Share

100

Haru masih terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Segala sesuatu yang dikatakan Ben membuat pikirannya berkecamuk. Ia merasa bingung, tidak tahu harus mempercayai siapa atau bagaimana harus merespons. Rasanya seolah dunia yang ia kenal tiba-tiba menjadi asing.

Saat Haru masih dalam kebingungannya, tiba-tiba bel tanda jam istirahat berakhir berbunyi. Suara itu terdengar nyaring di tengah kesunyian antara dirinya dan Ben. Haru menoleh ke arah kelasnya, menyadari bahwa ia harus segera kembali ke kelas.

"Jam istirahat sudah selesai. Aku harus masuk kelas," kata Haru pelan, nyaris seperti bisikan.

Ben mengangguk pelan, mencoba memahami perasaan anaknya. "Iya, Haru. Aku nggak mau ganggu Harulebih lama. Aku hanya mau Haru tau kalau aku ayah kandung Haru, dan aku mau perbaiki hubungan kita."

Haru hanya mengangguk kecil, tanpa mengatakan apa-apa lagi. Ia perlahan melangkah menjauh, menuju ke kelasnya. Ben hanya bisa memperhatikan dengan hati yang berat, tidak tahu apakah pertemuan ini
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status