Share

104

Dalam perjalanan pulang, suasana di dalam mobil terasa begitu hening dan tegang. Bahkan Haru, yang biasanya ceria dan selalu punya banyak hal untuk diceritakan, hanya duduk diam di kursi belakang, menatap keluar jendela dengan ekspresi murung. Pandangannya kosong, seolah-olah pikirannya sedang melayang jauh dari tempat ia berada.

Summer, yang duduk di samping Rain, juga tidak berbicara sepatah kata pun. Amarah yang meledak-ledak saat bertemu Ben masih terasa di dadanya, tetapi kini perasaan itu berubah menjadi kekesalan yang mendalam. Ia tidak pernah membayangkan akan bertemu Ben dalam situasi seperti ini, apalagi di depan Haru. Perasaan bersalah menyelimutinya karena Haru harus menyaksikan semua itu.

Rain, yang memegang kemudi, mencuri pandang ke arah Summer beberapa kali. Dia bisa merasakan ketegangan yang menyelimuti mereka bertiga, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa untuk mengurangi ketegangan itu. Ia ingin menenangkan Summer, ingin memberikan kata-kata penghiburan, teta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status