Share

BUTUH PENGAKUAN

"Anak lu itu cerdas, Ambar. Apa mungkin dia pikir bisa cari ketenangan di hutan itu? Macam tempat terapi atau apa gitu. Itu yang ada di otak gue. Eh, kenapa gak lu tanya langsung si bocah?"

"Kaga bisa sekarang. Brian habis operasi. Mental dia juga lagi down banget. Dokter masih observasi penyebab pecah pembuluh darah lagi."

"Si driver sempat ngerjain Brian?"tanya Sabrina lirih.

"Itu yang gue takutkan. Kenapa pula anak gue kepikiran mau ke hutan itu. Sabri, kenapa anak gue yang dihancurin? Driver itu anak buah Mita? Mereka pada kenapa, sih!" Ambar yang kalut terisak-isak dan Sabrina sibuk menenangkannya.

"Ambar, lu harus kuat! Masih banyak yang sayang sama lu dan Brian. Itu ujian." Sabrina ikut berurai air mata melihat teman karibnya yang terpuruk lagi.

Tanpa disangka-sangka oleh kedua wanita, Tuan Gerry sudah berada di belakang mereka. "Jangan hancur, Nak! Kamu harus kuat demi Brian. Biar Bapak yang urus ini semua."

Kedua wanita kaget dan langsung menoleh ke belakang. Tuan Gerry yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status