Share

73

Di dalam ruang kantornya yang mewah, Sari duduk di belakang meja besar yang penuh dengan dokumen dan ponsel yang terus menerus dia intip, berharap ada pesan dari Ben. Jantungnya berdebar kencang setiap kali layar ponselnya menyala, tetapi kekecewaan selalu mengikutinya karena pesan yang dinantikan tak kunjung datang.

Pikiran Sari dipenuhi oleh bayangan pertemuannya dengan Ben di kafe beberapa hari lalu. Dia ingat betul tatapan Ben yang terlihat bimbang saat mereka berbicara. Dia yakin Ben mulai goyah, mulai mempertimbangkan tawaran atau ancamannya. Namun, waktu terus berlalu dan Ben masih belum menghubunginya. Hal ini membuat Sari semakin gelisah dan kesal.

Rasa gelisahnya berubah menjadi marah. Sari merasa kesabarannya mulai habis. Dia sudah terlalu lama menunggu, dan dia tidak akan membiarkan Ben melarikan diri dari tanggung jawab ini. Pikiran tentang bagaimana dia harus menekan Ben lebih keras mulai memenuhi benaknya. Dia tahu, jika ancaman yang lebih besar tidak dilancarkan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status