"Sab .... sepertinya Yoni belum siap untuk kubawa pulang," keluh Yolan ke Sabda. "Kamu tenang saja. Kita tunggu seminggu lagi. Pasti Yoni makin membaik. Oh ... iya jadi bagaimana dengan perjodohan kita, Lan?" tanya Sabda hati-hati. "Hal expired kamu bahas lagi! Surat perjanjian sudah hangus. Jangan dibahas. Yang penting kamu sudah dapat mobil, 'kan? Dan aku nggak dapat apa-apa!""Kamu dapat cintaku, Lan," bisik Sabda. Yolan mendelik dan mengarahkan bogem ke wajah Sabda. "Kamu makin cantik kalau marah," kata Sabda sambil menghindar. "Bisa-bisanya kakakku baru sembuh kamu malah ngebahas perjodohan usang. Bukannya mikir gara-gara kamu kakakku jadi seperti itu.""Lan, Lan, Yoni sudah baik-baik saja. Udah jangan marah-marah. Aku cuma bercanda.""Aku heran deh sama kamu, Sab. Kamu kan polisi, berpendidikan, tahu akibat dan efek dari narkoba tapi masih aja nekat! Pemakai narkoba itu biasanya orang yang kurang pendidikan, yang nggak jelas mau dibawa kemana hidupnya, yang mainnya kurang
Mulailah Yoni mengalami yang namanya ribet dengan hubungan asmara. Yoni memantau terus akun ig cewek selingkuhan Sabda menggunakan fake akun.Sampai suatu hari kemudian, Yoni pun menemukan satu foto postingan selingkuhan Sabda dengan caption romantis. Intinya si cewek mengungkapkan tulisan sangat bahagia menemukan Sabda lengkap dengan foto mesra mereka berdua."Oh, jadi kamu yang sudah merebut kebahagiaanku dengan Sabda. Baik, aku juga bisa membalas semua ini. Jadi Sabda mengaku ke cewek itu belum punya pacar? Begitukah?" batin Yoni sambil terus mengecek akun cewek selingkuhan Sabda. "Hmm ... bukankah ini kemeja dan topi milik Sabda? Sabda pernah memakai baju dan topi itu. Dan sekarang dipakai juga sama cewek ini."Yoni bergumam kesal melihat cewek selingkuhan Sabda yang agak tomboi di ig miliknya.Dan yang bikin Yoni makin syok, ada foto di mana Sabda dan cewek dengan nama Cindy itu sedang berwisata di pantai.Pantai yang sama dulu saat awal pacaran, sering dikunjungi bersama Sabda
"Wil, please jangan bertele-tele, jantungku hampir copot mendengarnya. Ada apa dengan Sabda?" tukas Yoni panik. "Sabda tertangkap tangan membawa narkoba di mobilnya, tapi hasil tes urine negatif. Sekarang Sabda sedang disidang.""Astaghfirullah," sebut Yoni mendengar penjelasan Wildan. "Apa Om Jaya dan Tante Maheswari, eum, maksudku orang tua Sabda tahu tentang hal ini, Wil?""Sepertinya belum tahu. Sabda memintaku untuk tidak memberi tahu siapapun.""Lalu kenapa kamu memberitahuku?""Karena aku tahu kamu kekasihnya.""Terima kasih. Lalu apa yang akan terjadi dengan Sabda, Wil?""Yang kudengar dia kena sangsi dan mungkin akan dipindah tugaskan ke daerah pelosok.""Apa menurutmu aku harus memberi tahu orang tua Sabda?""Sebaiknya kamu komunikasi dulu dengan Sabda. Dia pasti akan menghubungimu setelah urusannya dengan Propam kelar.""Terima kasih informasinya, Wil."Yoni dan Wildan mengakhiri obrolan penting itu. ***"Apa ini balasan untuk Sabda karena sudah berulangkali menyakitiku.
Yah ... Yoni dan Sabda memang tampak seperti saling mencintai, namun diam-diam juga saling munafik karena tidak menjadi diri sendiri demi menjaga cinta yang bersyarat dengan situasi dan kondisi.Mungkin inilah yang menyebabkan terjadinya bibit-bibit perselingkuhan diam-diam. Di depan saat bertemu semanis madu, saat berjauhan dan jarang bertemu stres dan butuh kenyamanan yang hanya bisa didapat dari seseorang yang bernama selingkuhan. ***"I love you, Sayang," bisik Sabda saat mengantar Yoni meninggalkan asrama polisi. Tempat tinggal polisi muda bernama Sabda yang sedang terkena masalah dan harus dimutasi ke daerah pelosok. Dalam perjalanan pulang, Yoni tiba-tiba merasakan kisah cintanya dengan Sabda bagai hidup di sangkar emas yang tampak indah namun memenjarakan jiwa.Pikiran itu terus berputar di kepalanya sampai tiba di rumah. Mengendarai mobil seorang diri kurang lebih tiga jam, sambutan Yolan sang Adik, membuat Yoni cemas. Ia takut adiknya yang ceriwis itu akan banyak bertanya
Sementara Yolan yang sedang dilanda asmara, di kantornya menerima telepon dari sang pujaaan hati. "Ya sayang," jawab Yolan saat mengangkat panggilan.Pacarnya menyahut, "Yang kita ketemu Ibu jangan hari minggu, ya? Kita Majukan saja hari Sabtu. Kamu libur kerja kan?""Emang kalau hari minggu kenapa?""Ibu udah nggak sabar ingin segera ketemu calon menantunya," jawab sang pacar yang bernama Anjar itu. Dalam visualisasi Yolan, Ibu Anjar yang single mother itu pasti wanita yang baik, lembut dan asik. Karena Anjar juga sosok yang menyenangkan humble dan pekerja keras. "Okey deh. Terserah kamu. Jemput aku di rumah kalau gitu. Aku tunggu hari sabtu. Jam berapa, Yank?""Jam sembilan ya, Sayang. Kamu harus sudah siap saat aku datang."***Sabtu pagi pukul sembilan, Anjar menepati janjinya. Menemui Yolan sekaligus menjemput untuk dikenalkan dengan Ibunya. Semua keluarga Yolan menyambut Anjar dengan manis dan hangat. "Oh, iya, itu Kakakku Yoka dan Istrinya," tunjuk Yolan pada figura besar
Yolan langsung menyahut, "Itu dia, Ma. Mamanya Anjar itu ternyata cuma tamatan SD. Entah lulus apa enggak?""Tapi kadang yang nggak sekolah tetap aja punya manner yang baik. Emang dasar ibunya Anjar aja yang nggak punya manner. Emang paling bener digituin sih, biar sadar diri dan ketampar-tampar sama kenyataan hahaha .... Jadi ikut emosi aku dengar cerita kamu, Lan," tambah Yoni sambil terbahak dan geleng kepala. "Aku juga manner baiknya ilang kalau udah emosi!" balas Yolan. "Bener, Lan, no manner ya lawannya harus no manner, kalau no manner masih dilawan dengan manner ya nggak pas!""Kamu benar Yon. Masa cuma calon menantu yang harus mengambil hati calon mertua. Justru mertua atau calon mertua juga harus pintar-pintar mengambil hati menantunya. Biar menantu mau mengakrabkan diri dengan keluarga suami, dan mau ngikut suami kalau diajak pulang kampung dan sebagainya. Hubungan itu, kan sifatnya dua arah."Yolan berbicara seolah-olah sudah paham dengan dunia rumah tangga. Hananti dan
"Kok tumben ya, dia nelpon aku? Ada apa ini?" gumam Yolan. "Siapa?!" desak Yoni lagi .... "Nggg ...." Yolan memperlihatkan ponselnya pada Yoni."Sandi?" ucapnya. "Angkat, Lan. Tumben dia nelpon malam-malam. Biasanya penting deh kalau orang terpaksa nelepon malam-malam.""Ma, yuk ah, kita tidur. Udah malam." Terdengar ajakan Wistara pada Hananti."Hayuk. Mama juga udah ngantuk." Dan pasangan suami istri yang kembali harmonis setelah perselingkuhan Hananti dan Jaya Kumara dihancurkan oleh Yolan itu pun meninggalkan ruang keluarga."Cieee ...." Yolan menyikut Yoni melihat Mamanya melangkah sambil menggamit lengan Wistara.Yoni dan Yolan tersenyum menyaksikan kemesraan kedua orang tuanya.***"Hallo, Bang Sandi? Kok tumben nelepon aku malam-malam. Ada apa ya, Bang?" tanya Yolan saat menjawab panggilan Kakak Sabda itu."Maaf ya, ganggu, Lan. Kamu belum tidur, ya?" sahut Sandi."Ya, kalau udah tidur nggak bisa jawab panggilan abang, dong?""Hehehe ... kalau panggilan yang lain, bisa n
Jauh di dalam hatinya Sandi melangitkan doa agar niat yang menjadi rahasia diri sendiri itu akan menjelma nyata meskipun mungkin nanti ...."Eum ... Yoni. Maaf, kalau kali ini pertanyaanku agak lancang ...." ucap Sandi kemudian.Setelah beberapa saat hanya terdengar denting jam di ruang tamu."Santai aja Bang, jangan formal gitu sama aku," sahut Yoni sambil menebak apa kira-kira yang akan dikatakan Abang dari Sabda itu."Okey, kalau kamu nggak mau jawab nggak apa-apa, kok." Sandi diam lagi sesaat. "Apa kamu yakin kalau Sabda adikku adalah jodohmu?"Deg.Seperti ada yang menyubit jantung Yoni mendengarnya."Jujur aku nggak yakin, Bang. Entahlah. Aku makin terombang-ambing saja rasanya.""Mintalah petunjuk Allah, Yon. Coba dengan shalat istikharah."Dalam hati Yoni membenarkan saran Sandi yang ternyata cukup religius dan mungkin juga berhubungan baik dengan Tuhan-Nya."Kira-kira Abang tahu apa yang kuminta pada Allah saat aku istikharah?" balas Yoni."Biarlah itu jadi rahasiamu dan All