Share

SAAT HATI DIUJI KEMBALI

"Mau diperiksa ...," Brian berlari menangis menghadap tembok.

Ambar berjalan mendekati anaknya lalu berkata,"Mama percaya kalo jagoan Mama gak lupa pesan Pak Dokter. Brian habis operasi dan yang boleh periksa hanya Pak Dokter doang."

"Iya, Ma. Brian pengen kue cokelat itu."

"Kita ke bakery saja. Nanti cari kue cokelat yang sama, pasti ada," ucap Ambar merayu Jagoan.

"Gak ada yang kayak gitu, Ma," ucap Brian sambil membalikkan badan.

"Kayak brownies?"tanya Ambar yang semakin penasaran. Wanita berkaki jenjang ini yakin, ada sesuatu yang disembunyikan oleh anaknya.

"Lain, Ma. Kuenya gak dibungkus plastik bening. Pokoknya Brian mau ketemu Om Toni. Tapi, Om bilang gak boleh orang lain tahu."

Begitu mendengar ucapan Brian barusan, Rafael segera telepon Bang Reno. Pria berdarah Latin ini agak menjauh untuk berkomunikasi. Sementara Ambar dan Sabrina sibuk mengorek keterangan dari Brian. Sekitar sepuluh menit kemudian, Rafael telah kembali dengan senyum tipis.

"Bagaimana, Bang?"tanya Ambar den
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status