Jauh di dalam hatinya Sandi melangitkan doa agar niat yang menjadi rahasia diri sendiri itu akan menjelma nyata meskipun mungkin nanti ...."Eum ... Yoni. Maaf, kalau kali ini pertanyaanku agak lancang ...." ucap Sandi kemudian.Setelah beberapa saat hanya terdengar denting jam di ruang tamu."Santai aja Bang, jangan formal gitu sama aku," sahut Yoni sambil menebak apa kira-kira yang akan dikatakan Abang dari Sabda itu."Okey, kalau kamu nggak mau jawab nggak apa-apa, kok." Sandi diam lagi sesaat. "Apa kamu yakin kalau Sabda adikku adalah jodohmu?"Deg.Seperti ada yang menyubit jantung Yoni mendengarnya."Jujur aku nggak yakin, Bang. Entahlah. Aku makin terombang-ambing saja rasanya.""Mintalah petunjuk Allah, Yon. Coba dengan shalat istikharah."Dalam hati Yoni membenarkan saran Sandi yang ternyata cukup religius dan mungkin juga berhubungan baik dengan Tuhan-Nya."Kira-kira Abang tahu apa yang kuminta pada Allah saat aku istikharah?" balas Yoni."Biarlah itu jadi rahasiamu dan All
Dengan mudah Sandi bisa menangkap basah apa yang terjadi di dalam kamar. Sabda dan seorang cewek sedang ....Tunggu!Sandi mengucek mata tidak percaya. Mencubit pipinya. Ini nyata. Karena ada sakit terasa.Sandi kesal karena jadi tidak bisa fokus pada diri sendiri. Fokus Sandi teralihkan oleh cewek bugil yang terlihat sedang menaik turunkan badan di atas tubuh seorang pria.Lama sekali Sandi menyaksikan skidipapap itu. Ranjang pun makin lama semakin bergoyang kencang sekali sesuai dengan gerakan mereka.Sandi terus mengamati, takut dia salah masuk.kamar orang. Ternyata benar, pria yang dibawah si cewek adalah Sabda Adiknya."Astaghfirullah," sebut Sandi pelan.Pengalaman yang aneh dan membingungkan pertama kalinya bagi Sandi melihat adegan skidipapap secara live.Setelah sekitar lima menit mematung dengan perasaan shock, Sandi mulai bisa menguasai diri dan mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Terpaksa aku harus melakukan ini, Sab. Sorry," gumam Sabda lalu merekam perbuatan Sabda.
Suaranya juga terdengar parau dan penuh getaran rasa getir."Apa artinya ini kamu setuju?" kata Sandi.Sabda terlihat menunduk."Yah, aku setuju. Aku sadar sudah banyak menyakiti hati Yoni. Menikahlah dengannya. Aku iklas. Jangan sakiti Yoni. Karena sampai kapanpun aku akan tetap mencintainya. Asal kamu tahu, aku tidak pernah merusaknya. Jangan kabari aku kapan kamu menikah dengannya ...." tutur Sabda lalu memeluk Sandi.Sandi membalas pelukan adiknya yang kemudian turun dari mobil.Lalu pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu mengirim video dan foto panas Sabda ke nomor kontak miliknya pada sim dua. Untuk jaga-jaga andai Sabda berulah lagi."Sabda ...." panggil Sandi.Adiknya yang sudah berjalan beberapa langkah itu membalikkan badan.Sandi memperlihatkan layar ponsel dan menghapus video serta foto porno Sabda tepat di depan wajah sang Adik."Done," ucap Sandi setelah semuanya terhapus."Thankyou," balas Sabda kemudian melangkah gontai menuju kamarnya di lantai dua.***Sandi p
"Aku ke atas dulu, ya? Gerah mau mandi," kata Yolan sambil berlalu setelah melihat Sandi mengangguk."Kenapa Bang Sandi jadi sering ke sini nemuin Yoni, ya? Jangan-jangan ...."Yolan menepis anggapan tentang Sandi yang dicurigainya sedang melakukan pendekatan dengan Yoni, Kakaknya."Ah ... lebih baik aku menelpon Sabda dan menanyakan khabarnya," batinnya lalu memainkan handphone-nya."Wah kenapa nggak aktif, ya? Apa karena sinyal? Dia kan sudah pindah tugas. Masa iya sih kendala sinyal? Emang dia tugas di hutan?" Yolan tertawa membayangkan Sabda andai benar ditugaskan di hutan.Gadis tukang halu itu menggeleng dan menggumam. "Mandi dulu ah, biar seger." Lalu melangkah ke kamar mandi dalam kamarnya.***"Oh iya, Yon. Lalu apa langkah hidupmu selanjutnya?"Yoni menaikkan alisnya melihat ke arah Sandi yang sedang bertanya padanya."Eum ... maksudku planning ke depannya," ralat Sandi."Masih gini-gini aja," sahut Yoni yang tiba-tiba teringat Sabda dan ingin meneleponnya. Untuk mengakhiri
Beberapa kali Sabda ke-gap flirting via chat messenger dengan beberapa wanita, tapi ujung-ujungnya Sabda selalu balikan lagi dengan Yoni."Aku tidak pernah mencintai orang lain selain kamu, Yoni." Begitu kata Sabda yang mampu meluluhkan lagi hati Yoni.Kejadian waktu itu memang sangat rumit sekali. Yoni tidak punya bukti selain hanya 'katanya' dan chat Sabda dengan cewek lain yang ia akui hanya iseng.Hati Yoni sakit sungguh sakit sampai memutuskan ingin mengakhiri segala perjuangan yang ia memulai dari nol selama hampir enam tahun bersamanya.Dan ... hari ini Yoni benar-benar menyerah, Yoni mundur karena terlalu sakit yang sempat membuatnya menjadi linglung, murung, dan hampir menjadi depresi.Bahkan ... andai saja saat itu orang tuanya tahu Yoni pernah sampai terjerumus narkoba karena Sabda, Yoni yakin tidak akan mendapat perpanjangan restu.Semua sudah berlalu, semua sudah kembali seperti semula. Yoni bersyukur memiliki Adik seperti Yolan yang menyayangi dan membantunya melewati ma
"Ma ... bagi hotspot dong! Hotspotku sudah aku hidupin, nih! Tapi belum bisa log in. Katanya harus masukin password handphone Mama," teriak Yolan malam itu.Setelah sebelumnya berdoa sebelum melancarkan aksi untuk beracting.Alasan yang tak masuk akal sebenarnya minta hotspot harus dengan "Ma ... bagi hotspot dong! Hotspotku sudah aku hidupin, nih! Tapi belum bisa log in. Katanya harus masukin password handphone Mama," teriak Yolan malam itu.Setelah sebelumnya berdoa sebelum melancarkan aksi untuk beracting.Alasan yang tak masuk akal sebenarnya minta hotspot harus dengan password handphone.Tapi, Hananti-- Mama Yolan tidak curiga dan menyebutkan password handphone-nya.Yolan yang masih berdiri di depan pintu kamar Mamanya merasa beruntung sekali malam itu.Mungkin Mamanya sedang ngantuk atau khilaf saat menyebut angka password handphone-nya. Entahlah.Sebelumnya Hananti tidak pernah mengisi daya baterai di luar kamar. Tapi malam ini Mama Yolan itu melakukannya. Yolan seperti mendap
Dan tahu apa yang terjadi kemudian? Mama malah memarahi Yoka. "Yoka, kamu itu dikasih tahu orang tua malah jawabannya seperti itu. Hargai dong, Om Jaya yang sudah susah payah mau memasukkanmu bekerja di perusahaan bonafide!"Terlihat sekali kalau Mama lebih membela 'kenalan prianya,' itu ...."Yoka ... memasuki dunia kerja, skill penjilat itu memang dibutuhkan banget. Om juga awalnya kaget. Sama seperti kamu yang belum punya pengalaman di dunia kerja. Tapi itu dulu. Yoka tahu tidak? Jadi orang idealis dan benar di suatu perusahaan malah kelihatan aneh. Lebih seram dari pada hantu. Percayalah, Om bisa berbicara seperti ini karena Om sudah berpengalaman dan Om juga sukses," oceh Jaya Kumara dengan sombong. Sambil melihat ke arah Mama dengan tatapan aneh.Seperti ada genit-genitnya gitu."Oke, Om Jaya, karena saya menghargai Mama. Terima kasih masukan dan nasehatnya. Tapi sepertinya saya akan berusaha dulu sendiri untuk mendapatkan pekerjaan tanpa bantuan orang lain. Saya rasa saya bisa
Spontan melirik ke arah Mamanya dan Jaya Kumara di sudut sana."Coba Lan, Papa lihat handphone-mu?" ujarnya lalu duduk di antara Yolan dan Sabda Perkasa."Mau ngapain, Pa?" balas Yolan panik luar biasa. Dan itu sangat berat untuk Yolan karena mencoba bersikap netral di situasi seperti ini.Yolan belum menghapus Sekerinsut chattingan Mamanya dengan Jaya Kumara beserta foto-foto jahanam mereka ....Apakah hari itu akan jadi hari huru-hara dan Papa harus tahu semuanya? Perselingkuhan Istrinya dengan Pria yang sedang duduk di samping Mamanya?"Tiiidaaak .....!!!""Eh, kenapa kamu teriak?" kata Sabda Perkasa hampir berbarengan dengan Papanya Yolan.Yolan yang tidak sadar sudah berteriak menutup mulutnya dan menggenggam ponselnya dengan seluruh kekuatan jiwa raga.Mamanya yang mendengar teriakan Yolan mendekat dengan Jaya Kumara."Kenapa, sih, Yolan? Ada apa? Kamu kenapa?" bisik Mama sambil mendekati Papa yang duduk di samping Yolan dengan wajah pias."Dari pada Papa harus memegang ponselku