Share

KEMARAHAN AMBAR

"Aku pernah dikasih tahu Ibu. Tapi gak ketemu saat kucari di laci lemari pakaian Ibu. Ke mana surat itu?"

"Kok bisa? Ibu kamu bilang ada surat itu?"

"Ya, Ibu bilang ada saat kamu jagain Brian di rumah sakit. Saat sudah mulai santai, aku cari. Tapi gak ada. Ibu ingat betul kalo hanya taruh di laci bareng kotak perhiasan saat aku kecil."

"Perhiasan kamu ada, gak?"

"Masih ada dalam kotak. Apa ada yang ambil, ya?"tanya Ambar sambil memikirkan sesuatu. Tiba-tiba dirinya ingat sesuatu ....

"Ada apa, Nak?"tanya Tuan Gerry.

"Aku ingat sekarang. Dulu saat kami masih akrab, Mita sering main ke rumah Ibu. Bisa jadi amplopnya itu telah diambilnya. Aku mau cek di rekaman CCTV. Udah beberapa bulan, sih. Apa masih bisa dicari?" Ambar bertanya sambil melihat ke bapaknya.

"Gak perlu dicari. Kan, ada Bapak," balas Tuan Gerry sambil mengelus pundak putrinya.

"Hasilnya, gimana, Pak? Apa Ibu tahu soal itu?"

"Mita bukan anak Bapak. Ibu kamu sudah tahu soal ini. Namun, sudah terlanjur sakit hati, saat Bapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status