Aku Baby Blues karena Kakakku

Aku Baby Blues karena Kakakku

last updateLast Updated : 2022-06-08
By:  Kak Siti chanelCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 ratings. 11 reviews
23Chapters
2.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Sari seorang ibu muda yang baru saja melahirkan secara cesar, ia mendapat bullyan dari orang orang terdekat khususnya kakak kandungnya. Bullyan dan cemoohan membuat Sari depresi hingga ia terkena Babu Blues.

View More

Chapter 1

Awal Mula Syndrome Baby Blues

Part 1

Aku baby blues karena kakakku

"Enak bener ya, tinggal disini makan serba gratis" Ucap kakakku, fika.

Dia menyinggungku yang sedang makan.

Aku merasa tersinggung, bukan apa. Aku baru siap melahirkan beberapa hari yg lalu, di cesar pula. di tengah menahan rasa sakit yang teramat sangat di perut ku, aku juga merasa sakit di dalam hatiku.

Aku pulang kerumah ibuku karena baru saja melahirkan anak pertamaku. Agar ada yang membantuku mengurus bayiku, karena ini anak pertama ku. Aku kesusahan mengurus bayi sendiri setelah operasi cesar.

Suamiku, mas Fandi pergi pagi pulang sore, nyaris tak ada waktu dia dirumah. Agar memudahkan nya bekerja, dia masih tinggal dirumah kontrakan kami agar dekat dengan pabrik tempatnya bekerja.

Aku harus pulang kerumah ibu atas permintaan ibu juga, aku anak satu satunya yang sudah menikah, dan anakku adalah cucu pertama dan satu satunya dikeluargaku.

"Sari.. Nanti lahiran dirumah ibu saja ya, biar ibuk yg urus. Ibuk juga dulu begitu waktu lahiran anak pertama di urus sama nenekmu" Pinta ibuku saat aku sedang mengandung tujuh bulan kalau itu.

"Iya buk, nanti sari pulang kesini kok. Lagian dirumah kontrakan juga sari sendiri. Mas Fandi pergi pulang sore."

Vika, kakakku satu satunya, ia belum menikah, umur nya sudah 32 tahun, sehari hari dia bekerja di kantor pemerintah. Entah apa alasan dia belum ingin berumah tangga, aku tak ingin tahu.

Yang ku tahu, sejak aku menikah dengan mas Fandi, suamiku. Sikap kakakku Fika berubah 180 derajat padaku.

Apalagi setelah menikah aku sempat tinggal dirumah ibu selama dua bulan, setiap hari Fika menunjukkan ke-tidak sukaannya padaku juga suamiku, aku tahu mungkin dia marah karena aku melangkahinya, tapi apakah aku salah jika menikah lebih dulu dari kakakku? Apakah itu dosa?

Dari pada jadi fitnah, lebih baik aku menikah dengan mas Fandi.

setelah dua bulan menikah aku langsung mencari rumah kontrakan.Dua tahun kemudian aku hamil.

Bahagia bercampur sedih, sedih karena sifat kakakku yang semakin menunjukkan ketidak suka nya padaku juga suamiku.

Sembilan bulan kemudian, aku melahirkan. Aku belum mengerti apa apa karena aku masih new mom.

Pada saat pulang kerumah ibu, ku di sambut dengan kalimat menyakitkan.

"Kenapa operasi sih dia buk? " Tanya Fika pada ibuku.

"Jalan lahirnya kecil, bayi nya pun besar hampir empat kilo, bidannya rujuk ke rumah sakit, ya di cesar deh" Sahut ibuku.

"Alah bilang aja manja, orang jaman dulu bisa kok lahiran normal bayinya lima kilo, dia nya aja yang manja" Sahut Fika dengan muka judesnya.

Ada yang sakit di dalam ulu hatiku, tapi aku tahan karena luka sayatan di perut ku masih basah dan sakit luar biasa. Berjalan saja aku harus bungkuk dan pegang perut, agar tidak terlalu sakit.

Tiba tiba, anakku menangis, ibuku buru buru masak air panas guna membuat susu formula untuk anakku. ASI ku belum keluar, meski sudah ku pompa dan minum obat.

"Kok pakai susu formula sih, kenana gak kamu kasih ASi? " Tanya Fika padaku.

"ASI ku belum keluar kak" Jawabku singkat.

"Ya kamu usahain lah biar keluar, emangnya suami kamu sanggup kasih sufor buat anak kamu selama dua tahun? Udah suami kerjanya begitu..." Celetuknya sambil memoyongkan bibir.

"Aku udah usaha biar ASI ku keluar kak, tapi emang gak ada hasil, udah minum obat pelancar ASI, minum jamu, mungkin karena aku banyak pikiran dan stres jadi susah keluar ASI nya" Jawabku.

"Makanya jangan operasi, kalau aku sih ogah operasi, aku mau nya normal biar jadi ibu sesungguhnya" Jawab Fika sambil berlalu.

Semakin lama kata kata Fika semakin membuatku sakit hati, aku jadi kepikiran kata katanya, aku merasa menyesal harus operasi cesar. Kenapa aku tak lahiran normal saja. Pasti mereka gak akan membully ku.

Aku jadi kepikiran, apa aku sanggup kasih sufor untuk anakku selama dua tahun? Apalagi pekerjaan suamiku hanya sebagai buruh pabrik.

Seminggu aku berada dirumah ibu, Fika kembali menyinggung soal uang belanja.

"Buk, do'ain ya biar Fika dapat suami orang kaya, biar kalau tinggal dirumah mertua tuh kasih uang belanja." Sindirnya membuatku kembali tersinggung.

Padahal yang menanggung belanja dirumah bukanlah Fika, melainkan ayahku. Ya, ayahku masih ada, ayahku bisa dibilang masih muda untuk seorang kakaek, umurnya sekitar 50 tahun, beliau bekerja sebagai agen jual beli motor bekas.

Fika memang punya penghasilan, tapi penghasilannya bukan untuk menanggung semua kebutuhan keluarga, ayah lah yang menanggungnya.

Aku tahu suamiku orang miskin, tidak pernah kasih uang belanja buat ibuku.

Tapi mas Fandi selalu membeli apa yang aku dan bayiku butuhkan. Susu bayi, popok, bedak, minyak kayu putih, dan segala tetek bengek bayi lainnya. Setiap mas Fandi gajian, dia selalu membeli beras, telur, sayur mayur, untuk diberikan pada ibuku.

Bukan, bukan mas Fandi tak memberikan uang belanja, Dia memberi bukan dalam bentuk uang, tapi barang. Karena banyak kebutuhan kami yang dia pikirkan. Sewa kontrakan perbulan, tagihan kredit motor, uang listrik rumah kontrakan kami, bahkan gajinya sebulan kadang tak cukup untuk membayar semua itu.

Maklum, dia hanya butuh pabrik.

Tapi, Fika seolah menutup mata pada kesusahan kami. Ia tak mau tahu bagaimana susahnya mas Fandi mencari uang, yang biasa tahu suamiku pelit dan miskin, terang terangan dia menyindir suamiku bahkan didepan ibu dab ayahku, semakin hari Fika semakin gencar menyinggung aku dan suamiku.

Pernah suatu hari, Fika kembali berucap,

"Bulan ini tagihan listrik rumah kita naik buk, apalagi kipas angin hidup 24jam " Sindiran Fika sambil melirik kearah ku.

Aku tahu dia menyindir ku, karena aku selalu menghidupkan kipas angin jika dikamar, rumah ibuku kamarnya panas dan pengap, bayi ku sampai merah merah kulit nya karena kepanasan.

Akun hanya bisa menangis mendengar sindiran Fika buatku. Luka bekas operasiku belum sembuh sudah di tambah luka baru oleh kakakku.

Satu bulan kemudian, Fika kembali menyindir ku

"Buk, gak usah cuci pakaian bayi dia, ibuk sudah tua capek. Suruh aja dia cuci sendiri"

Aku bahkan tak pernah menyuruh ibuku untuk mencuci pakaian bayiku, ibu sendiri yang kasihan melihat ku habis operasi, makanya ibu mencuci nya.

Padahal sudah sebulan lebih, tapi perutku belum sembuh juga, seingatku pada saat benang jahitan di buka oleh perawat, ada daging yang ikut tertarik, awalnya tidak apa apa, tapi semakin hari luka operasiku ada yang terbuka jadi berdarah dan bernanah.

Aku coba ke bidan, kata bidan tidak terlalu bahaya, lalu bu bidan memberi salap agar lukanya cepat sembuh.

Disaat luka belum sembuh, aku harus mencuci bajuku dan juga baju bayiku. Perut dan rahimku Sakit luar biasa karena aku mencuci pakaian pakai tangan dan saat duduk sakit sekali rasanya.

Kadang aku berpikir, kenapa aku harus pulang kerumah ibu jika hanya sakit hati dan air mata yang ku dapat. Aku jadi membenci kakakku, aku merasa sakit hati setiap hari karena kata katanya yang tajam dan menyakitkan.

Aku jadi tidak fokus mengurus bayiku, aku marah pada diriku, tapi tidak tahu harus menceritakan pada siapa. Kalau aku cerita pada ibu, pasti ibu membela kakakku karena dia yang sudah merenovasi rumah untuk ibuku karena dia punya penghasilan.

Suatu Waktu anakku menangis tengah malam,

"Duh.. Berisik banget sih, ganggu orang tidur"

Fika kesal, anakku hampir setiap malam menangis. Semua bayi baru lahir kurasa pasti selalu menangis.

Aku yang masih belum paham tentang bayi baru lahir, aku berikan bayiku pada ibu.

"Kenapa bayimu nangis? " Tanya ibuku.

"Gak tau buk, udah Sari kasih susu tapi tetap nangis juga"

"Sini biar ibuk gendong"

"Gak usah buk, nanti ibuk capek. Kan ada mama nya. Ibu tidur aja untuk apa juga ada mamaknya, udah kayak ibuk saja mamaknya" Ucap Fika melarang ibuku mengambil bayiku.

Ibuku pun mengikuti ucapan Fika, aku kesel dan sakit hati. Mau marah tapi tidak berani.

Aku hanya bisa menangis, akun kesal,marah dan stres karena kata kata Fika, aku tak bisa meluapkan emosiku, ujung ujungnya aku lampiaskan kemarahanku pada anakku.

Kadang tanpa sengaja aku memarahi anakku yang masih merah itu, setelah memarahi anakku aku menyesal dan menangis sekuat kuatnya.

Sudah empat puluh hari aku dirumah ibu tapi luka cesarku masih teras ngilu, mungkin karena aku tidak benar merawat luka bekas cesar.

Empat puluh hari, akhirnya aku memutuskan pulang kerumah kontrakan. Meski susah payah mengurus bayi sendiri, memasak, mencuci, membersihkan rumah sendiri, tidak apa asal hatiku tidak sakit dan aku masih bisa waras.

Ibu sempat melarangku pulang.

"Kenapa kamu buru buru sih nak pulang nya? Gak tunggu tiga bukan dulu, emang kamu bisa semuanya sendiri ? "

"Enggak apa apa buk, Sari udah bisa kerjain sendiri kok, lagian ada Mas Fandi juga di rumah kontrakan" Aku tidak mengatakan pada ibu alasanku pulang yang sebenar nya.

Padahal aku sudah tidak kuat lagi mendengar nyinyiran dan sindiran Fika terhadapku. Dari pada lama lama aku jadi gila, lebih baik aku pergi saja dari sini.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
askaraaska9
semangat...
2023-05-18 12:56:39
0
user avatar
Askania
semangat...
2023-04-20 22:38:50
0
user avatar
Athana
bagus ceritanya
2023-02-28 08:36:25
0
user avatar
efendifais3
kasihan sari di bully kakaknya yang sombong
2023-02-27 04:50:18
0
user avatar
Ami Oktavia
ceritanya bagus dan singkat
2023-02-27 03:47:26
0
user avatar
MiMie
semangat yaaaa
2023-02-15 22:05:04
0
default avatar
cangck9
qkuragl panjang ceritajya
2023-01-30 20:58:15
0
user avatar
Athana
keren sealiiii
2023-01-30 20:48:27
0
user avatar
Ami oktaviani
sedih sekali
2022-08-25 21:39:00
0
user avatar
Ami oktavia
lanjutkan nulisnya
2022-06-09 17:19:01
0
user avatar
Amy Sity
semoga kalian suka
2022-03-04 16:39:12
0
23 Chapters
Awal Mula Syndrome Baby Blues
Part 1 Aku baby blues karena kakakku "Enak bener ya, tinggal disini makan serba gratis" Ucap kakakku, fika. Dia menyinggungku yang sedang makan. Aku merasa tersinggung, bukan apa. Aku baru siap melahirkan beberapa hari yg lalu, di cesar pula. di tengah menahan rasa sakit yang teramat sangat di perut ku, aku juga merasa sakit di dalam hatiku. Aku pulang kerumah ibuku karena baru saja melahirkan anak pertamaku. Agar ada yang membantuku mengurus bayiku, karena ini anak pertama ku. Aku kesusahan mengurus bayi sendiri setelah operasi cesar. Suamiku, mas Fandi pergi pagi pulang sore, nyaris tak ada waktu dia dirumah. Agar memudahkan nya bekerja, dia masih tinggal dirumah kontrakan kami agar dekat dengan pabrik tempatnya bekerja. Aku harus pulang kerumah ibu atas permintaan ibu juga, aku anak satu satunya yang sudah menikah, dan anakku adalah cucu pertama dan satu satunya dikeluargaku. "Sari.. Nanti lahira
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Belajar Mandiri
Part 2 Belajar mandiriAku pulang kerumah kontrakan dijemput mas Fandi, suamiku. "Dek.. Kenapa cepat sekali adek pulang? Emangnya adek udah beneran sembuh bekas cesar nya? Apa adek udah sanggup kerjain kerjaan rumah sendiri? "Tanya mas Fandi ketika kami sampai dirumah. Aku tak sanggup lagi membendung air mata yang sudah membuncah, tiba tiba aku menangis di depan mas Fandi. Ia kaget dan terkejut, kenapa tiba tiba aku menangis. "Loh dek, kamu kenapa nangis? Ada apa? "Tanya mas Fandi sambil merangkul tubuhku kepelukan nya. Aku memeluk suamiku sangat erat, aku menangis sejadi jadinya. Aku merasakan ketenangan ketika menangis di pelukan nya. Ada kehangatan yang mengalir kedalam relung hatiku. "Dek.. Apa ada masalah dirumah ibu? Coba cerita sama mas" Mas Fandi mulai curiga mengapa aku tiba tiba menangis tanpa sebab. "Mas... " Ucapku pelan sambil terisak, aku ingin cerita
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Ikan gabus obat mujarab
Part 3Pagi ini, mas Fandi sudah bersiap siap berangkat kerja. "Dek.. Baik baik dirumah ya, jangan kerja yang berat berat dulu, itu baju udah mas cucikan. Tinggal adek jemur saja ya""Iya mas, hati hati dinjalan" Ucapku sambil mencium punggung tangan mas Fandi. "Mas pulang sore, kalau adek mau sarapan itu udah mas goreng telur ya. Nanti siang kalau sempat mas pulang bawa makanan buat adek ya""Gak usah mas, nanti ganggu mas kerja""Kan siang kami istirahat makan dan sholat, jam setengah dua masuk lagi. Gak apa apa, kan dekat. Nanti mas minta izin pulang sebentar, ya. Pokoknya adek jangan sedih sedih lagi ya"Mas Fandi pun berangkat kerja, aku melanjutkan menjemur pakaian yang sudah di cuci mas Fandi. Belum selesai menjemur pakaian, Azka kecilku sudah menangis. "Huaa... Hua.... Hua... " Semakin lama tangisannya semakin kencang. Aku berlari dari depan rumah, buru buru menemui bayi kecil
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Vika akan dilamar
 Aku begitu senang, luka bekas cesar ku akhrinya sembuh juga. Namun, tidak dengan luka di hatiku. Aku masih terngiang-ngiang cemooh dari kakakku sendiri, kalau saja suatu saat nanti dia merasakan seperti yang aku rasakan, mungkinkah dia akan sadar dengan kesalahannya? Entahlah. Sekarang aku harus memfokuskan tenaga dan fikiran untuk si kecil. Aku tak ingin anakku kekurangan kasih sayang ibunya. Aku menjalani hari hari di rumah kontrakan kecil bertiga dengan suami dan anakku, meskipun aku capek dan kualahan, namun hatiku dan pikiranku tidak lagi terganggu dengan komentar toxic dari orang lain. Sekarang aku sudah biasa menjalankan hari hari sibuk sebagai ibu rumah tangga. Bangun pagi sampai ketemu pagi seolah 24 jam pekerjaan sebagian ibu rumah tangga tak ada habisnya, tapi kunikmati masa masa ini, ku niatkan dalam hati apa yang kulakukan untuk keluargaku adalah ibadah. Lima bulan kemudian, tiba t
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Hari lamaran Vika
 Hari lamaran kakakku akhirnya tiba, rumahku sudah ramai didatangi sanak saudara dan para tetangga. Aku datang lebih awal, ingin bantu bantu masak di dapur. Aku menuju ke dapur, Ada azka dalam gendonganku. "Sari...kamu jangan di dapur, temenin azka saja, Nanti dia nangis gimana" Ucap ayahku saat melihatku sedang berada di dapur. "Enggak apa apa pak, cuma kupas kentang aja kok, azka juga anteng gak rewel""Nanti kalau azka ngantuk, kamu bawa ke kamar depan aruh di ayunan ya"Ayahku sangat perhatian pada anakku. Mungkin karena dia cucu pertama. Saat asik mengupas kentang, azka mulai menguap tanda ia mengantuk. Aku segera membawanya ke kamar, lalu menidurkan nya di ayun. Kamar depan bersebelahan dengan kamar kakakku, kebetulan dia sedang di rias oleh perias. Setelah azka tertidur, aku hendak keluar kamar. Lalu, tanpa sengaja aku mendengar obrolan Fika dengan periasnya. 
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Hari Pernikahan Vika
Part 6Akhirnya kakakku menikahDelapan bulan berlalu, akhirnya Vika, kakakku menikah juga. Ibu ku tampak bahagia sekali. Pernikahan Vika digelar dengan pesta yang sangat meriah, bahkan tamu undangan nya mencapai ribuan. Begitu juga dengan dekorasi dan pelaminan, semua serba mewah. Aku bertugas di tempat kado dan souvenir, anakku kututipkan pada saudara, tugasku  sekarang mencatat setiap kado yang datang dan memberikan souvenir kepada mereka yang membawa kado. Ketika aku sedang asik menyusun kado, tiba tiba datang dua sepupu ku dari pihak ibu, mira dan wirna. "Wah meriah banget ya pesta hajatan si Vika, gak ada apa apa dari hajatan kamu sari" Celetuk mira tanpa memikirkan perasaanku. "Husssh...jangan bilang sama  dia dong" Sahut wirna menyenggol lengan mira. "Maksud kamu apa bilang begitu? " Tanyaku pada mira yang suka nyinyir itu. "Meskipun aku gak b
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Vika Hamil
Acara hajatan kakaku akhirnya usai, semua tamu dan saudara sudah pulang. Tinggal aku dan suami dirumah ibu yang hendak pulang ke rumah kontrakan ku. "Buk... Sari ijin mau pulang ya" "Tunggu dulu sari, ini bawa pulang lauk untuk kamu sama suamimu makan dirumah ya"Ucap ibuku sambil menyerahkan rantang padaku. "Iya buk, makasih" Aku pun pulang kerumah kontrakan bersama suami dan anakku. *** Dua bulan bulan kemudian, aku mendengar kabar bahwa kakaku sudah hamil. "Yang benar bu? Sudah berapa bulan? "Tanyaku pada ibu melalui telephon. "Katanya sih dua bulan" "Syukurlah kakak sudah hamil, semoga kandungannya sehat ya bu" "Amin... Ya sudah ibuk mau masak dulu ya sari. " "Iya bu, sari juga belum masak ni" Cepat juga hamilnya kakakku, tidak seperti ku yang harus menunggu selama dua tahun baru bisa hamil. Aku turu
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Vika masuk rumah sakit
Part 8Aku sampai dirumah kontrakan, di tidurkan azka dalam ayunan. Lalu aku mengambil sayur untuk ku masak. Saat sedang memasak, pikiranku masih terngiang ngiang pada ibu dan Vika. Aku merasa sedikit lega, sudah ku keluarkan uneg uneg yang selama ini menyesakkan hatiku. Meskipun ada sedikit sedih karena membuat ibu merasa bersalah. Aku hanya ingin ibu tahu, bahwa ada seorang anak yang hatinya terluka karena sifat ibu yang pilih kasih. Aku hanya ingin ibu mengerti, bahwa aku cemburu dengan kasih sayang ibu kepada Vika yang melebihi kepadaku. Seharusnya akulah yang paling disayang, karena aku anak bungsunya. Tapi, malah anak sulungnya yang lebih ia sayangi. Dan juga Vika, karena ibu lebih menyayanginya, sifat nya semakin semena mena padaku. Ia suka menghina, merendagkan bahkan sombong. Ibu terlalu memanjakan Vika, makanya sifat Vika seperti itu. Karena terlalu asik dengan pikiranku, sayu
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Menjenguk Vika
Part 9Ke rumah sakit menjenguk VikaPukul 19.15 aku sudah bersiap siap untuk menjenguk Vika ke rumah sakit, ku titipkan azka pada Mas Fandi. "Mas... Jagain azka ya, kalau dia bangun jangan lupa kasih susu, terus popok nya juga di ganti. Biasanya kalau bangun azka popok nya udah basah""Iya sayang, adek tenang saja, serahkan saja sama mas. Adek kerumah sakit terus jangan larut ya pulang nya? ""Iya mas, sari berangkat ya." Ucapmu sambil mencium punggung tangan suamiku. "Hati hati di jalan""Iya mas"Aku berangkat mengendarai motor matic milikku, niat hati ingin membeli buah tangan untuk Vika. Namun, lagi lagi aku teringat kejadian dua bulan lalu. Dia menolak mentah mentah buah yang ku bawa untuk nya. Maka dari itu, aku tak mau membawa nya buah lagi. Aku ingin membelikan Roti bakar saja, biar bisa dimakan ibu nanti. Setelah membeli roti bakar, aku langsung menuju rumah sakit tempat Vika bera
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Vika melahirkan
Part 10Tak terasa sudah setahun umur azka, anakku. Dia tumbuh begitu cepat hingga aku tak menyadari jika beberapa hari lagi hari ulang tahun pertama nya. "Mas.. Gak lama lagi azka udah setahun" Ucapku pada mas Fandi saat kami sedang menonton TV. "Iya dek, gak terasa ya azka udah setahun aja cepat sekali waktu berlalu""Rasa rasanya seperti baru bulan kemarin adek melahirkan, lah udah setahun aja. Anak kita cepat sekali besarnya ya mas? ""Iya dek, kita juga harus rajin menabung, gak terasa nanti azka akan masuk PAUD, lalu masuk TK, terus masuk SD"Aku begitu bahagia melihat anakku yang sedang terlelap, tak terasa banyak hari hari sulit yang telah kami lewati. "Terima kasih ya nak, kamu sudah membuat hari hari mamah begitu berwarna. Jadilah anak yang baik, shaleh, dan berbakti kepada orang tua" Bisikku pada azka ku yang sedang terlelap. Meski terkadang akun merasa lelah dan letih, namun aku selalu bahagi
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status