"Acaranya kita akhiri sampai di sini. Toh teman-temanku juga mengerti. Kami biasa disiplin saat di Asrama Akpol. Tuh ... hampir jam dua belas malam. Memang waktunya harus selesai. Bubar .... " kata Sabda. Rupanya teman-teman Sabda juga mengerti gelagat Sabda. Dan mereka pun satu persatu berpamitan sambil terus bercanda. Bahagia. Semua terpancar dari wajah-wajah 'polisi baru jadi,' itu .... Acara sederhana namun khidmat malam itu selesai. Sabda juga mengundang pemuka agama untuk memimpin acara doa bersama. Ada juga qira'ah yang mengaji ayat suci Al-Quran. Yang paling menenangkan, Yolan tidak bertemu Jaya Kumara malam itu. Lega rasanya, meski harus mengalami insiden di klinik bersama Sandi dengan melody dan Ibu bayi pasien Sandi. ***Sampai rumah, orang tua Yoni dan Yolan sudah tidur karena mereka tiba hampir pukul satu dini hari. "Sudahlah hadiri saja acaranya. Aku bisa mengatur agar MUA datang ke sini subuh nanti. Baju dan semua keperluan wisuda dia yang sediakan. Kamu hanya b
Usai wisuda papa mama Yoni mengajak yoni ke studio foto. "Kenapa nggak besok aja sih, Ma. Aku pingin tiduran dan istirahat. Cape, nih," keluh Yoni. Gadis itu memang tidak terlalu senang dengan acara keramaian dan hiruk pikuk manusia. Beda dengan Yolan yang akan selalu bersemangat saat membaur dengan banyak orang. "Tanggung dong, Yon. Mama sama Papa izin lho dari kantor untuk bisa foto dengan baju wisudamu. Mumpung masih cantik penampilanmu," kata Hananti. Sepulang dari studio foto Yoni langsung ditodong makan-makan oleh anak buah bisnis Onlinenya.Pacar Sabda itu lngsung mengganti baju tanpa menghapus makeup dan meluncur lagi menuju lokasi restoran untuk syukuran wisuda. "Okey deh biar sekalian kelar hari ini. Besok aku bisa beristirahat seharian," kata Yoni. Sabda yang setia menemani mengunggah foto mereka berdua dengan caption manis di akun media sosialnya. "Kamu nggak unggah juga, Sayang?" tanya Sabda. Pacar Yoni itu heran, di saat gadis lain pamer brutal foto wisuda S1 mer
Asap mengepul yang dikira Yoni hanya asap rokok biasa itu, ternyata asap yang berasal dari .... "Yoni ...." Sabda mendekat sambil menunjukkan gelagat mengajak mesum. Yoni pura-pura bego dan culun tidak mengerti. Andai Yoni tipe perempuan yang agresif, mungkin Kakak Yolan itu sudah tercemar oleh Sabda. Namun rupanya, Yoni masih memikirkan dosa dan azab yang bakal dia terima jika mengikuti kemauan Sabda."Kalau kamu benar-benar mencintaiku, kamu nggak bakal melampiaskan nafsv sesatmu sebelum kita resmi menikah!" bisik Yoni saat tangan Sabda sudah grape-grepe ke sana kemari.Sekuat hati Yoni berusaha mencegah Sabda yang makin beringas. Membentengi diri dengan rasa takut pada Tuhan meski keadaan dan situasi memungkinkan Yoni dan Sabda bisa bebas melakukan apa pun. "Yuk ... nyobain," ucap Sabda akhirnya yang terlihat kesal dengan penolakan Yoni. Ia mengeluarkan sesuatu dari laci meja. Yoni tidak bodoh-bodoh amat untuk tahu kalau itu narkoba jenis sabu. "Tenang aja. Nggak bikin keta
"Engaklah, Lan. Nggak pernah aku ngapa-ngapain Yolan. Terus tanggung jawab apa, Lan?""Yoni sekarang ada di RSJ!""Hah?! RSJ?""Tenang aja. Dia nggak gila, kok. Cuma kecanduan narkoba dan aku bawa ke sana untuk rehab di klinik nafza," jelas Yoni. "Kamu serius, Lan?""Aku serius. Saking seriusnya, aku bahkan tidak memberi tahu Mama, Papa dan Yoka.""Lalu kamu bilang apa ke mereka?""Aku bilang Yoni pergi keluar negeri menyusul Rose teman akrabnya dan teman bisnisnya karena ada pekerjaan.""Mama papamu percaya?""Mereka percaya sekali kalau sudah menyangkut Rose.""Maafkan aku Lan, kapan kamu mau menjenguk Yoni lagi? Ajak aku, ya? Nanti kukirimkan jadwal offku agar kita bisa menyesuaikan waktu.""Emang kamu tidak sadar kalau Yoni sudah sampai kecanduan?" tanya Yolan. "Aku tahu dia masih makai tapi nggak tahu kalau sampai separah itu. Aku dan Yoni udah sebulan nggak ketemu kan?" jawab Sabda dengan raut penyesalan. "Yang agak mengerikan lagi, ternyata Yoni sudah mulai kenal bandar nark
"Sab .... sepertinya Yoni belum siap untuk kubawa pulang," keluh Yolan ke Sabda. "Kamu tenang saja. Kita tunggu seminggu lagi. Pasti Yoni makin membaik. Oh ... iya jadi bagaimana dengan perjodohan kita, Lan?" tanya Sabda hati-hati. "Hal expired kamu bahas lagi! Surat perjanjian sudah hangus. Jangan dibahas. Yang penting kamu sudah dapat mobil, 'kan? Dan aku nggak dapat apa-apa!""Kamu dapat cintaku, Lan," bisik Sabda. Yolan mendelik dan mengarahkan bogem ke wajah Sabda. "Kamu makin cantik kalau marah," kata Sabda sambil menghindar. "Bisa-bisanya kakakku baru sembuh kamu malah ngebahas perjodohan usang. Bukannya mikir gara-gara kamu kakakku jadi seperti itu.""Lan, Lan, Yoni sudah baik-baik saja. Udah jangan marah-marah. Aku cuma bercanda.""Aku heran deh sama kamu, Sab. Kamu kan polisi, berpendidikan, tahu akibat dan efek dari narkoba tapi masih aja nekat! Pemakai narkoba itu biasanya orang yang kurang pendidikan, yang nggak jelas mau dibawa kemana hidupnya, yang mainnya kurang
Mulailah Yoni mengalami yang namanya ribet dengan hubungan asmara. Yoni memantau terus akun ig cewek selingkuhan Sabda menggunakan fake akun.Sampai suatu hari kemudian, Yoni pun menemukan satu foto postingan selingkuhan Sabda dengan caption romantis. Intinya si cewek mengungkapkan tulisan sangat bahagia menemukan Sabda lengkap dengan foto mesra mereka berdua."Oh, jadi kamu yang sudah merebut kebahagiaanku dengan Sabda. Baik, aku juga bisa membalas semua ini. Jadi Sabda mengaku ke cewek itu belum punya pacar? Begitukah?" batin Yoni sambil terus mengecek akun cewek selingkuhan Sabda. "Hmm ... bukankah ini kemeja dan topi milik Sabda? Sabda pernah memakai baju dan topi itu. Dan sekarang dipakai juga sama cewek ini."Yoni bergumam kesal melihat cewek selingkuhan Sabda yang agak tomboi di ig miliknya.Dan yang bikin Yoni makin syok, ada foto di mana Sabda dan cewek dengan nama Cindy itu sedang berwisata di pantai.Pantai yang sama dulu saat awal pacaran, sering dikunjungi bersama Sabda
"Wil, please jangan bertele-tele, jantungku hampir copot mendengarnya. Ada apa dengan Sabda?" tukas Yoni panik. "Sabda tertangkap tangan membawa narkoba di mobilnya, tapi hasil tes urine negatif. Sekarang Sabda sedang disidang.""Astaghfirullah," sebut Yoni mendengar penjelasan Wildan. "Apa Om Jaya dan Tante Maheswari, eum, maksudku orang tua Sabda tahu tentang hal ini, Wil?""Sepertinya belum tahu. Sabda memintaku untuk tidak memberi tahu siapapun.""Lalu kenapa kamu memberitahuku?""Karena aku tahu kamu kekasihnya.""Terima kasih. Lalu apa yang akan terjadi dengan Sabda, Wil?""Yang kudengar dia kena sangsi dan mungkin akan dipindah tugaskan ke daerah pelosok.""Apa menurutmu aku harus memberi tahu orang tua Sabda?""Sebaiknya kamu komunikasi dulu dengan Sabda. Dia pasti akan menghubungimu setelah urusannya dengan Propam kelar.""Terima kasih informasinya, Wil."Yoni dan Wildan mengakhiri obrolan penting itu. ***"Apa ini balasan untuk Sabda karena sudah berulangkali menyakitiku.
Yah ... Yoni dan Sabda memang tampak seperti saling mencintai, namun diam-diam juga saling munafik karena tidak menjadi diri sendiri demi menjaga cinta yang bersyarat dengan situasi dan kondisi.Mungkin inilah yang menyebabkan terjadinya bibit-bibit perselingkuhan diam-diam. Di depan saat bertemu semanis madu, saat berjauhan dan jarang bertemu stres dan butuh kenyamanan yang hanya bisa didapat dari seseorang yang bernama selingkuhan. ***"I love you, Sayang," bisik Sabda saat mengantar Yoni meninggalkan asrama polisi. Tempat tinggal polisi muda bernama Sabda yang sedang terkena masalah dan harus dimutasi ke daerah pelosok. Dalam perjalanan pulang, Yoni tiba-tiba merasakan kisah cintanya dengan Sabda bagai hidup di sangkar emas yang tampak indah namun memenjarakan jiwa.Pikiran itu terus berputar di kepalanya sampai tiba di rumah. Mengendarai mobil seorang diri kurang lebih tiga jam, sambutan Yolan sang Adik, membuat Yoni cemas. Ia takut adiknya yang ceriwis itu akan banyak bertanya
Beberapa kali Sabda ke-gap flirting via chat messenger dengan beberapa wanita, tapi ujung-ujungnya Sabda selalu balikan lagi dengan Yoni."Aku tidak pernah mencintai orang lain selain kamu, Yoni." Begitu kata Sabda yang mampu meluluhkan lagi hati Yoni.Kejadian waktu itu memang sangat rumit sekali. Yoni tidak punya bukti selain hanya 'katanya' dan chat Sabda dengan cewek lain yang ia akui hanya iseng.Hati Yoni sakit sungguh sakit sampai memutuskan ingin mengakhiri segala perjuangan yang ia memulai dari nol selama hampir enam tahun bersamanya.Dan ... hari ini Yoni benar-benar menyerah, Yoni mundur karena terlalu sakit yang sempat membuatnya menjadi linglung, murung, dan hampir menjadi depresi.Bahkan ... andai saja saat itu orang tuanya tahu Yoni pernah sampai terjerumus narkoba karena Sabda, Yoni yakin tidak akan mendapat perpanjangan restu.Semua sudah berlalu, semua sudah kembali seperti semula. Yoni bersyukur memiliki Adik seperti Yolan yang menyayangi dan membantunya melewati ma
"Aku ke atas dulu, ya? Gerah mau mandi," kata Yolan sambil berlalu setelah melihat Sandi mengangguk."Kenapa Bang Sandi jadi sering ke sini nemuin Yoni, ya? Jangan-jangan ...."Yolan menepis anggapan tentang Sandi yang dicurigainya sedang melakukan pendekatan dengan Yoni, Kakaknya."Ah ... lebih baik aku menelpon Sabda dan menanyakan khabarnya," batinnya lalu memainkan handphone-nya."Wah kenapa nggak aktif, ya? Apa karena sinyal? Dia kan sudah pindah tugas. Masa iya sih kendala sinyal? Emang dia tugas di hutan?" Yolan tertawa membayangkan Sabda andai benar ditugaskan di hutan.Gadis tukang halu itu menggeleng dan menggumam. "Mandi dulu ah, biar seger." Lalu melangkah ke kamar mandi dalam kamarnya.***"Oh iya, Yon. Lalu apa langkah hidupmu selanjutnya?"Yoni menaikkan alisnya melihat ke arah Sandi yang sedang bertanya padanya."Eum ... maksudku planning ke depannya," ralat Sandi."Masih gini-gini aja," sahut Yoni yang tiba-tiba teringat Sabda dan ingin meneleponnya. Untuk mengakhiri
Suaranya juga terdengar parau dan penuh getaran rasa getir."Apa artinya ini kamu setuju?" kata Sandi.Sabda terlihat menunduk."Yah, aku setuju. Aku sadar sudah banyak menyakiti hati Yoni. Menikahlah dengannya. Aku iklas. Jangan sakiti Yoni. Karena sampai kapanpun aku akan tetap mencintainya. Asal kamu tahu, aku tidak pernah merusaknya. Jangan kabari aku kapan kamu menikah dengannya ...." tutur Sabda lalu memeluk Sandi.Sandi membalas pelukan adiknya yang kemudian turun dari mobil.Lalu pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu mengirim video dan foto panas Sabda ke nomor kontak miliknya pada sim dua. Untuk jaga-jaga andai Sabda berulah lagi."Sabda ...." panggil Sandi.Adiknya yang sudah berjalan beberapa langkah itu membalikkan badan.Sandi memperlihatkan layar ponsel dan menghapus video serta foto porno Sabda tepat di depan wajah sang Adik."Done," ucap Sandi setelah semuanya terhapus."Thankyou," balas Sabda kemudian melangkah gontai menuju kamarnya di lantai dua.***Sandi p
Dengan mudah Sandi bisa menangkap basah apa yang terjadi di dalam kamar. Sabda dan seorang cewek sedang ....Tunggu!Sandi mengucek mata tidak percaya. Mencubit pipinya. Ini nyata. Karena ada sakit terasa.Sandi kesal karena jadi tidak bisa fokus pada diri sendiri. Fokus Sandi teralihkan oleh cewek bugil yang terlihat sedang menaik turunkan badan di atas tubuh seorang pria.Lama sekali Sandi menyaksikan skidipapap itu. Ranjang pun makin lama semakin bergoyang kencang sekali sesuai dengan gerakan mereka.Sandi terus mengamati, takut dia salah masuk.kamar orang. Ternyata benar, pria yang dibawah si cewek adalah Sabda Adiknya."Astaghfirullah," sebut Sandi pelan.Pengalaman yang aneh dan membingungkan pertama kalinya bagi Sandi melihat adegan skidipapap secara live.Setelah sekitar lima menit mematung dengan perasaan shock, Sandi mulai bisa menguasai diri dan mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Terpaksa aku harus melakukan ini, Sab. Sorry," gumam Sabda lalu merekam perbuatan Sabda.
Jauh di dalam hatinya Sandi melangitkan doa agar niat yang menjadi rahasia diri sendiri itu akan menjelma nyata meskipun mungkin nanti ...."Eum ... Yoni. Maaf, kalau kali ini pertanyaanku agak lancang ...." ucap Sandi kemudian.Setelah beberapa saat hanya terdengar denting jam di ruang tamu."Santai aja Bang, jangan formal gitu sama aku," sahut Yoni sambil menebak apa kira-kira yang akan dikatakan Abang dari Sabda itu."Okey, kalau kamu nggak mau jawab nggak apa-apa, kok." Sandi diam lagi sesaat. "Apa kamu yakin kalau Sabda adikku adalah jodohmu?"Deg.Seperti ada yang menyubit jantung Yoni mendengarnya."Jujur aku nggak yakin, Bang. Entahlah. Aku makin terombang-ambing saja rasanya.""Mintalah petunjuk Allah, Yon. Coba dengan shalat istikharah."Dalam hati Yoni membenarkan saran Sandi yang ternyata cukup religius dan mungkin juga berhubungan baik dengan Tuhan-Nya."Kira-kira Abang tahu apa yang kuminta pada Allah saat aku istikharah?" balas Yoni."Biarlah itu jadi rahasiamu dan All
"Kok tumben ya, dia nelpon aku? Ada apa ini?" gumam Yolan. "Siapa?!" desak Yoni lagi .... "Nggg ...." Yolan memperlihatkan ponselnya pada Yoni."Sandi?" ucapnya. "Angkat, Lan. Tumben dia nelpon malam-malam. Biasanya penting deh kalau orang terpaksa nelepon malam-malam.""Ma, yuk ah, kita tidur. Udah malam." Terdengar ajakan Wistara pada Hananti."Hayuk. Mama juga udah ngantuk." Dan pasangan suami istri yang kembali harmonis setelah perselingkuhan Hananti dan Jaya Kumara dihancurkan oleh Yolan itu pun meninggalkan ruang keluarga."Cieee ...." Yolan menyikut Yoni melihat Mamanya melangkah sambil menggamit lengan Wistara.Yoni dan Yolan tersenyum menyaksikan kemesraan kedua orang tuanya.***"Hallo, Bang Sandi? Kok tumben nelepon aku malam-malam. Ada apa ya, Bang?" tanya Yolan saat menjawab panggilan Kakak Sabda itu."Maaf ya, ganggu, Lan. Kamu belum tidur, ya?" sahut Sandi."Ya, kalau udah tidur nggak bisa jawab panggilan abang, dong?""Hehehe ... kalau panggilan yang lain, bisa n
Yolan langsung menyahut, "Itu dia, Ma. Mamanya Anjar itu ternyata cuma tamatan SD. Entah lulus apa enggak?""Tapi kadang yang nggak sekolah tetap aja punya manner yang baik. Emang dasar ibunya Anjar aja yang nggak punya manner. Emang paling bener digituin sih, biar sadar diri dan ketampar-tampar sama kenyataan hahaha .... Jadi ikut emosi aku dengar cerita kamu, Lan," tambah Yoni sambil terbahak dan geleng kepala. "Aku juga manner baiknya ilang kalau udah emosi!" balas Yolan. "Bener, Lan, no manner ya lawannya harus no manner, kalau no manner masih dilawan dengan manner ya nggak pas!""Kamu benar Yon. Masa cuma calon menantu yang harus mengambil hati calon mertua. Justru mertua atau calon mertua juga harus pintar-pintar mengambil hati menantunya. Biar menantu mau mengakrabkan diri dengan keluarga suami, dan mau ngikut suami kalau diajak pulang kampung dan sebagainya. Hubungan itu, kan sifatnya dua arah."Yolan berbicara seolah-olah sudah paham dengan dunia rumah tangga. Hananti dan
Sementara Yolan yang sedang dilanda asmara, di kantornya menerima telepon dari sang pujaaan hati. "Ya sayang," jawab Yolan saat mengangkat panggilan.Pacarnya menyahut, "Yang kita ketemu Ibu jangan hari minggu, ya? Kita Majukan saja hari Sabtu. Kamu libur kerja kan?""Emang kalau hari minggu kenapa?""Ibu udah nggak sabar ingin segera ketemu calon menantunya," jawab sang pacar yang bernama Anjar itu. Dalam visualisasi Yolan, Ibu Anjar yang single mother itu pasti wanita yang baik, lembut dan asik. Karena Anjar juga sosok yang menyenangkan humble dan pekerja keras. "Okey deh. Terserah kamu. Jemput aku di rumah kalau gitu. Aku tunggu hari sabtu. Jam berapa, Yank?""Jam sembilan ya, Sayang. Kamu harus sudah siap saat aku datang."***Sabtu pagi pukul sembilan, Anjar menepati janjinya. Menemui Yolan sekaligus menjemput untuk dikenalkan dengan Ibunya. Semua keluarga Yolan menyambut Anjar dengan manis dan hangat. "Oh, iya, itu Kakakku Yoka dan Istrinya," tunjuk Yolan pada figura besar
Yah ... Yoni dan Sabda memang tampak seperti saling mencintai, namun diam-diam juga saling munafik karena tidak menjadi diri sendiri demi menjaga cinta yang bersyarat dengan situasi dan kondisi.Mungkin inilah yang menyebabkan terjadinya bibit-bibit perselingkuhan diam-diam. Di depan saat bertemu semanis madu, saat berjauhan dan jarang bertemu stres dan butuh kenyamanan yang hanya bisa didapat dari seseorang yang bernama selingkuhan. ***"I love you, Sayang," bisik Sabda saat mengantar Yoni meninggalkan asrama polisi. Tempat tinggal polisi muda bernama Sabda yang sedang terkena masalah dan harus dimutasi ke daerah pelosok. Dalam perjalanan pulang, Yoni tiba-tiba merasakan kisah cintanya dengan Sabda bagai hidup di sangkar emas yang tampak indah namun memenjarakan jiwa.Pikiran itu terus berputar di kepalanya sampai tiba di rumah. Mengendarai mobil seorang diri kurang lebih tiga jam, sambutan Yolan sang Adik, membuat Yoni cemas. Ia takut adiknya yang ceriwis itu akan banyak bertanya