulai berdatangan.Sedikit demi sedikit dia mulai mengumpulkan tabungan untuk merenovasi rumah yang diberikan oleh papanya.Begitu bonus dari job design hotel cair, Aksa langsung membangun sebuah

  • Ada Berondong Tua   Sayang

    Hayu memelankan langkah saat berada di dalam kamar. Takut suaminya terbangun. Aksa terlihat sangat lelah. Sepertinya belum berganti pakaian dan hanya melepas sepatu. Dia duduk di pinggir ranjang dan menatap wajah sang suami drngan penuh cinta. Lelaki ini, yang dulu dia tolak mentah-mentah, kini malah mencintai dan takut kehilangan. Aksa yang masih muda namun bertanggung jawab sekalipun mereka belum memiliki apa-apa dari hasil usaha sendiri, namun lelaki itu telah berusaha menafkahi bahkan dalam kondisi berat sekalipun."Sayang," bisik Hayu lalu menyentuhkan bibir di pipi itu. Aroma khas tubuh Aksa yang selalu dia suka langsung menguar ke inderanya.Lelaki itu menggeliat dan berbalik posisi membelakangi lalu melanjutkan tidur. Dengkurnya terdengar keras, itu menandakan jika Aksa benar-benar kelelahan."Kapan Aksa datang, Ma?" Hayu bertanya saat keluar kamar.Dia menarik kursi makam dan duduk. Tangannya mengambil lauk di meja dan mencicipinya sedikit. "Tadi siang. Mama juga kaget. Ka

  • Ada Berondong Tua   Final

    Aksa dengan gagahnya mempresentasikan semua hasil kerja keras selama ini di depan semua petinggi hotel. Tiga jam mereka berkutat dan berdiskusi untuk memperbaiki beberapa bagian yang miss. "Setelah melihat semua yang Bapak Aksa paparkan mengenai konsep design sebagian ruangan, kami menyetujuinya dengan syarat perbaikan di beberapa tempat yang sudah kita bahas tadi."Alhamdulillah. Akhirnya selesai dan final. Lelaki itu mengucap syukur karena hasil yang dikerjakan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dia tidak perlu berlama-lama disini dan bisa segera pulang berkumpul dengan keluarga. Dia teringat hari itu saat mengantar Hayu dan Ammar di bandara. Istrinya menangis saat perpisahan. Aksa membujuk Hayu dengan mengucapkan kata-kata yang menenangkan. Sabar, hanya itulah perilaku yang harus selalu mereka tanamkan dalam hidup karena semua hal di dunia ini berproses. Hayu yang manja, yang sejak kecil dicukupi semua kebutuhannya, harus rela berbesar hati dengan semua ujian berat yang m

  • Ada Berondong Tua   Hidup Bertiga

    Hayu dan Aksa melambaikan tangan saat mengantar kepulangan orang tua mereka di bandara. Sarah berlinangan air mata saat memeluk Ammar. "Mama ini. Kami cuma 3 hari disini. Nanti juga kan pulang," bujuk Hayu."Jangan lama-lama. Ingat cuti kamu tinggal beberapa hari," pesan Sarah."Jaga diri baik-baik. Nanti papa jemput pas pulang, ya." Danu memeluk anak menantunya. Dua orang tua itu melambaikan tangan saat masuk ke dalam. Aksa dan Hayu menunggu hingga mereka hilang dari pandangan. Lalu mereka duduk sambil menunggu pesanan taksi datang."Kita mau langsung balik ke kos?" tanya Hayu."Kayaknya mampir dulu beli kasur. Aku gak tau kalian mau datang. Jadi gak ada persiapan.""Barang-barang kita?""Tinggal di taksi bentar. Nanti kita minta supirnya jadi pemandu ke toko buat cari kasurnya. Aku juga gak tau kalau disini dimana," jelas Aksa.Sebuah mobil berhenti di depan dan mereka bergegas memasukinya. "Jalan kemana, Bli?""Ke toko kasur, Pak?""Maksudnya gimana, ya?""Bapak antar kami ke t

DMCA.com Protection Status